Posted by Yudha P Sunandar on Oct 1st, 2013 | 0 comments
Sebelum memulai pertemuan rutin mingguan RCB, Eva Kurniaty bersama President Rotary Club Bandung Medi Mahendra membahas capaian Rotary Club Bandung pada periode 2013-2014. Turut hadir jajaran pengurus Rotary Club Bandung 2013-2014 dan PP Diana Gustiana selaku Assistant Governor untuk wilayah Bandung dan Cirebon.
Kepada President Medi, DG Eva menyarankan Rotary Club Bandung mulai mensponsori berdirinya satu Rotary Club baru. Rotary Club ini anggotanya berasal dari alumni Rotaract asuhan Rotary Club Bandung. DG Eva mengharapkan dari Rotary Club baru ini tersedia “darah muda” yang akan menggawangi kegiatan Rotary Club Bandung ke depannya. “Bagaimana pun, kita semua di sini punya kesibukan masing-masing. ‘Darah muda’ inilah yang akan membantu kita menyelenggarakan kegiatan pelayanan di lapangan,” ungkap DG Eva.
Lebih lanjut, DG Eva mengusulkan cara untuk mulai menginisiasi Rotary Club baru dengan menggelar pertemuan Satellite Club. Adapun pesertanya adalah non Rotarian yang memiliki jiwa pelayanan layaknya Rotary. Dalam hal ini, DG Eva bersedia hadir untuk memberikan pemaparannya tentang Rotary terhadap peserta pertemuan.
DG Eva juga menyarankan agar Rotary Club Bandung turut mengajukan Global Grant dan mengambil District Grant. Caranya dengan membuat kegiatan bersama 6 Rotary Club lainnya di Bandung. Adapun District Grant yang tersedia untuk keenam Rotary Club yang ada di Bandung sebesar US$ 1.378. “Saya harapkan Rotary Club di Bandung bisa mengambil District Grant ini. Bila ditunda lagi, kapan kita bisa melakukan kegiatan untuk masyarakat,” himbaunya.
Recruitment and Retention
Dalam kesempatan ini, DG Eva mengingatkan Rotary Club Bandung untuk melakukan proses recruitment dan retention. Recruitment sendiri merupakan proses untuk mendapatkan anggota baru. Sedangkan Retention adalah proses mempertahankan dan meningkatkan loyalitas anggota Rotary Club yang telah ada. “Jangan sampai merekrut, tapi anggota Rotary yang lama malah keluar,” pesannya.
Retention sendiri salah satu caranya dengan melibatkan senior melalui kegiatan Mentorship atau berbagi pengalaman dan wawasan tentang Rotary Club. Dalam hal ini, seorang senior harus membimbing Rotarian yang lebih muda agar menjadi Rotarian, bukan sekedar menjadi anggota Rotary Club.
Prinsip sebagai Rotarian sendiri melebihi identitas seseorang sebagai anggota Rotary Club. Menjadi Rotarian lebih merujuk pada kesungguhan dan ketulusan dalam melayani masyarakat di atas kepentingan dirinya sendiri. Dalam hal ini, Leadership atau kepemimpinan adalah salah satu kunci suksesnya.
Bagaimana pun, lanjut DG Eva, kepemimpinan dalam Rotary berbeda dengan kepemimpinan dalam organisasi pada umumnya. Karena seorang pemimpin di Rotary dituntut untuk memimpin para pemimpin lainnya. “Kita ini leader yang memimpin leader lainnya. Kepemimpinan semacam ini tidak mudah, kita harus banyak belajar dari mentor dan pelatihan di Rotary,” tandasnya.
Bahkan, DG Eva sendiri belajar banyak kepemimpinan dari Rotary. Menurutnya, dirinya bisa menjadi direktur perusahaan karena ayahnya merupakan pemiliknya. “Namun ayah saya tidak bisa menurunkan kepemimpinan kepada saya. Hanya Rotary yang bisa mengajarkan kepemimpinan kepada saya,” ungkapnya.
Hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah apresiasi terhadap anggota Rotary. DG Eva sendiri meyakinkaDG 3410 Visit: “Rotary Club Bandung Harus Mendapatkan Award!”
Posted by Yudha P Sunandar on Oct 1st, 2013 | 0 comments
Sebelum memulai pertemuan rutin mingguan RCB, Eva Kurniaty bersama President Rotary Club Bandung Medi Mahendra membahas capaian Rotary Club Bandung pada periode 2013-2014. Turut hadir jajaran pengurus Rotary Club Bandung 2013-2014 dan PP Diana Gustiana selaku Assistant Governor untuk wilayah Bandung dan Cirebon.
Kepada President Medi, DG Eva menyarankan Rotary Club Bandung mulai mensponsori berdirinya satu Rotary Club baru. Rotary Club ini anggotanya berasal dari alumni Rotaract asuhan Rotary Club Bandung. DG Eva mengharapkan dari Rotary Club baru ini tersedia “darah muda” yang akan menggawangi kegiatan Rotary Club Bandung ke depannya. “Bagaimana pun, kita semua di sini punya kesibukan masing-masing. ‘Darah muda’ inilah yang akan membantu kita menyelenggarakan kegiatan pelayanan di lapangan,” ungkap DG Eva.
Lebih lanjut, DG Eva mengusulkan cara untuk mulai menginisiasi Rotary Club baru dengan menggelar pertemuan Satellite Club. Adapun pesertanya adalah non Rotarian yang memiliki jiwa pelayanan layaknya Rotary. Dalam hal ini, DG Eva bersedia hadir untuk memberikan pemaparannya tentang Rotary terhadap peserta pertemuan.
DG Eva juga menyarankan agar Rotary Club Bandung turut mengajukan Global Grant dan mengambil District Grant. Caranya dengan membuat kegiatan bersama 6 Rotary Club lainnya di Bandung. Adapun District Grant yang tersedia untuk keenam Rotary Club yang ada di Bandung sebesar US$ 1.378. “Saya harapkan Rotary Club di Bandung bisa mengambil District Grant ini. Bila ditunda lagi, kapan kita bisa melakukan kegiatan untuk masyarakat,” himbaunya.
Recruitment and Retention
Dalam kesempatan ini, DG Eva mengingatkan Rotary Club Bandung untuk melakukan proses recruitment dan retention. Recruitment sendiri merupakan proses untuk mendapatkan anggota baru. Sedangkan Retention adalah proses mempertahankan dan meningkatkan loyalitas anggota Rotary Club yang telah ada. “Jangan sampai merekrut, tapi anggota Rotary yang lama malah keluar,” pesannya.
Retention sendiri salah satu caranya dengan melibatkan senior melalui kegiatan Mentorship atau berbagi pengalaman dan wawasan tentang Rotary Club. Dalam hal ini, seorang senior harus membimbing Rotarian yang lebih muda agar menjadi Rotarian, bukan sekedar menjadi anggota Rotary Club.
Prinsip sebagai Rotarian sendiri melebihi identitas seseorang sebagai anggota Rotary Club. Menjadi Rotarian lebih merujuk pada kesungguhan dan ketulusan dalam melayani masyarakat di atas kepentingan dirinya sendiri. Dalam hal ini, Leadership atau kepemimpinan adalah salah satu kunci suksesnya.
Bagaimana pun, lanjut DG Eva, kepemimpinan dalam Rotary berbeda dengan kepemimpinan dalam organisasi pada umumnya. Karena seorang pemimpin di Rotary dituntut untuk memimpin para pemimpin lainnya. “Kita ini leader yang memimpin leader lainnya. Kepemimpinan semacam ini tidak mudah, kita harus banyak belajar dari mentor dan pelatihan di Rotary,” tandasnya.
Bahkan, DG Eva sendiri belajar banyak kepemimpinan dari Rotary. Menurutnya, dirinya bisa menjadi direktur perusahaan karena ayahnya merupakan pemiliknya. “Namun ayah saya tidak bisa menurunkan kepemimpinan kepada saya. Hanya Rotary yang bisa mengajarkan kepemimpinan kepada saya,” ungkapnya.
Hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah apresiasi terhadap anggota Rotary. DG Eva sendiri meyakinkan presiden untuk mengapreasiasi pengorbanan yang para Rotarian lakukan. “Kita harus mengapresiasi waktu dan kontribusi Rotarian,” ajaknya.
RCB Mendapatkan Award!
Perihal kinerja Rotary Club Bandung, DG Eva menilai positif klub yang saat ini dipimpin oleh Presiden Medi Mahendra. “Salut saya dengan Rotary Club Bandung,“ ungkapnya.
Lebih lanjut, DG Eva juga berharap Rotary Club Bandung bisa mendapatkan penghargaan, baik di tingkat distrik maupun di tingkat internasional. “Saya ingin Rotary Club Bandung bisa mendapatkan award (penghargaan) dari Rotary Internasional,” harapnya.
Bahkan, DG Eva berani memberikan tiket ke Sydney, Australia, kepada presiden dengan Rotary Club terbaik di Indonesia untuk menghadiri Konvensi Rotary Internasional tahun depan. Untuk itu, DG Eva menghimbau jajaran pengurus Rotary Club Bandung untuk sama-sama bekerja guna mendapatkan Citation sebagai Rotary Club terbaik. “Bagaimana pun, Presiden Rotary Club Bandung tidak bisa bekerja sendiri. Dia butuh dukungan kalian. Ayo, dukung presiden kalian,” ajak DG Eva.
Presiden Rotary Club Bandung Medi Mahendra menyampaikan bahwa dirinya beserta jajarannya masih jauh dari sempurna dalam mengemban amanah. Meskipun begitu, pihaknya akan terus mencoba melakukan inovasi agar lebih baik di masa yang akan datang.
Bagaimana pun, lanjut Medi, tantangan menjadi President Rotary Club Bandung lebih besar dibandingkan menjadi Camat. Meskipun begitu, tantangan ini membuatnya menjadi lebih dekat dan mengenal Rotary. “Kami akan terus belajar untuk menjadi lebih baik,” janjinya.
Dalam pertemuan ini juga, DG Eva berhasil mengumpulkan dana untuk The Rotary Fundation (TRF) sebesar US$12.000 dari anggota Rotary Club Bandung. Dana ini terkumpul dari 9 orang Rotarian yang hadir. Hebatnya, 3 orang di antaranya adalah anggota baru. DG Eva merasa bangga sekaligus terpukau dengan capaian ini.
Presiden Medi sendiri tidak menduga dana yang dikumpulkan mampu menembus angka US$ 10.000. Padahal, proyeksinya hanya US$ 5.000. “Terima kasih kepada DG Eva atas kepiawaiannya menggalang dana di Rotary Club Bandung,” ungkap Medi.
Acara yang berlangsung selama satu jam tersebut diakhiri dengan pertemuan rutin mingguan Rotary Club Bandung. Dalam pertemuan tersebut, DG Eva Kurniaty memaparkan capaian Rotary Internasional dan Rotary di Indonesia sekaligus tema tahun ini, “Engage Rotary, Change Livesn presiden untuk mengapreasiasi pengorbanan yang para Rotarian lakukan. “Kita harus mengapresiasi waktu dan kontribusi Rotarian,” ajaknya.
RCB Mendapatkan Award!
Perihal kinerja Rotary Club Bandung, DG Eva menilai positif klub yang saat ini dipimpin oleh Presiden Medi Mahendra. “Salut saya dengan Rotary Club Bandung,“ ungkapnya.
Lebih lanjut, DG Eva juga berharap Rotary Club Bandung bisa mendapatkan penghargaan, baik di tingkat distrik maupun di tingkat internasional. “Saya ingin Rotary Club Bandung bisa mendapatkan award (penghargaan) dari Rotary Internasional,” harapnya.
Bahkan, DG Eva berani memberikan tiket ke Sydney, Australia, kepada presiden dengan Rotary Club terbaik di Indonesia untuk menghadiri Konvensi Rotary Internasional tahun depan. Untuk itu, DG Eva menghimbau jajaran pengurus Rotary Club Bandung untuk sama-sama bekerja guna mendapatkan Citation sebagai Rotary Club terbaik. “Bagaimana pun, Presiden Rotary Club Bandung tidak bisa bekerja sendiri. Dia butuh dukungan kalian. Ayo, dukung presiden kalian,” ajak DG Eva.
Presiden Rotary Club Bandung Medi Mahendra menyampaikan bahwa dirinya beserta jajarannya masih jauh dari sempurna dalam mengemban amanah. Meskipun begitu, pihaknya akan terus mencoba melakukan inovasi agar lebih baik di masa yang akan datang.
Bagaimana pun, lanjut Medi, tantangan menjadi President Rotary Club Bandung lebih besar dibandingkan menjadi Camat. Meskipun begitu, tantangan ini membuatnya menjadi lebih dekat dan mengenal Rotary. “Kami akan terus belajar untuk menjadi lebih baik,” janjinya.
Dalam pertemuan ini juga, DG Eva berhasil mengumpulkan dana untuk The Rotary Fundation (TRF) sebesar US$12.000 dari anggota Rotary Club Bandung. Dana ini terkumpul dari 9 orang Rotarian yang hadir. Hebatnya, 3 orang di antaranya adalah anggota baru. DG Eva merasa bangga sekaligus terpukau dengan capaian ini.
Presiden Medi sendiri tidak menduga dana yang dikumpulkan mampu menembus angka US$ 10.000. Padahal, proyeksinya hanya US$ 5.000. “Terima kasih kepada DG Eva atas kepiawaiannya menggalang dana di Rotary Club Bandung,” ungkap Medi.
Acara yang berlangsung selama satu jam tersebut diakhiri dengan pertemuan rutin mingguan Rotary Club Bandung. Dalam pertemuan tersebut, DG Eva Kurniaty memaparkan capaian Rotary Internasional dan Rotary di Indonesia sekaligus tema tahun ini, “Engage Rotary, Change Lives
Tidak ada komentar:
Posting Komentar