ln) Mutiara Islam di Uzbekistan (ln
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-
Inilah negeri tempat lahir perawi hadist terkemuka Imam Bukhari. Di negeri ini pula filsuf Islam ternama seperti Ibnu Sina dan Al-Khawarizmi berasal.
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-
Aroma Rusia yang sangat terasa dalam mana Uzbekistan barangkali membuat kita agak berjarak dengan negeri ini. Lebih enam dekade dalam genggaman soviet yang menjadi raksasa bagi ideologi komunis dengan kebijakan politik anti agamanya membuat Uzbekistan seperti negeri asing dengan kehidupan yang sama sekali berbeda dengan kehidupan Islam pada umumnya.
Kendati demikian, inilah negeri pecahan soviet dengan penduduk muslim terbanyak di Asia Tengah-mencapai hampir 25 juta jiwa-yang memenuhi 89 persen jumlah penduduk, sebuah negeri kelahiran Imam Bukhari, perawi hadist yang litbanya dibaca oleh umat Islam di pelbagai negara. Di negeri ini pula, Ibnu Sina, al- Khawarizmi dan beberapa tokoh Islam besar lain lahir. Mengingat nama-nama itu akan serta-merta hilang, berganti dengan rasa akrab.
Ya, Uzbekistan bukanlah negeri remeh-temeh jika dikaitkan dengan peradaban Islam. Di negeri yang konon penduduk wanitanya cantik-cantik seperti mendiang Puteri Diana ini, banyak terdapat peninggalan Islam penting. Salah satu yang patut disebut adalah Al-Qur'an tertua yang berasal dari masa khalifah Ustman bin Affan. Belum lagi kota Samarkand dan Bukhara yang menjadi saksi bagi perjalanan Islam di masa awal hingga sekarang.
Tanah Uzbekistan sebagian besar terdiri dari padang pasir dan semi padang pasir. Hanya sepertiga saja dari 447 ribu kilometer luas wilayahnya yang terdiri dari lembah dan pegunungan. Namun di tanah itu berdiri menara-menara anggun, madrasah-madrasah dan malam berarsitektur oriental. Selain itu, lembar-lembar sutra cantik, sulaman emas kelas dunia, dan pemandangan budaya Islam di abad pertengahan nan eksotik terhampar luas di hampir seluruh wilayahnya. Demikian catat http://www.islamonline.com.
Sejak dulu, Uzbekistan menjadi jalur penting perdagangan dunia, terkenal dengan jalur sutera yang menghubungkan benua Eropa dan Asia melalui Cina. Uzbekistan berbatasan dengan Kazakhstan di sebelah utara, Kyrgystan di sebelah timur, Tajikistan di sebelah timur laut, serta Turkmenistan dan Afghanistan di sebelah selatan. Bangsa Uzbek, Rusia, Tajik, Kazakh, dan Tatar hidup di sini dalam suasana dua musim ekstrem, dengan kemarau panjang dan musim dingin pendek yang sedikit bersalju. Penduduknya menggunakan bahasa Uzbek yang masih serumpun dengan bahasa Turki, selain bahasa Rusia yang telah berakar selama masa Soviet.
Muslim Uzbekistan mayoritas beragama Islam secara Sunni dengan sebagian besar bermazhab Hanafi. Selain itu juga terdapat pemeluk Kristen Orthodoks, Yahudi, bahkan atheis. Pengaruh Islam mulai masuk ke Uzbekistan pada abad ke-8 dan meninggalkan kebudayaan Islam, seperti cabang ilmu pengetahuan, agama, dan arsitektur. Beberapa kota terkenal sebagai kota-kota peradaban Islam ada di negeri ini, seperti Samarkand yang merupakan pusat kekaisaran Timur Leng, negarawan terkenal Uzbekistan yang pernah menaklukkan dinasti Ottoman Turki pada akhir abad ke-14.
Awalnya, Uzbekistan merupakan gabungan dari tiga buah kerajaan Islam Bukhara, Khiva, dan Kokand yang pada 1860-1870 diduduki oleh kekaisaran Rusia. Pada 1924, Uzbekistan berdiri sendiri sebagai republik. Namun setahun kemudian pada bulan Mei, Uni Soviet menguasai negeri ini bersama 14 negara lain yang membentuk satu kekuatan politik di dunia berbasis komunis. Barulah pada 31 Agustus 1991 Uzbekistan memisahkan diri menjadi negara berdaulat.
Bukhara dan Samarkand
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-
Kebijakan Soviet yang membatasi kegiatan-kegiatan keberagamaan telah membuat warga Uzbekistan tak mampu menghayati keberislaman secara utuh. Namun, setelah berdaulat, warga Uzbekistan berusaha kembali mengembangkan agama Islam. Masjid-masjid dibangun secara gencar, begitu pula madrasah dan perguruan tinggi. Di Taskent, ibukota Uzbekistan, berdiri Universitas Islam yang beberapa waktu lalu mengadakan kerjasama dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. Memang butuh waktu lama untuk memulihkan kembali gairah keberagamaan di sana setelah 6 generasi muslim di sana dicengkeram Soviet.
Kekayaan Islam di negeri Uzbek barangkali akan menjadi modal penting bagi muslim Uzbek untuk kembali menyentuh ruh kehidupan Islam secara utuh. Dengan modal itu Uzbekistan menjadi tujuan wisata rohani yang tak kalah dengan Arab Saudi, Mesir atau Irak. Warga muslim dunia banyak yang mengunjungi negeri yang bisa ditempuh 4 jam dari Rusia ini untuk berziarah.
Malam Imam Bukhari menjadi situs penting yang layak untuk dikunjungi. Imam Bukhari terlahir di Bukhara, salah satu daerah di barat Uzbekistan, pada 13 Syawal 194 H bertepatan dengan 21 Juli 810 M. Perawi hadist bernama asli Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al-Mughirah bin Bardizbah Al-Ju'fi Al-Bukhari ini bukan sosok sembarangan dalam dunia pengetahuan Islam. Dialah perawi hadist yang mengumpulkan hadist-hadist shahih yang berasal dari Rasulullah yang dibukukan dalam kitab Shahih Bukhari yang keotentikan serta kevalidannya sangat terpercaya. Sosok ini menjadi penghubung dua kota penting di Uzbekistan yakni Bukhara dan Samarkand. Imam Bukhari lahir di Bukhara namun ia dimakamkan di Samarkand.
Inilah negeri tempat lahir perawi hadist terkemuka Imam Bukhari. Di negeri ini pula filsuf Islam ternama seperti Ibnu Sina dan Al-Khawarizmi berasal.
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-
Aroma Rusia yang sangat terasa dalam mana Uzbekistan barangkali membuat kita agak berjarak dengan negeri ini. Lebih enam dekade dalam genggaman soviet yang menjadi raksasa bagi ideologi komunis dengan kebijakan politik anti agamanya membuat Uzbekistan seperti negeri asing dengan kehidupan yang sama sekali berbeda dengan kehidupan Islam pada umumnya.
Kendati demikian, inilah negeri pecahan soviet dengan penduduk muslim terbanyak di Asia Tengah-mencapai hampir 25 juta jiwa-yang memenuhi 89 persen jumlah penduduk, sebuah negeri kelahiran Imam Bukhari, perawi hadist yang litbanya dibaca oleh umat Islam di pelbagai negara. Di negeri ini pula, Ibnu Sina, al- Khawarizmi dan beberapa tokoh Islam besar lain lahir. Mengingat nama-nama itu akan serta-merta hilang, berganti dengan rasa akrab.
Ya, Uzbekistan bukanlah negeri remeh-temeh jika dikaitkan dengan peradaban Islam. Di negeri yang konon penduduk wanitanya cantik-cantik seperti mendiang Puteri Diana ini, banyak terdapat peninggalan Islam penting. Salah satu yang patut disebut adalah Al-Qur'an tertua yang berasal dari masa khalifah Ustman bin Affan. Belum lagi kota Samarkand dan Bukhara yang menjadi saksi bagi perjalanan Islam di masa awal hingga sekarang.
Tanah Uzbekistan sebagian besar terdiri dari padang pasir dan semi padang pasir. Hanya sepertiga saja dari 447 ribu kilometer luas wilayahnya yang terdiri dari lembah dan pegunungan. Namun di tanah itu berdiri menara-menara anggun, madrasah-madrasah dan malam berarsitektur oriental. Selain itu, lembar-lembar sutra cantik, sulaman emas kelas dunia, dan pemandangan budaya Islam di abad pertengahan nan eksotik terhampar luas di hampir seluruh wilayahnya. Demikian catat http://www.islamonline.com.
Sejak dulu, Uzbekistan menjadi jalur penting perdagangan dunia, terkenal dengan jalur sutera yang menghubungkan benua Eropa dan Asia melalui Cina. Uzbekistan berbatasan dengan Kazakhstan di sebelah utara, Kyrgystan di sebelah timur, Tajikistan di sebelah timur laut, serta Turkmenistan dan Afghanistan di sebelah selatan. Bangsa Uzbek, Rusia, Tajik, Kazakh, dan Tatar hidup di sini dalam suasana dua musim ekstrem, dengan kemarau panjang dan musim dingin pendek yang sedikit bersalju. Penduduknya menggunakan bahasa Uzbek yang masih serumpun dengan bahasa Turki, selain bahasa Rusia yang telah berakar selama masa Soviet.
Muslim Uzbekistan mayoritas beragama Islam secara Sunni dengan sebagian besar bermazhab Hanafi. Selain itu juga terdapat pemeluk Kristen Orthodoks, Yahudi, bahkan atheis. Pengaruh Islam mulai masuk ke Uzbekistan pada abad ke-8 dan meninggalkan kebudayaan Islam, seperti cabang ilmu pengetahuan, agama, dan arsitektur. Beberapa kota terkenal sebagai kota-kota peradaban Islam ada di negeri ini, seperti Samarkand yang merupakan pusat kekaisaran Timur Leng, negarawan terkenal Uzbekistan yang pernah menaklukkan dinasti Ottoman Turki pada akhir abad ke-14.
Awalnya, Uzbekistan merupakan gabungan dari tiga buah kerajaan Islam Bukhara, Khiva, dan Kokand yang pada 1860-1870 diduduki oleh kekaisaran Rusia. Pada 1924, Uzbekistan berdiri sendiri sebagai republik. Namun setahun kemudian pada bulan Mei, Uni Soviet menguasai negeri ini bersama 14 negara lain yang membentuk satu kekuatan politik di dunia berbasis komunis. Barulah pada 31 Agustus 1991 Uzbekistan memisahkan diri menjadi negara berdaulat.
Bukhara dan Samarkand
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-
Kebijakan Soviet yang membatasi kegiatan-kegiatan keberagamaan telah membuat warga Uzbekistan tak mampu menghayati keberislaman secara utuh. Namun, setelah berdaulat, warga Uzbekistan berusaha kembali mengembangkan agama Islam. Masjid-masjid dibangun secara gencar, begitu pula madrasah dan perguruan tinggi. Di Taskent, ibukota Uzbekistan, berdiri Universitas Islam yang beberapa waktu lalu mengadakan kerjasama dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. Memang butuh waktu lama untuk memulihkan kembali gairah keberagamaan di sana setelah 6 generasi muslim di sana dicengkeram Soviet.
Kekayaan Islam di negeri Uzbek barangkali akan menjadi modal penting bagi muslim Uzbek untuk kembali menyentuh ruh kehidupan Islam secara utuh. Dengan modal itu Uzbekistan menjadi tujuan wisata rohani yang tak kalah dengan Arab Saudi, Mesir atau Irak. Warga muslim dunia banyak yang mengunjungi negeri yang bisa ditempuh 4 jam dari Rusia ini untuk berziarah.
Malam Imam Bukhari menjadi situs penting yang layak untuk dikunjungi. Imam Bukhari terlahir di Bukhara, salah satu daerah di barat Uzbekistan, pada 13 Syawal 194 H bertepatan dengan 21 Juli 810 M. Perawi hadist bernama asli Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al-Mughirah bin Bardizbah Al-Ju'fi Al-Bukhari ini bukan sosok sembarangan dalam dunia pengetahuan Islam. Dialah perawi hadist yang mengumpulkan hadist-hadist shahih yang berasal dari Rasulullah yang dibukukan dalam kitab Shahih Bukhari yang keotentikan serta kevalidannya sangat terpercaya. Sosok ini menjadi penghubung dua kota penting di Uzbekistan yakni Bukhara dan Samarkand. Imam Bukhari lahir di Bukhara namun ia dimakamkan di Samarkand.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar