Apalagi bila kampanye dilakukan tengah hari bolong, saat matahari di atas kepala, kemungkinan wajah peserta kampanye menjadi gelap (under) sangat mudah ditemui.
Bagaimana kalau lokasi kampanye indoor seperti di Gelanggang Olahraga (GOR) tertutup seperti di Istora Senayan? Kalau lampu GOR berfungsi maksimal, maka tidak ada kesulitan.
Namun, biasanya kampanye partai di GOR hanya mengandalkan lampu panggung seadanya dan membuat pencahayaan GOR menjadi low light. Sehingga saat kamera dibidikkan ke ke arah kerumunan penonton, perlu perubahan ISO yang cukup signifikan, dan memerlukan kecepatan teknis yang akurat.
3. Jangan terjebak pada jumlah massa kampanye. Sebab, 10 orang dengan 10.000 orang nilainya sama di depan lensa.
Kalau jumlah massa ribuan, maka akan lebih mudah memotret karena gambar yang dihasilkan padat dan terdapat kesan kolosal. Anda dapat memotret overview/suasana dari sudut atas menggunakan lensa lebar. Sehingga gambar yang dihasilkan sangat menarik saat ribuan massa bercampur dengan ribuan atribut atau bernyanyi dangdut bersama-sama.
Sementara kalau peserta kampanye sedikit, dapat memotret detailnya saja. Juga bermain ekpresi, mengeksplor siluet, memadukan foreground/background atau mencampur dengan simbol/atribut kampanye.
Keterangan foto: Kampanye PDIP tahun 1999.
YANG AHLI PHOTOSOP SILAHKAN DI BONGKAR..
INILAH MEDIA DETIK.COM KARYA CUKONG CINA JAMES RIADY.
SEBARKAAN !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar