Rabu, 19 November 2014

MASJID MOMBASA 300x168 POLISI KENYA SERANG MASJID DI MOMBASA

POLISI KENYA SERANG MASJID DI MOMBASA


Mombasa, Kenya, 26 Muharram 1436/19 November 2014 (MINA) – Polisi Kenya melakukan serangan mendadak terhadap sebuah masjid di kota pelabuhan Mombasa, di mana mereka memburu kelompok bersenjata Al-Qaeda yang berafiliasi dengan pejuang Al-Shabaab di Somalia.
“Kami melakukan operasi keamanan di masjid, kami akan memberikan keterangan kemudian,” kata Richard Ngatia, petugas polisi senior di distrik Kisauni di mana serangan itu terjadi pada Rabu (19/11), Al Jazeera yang dikutipMi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Ini adalah masjid ketiga yang digerebek pekan ini, setelah serangan hari Senin yang menggerebek dua masjid di kota pesisir dan menewaskan seorang pria 20 tahun serta lebih dari 200 orang ditangkap.
Menurut sumber polisi lainnya dengan status anonim (dirahasiakan) karena ia tidak berwenang berbicara kepada media, ditemukan granat, bom, minyak dan amunisi dalam penggerebekan terbaru.
Senin lalu, pasukan keamanan menargetkan Masjid Musa dan Sakina di Mombasa. Polisi mengatakan, pria yang ditembak mati berusaha melemparkan granat kepada pasukan keamanan.
Tiga belas di antara mereka yang ditangkap didakwa kepemilikan bahan peledak, namun mereka mengaku tidak bersalah. Kedua masjid telah ditutup sejak operasi keamanan Senin. (T/P001/R11)
Likoni, 15 Muharram 1436/8 November 2014 (MINA) – Pemimpin Muslim Kenya meminta pemerintah untuk memberikan perlindungan kepada ulama Muslim, menyusul pembunuhan seorang imam terkemuka di Likoni kota pesisir Mombasa.
“Dewan Imam telah resmi menyampaikan usulan kepada kami, agar  setiap imam diberi pengawal oleh pemerintah,” kata Ketua Dewan Tertinggi Muslim Kenya, Abdulghaffur Al Busaidy, kepada Anadolu Agency melalui telepon yang dikutip Wordbulletin dan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu.
“Ini adalah pesan saya dikirim ke Inspektur Jenderal Polisi, karena imam kami membutuhkan perlindungan,” katanya lagi.
Imam Salim Mwarangi ditembak mati di Likoni, di pantai Pulau Mombasa, Selasa malam, dalam serangan terbaru yang menargetkan ulama Muslim di kota pesisir.
“Hal ini mengejutkan bahwa dalam tiga tahun terakhir kita telah kehilangan begitu banyak juru dakwah Muslim karena pembunuhan,” kata Al Busaidy.
Lebih mengkhawatirkan lagi adalah tidak ada satu tersangka pun yang dapat ditangkap,” tambahnya.
Sementara di Mombasa, pemimpin politik Muslim mengecam ketidakamanan di pulau dan daratan.
“Tanpa ada personel keamanan yang selalu waspada, kemungkinan kita akan menyaksikan lebih banyak imam yang tewas,” kata Likoni MP Masoud Mwahima.
“Pemerintah bertanggung jawab untuk memberikan keamanan bagi semua warga negaranya,” katanya.
Pada bulan Juni, imam Mohammed Idris, ketua Dewan Imam dan Da’i Kenya (CIPK), tewas tak lama setelah meninggalkan masjid di Mombasa.
Sheikh Abubakar Shariff, seorang ulama Muslim vokal dikenal sebagai “Makaburi,” juga tewas di Mombasa pada tanggal 1 April.
Dia tewas di tempat yang sama dan dengan cara yang sama, seperti dua ulama Muslim lainnya. Sheikh Ibrahim Omar dan Sheikh Aboud Rogo keduanya tewas, masing-masing pada tahun 2012 dan 2013.
“Saya berniat untuk membawa masalah ini ke DPR untuk memperdebatkan perlindungan imam dan masjid,” kata Abdulswamad Shariff Nassir.
“Saya berbicara tentang masjid atau imam yang selalu ditargetkan oleh kelompok bersenjata tak dikenal. Orang-orang dari Mombasa ingin mendapatkan jaminan keamanan mereka,” katanya. (T/R11/P2 )

MAKIN BANYAK IMAM DIBUNUH, PEMIMPIN MUSLIM KENYA MINTA IMAM DIKAWAL


Likoni, 15 Muharram 1436/8 November 2014 (MINA) – Pemimpin Muslim Kenya meminta pemerintah untuk memberikan perlindungan kepada ulama Muslim, menyusul pembunuhan seorang imam terkemuka di Likoni kota pesisir Mombasa.
“Dewan Imam telah resmi menyampaikan usulan kepada kami, agar  setiap imam diberi pengawal oleh pemerintah,” kata Ketua Dewan Tertinggi Muslim Kenya, Abdulghaffur Al Busaidy, kepada Anadolu Agency melalui telepon yang dikutip Wordbulletin dan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu.
“Ini adalah pesan saya dikirim ke Inspektur Jenderal Polisi, karena imam kami membutuhkan perlindungan,” katanya lagi.
Imam Salim Mwarangi ditembak mati di Likoni, di pantai Pulau Mombasa, Selasa malam, dalam serangan terbaru yang menargetkan ulama Muslim di kota pesisir.
“Hal ini mengejutkan bahwa dalam tiga tahun terakhir kita telah kehilangan begitu banyak juru dakwah Muslim karena pembunuhan,” kata Al Busaidy.
Lebih mengkhawatirkan lagi adalah tidak ada satu tersangka pun yang dapat ditangkap,” tambahnya.
Sementara di Mombasa, pemimpin politik Muslim mengecam ketidakamanan di pulau dan daratan.
“Tanpa ada personel keamanan yang selalu waspada, kemungkinan kita akan menyaksikan lebih banyak imam yang tewas,” kata Likoni MP Masoud Mwahima.
“Pemerintah bertanggung jawab untuk memberikan keamanan bagi semua warga negaranya,” katanya.
Pada bulan Juni, imam Mohammed Idris, ketua Dewan Imam dan Da’i Kenya (CIPK), tewas tak lama setelah meninggalkan masjid di Mombasa.
Sheikh Abubakar Shariff, seorang ulama Muslim vokal dikenal sebagai “Makaburi,” juga tewas di Mombasa pada tanggal 1 April.
Dia tewas di tempat yang sama dan dengan cara yang sama, seperti dua ulama Muslim lainnya. Sheikh Ibrahim Omar dan Sheikh Aboud Rogo keduanya tewas, masing-masing pada tahun 2012 dan 2013.
“Saya berniat untuk membawa masalah ini ke DPR untuk memperdebatkan perlindungan imam dan masjid,” kata Abdulswamad Shariff Nassir.
“Saya berbicara tentang masjid atau imam yang selalu ditargetkan oleh kelompok bersenjata tak dikenal. Orang-orang dari Mombasa ingin mendapatkan jaminan keamanan mereka,” katanya. (T/R11/P2 )
Likoni, 15 Muharram 1436/8 November 2014 (MINA) – Pemimpin Muslim Kenya meminta pemerintah untuk memberikan perlindungan kepada ulama Muslim, menyusul pembunuhan seorang imam terkemuka di Likoni kota pesisir Mombasa.
“Dewan Imam telah resmi menyampaikan usulan kepada kami, agar  setiap imam diberi pengawal oleh pemerintah,” kata Ketua Dewan Tertinggi Muslim Kenya, Abdulghaffur Al Busaidy, kepada Anadolu Agency melalui telepon yang dikutip Wordbulletin dan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu.
“Ini adalah pesan saya dikirim ke Inspektur Jenderal Polisi, karena imam kami membutuhkan perlindungan,” katanya lagi.
Imam Salim Mwarangi ditembak mati di Likoni, di pantai Pulau Mombasa, Selasa malam, dalam serangan terbaru yang menargetkan ulama Muslim di kota pesisir.
“Hal ini mengejutkan bahwa dalam tiga tahun terakhir kita telah kehilangan begitu banyak juru dakwah Muslim karena pembunuhan,” kata Al Busaidy.
Lebih mengkhawatirkan lagi adalah tidak ada satu tersangka pun yang dapat ditangkap,” tambahnya.
Sementara di Mombasa, pemimpin politik Muslim mengecam ketidakamanan di pulau dan daratan.
“Tanpa ada personel keamanan yang selalu waspada, kemungkinan kita akan menyaksikan lebih banyak imam yang tewas,” kata Likoni MP Masoud Mwahima.
“Pemerintah bertanggung jawab untuk memberikan keamanan bagi semua warga negaranya,” katanya.
Pada bulan Juni, imam Mohammed Idris, ketua Dewan Imam dan Da’i Kenya (CIPK), tewas tak lama setelah meninggalkan masjid di Mombasa.
Sheikh Abubakar Shariff, seorang ulama Muslim vokal dikenal sebagai “Makaburi,” juga tewas di Mombasa pada tanggal 1 April.
Dia tewas di tempat yang sama dan dengan cara yang sama, seperti dua ulama Muslim lainnya. Sheikh Ibrahim Omar dan Sheikh Aboud Rogo keduanya tewas, masing-masing pada tahun 2012 dan 2013.
“Saya berniat untuk membawa masalah ini ke DPR untuk memperdebatkan perlindungan imam dan masjid,” kata Abdulswamad Shariff Nassir.
“Saya berbicara tentang masjid atau imam yang selalu ditargetkan oleh kelompok bersenjata tak dikenal. Orang-orang dari Mombasa ingin mendapatkan jaminan keamanan mereka,” katanya. (T/R11/P2 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar