Senin, 25 November 2013



Mall saja tidak begitu dipermasalahkan tapi Sekolah Pelita Harapan yang hanya ada di Jabotabek yang akan dibangun mereka di kota Padang berikut Lippo Super Blok tsb yaitu Sekolah Pelita Harapan yang mendidik kader missionaris dalam pemberitaan Injil ,

dan transformasi mereka dengan Roh Kudus yang berfungsi sebagai mercusuar cahaya di negara Muslim terbesar di dunia.

Narasumbernya bukan dari orang lain tapi dari mereka sendiri

SEKOLAH PELITA HARAPAN

Dear teman-teman dan keluarga ,

Musim panas ini , saya miliki dan kesempatan yang menarik untuk menjangkau penduduk yang sulit dijangkau di Indonesia bagi Kristus ! Setiap musim dingin dan musim panas, Student Missionary Union of Biola University mengirimkan perjalanan misi yang dipimpin mahasiswa ke berbagai negara dan perjalanan saya ke Indonesia adalah bagian dari ini. Sementara di sana , tim saya akan bermitra dengan misionaris jangka panjang dan membantu mereka - sumur membantu menggali , mengajar kelas Alkitab , serta pertemuan terus penginjilan .

Ada begitu banyak tempat aku bisa pergi , tapi aku Realisasi thatthere begitu banyak yang belum disimpan non - Kristen kembali di rumah di Indonesia , dan benar-benar ada alasan mengapa saya harus pergi ke tempat lain mengetahui Itu lebih dari 80 % dari orang-orang ada untuk Berangkat ke hukuman kekal .

Jadi , sebagai sebuah tim , kami akan bekerja bersama sekelompok kecil orang percaya di sana untuk memberitakan kabar baik dari Kristus sebanyak yang kami bisa di daerah! Sampai sekarang , kami berencana untuk pergi ke Salatiga dan daerah Sulawesi , karena kita membantu keluar Dr Kevin Humble dalam pekerjaan misionaris di Indonesia .

Ini akan menjadi perjalanan pelayanan enam minggu di bulan Mei dan Juli dan tim kami akan menjadi tim sembilan , dan kelompok kami perlu untuk meningkatkan total $ 40.000 dalam rangka untuk perjalanan ini terjadi . Ini akan menjadi langkah iman dan ketaatan untuk tim saya dan I. Biaya perjalanan meliputi tiket pesawat ( tidak - termasuk saya , karena saya membeli tiket pesawat saya sudah ) , transportasi darat , makanan , dan perlengkapan untuk tim . Jadi , setiap anggota harus menaikkan tulang setidaknya menantang $ 4.000 untuk biaya kelompok dengan 16 Mei 2012 . Tolong pertimbangkanlah dalam doa untuk memberi sumbangan atau bantuan untuk perjalanan misi Indonesia ?
Anda akan menyambut untuk alsovery meneruskan email ini kepada siapa pun yang ingin Anda mengirimkan ini ke . Kita perlu semua doa dan semua dukungan .

Meskipun dukungan keuangan penting , dukungan doa bahkan lebih dari itu, karena Allah benar-benar akan menjadi satu-satunya Satu mendapatkan kita di sana , menjaga kita di sana, dan memberikan kita kemampuan untuk menjadi terang bagi-Nya . Doakan kesatuan tim berguna selama persiapan dan perjalanan yang sebenarnya , dan untuk rakyat kita akan bertemu di Indonesia . Kami tahu kalau Tuhan sudah bekerja dalam hati dan kita bersemangat menantikan melihat-Nya bergerak dan mengubah .
Semoga Tuhan dimuliakan di dalam hidup kita dari Injil , dalam pemberitaan Injil , dan transformasi mereka dengan Roh Kudus .
Soli Deo Gloria .

Terima kasih banyak .

Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah , tolong beritahu saya di evan.tan @ biola.edu atau mengirim saya pesan pribadi di Facebook .

Perdamaian dan berkah ,

Evan Tan

ketika Anda telah Memutuskan untuk menyumbang, silakan memasukkan MY NAME ( EVAN TAN ) di bagian KOMENTAR begitu , bahwa sumbangan Anda dapat diproses sesuai dengan Biola University Department Sumbangan )
Jika Anda ingin menyumbang dengan menggunakan cek atau uang tunai , Anda dapat menyumbang secara pribadi di Biola AS / SMU Front Desk , atau biarkan aku tahu melalui email di evan.tan @ biola.edu nama dan alamat , jadi saya bisa mengirimkan bentuk sumbangan itu Anda dapat mengirim kembali kepada kami .

* Catatan: Untuk memastikan Itu hadiah Anda adalah dikurangkan dari pajak , hadiah Anda akan digunakan untuk mendukung Student Missionary Union secara keseluruhan ( kontribusi untuk kepentingan individu tidak dikurangkan dari pajak ) . Jika saya tidak dapat berpartisipasi , hadiah Anda akan digunakan untuk mendukung pelayanan tim . Dalam hal tidak biasa perjalanan dibatalkan , hadiah Anda akan digunakan untuk tim masa depan atau outreach misionaris lain atau SMU .

President Corey Welcomes Leaders from Indonesia

Biola University Forms International Partnership with Indonesian Schools

Oct. 14, 2009 By Brenda Velasco

Left to right: Budi Legowo, Ferry Yang, Paula Corey, President Corey, Dr. James Riady, Aileen Riady, Anne Parapak, Dr. Jonathan Parapak
The Office of the President welcomed dignitaries and administrative leaders from Universitas Pelita Harapan and Sekolah Pelita Harapan, a Christian university and high school, respectively, in Indonesia. Biola University has formed a partnership with UPH to jointly impact the world for Jesus Christ.
As the largest Christian university in Indonesia preparing greater than 10,000 students from more than 10 diverse nations, UPH has witnessed recognition from around the world.
President Barry H. Corey hosted the visiting delegation consisting of co-founder of UPH, Dr. James Riady and his wife Aileen, and Rector, Dr. Jonathan Parapak and his wife Anne, among others.
“A great education can't survive without knowledge sharing and relations. Therefore, UPH is constantly seeking partnership with local and international universities around the world,” stated on the UPH website.
According to UPH’s website, “UPH has defined its organizational vision and mission to emphasize a balanced and integrated education, encompassing the arts, science and technology and strengthening spiritual values.”
In doing so, this school serves as a beacon of light in the largest Muslim country in the world.
Biola is looking into opportunities to partner with these schools as a way of living out Biola’s mission to impact the world for Jesus Christ.
“I’m excited about the possibilities this relationship affords us to live out our call to be globally relevant, informed and connected as a university with the world around us,” said Biola University President Barry H. Corey. “UPH is a good match for Biola in the way in which we aspire to impact the world, and we look forward to exploring some dynamic opportunities within the country of Indonesia.”
Corey’s visit to both schools last November prompted interest from SPH students, whom several graduates of SPH are currently attending Biola University. Biola’s enrollment management team looks forward to expanding recruitment efforts in Indonesia.
Written by Brenda Velasco, Manager of Internal Communications and Public Relations.

WASPADA MISI TERSELUBUNG KRISTENISASI.! Gerakan Rahasia Sandi “Hidup Baik”

10 November 2010 pukul 17:55
Sebagaimana yang telah kami jelaskan dalam NOTA sebelumnya tentang Gerakan kristenisasi Rahasia "air mata", maka kami akan menjelaskan Selain gerakan rahasia bersandi ‘Airmata’,ternyata ada pula gerapan rahasia bersandi ‘Hidup Baik’.

Gerakan ini Tidak main-main, tidak seperti gerakan rahasi bersandi ‘Airmata’ yang lebih bersifat lokal, maka pergerakan rahasia ini sesungguhnya merupakan program internasional, yang dirumuskan di Amerika Serikat tanggal 2 Februari l987, dibawah pimpinan Pdt. House Born dan Pdt. Maurice Corollo.

Hanya dalam waktu tiga bulan setelah dirumuskan di AS, di Indonesia gerakan ini sudah berjalan sejak tanggal 21 April 1987 yang berada di bawah naungan pergerakan API MENYALA pimpinan Ev. Jeremia Riem yang berpusat Surabaya, yang merupakan bagian dari pergerakan Gereja Perjanjian Baru.

Walau demikian, secara resmi dideklarasikan kepada publik internal Kristiani pada tanggal 2 Mei 1987 di Bukit Doa Taman Getsemani, Ungaran, Jawa Tengah, dengan nama gerakan bersandi HIDUP BAIK.

Seperti yang sudah-sudah, nama sandi ‘Hidup Baik’ merupakan singkatan. Hanya saja kata ‘Hidup’ merupakan istilah yang sebenarnya, sedangkan ‘Baik’ adalah singkatan dari “Biarkan mereka Agama Islam, tapi iman mereka Kristen”.

Ini merupakan singkatan sekaligus misi mereka. Jadi bagaimana caranya agar umat Islam tetap saja dalam agama Islam dalam formalitas (KTP) namun iman, tingkah laku, dan pola pikirnya sudah tidak ada bedanya dengan orang-orang Kristen (Barat).

Misi gerakan ini tidaklah mengada-ada namun memiliki landasan ideologis yang terdapat dalam Injil ayat Roma 10:15 yang berbunyi:
“Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: ‘Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!”

Selain itu juga ada semangat dari Ibrani 8:6:
“Tetapi sekarang Ia telah mendapat suatu pelayanan yang jauh lebih agung, karena Ia menjadi Pengantara dari perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi.”

Ada pula dari II Timotius 4: 5:
“Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita dan tunaikanlah tugas pelayanamu.”

Ini semua adalah landasan dari gerakan rahasia tersebut.
----------------------------------------------------------------------------

Pada saat pembentukan pertama kali di daerah Ungaran, hadir berbagai organisasi penginjilan yang pada saat itu yang sangat konsen terhadap gerakan ini.  

Ketua gerakan ini adalah seorang penginjil yang sering keluar masuk penjara karena kerap melakukan penginjilan (pemurtadan) dengan cara-cara amat kasar dan berani yakni Pdt. Hosea yang sekarang sudah meninggal.

Dalam gerakan ini, dia dibantu oleh beberapa tokoh Kristen Jawa Timur, antara lain Pdt. Alex Kawuwung (juga sudah meninggal).

Sebagai penyandang dana, sejumlah pengusaha Kristen dari Jawa Tengah dan Jawa Timur bertindak sebagai sponsor dalam negeri. Sponsor ship luar negeri ditanggung oleh IEFO Amerika dan sejumlah rekanannya.


Selain melibatkan tokoh penginjil dan pengusaha, beberapa organisasi dan yayasan berkedok sosial juga terlibat seperti :
  • Yayasan YTP Ungaran di bawah Pimpinan Ev. Arief Wibisono,
  • Yayasan YCKB Ungaran di bawah pimpinan Ev. Y. Muktami dan Ev. Sugito,
  • Yayasan YPK di bawah pimpinan Br. Brachman FIC Semarang,
  • Yayasan Yando-Jakarta di bawah pimpinan Ev. Tony T,
  • Yayasan YPK Surabaya pimpinan Ev. Y. Supriyanto dan sebagainya.

Mereka semua terlibat dalam menyukseskan gerakan yang menusuk ke kantong-kantong umat Islam di kedua wilayah tersebut.

Semuanya itu dikordinasikan secara rapi, disiplin, dan bermain dengan cantik. Mereka terus bergerilya dan berkeliling dari satu wilayah Muslim ke wilayah Muslim lainnya dengan satu tujuan:
  1. membuat umat Islam tanpa disadarinya semakin jauh dari nilai Islam itu sendiri dan mulai mengenal dan akrab terhadap nilai-nilai kekristenan.

Gerakan ini bersifat setengah terbuka, gerakan penginjilan tetap ada namun tidak dilakukan secara terang-terangan. Sifatnya lebih menjauhkan umat Islam dari Islam itu sendiri.

Sasaran gerakan ini adalah:
semua lapisan masyarakat, namun yang menjadi sasaran utama adalah kaum miskin perkotaan dan umat Islam yang secara budaya sangat sulit lepas dari pengaruh adat istiadat setempat seperti umat Islam di daerah Madura, Banten, Lombok, Bima di NTB, Bugis, Banjar, Minagkabau, Padang, dan Jambi.

Disebabkan strategi gerakan ini bersifat internasional, tidak saja ada di Indonesia, maka gerakan ‘Hidup BAIK’ ini juga dilakukan di berbagai belahan dunia lainnya, antara lain:
  • dihampir semua negara Arab,
  • Asia Tengah seperti Afghanistan, Pakistan, Bangladesh, termasuk Sudan, Mesir, Maroko, juga Turki.

Di setiap negara, nama sandinya berbeda-beda, namun memiliki satu tujuan seperti yang telah dirumuskan di Amerika Serikat.

Gerakan ‘Hidup Baik’ hingga saat ini masih dilakukan oleh Laskar Kristus.

Manurut penelitian dan kunjungan yang kami lakukan pada bulan April 2006, di Jawa Timur, tepatnya di Desa Suco Pengepoh, Kecamatan Jelbug, Kabupaten Jember, yang mayoritas penduduknya terdiri dari suku Madura perantauan dan suku Jawa, hampir di semua rumah telah memasang tanda salib.
Ini dilakukan sebagai tanda bahwa mereka berhak mendapatkan bantuan sembako dan kebutuhan lainnya.

Salah satu bentuk ‘bantuan’ gereja diwujudkan dalam pembagian kambing ke pada setiap keluarga. Selain itu, para penginjil secara berkala juga rajin menyambangi tiap rumah warga, dengan penuh senyum dan sopan santun para penginjil ini mempengaruhi warga yang notabene KTP-nya masih Islam agar meninggalkan Islam dan memeluk Kristen.

Setiap akan pulang, para penginjil ini selalu membagikan ‘hadiah’ dan pesan agar mereka mau pergi ke gereja.

Lama-kelamaan gerakan ini terlihat sudah menuai hasil. Warga dusun yang sudah mendapat bantuan dari gereja mulai enggan didatangi oleh ustadz atau ulama Islam. Sebab bila ustadz yang datang maka mereka biasanya hanya berkhotbah dan melarang ini dan itu, pergi pun tidak memberi apa-apa dalam bentuk nyata. Beda sekali dengan para rohaniawan atau penginjil yang setiap kali bertamu selalu meningalkan hadiah atau bantuan.

Warga sekarang sudah memiliki pandangan bahwa orang-orang Islam itu sebenarnya banyak yang kaya raya, tetapi pelit dan kikir Bahkan serakah. Beda sekali dengan orang-orang Kristen, walau mereka kaya tetapi orang-orang Kristen itu baik hati dan tidak pelit.

Bahkan untuk merendahkan Islam dan menanamkan kekecewaan warga terhadap agama yang masih dipeluknya, para penginjil ini malah membagi-bagikan sajadah, mukena, kopiah, dan sarung untuk sholat. Pesan yang terselip dari jenis bantuan seperti ini adalah betapa Kristen itu agama yang bagus karena memiliki nilai toleransi yang jauh lebih tinggi ketimbang Islam.

Para penginjil di sana yakin, penuaian jiwa (pemurtadan) akan berhasil dengan sangat baik.

WASPADA MISI TERSELUBUNG KRISTENISASI.! Gerakan Rahasia Sandi “Hidup Baik”

10 November 2010 pukul 17:55
Sebagaimana yang telah kami jelaskan dalam NOTA sebelumnya tentang Gerakan kristenisasi Rahasia "air mata", maka kami akan menjelaskan Selain gerakan rahasia bersandi ‘Airmata’,ternyata ada pula gerapan rahasia bersandi ‘Hidup Baik’.

Gerakan ini Tidak main-main, tidak seperti gerakan rahasi bersandi ‘Airmata’ yang lebih bersifat lokal, maka pergerakan rahasia ini sesungguhnya merupakan program internasional, yang dirumuskan di Amerika Serikat tanggal 2 Februari l987, dibawah pimpinan Pdt. House Born dan Pdt. Maurice Corollo.

Hanya dalam waktu tiga bulan setelah dirumuskan di AS, di Indonesia gerakan ini sudah berjalan sejak tanggal 21 April 1987 yang berada di bawah naungan pergerakan API MENYALA pimpinan Ev. Jeremia Riem yang berpusat Surabaya, yang merupakan bagian dari pergerakan Gereja Perjanjian Baru.

Walau demikian, secara resmi dideklarasikan kepada publik internal Kristiani pada tanggal 2 Mei 1987 di Bukit Doa Taman Getsemani, Ungaran, Jawa Tengah, dengan nama gerakan bersandi HIDUP BAIK.

Seperti yang sudah-sudah, nama sandi ‘Hidup Baik’ merupakan singkatan. Hanya saja kata ‘Hidup’ merupakan istilah yang sebenarnya, sedangkan ‘Baik’ adalah singkatan dari “Biarkan mereka Agama Islam, tapi iman mereka Kristen”.

Ini merupakan singkatan sekaligus misi mereka. Jadi bagaimana caranya agar umat Islam tetap saja dalam agama Islam dalam formalitas (KTP) namun iman, tingkah laku, dan pola pikirnya sudah tidak ada bedanya dengan orang-orang Kristen (Barat).

Misi gerakan ini tidaklah mengada-ada namun memiliki landasan ideologis yang terdapat dalam Injil ayat Roma 10:15 yang berbunyi:
“Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: ‘Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!”

Selain itu juga ada semangat dari Ibrani 8:6:
“Tetapi sekarang Ia telah mendapat suatu pelayanan yang jauh lebih agung, karena Ia menjadi Pengantara dari perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi.”

Ada pula dari II Timotius 4: 5:
“Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita dan tunaikanlah tugas pelayanamu.”

Ini semua adalah landasan dari gerakan rahasia tersebut.
----------------------------------------------------------------------------

Pada saat pembentukan pertama kali di daerah Ungaran, hadir berbagai organisasi penginjilan yang pada saat itu yang sangat konsen terhadap gerakan ini.  

Ketua gerakan ini adalah seorang penginjil yang sering keluar masuk penjara karena kerap melakukan penginjilan (pemurtadan) dengan cara-cara amat kasar dan berani yakni Pdt. Hosea yang sekarang sudah meninggal.

Dalam gerakan ini, dia dibantu oleh beberapa tokoh Kristen Jawa Timur, antara lain Pdt. Alex Kawuwung (juga sudah meninggal).

Sebagai penyandang dana, sejumlah pengusaha Kristen dari Jawa Tengah dan Jawa Timur bertindak sebagai sponsor dalam negeri. Sponsor ship luar negeri ditanggung oleh IEFO Amerika dan sejumlah rekanannya.


Selain melibatkan tokoh penginjil dan pengusaha, beberapa organisasi dan yayasan berkedok sosial juga terlibat seperti :
  • Yayasan YTP Ungaran di bawah Pimpinan Ev. Arief Wibisono,
  • Yayasan YCKB Ungaran di bawah pimpinan Ev. Y. Muktami dan Ev. Sugito,
  • Yayasan YPK di bawah pimpinan Br. Brachman FIC Semarang,
  • Yayasan Yando-Jakarta di bawah pimpinan Ev. Tony T,
  • Yayasan YPK Surabaya pimpinan Ev. Y. Supriyanto dan sebagainya.

Mereka semua terlibat dalam menyukseskan gerakan yang menusuk ke kantong-kantong umat Islam di kedua wilayah tersebut.

Semuanya itu dikordinasikan secara rapi, disiplin, dan bermain dengan cantik. Mereka terus bergerilya dan berkeliling dari satu wilayah Muslim ke wilayah Muslim lainnya dengan satu tujuan:
  1. membuat umat Islam tanpa disadarinya semakin jauh dari nilai Islam itu sendiri dan mulai mengenal dan akrab terhadap nilai-nilai kekristenan.

Gerakan ini bersifat setengah terbuka, gerakan penginjilan tetap ada namun tidak dilakukan secara terang-terangan. Sifatnya lebih menjauhkan umat Islam dari Islam itu sendiri.

Sasaran gerakan ini adalah:
semua lapisan masyarakat, namun yang menjadi sasaran utama adalah kaum miskin perkotaan dan umat Islam yang secara budaya sangat sulit lepas dari pengaruh adat istiadat setempat seperti umat Islam di daerah Madura, Banten, Lombok, Bima di NTB, Bugis, Banjar, Minagkabau, Padang, dan Jambi.

Disebabkan strategi gerakan ini bersifat internasional, tidak saja ada di Indonesia, maka gerakan ‘Hidup BAIK’ ini juga dilakukan di berbagai belahan dunia lainnya, antara lain:
  • dihampir semua negara Arab,
  • Asia Tengah seperti Afghanistan, Pakistan, Bangladesh, termasuk Sudan, Mesir, Maroko, juga Turki.

Di setiap negara, nama sandinya berbeda-beda, namun memiliki satu tujuan seperti yang telah dirumuskan di Amerika Serikat.

Gerakan ‘Hidup Baik’ hingga saat ini masih dilakukan oleh Laskar Kristus.

Manurut penelitian dan kunjungan yang kami lakukan pada bulan April 2006, di Jawa Timur, tepatnya di Desa Suco Pengepoh, Kecamatan Jelbug, Kabupaten Jember, yang mayoritas penduduknya terdiri dari suku Madura perantauan dan suku Jawa, hampir di semua rumah telah memasang tanda salib.
Ini dilakukan sebagai tanda bahwa mereka berhak mendapatkan bantuan sembako dan kebutuhan lainnya.

Salah satu bentuk ‘bantuan’ gereja diwujudkan dalam pembagian kambing ke pada setiap keluarga. Selain itu, para penginjil secara berkala juga rajin menyambangi tiap rumah warga, dengan penuh senyum dan sopan santun para penginjil ini mempengaruhi warga yang notabene KTP-nya masih Islam agar meninggalkan Islam dan memeluk Kristen.

Setiap akan pulang, para penginjil ini selalu membagikan ‘hadiah’ dan pesan agar mereka mau pergi ke gereja.

Lama-kelamaan gerakan ini terlihat sudah menuai hasil. Warga dusun yang sudah mendapat bantuan dari gereja mulai enggan didatangi oleh ustadz atau ulama Islam. Sebab bila ustadz yang datang maka mereka biasanya hanya berkhotbah dan melarang ini dan itu, pergi pun tidak memberi apa-apa dalam bentuk nyata. Beda sekali dengan para rohaniawan atau penginjil yang setiap kali bertamu selalu meningalkan hadiah atau bantuan.

Warga sekarang sudah memiliki pandangan bahwa orang-orang Islam itu sebenarnya banyak yang kaya raya, tetapi pelit dan kikir Bahkan serakah. Beda sekali dengan orang-orang Kristen, walau mereka kaya tetapi orang-orang Kristen itu baik hati dan tidak pelit.

Bahkan untuk merendahkan Islam dan menanamkan kekecewaan warga terhadap agama yang masih dipeluknya, para penginjil ini malah membagi-bagikan sajadah, mukena, kopiah, dan sarung untuk sholat. Pesan yang terselip dari jenis bantuan seperti ini adalah betapa Kristen itu agama yang bagus karena memiliki nilai toleransi yang jauh lebih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar