Syamsu Rahim : Adat Tak Boleh Bertentangan Dengan Syarak
BentengSumbar.com --- Bupati Kabupaten Solok, Drs. H. Syamsu Rahim, menghadiri sekaligus membuka acara Forum Dakwah Sekabupaten Solok, bertempat di Aula BLK Lubuk Selasih, Sabtu, 20 Desember 2014. Hadir pada acara tersebut Kabag Kesra, H.Suharmen ustad Kamaruzaman, M,Ag, Ustad Tarudin dan para pengurus Majelis Dakwah se Kabupaten Solok
Ketua Panitia, H. Suharmen dalam sambutannya menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan acara tersebut adalah bagai mana seluruh majelis dakwah bisa menjalin komunikasi dan bersilaturahmi dengan bersinergi serta saling berbagi informasi sebagai mana yang telah di kuasai. Selain itu, tujuan acara juga untuk pembentukan panitia pembinaan majelis dakwah nagari akan tercipta mubaligh dan da’i sejahtera yang profesional menuju nagari syari’ah
Ketua Panitia, H. Suharmen dalam sambutannya menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan acara tersebut adalah bagai mana seluruh majelis dakwah bisa menjalin komunikasi dan bersilaturahmi dengan bersinergi serta saling berbagi informasi sebagai mana yang telah di kuasai. Selain itu, tujuan acara juga untuk pembentukan panitia pembinaan majelis dakwah nagari akan tercipta mubaligh dan da’i sejahtera yang profesional menuju nagari syari’ah
Bupati Solok H.Syamsu Rahim dalam arahannya menyampaikan bahwa agama adalah Wahyu Ilahi yang diturunkan dari Allah SWT kepada RasulNYA untuk disampaikan kepada manusia supaya bisa berbegang pada suatu kepercayaan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akherat.
"Mubaligh Adalah orang yang menyebar luaskan ajaran agama melalui dakwah, pendidikan, khidmat sosial dan sebagainya sesuai yang telah kita pelajari dan dakwah ialah peran yang penting karena kata-kata yang kita ucapkan dalam berdakwah adalah suatu paparan yang kita sampaikan kepada pendengar dalam berdakwah, karena itu dakwah aplikasi bagi masyarakat untuk mengembangkan agama Islam kepada anak-anak kita dirumah,” tutur Syamsu Rahim.
Menurut Syamsu Rahim, Adat Basandi Syarak, Syarak’ Basandi Kitabullah, Syarak’ Mangato Adat Mamakai,” yaitu adat suatu daerah harus sesuai dengan aturan syarak’ atau syari’at. Adat tidak boleh bertentangan dengan syarak’ yang sumbernya adalah Kitab Allah yakni al-Qur’an, Artinya adat menuntut agar masyarakat suatu daerah mempunyai tata krama yang baik, cara berinteraksi yang santun dan sopan, dan cara bersikap dan bertindak yang benar.
"Mubaligh Adalah orang yang menyebar luaskan ajaran agama melalui dakwah, pendidikan, khidmat sosial dan sebagainya sesuai yang telah kita pelajari dan dakwah ialah peran yang penting karena kata-kata yang kita ucapkan dalam berdakwah adalah suatu paparan yang kita sampaikan kepada pendengar dalam berdakwah, karena itu dakwah aplikasi bagi masyarakat untuk mengembangkan agama Islam kepada anak-anak kita dirumah,” tutur Syamsu Rahim.
Menurut Syamsu Rahim, Adat Basandi Syarak, Syarak’ Basandi Kitabullah, Syarak’ Mangato Adat Mamakai,” yaitu adat suatu daerah harus sesuai dengan aturan syarak’ atau syari’at. Adat tidak boleh bertentangan dengan syarak’ yang sumbernya adalah Kitab Allah yakni al-Qur’an, Artinya adat menuntut agar masyarakat suatu daerah mempunyai tata krama yang baik, cara berinteraksi yang santun dan sopan, dan cara bersikap dan bertindak yang benar.
"Kita harus mengayomi masyarakat dalam memberikan dakwah supaya mereka tidak sesat. Bupati berharap agar acara ini bisa menjalin hubungan silaturrahmi antar umat Islam dan seama pendakwah agar bisa saling tukar informasi," ujarnya. (bom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar