Sabtu, 19 Juli 2014

Apa yang tidak anda lihat di media tentang Gaza? – Wawancara dengan Dubes Palestina, Fariz Mehdawi


Di tengah ramainya pembicaraan dan perhatian dunia pada peristiwa yang terjadi di Gaza, saya berkesempatan untuk mewawancarai Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Fariz N. Mehdawi di Kedutaan Palestina di Jl. Diponegoro, Jakarta Pusat. Wawancara dilaksanakan pada tanggal 14 Juli 2014 dalam bahasa inggris. Berikut adalah terjemahan lengkap dari wawancara yang berdurasi 24 menit tersebut.
Pertanyaan yang saya ajukan akan diawali dengan huruf T, dan jawaban Duta Besar akan ditandai dengan huruf J.
Semoga berguna.
——————————————-
T:
Duta besar, terima kasih atas waktu anda. Pertama saya ucapkan turut prihatin atas kondisi yang terjadi di Gaza saat ini, yang harapannya akan segera membaik. Pertanyaan saya adalah, media tidak selalu dapat menunjukkan apa yang sebenarnya terjadi disana. Apa kondisi Gaza yang tidak kita lihat di media?
J:
Yang tidak kita lihat, orang selalu tertarik dengan angka. Kita sudah berhitung berapa angka martir disana. Sudah lebih dari 200 orang, dan bangunan yang hancur juga sudah mencapai 200 lebih, lebih dari 5000 warga tidak bisa tidur tadi malam. Ada lebih dari 1000 orang terluka, jauh melebihi kemampuan fasilitas kesehatan kita. Masalahnya dengan kamera adalah, tidak mampu menunjukkan bagaimana gambaran besarnya. Contohnya, menggambarkan Gaza. Gaza hanyalah sebidang tanah kecil. Lebar 10km dan panjangnya 35km. Jadi, hanya sekitar 350 kilometer persegi, jauh lebih kecil dari Jakarta, itulah Gaza. Saat dimasuki 45.000 pasukan Israel, yang menguasai darat, laut, dan udara, ditambah lagi 2 ribu pesawat tempur F-16 atau F-17 menjatuhkan bom di daerah kecil dengan penduduk 1,8 juta, maka dimanapun bom itu dijatuhkan, pasti warga yang jadi korban.
Seperti anda ingin memukul seseorang yang botak, dimanapun anda memukulnya, pasti akan mengenai kulit kepalanya.
Lalu, kondisi ini dibuat seakan terlihat seperti ada perang antara dua pasukan yang seimbang. Bukan itu keadaannya. Di Gaza, yang ada hanyalah penduduk sipil. Kita tidak ada tentara. Kita bahkan hampir tidak memiliki pasukan kepolisian untuk keamanan internal.  Kami tidak memiliki pasukan yang bisa bertempur melawan tank dan persenjataan berat dari pasukan Israel, pasukan terbesar dan terbaik ke-4 dunia. Bagaimana kami di Gaza bisa bertempur melawan pasukan sebesar itu? Jadi menunjukkan bahwa yang terjadi di Gaza adalah perang, itu tidak adil. Ini adalah pembantaian oleh pasukan yang sangat canggih dari negara Israel, melawan populasi sipil, yang bahkan tidak bisa memenuhi kebutuhan dasarnya. Tidak ada cukup air di Gaza, pasokan listrik tidak memadai, bahkan warganya tidak bebas untuk keluar masuk dari Tepi Barat ke Gaza. Mereka semua hidup dalam kondisi yang sangat berat, ditambah lagi aksi militer.
Kemarin saya berbicara dengan mereka di telepon, dan mereka bilang mereka bahkan tidak bisa tidur. Karena serangan udara ini tidak berhenti. Mereka bilang rumah mereka seperti terkena gempa bumi, barang-barang berserakan, benda kaca pecah di lantai, meskipun bom tidak mengenai rumah mereka. Tragedi kemanusiaannya adalah mereka tidak punya pasokan makanan dan air yang mencukupi. Kehidupan keseharian mereka terhenti selama seminggu penuh. Kamera tidak bisa menangkap ini, media tidak bisa menangkap ini. Karena ini membuat seluruh warga Gaza hidup dibawah belas kasihan siapapun yang datang untuk membantu.
T:
Kita sepertinya hanya mendengar Gaza saat serangan seperti ini terjadi, di saat lain, seakan jadi tidak penting lagi. Anda bisa berikan gambaran bagaimana hidup dalam keseharian di Gaza?
J:
Sayangnya, seluruh dunia memperlakukan Gaza dengan tidak adil. Salah satunya adalah dengan menggambarkan Gaza sebagai tanahnya Hamas. Dimana penuh dengan teroris, tentara sipil, roket, bangsa yang ingin menghancurkan bangsa Yahudi dan membinasakan Israel, ini semua gambaran yang diberikan tentang Gaza.  Sayangnya, beberapa Negara menganggap ini benar, dan menyebarkannya demikian. Hamas hanyalah sebuah organisasi politis yang memenangkan sebuah pemilu di tahun 2006. Selain Hamas, ada 13 organisasi politik lain di Gaza. Merekapun punya sistim militia sendiri, tapi bukan tentara professional. Seluruh Gaza sudah dikuasai, kita tidak memiliki perdagangan dengan bagian dunia manapun. Kita tidak punya pelabuhan, ataupun lapangan terbang. Kita hanya memiliki perbatasan Rafah, dan terowongan bawah tanah. Jadi bayangkan, dari mana pula kami bisa mendapatkan persenjataan militer yang canggih? Tidak ada. Yang mungkin ada hanyalah persenjataan lokal yang sederhana, dan sangat primitif. Tidak bisa membunuh atau melukai siapapun. Kami akui, terkadang kami menembak kearah mereka, tapi itu murni untuk membela diri. Mana mungkin warga Gaza mau bunuh diri dan menerima keadaan yang buruk tanpa mencoba melawan, tentu ada perlawanan, tapi apakah sebanding dengan apa yang akan diterima? Tentu saja tidak. Kami hanya mencoba membela diri, dengan cara apapun yang tersedia.
Jadi kekuatan dari kedua pihak dalam konflik ini tidak seimbang. Tidak adil bila masyarakat berpikir kondisi ini seperti Afghanistan, atau pihak apapun, yang ingin membahayakan Israel. Bagaimana mungkin kami mau membahayakan Israel? Listrik yang kami butuhkan datangnya dari Israel. Obat-obatan yang kami butuhkan, datangnya dari Israel. Makanan yang kami beli untuk Gaza juga datang dari Israel. Bagaimana mungkin kami ingin membahayakan Israel? Sudah berapa orang yang terbunuh dalam 5 tahun terakhir? Tidak ada alasan.
Biar saya mundur sedikit, latar belakang dari agresi ini adalah kegagalan dari proses pendamaian. Semua tahu bahwa otoritas Palestina selama ini mencoba melakukan pembicaraan damai dengan Israel untuk menyepakati pendamaian yang permanen. Karena inti dari konflik ini adalah okupansi militer yang dilakukan oleh Israel sejak 1967. Seluruh dunia mengatakan bahwa solusinya adalah menciptakan 2 negara yang hidup damai bersebelahan. Ada beberapa kendala, pertama adalah dimana batas negaranya? Kami mengatakan batas negaranya mengikuti kondisi tahun 1967, sebelum Israel mengokupansi wilayahnya. Menurut batasan ini, Palestina adalah Gaza, Tepi Barat, dan Jerusalem. Itu basis fundamental dari kesepakatan damai, namun meski diterima seluruh dunia, Israel menolak mengakui batasan ini.
Pak (John) Kerry sudah memberikan dukungan luar biasa, dengan negosiasi berkelanjutan selama 9 bulan, tapi tidak ditemukan kesepakatan.  Sementara itu, Israel terus membangun permukiman di Tepi Barat. Ini sebenarnya tujuan utama Israel. Tujuan utama Israel bukan di Gaza, tapi membangun permukiman di Jerusalem dan di Tepi Barat. Jadi mereka ingin mengalihkan seluruh perhatian dunia ke Gaza, daripada membicarakan apa tentang pembangunan permukiman mereka di tanah yang dirampas di Tepi Barat. Jadi, selama pendudukan ini terus terjadi, lingkaran kekerasan akan terus berulang. Mengapa mereka menyerang Gaza? Karena kita juga telah mencapai rekonsiliasi damai antara Hamas dan Fatah, kini, tidak ada pemisahan lagi di Palestina. Hanya ada 1 pemerintahan, 1 presiden, dan 1 institusi di Palestina, beserta berbagai partai politik, yang akan bersiap menghadapi pemilihan umum pada Januari untuk memilih anggota parlemen dan presiden. Kami mulai bersatu, dan ini yang tidak diterima oleh Israel, mereka ingin menyerang Gaza, dan mencoba menganggap Hamas berbeda sendiri , menciptakan perang antara Israel dan Hamas saja. Ini adalah perang antara pasukan Israel melawan seluruh Palestina, bukan hanya Hamas, dan bukan hanya Gaza.
T:
Masyarakat Indonesia sangat terdorong untuk membantu rakyat Palestina. Ada yang memberikan uang mereka, ada yang memberikan doa, ada yang ingin datang dan membantu perjuangan disana. Apa saran anda bagi mereka?
J:
Saya sangat merasa terharu dengan perhatian yang diberikan oleh rakyat Indonesia, siapapun mereka. Pria, wanita, siapapun, ini sangat penting bagi kami. Seperti yang sudah saya katakan, ini bukan konflik militer, maka dukungan Indonesia disini mungkin sebaiknya berbentuk dukungan politis dan kemanusiaan. Ini juga yang telah selama ini dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Kita semua tahu bahwa Indonesia memiliki posisi penting dalam kancah perpolitikan dunia untuk berperan dan bersuara untuk membantu posisi kami. Ini juga telah dilakukan. Sekedar mengingatkan, saat kami mengajukan keanggotaan di PBB, Pak Marty Natalegawa, selaku Menteri Luar Negeri, dengan perintah dari Presiden Yudhoyono, datang sendiri ke New York untuk mendukung draf resolusi yang berisi permintaan keanggotaan kami. Ini adalah bantuan yang sangat besar, karena disitu Indonesia sekaligus mewakili 56 negara lain, yang sebagian besar diantaranya adalah negara Non-Blok dan negara Muslim, jadi Indonesia bisa membantu dengan memobilisasi dukungan di negara –negara ASEAN secara politis maupun diplomatis.
Indonesia juga bisa mendukung melalui OIC, dimana Indonesia juga punya pengaruh besar di organisasi berpenduduk muslim. Indonesia juga berpengaruh di Kelompok Negara G-77 dan negara-negara Non-Blok. Di tiga kelompok ini, Indonesia sudah berperan, dan kita pun berkoordinasi penuh di New York, Jeddah, dan lainnya. Itu faktanya. Baru dua bulan lalu, Indonesia membentuk konferensi bernama CEAPAD, yaitu konferensi  negara-negara Asia Timur untuk pembangunan Palestina. Pembangunan Palestina adalah suatu proses yang panjang, dimana negara-negara tadi telah mendeklarasikan dukungan mereka untuk membangun institusi dan ekonomi kami. Kami telah mengadakan Expo Palestina pertama di Borobudur, dimana kami mulai bisa merencanakan untuk mengekspor komoditas kami, khususnya dalam bidang agrikultur, dan produk industri lain untuk memasuki pasar Indonesia.
T:
Jadi bantuan politis sudah memadai?
J:
Begitu besar bantuan politis, ekonomi, dan kemanusiaan. Baru kemarin kabinet memutuskan untuk mengirimkan bantuan tunai sebesar 1 juta dolar untuk pasokan medis yang akan disiapkan oleh Kimia Farma. Ini sangat penting. Tidak hanya jumlah uangnya, tapi bahwa ini berasal dari masyarakat Indonesia. Bayangkan, betapa besar dampaknya saat obat-obatan tersebut tiba di Gaza, dan mereka menyadari bahwa obat-obatan itu datang dari Jakarta yang 14 ribu kilometer jauhnya, bayangkan sokongan moral yang didapatkan oleh warga kami, bahwa mereka tidak sendirian. Kekuatan kami datang dari bantuan dan dukungan yang kami dapat dari warga biasa di Indonesia, dan ini sangat besar. Kami sangat tersentuh dengan mereka yang berikan dukungan melalui facebook, mereka yang datang ke kedutaan, yang menelepon karena ingin menyumbangkan uangnya, kepada mereka semua saya katakan bahwa mereka bisa koordinasikan bantuan apapun melalui kedutaan. Mereka bisa menelepon kami kapanpun mereka mau.
Kami juga memiliki gerakan Persahabatan Indonesia – Palestina yang  diketuai seseorang yang sangat dihormati, Bapak Profesor Din Syamsuddin,  yang mengepalai Muhammadiyah. Selama bertahun-tahun dia dipercaya untuk membantu mengirimkan bantuan kemanusiaan. Sebagian besar kebutuhan pangan, dan obat-obatan, melalui organisasi internasional, melalui system dalam PBB, melalui UNRWA, badan pemberi bantuan yang paling berperan bagi masyarakat Gaza dalam membagikan bantuan. Mereka adalah organisasi yang sangat transparan, akuntabel, dan dapat diandalkan. Karena terus terang, diluar itu, kita tidak bisa benar-benar yakin. Kita tidak bisa benar-benar yakin bahwa bantuan sampai ke tangan yang tepat.
T:
Saluran bantuan yang tidak terorganisir dengan baik seperti itu, apa pendapat anda tentang mereka?
J:
Situasi di Gaza sangat unik. Perbatasan antara Mesir dan Gaza tidak selalu bebas untuk dilalui. Kita harus terus mengorganisir bantuan-bantuan ini agar bisa masuk ke Gaza tepat waktu dan sesuai prioritas. Karena kebutuhan selalu berbeda-beda. Hari ini contohnya, kita baru mendapat kabar dari Menteri Kesehatan kami tentang kondisi terakhir di Gaza, dan obat apa yang dibutuhkan saat ini. Kita selalu membutuhkan obat-obatan, tapi tidak sembarang obat-obatan, tapi obat-obatan yang memang dibutuhkan, dan pasokannya sudah menipis. Kondisinya saat ini, ada 1000 korban luka dalam sehari, ini jauh diatas kemampuan kami. Itu sebabnya kami harus mengevakuasi beberapa diantaranya ke Mesir, untuk mendapatkan perawatan yang layak. Jadi saya sarankan bagi teman-teman kami di Indonesia, berbaik hati lah pada saudara-saudarimu di Palestina. Berdoalah bagi mereka apabila memungkinkan. Kalau mampu, akan baik sekali bila bisa menyumbangkan sesuatu, melalui jalur-jalur yang saya katakan tadi. Kami juga terus membutuhkan dukungan moralmu dengan mengangkat suara dalam masyarakat, dalam demonstrasi damai, biar dunia tahu bahwa Indonesia tidak menyetujui agresi ini, dan bahwa sampai saat ini tidak menerima pendudukan militer dimanapun.
Sejak jaman Soekarno, hingga saat ini, Indonesia selalu mendukung kami. Kenapa? Karena ini adalah permasalahan keadilan. Ini bukan masalah konflik agama, bukan masalah perselisihan batas wilayah dua negara. Ini masalah nasionalisasi, kemerdekaan, dan keadilan. Ini mengapa kita dalam konsensus dengan Indonesia. Seluruh Indonesia, seluruh partai politik di Indonesia setuju, alhamdullilah. Baik itu Muslim, Kristen, Buddha, semua di Indonesia mendukung Palestina. Saya bisa katakan, banyak sekali umat Kristen yang ingin membantu kami. Ada cara lain juga untuk membantu kami, yaitu dengan berinteraksi dan bekerja sama dengan kami. Berinteraksilah dengan kami dalam perdagangan, dalam pendidikan, dalam pariwisata. Tahun lalu saja ada 50 ribu warga Indonesia yang berangkat ke Palestina. Mereka berkunjung ke Jerusalem, berkunjung ke Bethlehem, dan Hebron. Kami  ingin melihat angka ini bertumbuh, ini membantu ekonomi kami, sekaligus membuat mereka mengenal langsung bagaimana situasi yang sebenarnya disana. Saya juga ingin mengajak media untuk melihat langsung ke lokasi, karena mengalaminya langsung berbeda dengan mendengarnya dari orang lain.
T:
Jadi Gaza membutuhkan bantuan, tapi pastikan disalurkan melalui saluran yang tepat, itu pesan anda?
J:
Mohon lakukan itu. Pemerintah Indonesia juga akan dengan senang hati menyalurkan bantuan ini. Kami pun dari kedutaan siap untuk membantu menyalurkan bantuan yang ingin anda sampaikan. Gerakan Persahabatan Indonesia – Palestina yang dikepalai pak Din Syamsuddin juga sudah bekerja dengan sangat baik dalam menyalurkan bantuan. Saya bisa sarankan ke-3 saluran ini. Namun bila melalui saluran lain, saya tidak bisa berkomentar, tapi saya pun tidak dapat menjamin bantuan tersebut akan tiba ke tangan yang tepat. Tentu saja ada saluran lain, ada organisasi kesehatan lain jgua, seperti Mer-C yang membangun Rumah Sakit, mungkin sekarang sudah selesai, meski merupakan proyek lama. Tapi saluran-saluran seperti itu, baik dari pemerintah, maupun Internasional sangat transparan dan akuntabel, sehingga siapapun yang ingin menyumbang, mereka akan pastikan sumbangan itu sampai kepada mereka yang membutuhkan.
T:
Satu hal lagi: Banyak warga Indonesia yang berpikir ini perang antara dua agama. Mungkin anda bisa meluruskan apakah ini perang antar agama, atau penjajahan wilayah?
J:
Dalam politik, seorang politisi akan menggunakan isu agama. Bahkan terkadang saat pemilu, isu agama akan dibawa-bawa. Jadi anda bisa bayangkan. Saat gerakan zionis memulai proyek pembentukan wilayah Israel, mereka menggunakan isu agama dengan mengatakan adanya kerajaan bagi bangsa Yahudi 3000 tahun lalu. Ini cara gerakan zionis yang sebenarnya sekuler, membawa isu agama untuk meyakinkan bangsa Yahudi untuk bermigrasi ke Palestina. Di Palestina hanya ada 30 ribu warga Yahudi saat deklarasi Balfour dicanangkan. Ini proyek kolonial yang tanpa bantuan Inggris, mungkin kita tidak akan pernah melihat adanya negara Israel di Palestina. Mereka berpikir untuk membangun permukiman Yahudi di Palestina karena adanya gerakan anti-semit di Eropa, bukan karena ada gerakan anti-semit di Timur Tengah, Negara Arab, atau Negara Muslim. Jadi ada dimensi agama dalam gerakan politis bernama zionis. Tapi konflik yang terjadi sekarang adalah antara pihak yang menjajah dengan yang terjajah. Ini proyek kolonialisasi yang harus berakhir. Itu sebabnya kami meminta nasionalisasi dan kemerdekaan.
Persis seperti yang terjadi di Indonesia. Apa yang terjadi di Indonesia bukanlah perang antara Kristen Belanda dengan Muslim Indonesia, tapi upaya kolonialisasi dari sebuah negara. Begitu perang ini berakhir, hubungan kalian pun kini sangat baik satu sama lain. Itulah yang kita bicarakan. Kalau pendudukan ini berakhir besok, maka kami menawarkan solusi dua negara dijalankan. Apa maksudnya? Bahwa Palestina akan hidup berdampingan dengan Israel. Kedua negara ini harus memperbaiki hubungan dengan saling mengakui keberadaan satu sama lain. Inilah yang dikatakan negara-negara Arab, bahwa apabila ini berhasil dilakukan, maka Israel akan memiliki hubungan diplomatik yang normal dengan semua negara tetangganya. Bahkan OIC sudah mengatakan hal yang sama, juga Indonesia. Apabila besok sebuah negara yang berdaulat dan merdeka berdiri di Palestina, maka tidak akan ada masalah antara Indonesia dan Israel sama sekali. Jadi dimana pula dimensi agama dalam masalah ini?
Apabila seluruh masyarakat muslim di dunia melawan Israel, maka Israel sudah lenyap dari muka bumi. Ada 1,5 Milyar warga muslim di seluruh dunia, jadi justru warga muslim tidak melihatnya dari dimensi agama. Tapi tentu saja setiap umat muslim berhak marah saat Palestina terusik. Karena situs suci agama islam terletak disini dibawah pendudukan. Umat muslim takkan membiarkan masjid Al Aqsa dibawah pendudukan. Ini adalah qiblat pertama bagi umat muslim, bahkan sebelum Mekkah. Ada Al Haram Ibrahimi di Hebron, ini situs Abraham. Ini adalah situs suci yang dimiliki oleh setiap muslim, termasuk di Indonesia. Jadi setiap ada serangan atas Palestina dan situs ini oleh Israel, tentu berdampak pada semua muslim di seluruh dunia. Saya ingatkan, satu fakta. OIC, yang merupakan Konferensi Negara Islam, dibentuk karena ada 1 atau 2 warga Israel yang menyebabkan kebakaran di masjid Al Aqsa, ini membakar perasaan seluruh umat muslim, hingga mendorong dibentuknya OIC. Jadi bayangkan betapa pentingnya ini bagi umat muslim.
Israel selalu mengatakan bahwa Jerusalem adalah ibukota abadi Israel. Ini artinya mereka mengabaikan hak umat muslim, karena Jerusalem pun diduduki oleh mereka. Itu juga yang membuatnya seperti memiliki dimensi agama. Bangsa Israel yang ingin membuatnya terlihat seperti konflik antara muslim dan yahudi, sehingga mereka bisa menyertakan dunia barat untuk mendukung mereka. Mereka bisa membawa Eropa dan Amerika Serikat untuk mendukung mereka. Sehingga ini seakan menjadi konflik antara mereka dan kita. Antara dunia barat dan segala idealismenya, melawan umat islam yang primitif, oriental, dan teroris. Itu sebenarnya agenda Israel untuk memposisikan konflik ini. Bagi kami, bukan itu. Kami mencari dukungan. Lihat siapa yang mendukung Palestina. Apakah hanya negara muslim? Tidak. Lihat di PBB, lihat Vatikan, Sri Paus ada di Palestina, dan tidak ke Israel. Dia berangkat dari Amman, lalu terbang dengan helikopter ke Bethlehem.  Ia tidak menganggap Bethlehem sebagai bagian dari Israel. Jadi ini posisi dari Sri Paus, dan gereja Katolik, bagaimana pula ini hanya menjadi masalah bagi umat muslim?
T:
Tapi perbincangan panjang ini juga menunjukkan, saat isu agama yang dibawa, fokus masyarakat beralih dari apa yang sebenarnya terjadi di Tepi Barat?
J:
Tepat sekali. Mereka ingin membuat konteks konflik ini sangat terbatas, bahwa masalah mereka hanyalah Gaza, dengan sebuah organisasi bernama Hamas. Baik, pertanyaannya begini: Hamas dibentuk tahun 1989, lalu mengapa Israel telah menduduki Palestina sejak 1948? Lalu apa alasan mereka pada saat itu?
T:
Terima kasih atas waktu anda, pak Mehdawi.
—————————————————
Bagi pembaca yang mungkin tertarik membantu warga Palestina dengan dana, atau bentuk lainnya, namun khawatir dananya disalahgunakan, bisa bertanya langsung ke kedutaan Palestina di nomor telp: 021-3145444 agar bisa disalurkan ke yayasan dan lembaga yang pasti menjamin dana tiba di tangan warga Palestina yang membutuhkan.
Thanks for reading.
20140714_172822
Fariz N. Mehdawi, Dubes Palestina

Jumat, 18 Juli 2014

Skenario Cadangan CSIS Bila Jokowi Kalah

Oleh. A m Panjaitan
Hari ini Ulin Yusron melalui akun twitternya secara implisit menuduh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik memihak Prabowo-Hatta karena menolak diwawancara Tempo dan tidak mau dukung Jokowi-Jusuf Kalla: "Ketua KPU menolak diwawancarai Tempo. Dia bilang, 'Buat apa diwawancara Tempo? Buat mendukung misi Tempo endorsing salah satu calon?' Ketahuan deh di mana posisi dia," 

(http://m.inilah.com/read/detail/2119762/inilah-bantahan-ketua-kpu-soal-tudingan-tempo)

Pernyataan Ulin Yusron tidak pantas dan tidak pada tempatnya karena dia mencoba menginsinuasikan bahwa bila Ketua KPU menolak mendukung Jokowi-JK maka dia sudah tidak netral. Yang lebih aneh lagi, pernyataan Ulin Yusron ini sebenarnya senada dengan pernyataan pendukung Jokowi-JK beberapa hari lalu seperti:

- Burhanuddin Muhtadi: salahkan KPU apabila mereka mengumumkan hasil yang berbeda dari quick count versi Jokowi-JK; 

- Ahmad Riyani (Koordinator ProJo Nasional dan Pemenangan Jawa Barat): mereka menggalang massa di seluruh kota besar untuk mendesak KPU agar netral dengan tidak memenangkan Prabowo-Hatta dan mereka akan menentang keputusan KPU yang memenangkan Prabowo-Hatta; 

- Boni Hargens: mengancam KPU akan berhadapan dengan rakyat bila hasil hitung KPU berbeda dengan hasil quick count yang memenangkan Jokowi-JK; dan

- Andrianof Chaniago, pendukung Jokowi-Jusuf Kalla sekaligus ketua persepsi akan mengeluarkan Puskaptis dari Persepsi karena mengeluarkan Quick Count yang tidak memenangkan Jokowi-Jusuf Kalla.

http://news.detik.com/read/2014/07/15/203335/2638175/1562/persepsi-akan-keluarkan-puskaptis-dari-keanggotaan

Kok bisa para pendukung Jokowi-Jusuf Kalla mengeluarkan pernyataan senada yang sama dalam beberapa hari terakhir bahwa netralitas KPU berarti Jokowi-JK menang dan bila tidak maka KPU akan "berhadapan dengan rakyat," yang merupakan petunjuk bahwa kubu Jokowi-JK akan benar-benar menganggap bahwa "hanya kecurangan yang bisa mengalahkan pasangan Jokowi-JK," dan oleh karena itu akan menurunkan aksi massa apabila tanggal 22 Juli 2014 nanti KPU memenangkan Prabowo-Hatta dengan tujuan mendesak KPU menganulir keputusan mereka yang memenangkan Prabowo-Hatta dengan alasan terjadi kecurangan sehingga Jokowi-JK. 

Tentu saja aksi massa besar-besaran tadi juga dimaksudkan untuk memberi tekanan kepada Mahkamah Konstitusi sebagai lokasi terakhir penentuan pemenang pilpres dengan harapan Mahkamah Konstitusi pada akhirnya akan memenangkan mereka. Bila skenario ini yang terjadi maka proses terpilihnya Jokowi-JK adalah 100% identik dengan proses terpilihnya Viktor Andriyovych Yushchenko menjadi presiden Ukraina dari 2005 s.d. 2010 sebagai bagian dari peristiwa yang dikenal sebagai Orange Revolution, dan sejauh ini kesamaan Jokowi dengan Yushchenko sangat banyak, antara lain:

- Berbeda dari presiden sebelumnya yaitu Leonid Kuchma dan capres yang didukung oleh Kuchma yakni Viktor Yanukovych yang pro kemandirian dan kerja sama dengan Rusia, Yushchenko politisi paling populer saat itu sangat pro integrasi dengan NATO, pro Amerika Serikat dan pro Eropa Barat. Ini jelas serupa dengan Jokowi yang merupakan politisi paling populer di Indonesia saat ini yang pro US serta mendukung program obral aset negara kepada asing yang terjadi pada zaman Megawati, dan sikap pro asing Jokowi ini berbeda secara diametral dengan lawannya yaitu Prabowo yang didukung presiden incumbent karena kesamaan visi yaitu kemandirian bangsa.

- Yushchenko melakukan kampanye dengan cara blusukan dan bertatap muka serta berkomunikasi langsung dengan masyarakat Ukraina dan pilpres hanya diikuti dua orang kandidat yaitu Yushchenko dan Yanukovych. Blusukan tentu saja adalah salah satu senjata andalan Jokowi dan saat ini pilpres di Indonesia hanya diikuti oleh dua pasang kandidat yaitu Jokowi dan Prabowo.

- Saat melakukan kampanye pada September 2004, Yushchenko tiba-tiba masuk ke klinik Rudolfinerhaus di Wina dan kemudian di dalam tubuhnya ditemukan zat bernama Tetrachlorodibenzodioxin (TCDD) yang sangat beracun dan menyebabkan sekujur wajahnya rusak. Yushchenko menuding bahwa pemerintah Ukraina telah meracuninya dalam acara makan malam dengan pejabat senior Ukraina pada 5 September 2004. Belakangan pada Juni 2008, David Zhavania, teman Yushchenko mengungkap kepada BBC bahwa cerita Yushchenko diracun adalah tidak benar dan hasil pemeriksaan laboratorium sudah dipalsukan. 

Keterangan ini dikonfirmasi majalah The Lancet pada Agustus 2009 di mana peneliti Swiss dan Ukraina menyimpulkan bahwa hasil lab yang menyatakan tingkat TCDD di dalam darah Yushchenko terlalu murni sehingga pasti dibuat dalam sebuah laboratorium karena tidak ada di pasaran. Selanjutnya pada September 2009, Larysa Cherenichenko, kepala penyidikan pidana pada Kejaksaan Agung Ukraina dan komisi bentukan Verkhovna Rada menyimpulkan bahwa laporan Yushchenko diracun adalah palsu untuk meningkatkan elektabilitasnya pada pilpres tahun 2004 dan racun di tubu Yushchenko disuntikan oleh dinas intelijen Amerika Serikat demi melaksanakan politik dizolimi atau play victim tersebut.

Walaupun tidak seekstrim Yushchenko yang sengaja meracuni dirinya sendiri sekedar untuk mencari simpati saat pilpres, namun politik dizolimi atau play victim berupa mau dilukai atau mau dibunuh dengan tujuan meningkatkan elektabilitas pada pilpres adalah taktik favorit Jokowi seperti kasus "mau diledakan di kapal" yang ternyata tidak benar atau Iklan RIP Jokowi yang terbukti dibuat dan disebar pendukungnya sendiri dan lain sebagainya.

- Setelah putaran kedua pilpres, pendukung Yushchenko mulai melempar isu bahwa pilpres penuh kecurangan antara lain pemilih yang sama memilih berulang kali. Kendati demikian hasil Exit Polls menyatakan bahwa Yushchenko menang dengan margin 11% tapi saat pengumuman resmi ternyata Yanukovych dinyatakan menang dengan margin 3%. Tudingan bahwa pilpres curang dan perbedaan Exit Polls dengan hasil perhitungan akhir adalah alasan Yushchenko dan pendukungnya menolak hasil pilpres dan selanjutnya melancarkan demonstrasi besar-besaran selama 13 hari di berbagai kota besar Ukraina yang melumpuhkan negara tersebut yang dikenal sebagai Orange Revolution sampai akhirnya Mahkamah Agung membatalkan hasil pilpres dan memerintahkan pemilihan ulang dengan hasil Yushchenko mendapat 52% suara.

Perkembangan terakhir kubu Jokowi-JK dinyatakan menang oleh berbagai Quick Count dan Exit Polls dari lembaga survei milik pendukungnya dengan perbedaan antara 3% sampai 5% dari Prabowo-Hatta. Selain itu kubu Jokowi-JK juga mengancam KPU supaya hasil perhitungan mereka tidak berbeda dari hasil perhitungan QC dan Exit Polls atau mereka akan melakukan aksi massa besar-besaran sebagai bentuk protes atas "ketidaknetralan KPU," Selanjutnya kubu Jokowi-JK mulai membangun opini bahwa pilpres berjalan curang, dan lain sebagainya.

- Setelah terpilih ternyata baru ketahuan bahwa Yushchenko adalah pemimpin yang sangat buruk dan tidak memiliki kompetensi dan hal ini menyebabkan Yushchenko gagal terpilih untuk kedua kalinya karena pada pilpres tahun 2010 hanya memperoleh 5,5% suara dan pada pileg tahun 2012, partainya hanya memperoleh 1,11% suara sehingga tidak bisa masuk ke dalam parlemen.

Rasanya Jokowi akan mengalami nasib yang sama khususnya bila kita melihat Laporan Audit BPK terhadap Pengelolaan APBD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013 bahwa: aset Jakarta merosot dari Rp. 342trilyun menjadi Rp. 331trilyun; ada 86 transaksi tidak wajar yang merugikan keuangan daerah sebesar Rp. 1,54trilyun; kekurangan penerimaan daerah sebesar Rp. 95,01miliar dan 3E (tidak efektif, tidak efisien dan tidak ekonomis) menyebabkan kerugian Rp. 23,13miliar. Selain itu banyak dari realisasi belanja APBD DKI Jakarta itu yang tidak didukung dengan bukti pertanggung jawaban.

Apa sebenarnya alasan kubu Jokowi-JK terus dan konsisten melakukan kampanye hitam terhadap Prabowo setelah pencoblosan selesai sebagaimana isi twit Ulin Yusron di atas padahal tindakan tersebut tidak akan mempengaruhi perolehan suara karena pilpres sudah selesai dilakukan. Mengapa kubu Jokowi-JK melakukan pekerjaan yang sia-sia seperti itu?

Dari rentetan kejadian di atas maka hampir dapat dipastikan bahwa rencana cadangan CSIS seandainya Jokowi kalah mengarah kepada operasi untuk menjadikan Jokowi sebagai Yushchenko-nya Indonesia sehingga saat ini CSIS dan kubu Jokowi-JK sedang melakukan framing dan agenda setting bahwa pilpres berjalan curang, intimidasi dan terjadinya politik uang sesuai modus Orange Revolution. Setelah pengumuman kekalahan Jokowi-JK, maka CSIS yang berpengalaman menggalang aksi massa untuk membuat kerusuhan sejak peristiwa Malari itu akan segera bergerak dengan demonstrasi besar-besaran di kota-kota Indonesia yang melumpuhkan perekonomian negeri ini dan ketika TNI/Polri mencoba mengatasi kerusuhan tersebut, maka Jokowi-JK akan meminta bantuan "internasional" alias Amerika untuk melakukan intervensi dan tekanan langsung dengan alasan militer Indonesia melanggar HAM sipil. Skenario intervensi Amerika Serikat ini sudah mulai dilaksanakan melalui kedatangan Bill Clinton ke Indonesia.

Saya sebenarnya marah dengan skenario menang atau rusuh yang dicanangkan kubu Jokowi-JK ini. Berkali-kali saya berpikir mengapa mereka sangat ingin berkuasa sehingga menghalalkan segala cara yang haram sekalipun menyebabkan penderitaan rakyat yang berkepanjangan? Semoga Indonesia bisa selamat dari cobaan ini.
Share.
- See more at: http://www.presidenbernyali.com/2014/07/skenario-cadangan-csis-bila-jokowi-kalah.html#sthash.6AOqcXSe.PvKv9Znx.dpuf
OTT KPK di Karawang, Agung Podomoro dan Jokowi" by @bang_DW
Jumat, 18 Juli 2014...
*by @bang_DW
operasi tangkap tangan (OTT) KPK itu terkait agung podomoro dan tidak ada nama bupati karawang | ‪#‎fakta‬
OTT KPK terkait kasus suap lahan | yang ditangkap adalah saudara bupati karawang dan dari swasta | #fakta
OTT KPK murni terkait informasi awalan terkait suap lahan dilakukan perusahaan agung podomoro pemiliknya adalah pendana jokowi | #fakta
ingat agung podomoro | ingat kasus lahan BMW yang terindikasi adanya keterlibatan jokowi didalam manipulasi data lahan | ‪#‎sponsor‬ jokowi
jokowi terbukti memanipulasi data lahan atau melakukan pembiaran atas tindakan agung podomoro atas penyerahan lahan yang tidak sesuai BAST
ini berita link | hubungan jokowi dan agung podomoro | http://t.co/vzx6riQ52Q
tindakan OTT KPK terkait suap lahan yang melibatkan agung podomoro di karawang | akan mirip kasus yang menimpa PT Adhi karya
yang akan membongkar kebusukan agung podomoro terkait semua kasus lahan yang melibatkan agung podomoro sendiri | siap siap lah pak jokowi
kalo jokowi tdk nyapres | mungkin nasibnya diperiksa KPK terkait agung podomoro | tetapi KPK mlakukan aksi mmutar tuk slanjutnya menembak
demikian sekilas ingpo dari saiyah terkait OTT KPK versi juru tulis kuningan yang suka makan TEMPE.
*sumber: https://twitter.com/bang_dw

Eks Wagub Prijanto Heran Jokowi Bisa Selesaikan Masalah Taman BMW
Aqhnia Adzkia - detikNews
Halaman 1 dari 2

Jakarta - Mantan wakil gubernur DKI Prijanto heran Pemprov DKI yang dipimpin Joko Widodo meresmikan pembangunan stadion di Taman BMW, Tanjungpriok, Jakarta Utara. Prijanto menilai masalah di Taman BMW bukan sekadar sengketa lahan.

"Saya kaget. Saya tahu persis kasus tersebut, karena yang salah adalah Pemprov DKI bukan Kemenpora. Andai kata Pemprov DKI tidak melindungi kasus korupsi di lingkungannya, maka masalahnya tidak selarut ini," kata Prijanto di kantor Kemenpora, Jl Gerbang Pemuda III, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (9/6/2014).

Prijanto kemudian menjelaskan masalah tanah di taman seluas 26 hektar itu. Ia mengaku mengetahui persis sengketa lahan antara Pemprov DKI dengan beberapa pengembang besar.

"Pertengkaran itu sampai DKI mengeluarkan banyak uang untuk rekonsiliasi. Padahal kalau dokumen itu dibuka letaknya jelas bukan di Taman BMW, itu di Kelurahan Sunter sedangkan Taman BMW di Kelurahan Papanggo," kata Prijanto yang sempat mundur dari kursinya karena tidak cocok dengan Gubernur Fauzi Bowo ini.

Pada tahun 2003, menurut Prijanto, Pemprov DKI memohon kepada Kantor Wilayah (Kanwil) DKI Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk mendapatkan hak pakai Taman BMW. Lalu Kanwil DKI BPN mengeluarkan 7 keputusan yang salah satunya berisi usia surat hak pakai hanya selama 3 bulan.

"Jadi surat itu sudah gugur sekarang. Ada surat dari Kanwil DKI BPN ke Kejaksaan Agung yang menyatakan usia surat pakai hanya 3 bulan, lewat itu mati," kata Prijanto.

Lalu pada tahun 2007, Prijanto menjelaskan, ada berita acara serah terima tanah seluas 26 hektar dari 7 pengembang yang diwakili oleh Agung Podomoro. Namun merujuk pada Taman BMW, lampirannya tak mencantumkan tanah di taman tersebut
Waspada.....
Sebelum jokowi diputuskan menjadi CAPRES PDIP, pesawat MAS hilang yg belum ketemu sampai sekarang dan semua media sibuk meliput atas hilangnya pswt tsb, dan saat itulah di London terjadi pertemuan antara pihak Arkansas Connection (Bill Clinton cs) dengan pihak PDIP (Megawati cs) yang diarrange oleh James Riyadi berlangsung dg kesepakatan Jokowi Capres dan bantuan financial Trilliunan dikucurkan. (Bukti pdip beli pswt jet pribadi). Sekarang dg ditembaknya pesawat ...MAS di udara Ukraina oleh tentara bayaran pendukung pemerintah Ukraina dimana Amerika menyimbang Pemerintah Ukraina sebesar 60an trilliun rupiah untuk melawan Rusia (musuh abadi Amerika) adalah sebuah bentuk PENGALIHAN ISSUE sblm KPU memutuskan dan menetapkan hasil PILPRES 22 juli mendatang. Lalu hubungannya apa ?
Beberapa minggu laku telah beredar Issue bahwa tgl 16-23 Juli 2014 rencana kedatangan Bill Clinton ramai dibicarakan, nah secara prosedural Amerika, bhw sblm orang penting setingkat pejabat Negara (BC adalah penasihat utama Obama), maka seminggu sblmnya SECRET SERVICE Amerika wajib datang lbh duluan untuk pengamanan secara rahasia, dan seminggu lalu (malam) SECRET SERVICE yg beranggotakan 13 orang ex NAVY SEAL dan 2 Orang AHLI IT Canggih/handal sdh mendarat di Jakarta, ini hanyalah modus agar mereka boleh mendarat di Jakarta dg issue Bill Clinton mau datang di Jakarta. Ini terkait dengan tujuan mengacak pengelolaan data IT hasil tabulasi KPU dimana kepentingannya adalah untuk memenangkan jokowi sbg presiden karena Amerika (Arkansas Connection) telah banyak mengeluarkan dana untuk pemenangan jokowi sebagai tindak lanjut pertemuan sblmnya di London tsb.

 Jadi kesimpulannya bahwa Amerika sangat berkepentingan dengan kemenangnan capres jokowi boneka Amerika, disini KPU dan pihak INTELJEN NEGARA harus waspada....



Jadi kesimpulannya bahwa Amerika sangat berkepentingan dengan kemenangnan capres jokowi boneka Amerika, disini KPU dan pihak INTELJEN NEGARA harus waspada....
Namun Presiden SBY sdh sangat paham akan hal ini dan sdh perintahkan pihak TNI dan POLRI untuk mengamankan hal tsb, mari kita yang merasa CINTA INDONESIA bersoa bersama agar apapun hasil PILPRES ini adalah murni SUARA RAKYAT dan KEHENDAK RAKYAT tanpa ada rekayasa atau INTERVENSI PIHAK ASING dan ASENG, swmoga hasil yang diumumkan KPU adalah hasil murni dari data PILPRES yang telah kita laksanakan tgl 9 juli yang lalu tanpa REKAYASA. Siapapun Presiden yg terpilih itulah Presiden Indonesia. Tidak perlu ada manipulasi dg PUBLIC OPINION melalui Quick Count dan Real Count abal2 yang sesungguhnya sdh direncanakan jauh hari sblm pilpres dilaksanakan.
Kita TETAPA SATU
NUSA
BANGSA
BAHASA
TANAH AIR
TUMPAH DARAH
I N D O N E S I A

 
 
 
by ahmad Khafandi

INILAH SEJARAH YANG SEMAKIN DILUPAKAN


FAKTA: KENALI SIAPAKAH MUFTI BESAR PALESTIN SYEIKH AMIN AL-HUSAINI DISEBALIK ADOLF HITLER.

"Mufti Besar Palestin Syeikh Amin Al-Husaini & Adolf Hitler "Nazi" "

Antara video yang jarang sekali kita melihat di mana-mana media semasa termasuklah televisyen. Malah kita dibutakan mata tentang perjuangan Ulama. Maka disini disertakan wajah Mufti Besar Palestin....

Ini antara wajah Mufti Besar Palestin iaitu Syeikh Amin Al-Husaini (ca. 1895 - July 4, 1974, أمين الحسيني,) yang telah dilantik menjadi Mufti Besar Palestin pada umur lebih kurang 25tahun.

Didalam video ini juga menunjukkan kehadiran Syeikh Amin Al-Husaini yang disambut oleh Adolf Hitler ketika ketibaannya di Jerman.

Didalam video ini juga menunjukkan keakraban antara Syeikh Amin Al-Husaini dengan divisi askar didalam pasukan Adolf Hitler.

Ada juga askar dari Bosnia, mereka memakai tarbus turki dan menyertai didalam pasukan Adolf Hitler dan kelihatan mereka sedang solat dan bersama Syeikh Amin Al-Husaini. Wallahualam

Akhir hayat Syeikh Amin Al-Husaini pada umur 79tahun dan meninggal di Lubnan kemudian perjuangannya di Palestin diteruskan oleh saudaranya iaitu Yaseer Arafat. Al-Fatihah.

----------------------------
Dari Akhbar Utusan Malaysia pada 2006

Adolf Hitler tubuhkan divisyen tentera Islam

Susunan: SITI AINIZA KAMSARI

Satu pendedahan yang agak menggemparkan muncul baru-baru ini apabila Institut Kajian Aero dan Angkasa Malaysia (IKAM) menemui fakta-fakta menarik di sebalik kajian IKAM terhadap data sejarah Operasi Divisyen Hanzar!

Pendedahan itu menimbulkan kekeliruan mengenai siapakah sebenarnya Adolf Hitler? Dalam banyak catatan sejarah, tidak ada yang positif bagi menggambarkan pemimpin Jerman semasa Perang Dunia Kedua ini. Bukan sahaja negatif malah namanya masih dicaci sehingga hari ini kerana tragedi holocaust. Jutaan orang Yahudi mati dipercayai kononnya angkara perintah Hitler.

Bagaimanapun, sesuatu yang menghairankan sebaliknya terjadi. Hitler didapati masih mempunyai nilai toleransi yang tinggi dengan membenarkan penubuhan beberapa divisyen tentera beragama Islam di dalam kem atau menjadi sebahagian daripada bala tentera nazi Jerman.

Menurut Jeneral Leon Degrelle, seorang komander divisyen Waften SS (askar rakyat) Jerman, ada tiga divisyen Waffen SS yang 90 peratus anggotanya beragama Islam. Jumlah anggota dalam ketiga-tiga divisyen ini pula berjumlah 60,000 orang.

Antara tiga divisyen tentera beragama Islam Waffen SS ini, divisyen tentera paling terkenal adalah Divisyen ke-13 Waffen SS Hanzar. Divisyen ini beroperasi di Balkan dengan 90 peratus anggotanya berbangsa Albania, Bosnia dan Croatia yang beragama Islam. Bakinya orang Croat beragama Kristian Katolik yang berjumlah 21,000 orang.

Operasi Divisyen Hanzar mendapat perhatian IKAM kerana ia sesuatu yang sangat unik dan menakjubkan. Operasi tentera udara sukarela Croatia berjaya menembak jatuh hampir 300 kapal terbang tentera udara Rusia (komunis) sedangkan kapal terbang mereka yang dimusnahkan tentera udara Rusia kurang daripada 10 pesawat ketika Perang Dunia Kedua tercetus di Balkan.

Hanzar adalah perkataan Arab, Bosnia dan Croatia yang bermaksud parang. Parang hanzar ini dipilih sebagai nama rasmi dan juga simbol bagi Divisyen ke-13 Waffen SS.

Pakaian rasmi Divisyen Hanzar pula sama seperti pakaian rasmi Waffen SS yang lain. Cuma bezanya, anggota tentera Divisyen Hanzar memakai tarbus. Dari segi persenjataan, anggota pasukan ini juga dilengkapkan dengan senjata seperti anggota Waffen SS lain.

Namun IKAM mendapati apa yang lebih menarik ialah terdapat seorang tokoh Islam yang mampu menjalinkan hubungan baik dengan Hitler. Dia turut berperanan sebagai pemimpin Divisyen Hanzar.

Beliau ialah Mufti Besar Baitulmaqdis, Haji Amin Al Husseini. Beliau ialah pemimpin yang berpengaruh di Wilayah Arab terutama di kalangan pemimpin Arab Palestin.

Sepanjang Perang Dunia Kedua itu, Amin Al Husseini menetap di Jerman bagi menentukan pembentukan koordinasi antara fahaman Nazi dan polisi Arab sehingga membawa kepada pembentukan Divisyen Hanzar pada Februari 1943.

Divisyen Hanzar dihantar mengikuti latihan ketenteraan di Perancis sebaik sahaja penubuhannya. Ia mula beroperasi di Balkan pada Februari 1944. Divisyen ini beroperasi dengan jayanya menentang gerila komunis Partisan pimpinan Josip Broz Tito dan juga tentera Rusia.

Walaupun jawatan Muftinya dilantik oleh kerajaan British yang ketika itu menjajah Palestin, namun Amin Al Husseini merupakan seorang yang sangat membela Islam. Beliau juga bertanggungjawab menyekat kemaraan dan kemasukan beramai-ramai Yahudi ke Eropah setelah kaum itu gagal di sekat memasuki wilayah Palestin.

Generasi sekarang hanya mengenali Hitler namun ketokohan Amin Husseini sebagai pejuang Islam pada Perang Dunia Kedua sangat jarang diketahui. Malah beliau seorang yang banyak berjasa menggerakkan kebangkitan orang Islam selepas kekalahan kerajaan Uthmaniah (Ottoman) di Palestin diikuti Mesir dan Iraq.

Malah beliau merupakan mentor perjuangan kepada pemimpin Pertubuhan Pembebasan Palestin (PLO), Allahyarham Yassier Arafat dan ketua pemimpin dan pejuang Islam yang lain.

Walaupun ada laman web yang memburuk-burukkan nama Amin Al Husseini kerana dituduh terlibat dalam pembunuhan orang Kristian di Balkan namun paparan gambar sepanjang hayat beliau jelas menunjukkan tokoh ini mampu menerokai hubungan antarabangsa yang cukup luar biasa terutama berjaya menjalinkan satu hubungan dengan Hitler.

Presiden IKAM, Norul Ridzuan Zakaria berkata, adalah satu isu yang sangat menarik apabila Hitler memberikan persetujuan untuk menubuhkan Divisyen Hanzar dan toleransinya terhadap kegiatan anggota divisyen berkenaan yang majoritinya terdiri daripada orang Islam.

Sebelum ini begitu banyak fakta menjelaskan bahawa Hitler adalah se-

orang diktator yang kejam dan tidak bertoleransi terhadap keagamaan, apa tah lagi Islam, katanya dalam satu rencana yang disiarkan dalam sebuah akhbar tempatan baru-baru ini.

Menurut Norul Ridzuan, setiap batalion atau rejimen dalam Divisyen Hanzar akan dilengkapi seorang imam dan seorang guru agama yang bertugas untuk memastikan setiap anggota divisyen ini terus mengekalkan cara hidup sebagai muslim.

Di samping itu, divisyen ini kerap menerima kunjungan Mufti Baitulmaqdis Imam Amin Al-Husseini yang melengkapkan pengisian rohani anggota divisyen ini, katanya.

Sebagaimana fakta sejarah merekodkan kekalahan tentera-tentera Nazi dalam Perang Dunia Kedua itu, begitu juga nasib yang diterima oleh tentera Divisyen Hanzar yang terpaksa menyerah diri pada Mei 1945 apabila pasukan tentera Jerman berundur dari Balkan. Lebih malang lagi kesemua mereka kemudian dibunuh oleh diktator Tito yang disokong oleh British dan Rusia.

Mungkin satu semakan semula sejarah Hitler perlu dibuat. Ini kerana hubungan baik Hitler dan Amin Al Husseini tentunya tidak terhad atas kepentingan politik dan mengembangkan pengaruh masing-masing.

Pasti masih ada sesuatu yang telah disembunyikan daripada pengetahuan umum di sebalik Hitler yang sering diburukkan dengan holocaustnya itu. Benarkah beliau sekejam itu?

Persoalan ini ditimbulkan oleh Pesiden Iran, Ahmadinejad baru-baru ini mengenai sejauh mana kebenaran holocaust. Ujar pemimpin itu, jika benar ia wujud maka itu sepatutnya menjadi dosa orang Eropah.

Tetapi mengapa rakyat Palestin dan umat Islam yang terpaksa menanggungnya. Namun, kita meyakini Barat sebenarnya telah berjaya diperalatkan oleh Yahudi untuk menghancurkan negara Islam demi kelangsungan rejim dan puak Israel, katanya.

Artikel Penuh: http://www.utusan.com.my/utusan/info.asp?y=2006&dt=0519&pub=utusan_malaysia&sec=Bicara_Agama&pg=ba_02.htm&arc=hive#ixzz375hQTjYp
© Utusan Melayu (M) Bhd

---------------------------

Setiap perkara ada buruk baiknya. Maka belajarlah kalian dari SEJARAH
Insyaallah.

Apa-apapun saya kagum dengan pendirian Syeikh Amin Al-Husaini yang tegas.

Adakah Adolf Hitler seorang yang baik? Hanya ALLAH yang mengetahui.

Video ini bukan untuk membela Adolf Hitler ataupun Jerman tetapi untuk membuka mata betapa jahatnya Bangsa Yahudi. Harap Maklum.

Jika ada sebarang kesilapan, mohon teguran dari sahabat-sahabat semua. Insyaallah.

Sama-sama kita berdoa dan membaca Doa Qunut Nazilah untuk rakyat Palestin .

Al-fatihah buat pejuang-pejuang Palestin

Dari: HAMBA ALLAH
Hendropriyono: Apapun yang Terjadi, Kita yang Penting Menang!

Beredarnya video di laman youtube yang diungah oleh Muhammad Baqir Anwar, telah menambah informasi bagi rakyat Indonesia untuk mencermati situasi yang penuh intrik dalam pilpres 2014.
Petikan pernyataan provokatif Hendropriyono ini diambil di rumah Arbit Sani sebelum Pilpres 2014 lalu. Dalam arahannya, banyak sekali memberikan motivasi untuk melakukan perlawanan terhadap situasi pilpres yang dianalogikan dengan peperangan, sehingga bila pihak lawan menyerang maka kita pun harus membalas dengan penyerangan. Berikut tayangannya:

Pernyataan Hendropriyono di menit 12:03 “APAPUN YANG TERJADI, KITA YANG PENTING MENANG!”, sungguh sangat mencengangkan karena lahir dari mulut seorang purnawirawan TNI, yang seharusnya tetap menjaga keutuhan dan persatuan NKRI, bukan malah menghasut rakyat untuk melakukan perlawanan terhadap lawan politik yang notabene adalah sesama rakyat Indonesia sendiri.
Uniknya, bila dikaitkan dengan pernyataan Jokowi dibanyak tempat, ia tidak pernah menyatakan siap menerima kekalahan, seolah sudah sangat yakin memenangkan pilpres dan harus MENANG DALAM PILPRES kali ini atau CHAOS.
Cara-cara yang dilakukan oleh kubu Jokowi terlebih dengan adanya video ini bisa membuktikan bahwa tindak-tanduk “pemenangan” Jokowi oleh tim suksesnya sangat menyerupai GERAKAN MAKAR oleh PKI yang pernah menorehkan sejarah berdarah di negeri kita. Sebaiknya rakyat waspada akan perpecahan yang dihembuskan oleh pihak-pihak yang ingin merusak keutuhan bangsa ini. [KbrNet/Slm]

Jawaban bagi yang Meragukan Rasulullah Masuk Surga


Oleh: Ustadz Bachtiar Nasir
Ustadz Bachtiar Nasir-2-jpeg.imageSALAM-ONLINE: Syubhat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak dapat dipastikan masuk Surga bukanlah hal baru. Keraguan seperti ini banyak disebarkan oleh orang-orang Nasrani dan tokoh sekuler dari kalangan Muslim.
Untuk menjawabnya cukup sederhana; “Bukankah telah disediakan telaga Al-Kautsar atau telaga Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang disediakan bagi calon penghuni Surga?”
Hadits yang sering mereka jadikan sebagai pintu masuk untuk merasukkan doktrin keraguan (tasykik) di antaranya adalah hadits riwayat Imam al-Bukhari di dalam kitab shahihnya dari hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
»لَنْ يُنَجِّيَ أَحَدًا مِنْكُمْ عَمَلُهُ قَالُوا وَلَا أَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ وَلَا أَنَا إِلَّا أَنْ يَتَغَمَّدَنِي اللَّهُ بِرَحْمَةٍ سَدِّدُوا وَقَارِبُوا وَاغْدُوا وَرُوحُوا وَشَيْءٌ مِنْ الدُّلْجَةِ وَالْقَصْدَ الْقَصْدَ تَبْلُغُوا«
“Salah seorang dari kalian tidak akan dapat diselamatkan oleh amalnya.” Maka para sahabat bertanya, “Tidak juga dengan engkau wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Tidak juga saya, hanya saja Allah telah melimpahkan rahmat-Nya kepadaku. Maka beramallah kalian sesuai sunnah dan berlakulah dengan imbang, berangkatlah di pagi hari dan berangkatlah di sore hari, dan (lakukanlah) sedikit waktu (untuk shalat) di malam hari, niat dan niat maka kalian akan sampai.”
Juga hadits dalam riwayat Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau bersabda :
»سَدِّدُوا وَقَارِبُوا وَأَبْشِرُوا فَإِنَّهُ لَا يُدْخِلُ أَحَدًا الْجَنَّةَ عَمَلُهُ قَالُوا وَلَا أَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ وَلَا أَنَا إِلَّا أَنْ يَتَغَمَّدَنِي اللَّهُ بِمَغْفِرَةٍ وَرَحْمَةٍ«
“Beramallah sesuai sunnah (istiqamah) dan berlaku imbanglah, dan berilah kabar gembira, sesungguhnya seseorang tidak akan masuk surga karena amalannya.” Para sahabat bertanya, “Begitu juga dengan engkau wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Begitu juga denganku, kecuali bila Allah melimpahkan rahmat dan ampunan-Nya kepadaku,” (HR Al-Bukhari).
Dari hadits di atas, para penafsir dengan hawa nafsunya berdalih bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak memiliki jaminan masuk surga, baik untuk dirinya maupun umatnya.
Untuk membantah pemahaman salah tersebut, maka diperlukan pemahaman terhadap hadits dengan benar.
Dua hadits di atas mengandung hal yang mendasar dan menjadi kaidah yang penting. Hal mendasar dan sifatnya asas adalah bahwa amal perbuatan manusia tidak dapat menjaminnya untuk selamat dari api Neraka dan tidak pula dapat menjaminnya untuk masuk surga, karena masuk surga dan selamat dari api neraka disebabkan oleh ampunan dan rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala; karena seorang Muslim meyakini dan mengimani bahwa segala sesuatu berada di Tangan Allah, dan hanya Allah sajalah yang mengetahui tempat kembalinya manusia.
Tidak seperti orang nasrani yang tersesat dengan mengimani bahwa Yesus sang penebus, yang di antara ajarannya kepada pemeluknya: akuilah dosa-dosa kalian kepada para pendeta niscaya kalian akan diampuni, walaupun pendeta tersebut bukan orang yang lurus. Berbeda dengan seorang Muslim yang berkeyakinan bahwa seseorang tidak dapat menjamin dirinya masuk surga, bahkan dengan amal shalihnya sekalipun, karena seseorang masuk surga disebabkan rahmat dan ampunan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang menerangkan hal di atas, di antaranya adalah:
)فَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَأُخْرِجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ وَأُوذُوا فِي سَبِيلِي وَقَاتَلُوا وَقُتِلُوا لَأُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَلَأُدْخِلَنَّهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ( [آل عمران : 195]
“Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Ku-hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya.”
Ayat di atas menegaskan bahwa Allah menghapuskan kesalahan hamba-Nya baru kemudian memasukkannya ke dalam Surga.
)تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ. يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ( [الصف : 11-12]
“(yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah ‘Adn. Itulah keberuntungan yang besar.”
Allah hanya memasukkan hambanya yang sudah mendapatkan ampunan dosa-dosa dari-Nya.
Sekali lagi, Allah Subhanahu wa Ta’ala menghubungkan antara masuknya seseoang ke Surga dan selamatnya dari Neraka dengan maghfirah dan rahmat-Nya untuk menunjukkan bahwa hal tersebut tidak akan didapat tanpa adanya maghfirah dan rahmat-Nya.
Para salaf berkata, “Di akhirat kelak hanya ada dua kemungkinan; ampunan Allah atau Neraka, sedangkan di dunia juga cuma ada 2 hal saja; penjagaan Allah atau kebinasaan.”
Muhammad bin Wasi’ rahimahullah berkata kepada para sahabatnya ketika menjelang wafat, “Alaikumus salam,  bisa jadi neraka atau ampunan Allah.”
Adapun firman Allah : (وَتِلْكَ الْجَنَّةُ الَّتِي أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ( [الزخرف : 72]
“Dan itulah surga yang diwariskan kepada kamu disebabkan amal-amal yang dahulu kamu kerjakan.”
(كُلُوا وَاشْرَبُوا هَنِيئًا بِمَا أَسْلَفْتُمْ فِي الْأَيَّامِ الْخَالِيَةِ( [الحاقة : 24]
(kepada mereka dikatakan), “Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu.”)
Ayat-ayat tersebut menunjukkan bahwa masuknya seseorang ke Surga karena rahmat Allah, dan penentuan derajat di surga berdasarkan amal seseorang.
Ibnu ‘Uyainah berkata, “Mereka berpendapat bahwa selamatnya seseorang dari api neraka itu disebabkan karena adanya ampunan dari Allah, dan masuknya seseorang ke surga disebabkan karena anugerah dari Allah serta penentuan derajat di surga berdasarkan amal seseorang.” (aqlislamiccenter.com)
salam-online
- See more at: http://salam-online.com/2014/07/jawaban-bagi-yang-meragukan-rasulullah-masuk-surga.html#sthash.8FBRA6Je.FElhKzEf.dpuf
THEO SYAFEI, NASIONALIS YANG WASPADA "KIRI" DAN "KANAN"
   
   SRI RAHARTI DAN JOHAN BUDI SP
     _________________________________________________________________
   
   KARIR THEO SYAFEI DI ABRI TERMASUK BAGUS. LELAKI PENDIAM INI PUN
   DIKENAL CUKUP VOKAL BERSUARA SELAMA MENJADI ANGGOTA DPR. INILAH CERITA
   TENTANG LELAKI YANG BARU-BARU INI DIGUGAT UMAT ISLAM KARENA ISI
   CERAMAHNYA DIANGGAP MENGHINA ISLAM.
   
   Semula, sosok lelaki bertubuh kekar itu hanya dikenal sebagai mantan
   Panglima Komando Pelaksana Operasi (Pangkolakops) di Timor Timur yang
   sukses membekuk gembong Fretilin, Xanana Gusmao. Bertahun-tahun
   kemudian, pria serius yang suka humor itu bikin berita lagi saat ia
   di-recall dari Fraksi ABRI di DPR lantaran dinilai terlalu vokal
   bicara.
   
   Kini, Theo Syafei Daeng Kulle, 57 tahun, kembali jadi buah bibir
   setelah kaset berisi ceramahnya dinilai menghujat Islam dan menghina
   Presiden B.J. Habibie. Gempuran datang dari segala arah. Tapi, pria
   Bugis yang kini menjadi salah seorang petinggi PDI Perjuangan itu
   mengaku siap menghadapi para penggugatnya.
   
   Hari-hari belakangan ini, boleh jadi, merupakan hari yang menggerahkan
   bagi Theo Syafei Daeng Kulle. Betapa tidak. Gempuran datang seolah
   tanpa henti setelah kaset yang berisi rekaman ceramahnya beredar di
   mana-mana. Jika saja isinya bermuatan kata-kata yang teduh, ceramah
   pria 57 tahun itu tentu tak akan jadi masalah. Tapi, sebaliknya, isi
   kaset ceramahnya dinilai telah melecehkan Islam, umat Islam, dan ormas
   Islam. Tak hanya itu. Isi ceramahnya juga dipandang mengganggu
   stabilitas dan persatuan bangsa, alias berpotensi menimbulkan
   pertikaian suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Apalagi kaset
   itu "ditemukan" ketika kasus Kupang meledak. Tak pelak, ceramah Theo
   dituding sebagai salah satu penyulut kerusuhan di Kupang.
   
   Transkrip ceramah yang kemudian dimuat dalam tabloid Abadi--jika itu
   benar-benar suara dan diucapkan Theo alias bukan rekayasa--memang
   "menggegerkan" dan bisa membuat umat Islam marah.
   
   Misalnya, ia "bicara" tentang Islam yang galau dan selalu memberontak,
   soal gagalnya umat Islam mendirikan republik Islam di Indonesia,
   hingga masalah tipisnya Alquran yang, katanya, tidak bisa
   menyelesaikan persoalan (dibandingkan Al-Kitab yang tebal dan bisa
   menyelesaikan segala soal). Ia juga mempertentangkan Muhammadiyah yang
   dituding sebagai Islam fundamentalis, dengan NU yang lebih
   "mengindonesia". Ia pun menjadikan Presiden Habibie sebagai bahan
   olokan. "Saya lihat Habibie lincah, saraf motoriknya bagus, jadi cocok
   menjadi penari Bali," demikian salah satu kutipan soal Habibie.
   "Mendengar ceramahnya, saya jadi panas," kata Ahmad Sumargono, Ketua
   KISDI (Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam), yang bersama
   organisasi Islam lainnya melaporkan kasus itu ke Polda Metro Jaya.
   
   Lantaran ceramahnya itu, yang konon dilakukan di bilangan Anyer, Jawa
   Barat, sekitar September 1998, Theo dituding melanggar banyak pasal
   dalam KUHP, yakni Pasal 156 dan 157 (pernyataan kebencian, penghinaan,
   permusuhan terhadap ras dan golongan di muka umum), Pasal 310 dan
   pasal 315 (penghinaan), Pasal 318 (persangkaan palsu), Pasal 134
   (penghinaan sengaja terhadap terhadap presiden dan wakil presiden),
   dan penyebaran rasa permusuhan kepada golongan Islam.
   
   Ahmad Sumargono yakin, suara dalam kaset itu nyata-nyata suara Theo.
   Lantaran itu, ia meminta pihak kepolisian mengusut tuntas masalah itu.
   Sebab, jika tidak, masyarakat dikhawatirkan akan mengambil langkah
   sendiri. "Jangan memicu kemarahan umat Islam. Kasusnya harus
   dituntaskan dan pelakunya diadili," katanya.
   
   "Ancaman" itu bukan tidak disadari Theo. Apalagi, sebagai orang Bugis,
   ia sadar bahwa masalah itu termasuk siri. "Harus berdarah," katanya.
   Tapi, anaknya yang tertua, Andi Widjajanto, 27 tahun, yang kini
   menjadi dosen di Universitas Indonesia, meyakinkannya agar ia tidak
   memakai budaya siri. Kekerasan toh tidak harus dibalas kekerasan. "Dia
   bilang, kalau kita dianiaya, kalau rumah kita diobrak-abrik atau
   dibakar, artinya kita menang," katanya. Dan, kemenangannya itu
   mendasar, kata Theo, sampai berapa belas tahun kemudian pun masih bisa
   terus dijadikan cerita.
   
   Karena itulah, ia tidak melakukan pengamanan diri secara luar biasa.
   Rumahnya yang luas di bilangan Cilangkap pun tidak diberi pengamanan
   khusus. Hanya beberapa anggota Satgas PDI Perjuangan yang terlihat
   berjaga-jaga. "Tiap Ketua PDI kan diberi satgas," katanya. Gerbang
   rumahnya yang tingginya hampir dua meter, yang terbuat dari kayu
   hitam, pun dibiarkan terbuka sampai pukul 24.00 WIB. "Sebelum
   anak-anak saya pulang, gerbang itu tidak ditutup," katanya.
   
   Tapi, benarkah suara di dalam kaset itu suara Anda?
   
   Yang pasti, sampai sekarang saya belum pernah mendengar isi kaset itu.
   
   Lalu, mengapa Anda melaporkan harian Abadi ke Polda Metro Jaya?
   
   Itu karena transkripnya merujuk saya sebagai penyulut kerusuhan
   Kupang. Saya sendiri merasa tidak begitu perlu untuk mengikuti mereka
   punya skenario. Jadi, saya tidak mau mendengar kaset itu. Saya tidak
   mau baca isi transkripnya. Banyaklah transkrip yang sekarang ada di
   tangan saya, barangkali ada tujuh versi. Saya pikir, kalau saya baca
   atau dengar transkrip itu, hanya akan menghanguskan saya punya emosi
   dan energi, dan tidak perlu. Lebih baik saya simpan emosi dan energi
   saya untuk mendengarkan musik Beethoven atau Mozart.
   
   Anda tidak penasaran untuk membuktikan apakah itu suara Anda?
   
   Saya pikir, karena itu pekerjaan mereka. Itu mesti ada yang benar,
   lalu disambung-sambung, dipotong-potong. Umpamanya, kalau saya katakan
   "katanya", nah kata "katanya" itu dihilangkan. Jadi, seolah saya yang
   punya pernyataan itu. Saya sudah bertemu Gus Dur. Gus Dur mengatakan,
   "Ah, itu sudah kerjaan mereka lama. Sebelum Pak Theo, saya sudah lama
   berhadapan dengan mereka." Apa Gus Dur memang benar sepenuhnya, atau
   karena dia memang tahu pokok-pokoknya.
   
   Siapa "mereka" itu?
   
   Musuh Pancasila dari segi ideologis itu cuma ada kiri atau kanan.
   Dalam sejarah kita, gerakan itu tidak pernah selesai.
   
   Benar-tidaknya isi ceramah itu, atau betul-tidaknya soal rekayasa isi
   rekaman dan transkrip seperti disinggung Theo, memang masih perlu
   pembuktian. Yang jelas, Mayjen Nugroho Djayusman, Kapolda Metro Jaya,
   menyatakan, pihaknya kini tengah menangani kasus itu. Dalam jumpa
   persnya di Hotel Kemang pada 8 Januari, Theo pun sudah meminta maaf.
   "Dengan tulus kami minta maaf. Tidak ada maksud kami menghujat agama
   lain," katanya.
   
   Ucapan itu, boleh jadi, memang murni keluar dari dasar sanubari ayah
   empat anak itu. Maklum, agama Islam bukan hal baru bagi Theo.
   Lingkungan keluarganya di Ujungpandang, Sulawesi Selatan, kebanyakan
   beragama Islam. Sang kakek, Ishaq Daeng Pawero, pemilik banyak perahu
   pinisi, adalah ayah dari tiga anak: Abdul Salam bin Daeng Munjung,
   Syokora Daeng Suji, dan Mohamad Sjafei Daeng Mambani--ayah Theo. Sang
   ibu, Khatarina Yonas berasal dari Banda, Maluku. "Ketika saya lahir,
   kedua orang tua saya sudah beragama Kristen," kata Theo, yang mengaku
   mendapat bekal agama cukup baik dari keluarganya itu.
   
   Kendati beragama Kristen, Theo tidak lantas terkucil dari keluarga
   besarnya. Justru ketika ayahnya wafat, saat ia berusia 11 tahun, ia
   ikut dengan Syoqora, bibinya. "Dia itu ibu kedua saya, yang memelihara
   dan membesarkan saya," katanya. Theo ingat, jika bulan Ramadan datang,
   ia ikut sahur di rumah bibinya itu. "Tapi, paginya saya pulang ke
   rumah untuk sarapan," ujarnya.
   
   Masa kecil hingga remaja dihabiskannya di Ujungpandang. Setamat SMA
   pada 1962, ia ikut ujian masuk Akademi Militer Nasional dan diterima.
   Soal ketertarikannya pada dunia militer, katanya, muncul karena tahun
   itu di Ujungpadang sedang ramai-ramainya kampanye pembebasan Irian
   Barat. "Ada demam serdadu," katanya. Semangatnya pun ikut terpancing.
   "Saya pikir, jadi tentara itu hebat, dia berikan jiwa raganya bagi
   negara," katanya. Di sisi lain, dengan masuk AMN, ia tidak perlu
   memikirkan ongkos sekolah dan segala macam. "Ibu saya tidak sanggup
   membiayai kuliah, jadi saya harus cari sendiri," katanya. Tiga tahun
   kemudian, ia pun lulus. Teman seangkatannya adalah Mayjen (Purn.)
   Tayub dan Letjen (Purn) Yunus Yosfiah.
   
   Sejak 1967, Theo bergabung dengan Resimen Para Komando Angkatan Darat
   (RPKAD, kini Kopassus). Pada 1975, ia pertama kali menginjakkan kaki
   di Timor Timur saat bergabung dalam Grup I. Dua tahun kemudian, ia
   masuk Seskoad, seangkatan dengan Jenderal (Purn.) Wismoyo
   Arismunandar. Sebagai siswa termuda, ia tentu sering ketiban pulung
   menyelesaikan tugas-tugas hasil diskusi dengan rekan seniornya. Tak
   aneh bila Theo lulus sebagai salah seorang siswa terbaik.
   
   Keandalannya menyiapkan taktik dan strategi itu digunakan sebaik
   mungkin saat ia kembali ke Timor Timur yang baru saja berintegrasi
   dengan Indonesia. Ia lantas memimpin satu batalyon putra Timor tahun
   1978. Batalyon lainnya dipimpin Yunus Yosfiah, sekarang Menteri
   Penerangan. Mendidik tentara yang 98 persen buta huruf memang bukan
   soal mudah. Toh, akhirnya ia berhasil mengantarkan Batalyon 745
   Sampada Yudha Bakti itu menjadi batalyon pemburu yang unggul bukan
   saja di Timor Timur, tapi juga di Indonesia. "Pak Theo cermat
   pemikirannya, analisanya tajam. Dan, ia sangat loyal pada
   teman-temannya," komentar Yunus Yosfiah.
   
   Toh, Theo tak hanya menghabiskan waktunya di wilayah Kodam IX/Udayana.
   Ia pun pernah bertugas di Madiun, Jakarta, dan Palembang. Saat menjadi
   Kasdam II/Sriwijaya, Desember 1991, panggilan tugas ke Timor Timur
   kembali datang. Saat itu, ia menggantikan posisi Brigjen Rudolf Samuel
   Warouw sebagai Panglima Komando Pelaksana Operasi (Pangkolakops) di
   provinsi termuda itu. Tugasnya jelas tidak ringan, apalagi Kota Dili
   baru saja diguncang pembantaian dalam Insiden 12 November. Meski
   begitu, boleh dibilang ia menyelesaikan tugasnya dengan baik.
   Buktinya, ia berhasil menangkap gembong Fretilin Xanana Gusmao dan
   menghalau Lusitania Expresso, kapal dari Portugal yang ingin memasuki
   perairan Timor Timur, tanpa insiden. Tak aneh bila kemudian ia
   dipromosikan menjadi Pangdam Udayana (Maret 1993). Setahun kemudian,
   ia ditarik ke Jawa untuk menduduki posisi Komandan Sesko ABRI.
   
   Sebagai Dansesko ABRI, ia dinilai sebagai komandan yang "tidak biasa".
   Maklum, alih-alih alergi terhadap tokoh-tokoh yang saat itu dipandang
   vokal dan kritis, ia malah mengundang Megawati Soekarnoputri untuk
   berceramah di depan peserta Sesko ABRI. "Saya pikir, kelas Sesko ABRI
   kan kelas kolonel, kader-kader yang disiapkan untuk jadi brigjen,
   mayjen, letjen. Jadi, mereka perlu mengetahui suara dari segala arah,"
   katanya beralasan. Barangkali, saat itulah ia mulai jatuh cinta kepada
   partai yang dipimpin putri Bung Karno itu. Buktinya, belakangan, ia
   memutuskan bergabung dengan PDI Perjuangan.
   
   Lepas dari Sesko ABRI, Theo diangkat menjadi anggota DPR/MPR. Toh,
   lagi-lagi ia "bikin ulah". Dalam pidatonya di Universitas Petra,
   Surabaya, ia menyatakan bahwa golongan putih (golput) itu sah-sah
   saja. Ia juga mempersoalkan banyaknya jenderal yang tak berjabatan di
   Mabes ABRI. "Itu membuktikan bahwa ABRI tidak memiliki manajemen
   promosi dan kepangkatan yang baik," katanya kala itu.
   Komentar-komentarnya itu tak urung menimbulkan polemik. Tak hanya di
   tubuh ABRI, tapi juga menjadi pembicaraan hangat di masyarakat.
   Recalling Theo yang dilakukan tak lama setelah pidatonya di
   Universitas Petra itu disebut-sebut sebagai akibat dari dosa-dosanya
   tadi.
   
   Sempat menghilang sebentar, akhir tahun silam, Wakil Sekretaris
   Barisan Nasional itu kembali bikin berita, yakni saat ia memutuskan
   bergabung dengan PDI Perjuangan dan ikut bursa ketua PDI yang digelar
   di Denpasar, Bali. Theo yang disebut-sebut sebagai perwira "Merah
   Putih" itu pun terpilih sebagai salah seorang ketua di DPP PDI
   Perjuangan.
   
   Apa yang membuat Anda tertarik masuk PDI Perjuangan?
   
   PDI Perjuangan itu telah mengalami penganiayaan politik. Dan saya
   bersimpati. Selain itu, PDI Perjuangan jelas-jelas nasionalis. Kalau
   saya mau dibilang nasionalis, juga bisa. Tapi, pemahaman saya terhadap
   bangsa ini begini: orang Manado, Rote, Yogya, dan Irian merasa
   sesaudara dan sebangsa karena ada proses, yakni penjajahan. Proses
   penjajahan selama 350 tahun itu membuat kita merasa menjadi satu
   bangsa. Dari kaca mata iman, saya melihat bahwa proses menjadi satu
   bangsa itu karena diizinkan Tuhan. Bangsa ada karena kehendak-Nya.
   Karena itu, harus kita jaga, kita terima, kita hormati. Itu jelas
   tidak mudah. Sebab, ada ribuan dialek dan suku.
   
   Bagi saya, kemerdekaan adalah pemberian Tuhan. Jadi, momen itu bukan
   momen yang tiba-tiba terjadi. Kemerdekaan ini diberikan Tuhan, plus
   Mukadimah UUD 1945, plus Pancasilanya. Itulah yang menurut keyakinan
   saya harus dijaga.
   
   Apa saja ancaman untuk Pancasila itu?
   
   Dari dulu ancaman Pancasila itu kiri atau kanan.
   
   Apa komunis memang masih punya kekuatan di Indonesia?
   
   Saya tidak melihat kekuatan komunis cukup kuat saat ini untuk
   membahayakan Pancasila. Lihat saja. Dari sekian bayak partai yang
   berdiri sekarang ini, apa ada yang berani secara terbuka menyatakan
   komunis? Kan tidak ada. Ketika tahun 1948 komunis mencoba
   menghancurkan negara ini, DI/TII yang main. Lalu, ketika DI/TII
   dipukul, kiri lagi yang naik tahun 1965. Ketika kita pukul kiri,
   kelihatannya kanan yang akan naik. Tapi, karena kita waspada tentang
   bahaya kiri dan kanan, Pancasila masih bisa dijaga. Sekarang orang
   membicarakan Pancasila tanpa ada rasa hormat. Spanduk asas tunggal
   sudah dimain-mainkan. Padahal, Pancasila ada di Mukadimah UUD 1945.
   
   Indikasi menguatnya golongan kanan itu dari mana?
   
   Dari banyaknya hujatan terhadap Pancasila. Banyak yang sudah tidak
   setuju Pancasila sebagai dasar negara. Lalu, ada keinginan membuat
   negara federal.
   
   Jadi, ada kekuatan yang akan membentuk negara Islam?
   
   (Lirih) Ada Merebaknya kerusuhan belakangan ini ada hubungannya dengan
   itu?
   
   Kalau kerusuhan Kupang dan Ambon karena ada provokatornya. Kalau ada
   provokator, tentu ada tujuannya. Provokator itu saling
   menunjuk-nunjuk. Ada yang ke kelompok ini, ada yang kelompok itu.
   
   Di balik sikapnya yang serius dan tongkrongan-nya yang angker, toh,
   Theo sebenarnya sosok humoris. Celetukan-celetukannya sering
   mengundang tawa pendengar meski ia sendiri tetap serius. Pria yang
   mahal sekali tersenyum itu juga pandai mengolah kata-kata. Tak aneh
   jika ia kerap diundang untuk berceramah di berbagai kota. Sang istri,
   Suismiati, juga aktif di gereja. "Saya aktif di GPIB Hoerip
   Cililitan," kata purnawirawati Kowad yang menikah dengan Theo pada
   1970 itu.
   
   Kisah cinta Theo dan Suismiati memang terbilang unik. Asrama bujangan
   anggota Kopassus kebetulan berdekatan dengan asrama Kowad. Akibatnya,
   banyak perwira Kopassus yang menyambangi asrama itu, termasuk Theo.
   Dasar anak muda, jam tutup asrama pukul 21.30 WIB tak pernah
   dihiraukannya. Akhirnya, Suismiati, yang dipandang senior, segera
   dikirim oleh markas pusatnya di Jalan Kramat untuk menertibkan asrama
   itu. "Kami kan dari RPKAD, nah yang menertibkan itu harus ditertibkan.
   Saya yang belum punya pasangan tetap mendapat tugas untuk
   menertibkan," kata Theo.
   
   Untung cinta Theo bersambut. "Bapak itu cinta pertama dan terakhir
   saya," kata Suismiati yang asli Ponorogo itu. Sebagai keluarga
   tentara, Suismiati paham akan kehidupan tentara. Berpindah-pindah kota
   bukan masalah. Malah, keempat anaknya menghabiskan masa kecil mereka
   di Timor Timur. "Anak-anak, meskipun sejak kecil hampir selalu
   ditinggal bertugas, sangat bangga pada Bapaknya," kata Suismiati.
   
   Keempat anak pasangan itu adalah Andi Widjajanto, 27 tahun, Wisnu
   Gautama, 26 tahun, Shinta Devanagari, 25 tahun, dan Riza Renaldi, 24
   tahun. Toh, tak seorang pun dari mereka mengikuti jejak Theo sebagai
   tentara. Si sulung mendalami bidang hubungan internasional di London,
   yang kedua lulus dari Oklahoma, Amerika Serikat, dan si bungsu yang
   lulusan Swiss kini memegang salah satu restoran asing di Jakarta.
   Sementara, putri satu-satunya sudah menikah.
   
   Kerukunan beragama juga tercermin dalam keluarganya. "Keluarga saya
   masih banyak yang Islam. Bahkan, ibu saya berangkat haji dari rumah
   ini," kata Suismiati yang memeluk agama Kristen saat menikah dengan
   Theo itu. Teman-teman seangkatan Theo, kata Suismiati, sering
   mengadakan buka puasa dan tarawih bersama di rumah mereka. "Kami tidak
   pernah mempermasalahkan hal itu," katanya.
   
   Theo juga dikenal sebagai pecinta lukisan. Tapi, ia mengaku baru pada
   tahap penikmat, bukan pelaku seni. Ia bisa tahan berlama-lama
   menikmati lukisan, terutama lukisan bergaya naturalis. Beberapa karya
   pelukis kenamaan sempat dikoleksinya, antara lain, karya Basoeki
   Abdullah, Affandi, dan Nyoman Lempad. Saat menjadi Pangdam IX/Udayana,
   sesekali ia memesan lukisan dari seorang perwira di jajaran Kodam
   Udayana, Mayor Suhartono. Ia tidak pernah mau bila lukisan pesanannya
   itu tidak menggunakan cat merek Rembrandt.
   
   Selain pecinta lukisan, ia juga dikenal sebagai pria yang tak bisa
   dilepaskan dari buku. "Bapak itu hobinya membaca. Saya sampai heran,
   kok dia bisa betah membaca tanpa jatuh tertidur," ujar sang istri.
   Karya-karya sastra menjadi pilihannya. Baik karya sastrawan dalam
   negeri, seperti karya Chairil Anwar, Taufiq Ismail, Abdoel Moeis,
   maupun karya sastrawan asing macam Khalil Gibran, Laotze, dan
   Rabindranath Tagore.
   
   Pria kekar itu juga senang berolah raga. Dulu, bulu tangkis pernah
   digelutinya. Tapi, sekarang, ia lebih suka berenang di kolam renang di
   halaman rumahnya. "Jadi, bisa sama anak-anak," kata Suismiati.
   Sesekali, saat senggangnya juga dipakai jalan-jalan ke luar kota,
   menyambangi saudara-saudara.
   
   Barangkali, kegiatan Theo menikmati lukisan, membaca, atau berenang
   itu bakal sedikit terganggu lantaran geger kaset ceramah itu. Namun,
   Yunus Yosfiah sebagai teman yang pernah sama-sama berjuang di Timor
   Timur mengharapkan tuduhan itu tidak benar. "Sebab, Theo Sjafei yang
   saya kenal itu orang baik," katanya