Selasa, 01 April 2014

Prabowo Subianto Justru Keturunan Kapiten yang Basmi Pangeran Diponegoro

Selasa, 1 April 2014 12:54 WIB
Prabowo Subianto Justru Keturunan Kapiten yang Basmi Pangeran Diponegoro
Tribunnews/Dany Permana
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto memeriksa barisan dengan menunggang kuda saat menghadiri kampanye Partai Gerindra di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (23/3/2014). Partai Gerindra sendiri dari jauh hari telah menetapkan Prabowo Subianto sebagai calon presidennya dalam Pemilu 2014 ini. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 
Laporan Tim Liputan Khusus Tribun Jogja
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto yang mengendarai kuda saat kampanye terbuka di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, Minggu (23/3/2014), menyisakan sebuah kesan kuat.
Setelahnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menyebut Letnan Jenderal (Purn) Prabowo Subianto itu keturunan Pangeran Diponegoro.
Menurut Basuki, hal itulah yang melatarbelakangi Jenderal Prabowo melakukan ritual berkuda sembari menyelipkan keris di bagian depan tubuhnya pada kampanye akbar Partai Gerindra.
Aksi itu cukup menyolok dan mengundang penasaran mengapa Prabowo melakukannya.
"Beliau memang keturunan Pangeran Diponegoro. Kalau gue yang pakai keris, baru bingung ntar lu," kata Basuki di Balaikota DKI Jakarta, Senin (24/3).
Benarkah Prabowo Subianto ini keturunan sang pangeran pengobar Perang Jawa (1825-1830) itu? Bukankah ia juga punya darah Minahasa dari garis ibunya, Dora Sigar.
Penelusuran Tribun sepanjang pekan lalu ke sejumlah narasumber di Yogya maupun Manado dan Minahasa, kampung halaman Dora Sigar, menemukan data dan fakta menarik.
Ada semacam paradoks pada diri Prabowo secara historis, berdasar riwayat keluarganya. Dari Langowan, kota kecil di Minahasa Utara, diperoleh informasi di tubuh Prabowo dan saudara- saudaranya masih mengalir darah Benyamin Thomas Sigar alias Tawajln Sigar.
Kapiten Langowan
Siapakah dia? Tawajln Sigar ini tetua keluarga di Langowan, yang pernah menjadi kapiten ketika pasukan Tulungan atau pasukan bantuan (hulptroepen) dari suku-suku di Minahasa dikirim ke Jawa untuk membantu memadamkan perlawanan Pangeran Diponegoro.
Pengiriman hulptroepen dari Minahasa dilakukan dua gelombang. Pertama pada tahun 1826, dan kedua pada 1829.
Kapiten Tawajlin Sigar diberangkatkan di gelombang kedua, di bawah pimpinan Mayor Tololiu Herman Willem Dotulong, tokoh utama pasukan Tulungan.
Bode Grey Talumewo, peneliti muda dan pengumpul data sejarah Minahasa kepada Tribun meyakinkan, Prabowo Subianto merupakan turunan kelima dari Kapiten Langowan, Benyamin Thomas Sigar. Dialah yang ikut membantu Dotulong selama tugas di Jawa.
Bode menjelaskan, turunan Benyamin Thomas Sigar yakni Bastian Sigar yang memiliki anak Laurents T Sigar, Kepala Walak Langowan.
Anak Laurents diberi nama Philip Sigar yang tak menjabat apa pun. Dari Philip lahirlah Philip LF Sigar.
Philip inilah yang merupakan ayah Dora Sigar, ibunda Prabowo dan saudara-saudaranya. Dora Sigar yang dibawa ayahnya ke Utrecht, Belanda, bertemu Prof Dr Soemitro Djojohadikusumo di negeri itu, mereka kemudian menikah.
Philip LF Sigar ini pribadi yang cemerlang. Ia pernah menduduki jabatan Sekretaris Karesidenan Manado (1922-1924), sebelum ditugaskan ke Bandung, Jawa Barat. Ayah Dora Sigar ini menjadi orang Indonesia yang menduduki jabatan tinggi dam strategis di jaman Hindia Belanda.
"Dora Sigar kemudian bertemu dengan Soemitro di Belanda. Saat itu Soemitro kuliah di Belanda. Dari keduanya kemudian lahirlah Prabowo Subianto dan saudara-saudaranya," kata Bode yang kini mengumpulkan data sejarah pemimpin perang era Minahasa lama

Leluhur Prabowo Subianto yang Tangkap Pangeran Diponegoro

Selasa, 1 April 2014 14:35 WIB
 
Leluhur Prabowo Subianto yang Tangkap Pangeran Diponegoro
Warta Kota/Henry Lopulalan
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto dengan menggunakan mobil berkeliling menyapa ribuan kader partainya yang hadir pada kampanye terbuka Partai Gerindra di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (23/3/2014). Acara yang dihadiri oleh semua kader dari seluruh Indonesia itu merupakan puncak kampanye legislatif partai yang berlambang kepala burung garuda tersebut. Warta Kota/Henry Lopulalan 
Laporan Tim Liputan Khusus Tribun Jogja
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Ketua Dewan Pembinan Partai Gerindra Prabowo Subianto, ternyata merupakan keturunan seorang tokoh di Minahasa bernama Benyamin Thomas Sigar alias Tawajln Sigar.
Benyamin, merupakan tokoh ternama di Langowan, kota kecil di Minahasa Utara.
Meity Sigar, seorang pengurus keluarga besar Sigar di Langowan, Minahasa, menuturkan kisah turun temurun, Benyamin Thomas Sigar merupakan yang konon ikut menangkap Pangeran Diponegoro.
"Memang tak ada dokumen atau fakta sejarah yang ada pada kami. Tapi menurut cerita dari orang-orang tua kami, Opa Benyaminlah yang menangkap Pangeran Diponegoro," ujar Meity Sigar ditemui Tribun di rumahnya di Langowan, Rabu (26/3/2014).
Bukti hubungan kekerabatan Prabowo dengan tokoh legendaris Langowan itu, bisa dilihat dari dokumentasi ketika Prabowo selalu menziarahi makam Benyamin T Sigar.
Ia juga pernah membantu pembangunan kubur leluhurnya itu beberapa tahun lalu. Sementara penelusuran dari sisi silsilah Jawa, informasi Basuki Tjahaja Purnama, ternyata tak begitu akurat.
Prabowo, tidak memiliki hubungan darah langsung dengan Pangeran Diponegoro, baik dari garis nenek maupun kakeknya, Margono Djojohadikusumo.
Kalaupun ada jaraknya amat jauh. Dari garis kakeknya, Margono Djojohadikusumo, ditarik ke atas bergenerasi, Prabowo merupakan keturunan Raden Tumenggung Kertonegoro IV alias Tumenggung Banyakwide, panglima perang Pangeran Diponegoro di Gowong, Kedu.
Ditarik ke atas lagi, dari Banyakwide mentok ke Adipati Mrapat alias Raden Joko Kaiman, Adipati pertama Banyumas.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar