Re: Para Mujahid dlm Menggapai Kemerdekaan
PETA = PEmbela Tanah Air
This is a flag of PETA (Pembela Tanah Air / Patriotic Defence Volunteer Force)
established in 1943 under Japanese Army's support to fight against Netherlands.
The Islamic symbols and green colour are placed on Japanese sun-rising flag.
I have not seen any other flag representing Islam and Shintoism together.
Nozomi Kariyasu, 18 February 2005
http://flagspot.net/flags/id-jp.html
SEJARAH SINGKAT :
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembela_Tanah_Air
Pembentukan Peta dianggap berawal dari surat Raden Gatot Mangkupradja kepada Gunseikan (kepala pemerintahan militer Jepang) pada bulan September 1943 yang antara lain berisi permohonan agar bangsa Indonesia diperkenankan membantu pemerintahan Jepang di medan perang. Ada pendapat bahwa hal ini merupakan strategi Jepang untuk membangkitkan semangat patriotisme dengan memberi kesan bahwa usul pembentukan Peta berasal dari kalangan pemimpin Indonesia sendiri.Pendapat ini ada benarnya, karena, sebagaimana berita yang dimuat pada koran "Asia Raya" pada tanggal 13 September 1943, yakni adanya usulan sepuluh ulama: K.H. Mas Mansyur, KH. Adnan, Dr. Abdul Karim Amrullah (HAMKA), Guru H. Mansur, Guru H. Cholid. K.H. Abdul Madjid, Guru H. Jacob, K.H. Djunaedi, U. Mochtar dan H. Moh. Sadri, yang menuntut agar segera dibentuk tentara sukarela bukan wajib militer yang akan mempertahankan Pulau Jawa(Mansur Suryanegara: Pemberontakan Tentara PETA di Cileunca Pangalengan Bandung Selatan:1996). Dengan demikian, nampaklah peranan umat Islam Indonesia dalam rangka pembentukan cikal bakal TNI ini. Tujuan mereka bukan untuk menjadi sekedar antek Jepang, melainkan menanamkan paham kebangsaan dan cinta tanah air yang berdasarkan ajaran agama, yakni ruhul jihad. Perhatikan panji atau bendera tentara PETA yang berupa matahari terbit (lambang imperium Jepang) dan lambang bulan sabit yang merupakan simbol khilafah Islam di dunia. Pada tanggal 14 Februari 1945, pasukan Peta di Blitar di bawah pimpinan Supriadi melakukan pemberontakan yang dikenal dengan nama "Pemberontakan Peta Blitar". Pemberontakan ini berhasil dipadamkan dengan memanfaatkan pasukan pribumi yang tak terlibat pemberontakan, baik dari satuan Peta sendiri maupun Heiho. Pimpinan pasukan pemberontak, Supriadi, hilang dalam peristiwa ini. Akan tetapi, pimpinan lapangan dari pemberontakan ini, yang selama ini dilupakan sejarah, Muradi, tetap bersama dengan pasukannya hingga saat terakhir. Mereka semua pada akhirnya, setelah disiksa selama penahanan oleh KENPEITAI (PM), diadili dan dihukum mati di pantai Ancol pada tanggal 16 Mei 1945
This is a flag of PETA (Pembela Tanah Air / Patriotic Defence Volunteer Force)
established in 1943 under Japanese Army's support to fight against Netherlands.
The Islamic symbols and green colour are placed on Japanese sun-rising flag.
I have not seen any other flag representing Islam and Shintoism together.
Nozomi Kariyasu, 18 February 2005
http://flagspot.net/flags/id-jp.html
SEJARAH SINGKAT :
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembela_Tanah_Air
Pembentukan Peta dianggap berawal dari surat Raden Gatot Mangkupradja kepada Gunseikan (kepala pemerintahan militer Jepang) pada bulan September 1943 yang antara lain berisi permohonan agar bangsa Indonesia diperkenankan membantu pemerintahan Jepang di medan perang. Ada pendapat bahwa hal ini merupakan strategi Jepang untuk membangkitkan semangat patriotisme dengan memberi kesan bahwa usul pembentukan Peta berasal dari kalangan pemimpin Indonesia sendiri.Pendapat ini ada benarnya, karena, sebagaimana berita yang dimuat pada koran "Asia Raya" pada tanggal 13 September 1943, yakni adanya usulan sepuluh ulama: K.H. Mas Mansyur, KH. Adnan, Dr. Abdul Karim Amrullah (HAMKA), Guru H. Mansur, Guru H. Cholid. K.H. Abdul Madjid, Guru H. Jacob, K.H. Djunaedi, U. Mochtar dan H. Moh. Sadri, yang menuntut agar segera dibentuk tentara sukarela bukan wajib militer yang akan mempertahankan Pulau Jawa(Mansur Suryanegara: Pemberontakan Tentara PETA di Cileunca Pangalengan Bandung Selatan:1996). Dengan demikian, nampaklah peranan umat Islam Indonesia dalam rangka pembentukan cikal bakal TNI ini. Tujuan mereka bukan untuk menjadi sekedar antek Jepang, melainkan menanamkan paham kebangsaan dan cinta tanah air yang berdasarkan ajaran agama, yakni ruhul jihad. Perhatikan panji atau bendera tentara PETA yang berupa matahari terbit (lambang imperium Jepang) dan lambang bulan sabit yang merupakan simbol khilafah Islam di dunia. Pada tanggal 14 Februari 1945, pasukan Peta di Blitar di bawah pimpinan Supriadi melakukan pemberontakan yang dikenal dengan nama "Pemberontakan Peta Blitar". Pemberontakan ini berhasil dipadamkan dengan memanfaatkan pasukan pribumi yang tak terlibat pemberontakan, baik dari satuan Peta sendiri maupun Heiho. Pimpinan pasukan pemberontak, Supriadi, hilang dalam peristiwa ini. Akan tetapi, pimpinan lapangan dari pemberontakan ini, yang selama ini dilupakan sejarah, Muradi, tetap bersama dengan pasukannya hingga saat terakhir. Mereka semua pada akhirnya, setelah disiksa selama penahanan oleh KENPEITAI (PM), diadili dan dihukum mati di pantai Ancol pada tanggal 16 Mei 1945
Re: Para Mujahid dlm Menggapai Kemerdekaan
Pembawa Pedang wrote:Bukti kemerdekaan NKRI dengan kalimat ALLAHU AKBAR..Dan bukti KAFIR MAU MENJAJAH KEMBALI...
Re: Para Mujahid dlm Menggapai Kemerdekaan
Toyyib..
http://www.gp-ansor.org/tajuk/resolusi-jihad-nu-untuk-indonesia.html
Pasukan Inggris dengan kekuatan sekitar 6.000 orang yang terdiri dari serdadu jajahan India mendapat perlawanan sengit ketika berencana menaklukan Jawa Timur, khususnya para Kiai dan Santri yang nota bene warga Nahdlatul Ulama (NU). Apalagi setelah ada deklarasi perang suci, berjihad melawan penjajah yang diprakarsai oleh NU, jelas merupakan sumber semangat baru dalam menghadapi penjajah.
Hal tersebut juga dicatat oleh M.C. Ricklefs (1991) bahwa ribuan kiai dan santri yang nota bene warga NU di seluruh Jawa dan Madura berkumpul di Surabaya pada tanggal 21-22 Oktober 1945, dipimpin oleh Rois Akbar NU Hadrotus Syekh KH. Hasyim Asy’ary mendeklarasikan suatu resolusi yang kemudian populer dengan sebutan “resolusi jihad” yang isinya antara lain mempertahankan Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945.
http://www.gp-ansor.org/tajuk/resolusi-jihad-nu-untuk-indonesia.html
Pasukan Inggris dengan kekuatan sekitar 6.000 orang yang terdiri dari serdadu jajahan India mendapat perlawanan sengit ketika berencana menaklukan Jawa Timur, khususnya para Kiai dan Santri yang nota bene warga Nahdlatul Ulama (NU). Apalagi setelah ada deklarasi perang suci, berjihad melawan penjajah yang diprakarsai oleh NU, jelas merupakan sumber semangat baru dalam menghadapi penjajah.
Hal tersebut juga dicatat oleh M.C. Ricklefs (1991) bahwa ribuan kiai dan santri yang nota bene warga NU di seluruh Jawa dan Madura berkumpul di Surabaya pada tanggal 21-22 Oktober 1945, dipimpin oleh Rois Akbar NU Hadrotus Syekh KH. Hasyim Asy’ary mendeklarasikan suatu resolusi yang kemudian populer dengan sebutan “resolusi jihad” yang isinya antara lain mempertahankan Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945.
- Pembawa Pedang
- Kecanduan
- Posts: 5280
- Joined: Fri Mar 16, 2007 1:39 am
Re: Para Mujahid dlm Menggapai Kemerdekaan
Sekilas Riwayat hidup KH. M. Hasyim Asy'ari
Tanggal 22 Oktober 1945, ketika tentara NICA (Netherland Indian Civil Administration) yang dibentuk oleh pemerintah Belanda membonceng pasukan sekutu yang dipimpin Inggris, berusaha melakukan agresi ke tanah Jawa (Surabaya) dengan alasan mengurus tawanan Jepang, Kiai Hasyim bersama para ulama menyerukan Resolusi Jihad melawan pasukan gabungan NICA dan Inggris tersebut.
Resolusi Jihad ditandatangani di kantor NU Bubutan, Surabaya.
Akibatnya, meletuslah perang rakyat semesta dalam pertempuran 10 November 1945 yang bersejarah itu. Umat Islam yang mendengar Resolusi Jihad itu keluar dari kampung-kampung dengan membawa senjata apa adanya untuk melawan pasukan gabungan NICA dan Inggris.
Peristiwa 10 Nopember kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional.
Pada tanggal 7 Nopember 1945—tiga hari sebelum meletusnya perang 10 Nopember 1945 di Surabaya—umat Islam membentuk partai politik bernama Majelis Syuro Muslim Indonesia (Masyumi).
Pembentukan Masyumi merupakan salah satu langkah konsolidasi umat Islam dari berbagai faham. Kiai Hasyim diangkat sebagai Ro’is ‘Am (Ketua Umum) pertama periode tahun 1945-1947.
Selama masa perjuangan mengusir penjajah, Kiai Hasyim dikenal sebagai penganjur, penasehat, sekaligus jenderal dalam gerakan laskar-laskar perjuangan seperti GPII, Hizbullah, Sabilillah, dan gerakan Mujahidin. Bahkan Jenderal Sudirman dan Bung Tomo senantiasa meminta petunjuk kepada Kiai Hasyim.
Tanggal 22 Oktober 1945, ketika tentara NICA (Netherland Indian Civil Administration) yang dibentuk oleh pemerintah Belanda membonceng pasukan sekutu yang dipimpin Inggris, berusaha melakukan agresi ke tanah Jawa (Surabaya) dengan alasan mengurus tawanan Jepang, Kiai Hasyim bersama para ulama menyerukan Resolusi Jihad melawan pasukan gabungan NICA dan Inggris tersebut.
Resolusi Jihad ditandatangani di kantor NU Bubutan, Surabaya.
Akibatnya, meletuslah perang rakyat semesta dalam pertempuran 10 November 1945 yang bersejarah itu. Umat Islam yang mendengar Resolusi Jihad itu keluar dari kampung-kampung dengan membawa senjata apa adanya untuk melawan pasukan gabungan NICA dan Inggris.
Peristiwa 10 Nopember kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional.
Pada tanggal 7 Nopember 1945—tiga hari sebelum meletusnya perang 10 Nopember 1945 di Surabaya—umat Islam membentuk partai politik bernama Majelis Syuro Muslim Indonesia (Masyumi).
Pembentukan Masyumi merupakan salah satu langkah konsolidasi umat Islam dari berbagai faham. Kiai Hasyim diangkat sebagai Ro’is ‘Am (Ketua Umum) pertama periode tahun 1945-1947.
Selama masa perjuangan mengusir penjajah, Kiai Hasyim dikenal sebagai penganjur, penasehat, sekaligus jenderal dalam gerakan laskar-laskar perjuangan seperti GPII, Hizbullah, Sabilillah, dan gerakan Mujahidin. Bahkan Jenderal Sudirman dan Bung Tomo senantiasa meminta petunjuk kepada Kiai Hasyim.
- Pembawa Pedang
- Kecanduan
- Posts: 5280
- Joined: Fri Mar 16, 2007 1:39 am
Re: Para Mujahid dlm Menggapai Kemerdekaan
Pesan Jihad Jenderal Besar Sudirman membuktikan bahwa Kemerdekaan Indonesia lewat tangan mujahid...
Beliau ( semoga Allah merahmati Rohnya ) mengutip Hadits Nabi “Insjafilah! Barangsiapa mati, padahal (sewaktoe hidoepnja) beloem pernah toeroet berperang (membela keadilan) bahkan hatinya berhasrat perang poen tidak, maka matilah ia diatas tjabang kemoenafekan.”
Hadits aslinya dari Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda : “Barangsiapa mati dan tidak
pernah berperang ( dijalan Allah ) dan tidak pernah Bercita-cita untuknya, maka ia mati dalam salah satu cabang Kemunafikan”. ( HR Muslim )
PP
Beliau ( semoga Allah merahmati Rohnya ) mengutip Hadits Nabi “Insjafilah! Barangsiapa mati, padahal (sewaktoe hidoepnja) beloem pernah toeroet berperang (membela keadilan) bahkan hatinya berhasrat perang poen tidak, maka matilah ia diatas tjabang kemoenafekan.”
Hadits aslinya dari Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda : “Barangsiapa mati dan tidak
pernah berperang ( dijalan Allah ) dan tidak pernah Bercita-cita untuknya, maka ia mati dalam salah satu cabang Kemunafikan”. ( HR Muslim )
PP
- Pembawa Pedang
- Kecanduan
- Posts: 5280
- Joined: Fri Mar 16, 2007 1:39 am
Re: Para Mujahid dlm Menggapai Kemerdekaan
Tadi kita sudah tau siapa itu orang2 PETA ... mari kita liat siapa yang bersemangat ingin merdeka di 17 Agustus 1945 ..
http://swaramuslim.com/galery/sejarah/i ... ngklok.htm
Para Pemuda Pejuang di Rengasdengklok
[i]Beberapa orang pemuda yang terlibat dalam peristiwa Rengasdengklok ini antara lain:
- Soekarni
- Jusuf Kunto
- Chaerul Saleh
- Shodancho Singgih, perwira PETA dari Daidan I Jakarta sebagai pimpinan rombongan penculikan.
- Shodancho Sulaiman
- Chudancho Dr. Soetjipto
- Chudancho Subeno sebagai pemimpin Cudan Rengasdengklok (setingkat kompi). Chudan Rengasdengklok memiliki 3 buah Shodan (setingkat pleton) yaitu Shodan 1 dipimpin Shodancho Suharjana, Shodan 2 dimpimpin Shodancho Oemar Bahsan dan Shodan 3 dipimpin Shodancho Affan.
- Honbu (staf) yang dipimpin oleh Budancho Martono.[/i]
para Santri tentara itulah yg berperan penting dalam 17 Agustus 1945,
lalu 17 Agustus 1945 itu bulan apa dalam kalender Islami ? ..
lihat di sini >>> http://www.linktoislam.net/islamic_cale ... rsion.aspx
http://swaramuslim.com/galery/sejarah/i ... ngklok.htm
Para Pemuda Pejuang di Rengasdengklok
[i]Beberapa orang pemuda yang terlibat dalam peristiwa Rengasdengklok ini antara lain:
- Soekarni
- Jusuf Kunto
- Chaerul Saleh
- Shodancho Singgih, perwira PETA dari Daidan I Jakarta sebagai pimpinan rombongan penculikan.
- Shodancho Sulaiman
- Chudancho Dr. Soetjipto
- Chudancho Subeno sebagai pemimpin Cudan Rengasdengklok (setingkat kompi). Chudan Rengasdengklok memiliki 3 buah Shodan (setingkat pleton) yaitu Shodan 1 dipimpin Shodancho Suharjana, Shodan 2 dimpimpin Shodancho Oemar Bahsan dan Shodan 3 dipimpin Shodancho Affan.
- Honbu (staf) yang dipimpin oleh Budancho Martono.[/i]
para Santri tentara itulah yg berperan penting dalam 17 Agustus 1945,
lalu 17 Agustus 1945 itu bulan apa dalam kalender Islami ? ..
lihat di sini >>> http://www.linktoislam.net/islamic_cale ... rsion.aspx
ini contoh orang merubah sejarah , hati hati
Re: Para Mujahid dlm Menggapai Kemerdekaan
Head Fixer wrote:supaya lebih spesifik pembahasannya ... dengan ini gue undang Bro PP untuk bahas tuntas di sini mengenai para Mujahid yang berperan vital dalam tertegaknya negara Republik Indonesia ...
Para mujahidin tak lain daripada antek Arab, budak Muhammad yang BAHKAN TAK SADAR BAHWA DIRINYA SENDIRI DIJAJAH ARAB!!
Indonesia merdeka atas perjuangan para kafir pula. Buku2 sejarah Indonesia ditulis oleh para Muslim yang mengesampingkan sumbangan para kafir di tanah air, termasuk perjuangan memerdekakan diri dari penjajahan kafir Belanda.
Tapi perjuangan kafir sampai detik ini belum selesai, sebab penjajahan Arab masih terus berlangsung, bahkan lebih lama daripada penjajahan Belanda. Sudah 500 tahun tanah air kafir kita Indonesia dijajah imperialisme Arab budak Muhammad. Bumi Nusantara ini asalnya adalah BUMI KAFIR!! Mari kita enyahkan Islam dan segala unsur2nya dari tanah air kafir Indonesia. Jangan biarkan bangsa Muslim Indonesia dibodohi Muhammad barbar dan ajaran Islamnya yang sangat busuk. Mari kita berjuang terus bersama-sama untuk mencerdaskan bangsa Indonesia dari kebejadan Islam, Qur'an dan segala kitab busuknya. Riak murtad hari ini akan terus berkembang jadi gelombang dahsyat tak terbendungkan.
Baru kali ini dalam sejarah Islam sejak 1400 tahun yang lalu, ideologi Islam benar2 mendapat tantangan terbuka membela hukum dan aturan agamanya. Dulu masyarakat Quraish pagan pernah berani mempertanyakan dan menolak Islam, tapi lalu mereka ditundukkan dengan pedang. Sejak itu, pedang selalu bicara bagi siapapun yang berani mempertanyakan Islam. Tapi teknologi internet membuka bentuk perang yang baru: perang ideologi dan perang debat di mana logika dan akal budilah yang berbicara. Islam kepayahan sekali menghadapi jenis peperangan seperti ini, sebab dasar Islam memang adalah dusta dan kebohongan.
Saudara2 kafir yang terhormat, Islam tidak akan sanggup menghadapi serangan logika, nurani, akal sehat, akal budi manusia waras. Jaman dulu, tiada satu pun Muslim yang menolak kesahihan hadis. Tapi lihatlah bagaimana sikap Muslim jaman sekarang. Banyak sekali yang telah menolak hadis mentah2, dan hanya bergantung pada Qur'an saja dengan harapan Qur'an lebih bisa dipercaya. Jaman dulu, tiada Muslim yang menuduh Ibn Ishaq atau Tabari sebagai penulis Islam yang sesat. Tapi jaman sekarang, begitu banyak Muslim yang tidak bisa menerima keterangan2 dari buku2 ini karena isinya menunjukkan begitu rendahnya Muhammad. Ini semua menunjukkan ADA PERUBAHAN BESAR DALAM DUNIA UMAT MUSLIM. Bang HeadF dan PP silakan menghibur diri dengan mencantumkan berbagai foto2 lama berjuang melawan Belanda. Silakan saja. Yang tak bisa kalian tahan adalah: semakin banyaknya Muslim Indonesia yang murtad meninggalkan Islam setiap hari. Al-hamdu lillahi rabbil
Re: Para Mujahid dlm Menggapai Kemerdekaan
buku ini 80% penuh KEBOHONGAN
Judul: Tuanku Rao
Penyusun: Mangaradja Onggang Parlindungan
Penyunting: Ahmad Fikri AF.
Penerbit: LKiS, Jogjakarta
Cetakan: I, Juni 2007
Tebal: iv + 691 Halaman
isi buku tsb dibahas di >> terror-agama-islam-mazhab-hambali-di-aceh-tanah-batak-t15104/#p241831
SANGGAHAN :
Majalah Tempo 21 Oktober 2007 memuat “[i]…petisi ini mendesak Pemerintah Indonesia untuk membatalkan pengangkatan Tuanku Imam Bonjol sebagai pahlawan perjuangan kemerdekaan Imam Bonjol adalah Pimpinan Gerakan Wahabi Paderi. Gerakan ini memiliki aliran yang sama dengan Taliban dan Al-Qaida. Invasi Paderi ke tanah Batak menewaskan ribuan orang”. Dibagian lain pada halaman 56 dikatakan “pakaian mereka serba putih”. Persenjataannya cukup kuat. Mereka menurut Parlindungan, memiliki meriam 88 militer bekas milik tentara Napoleon yang dibeli second hand di Penang. Dua perwira Paderi dikirim belajar di Turki. Tuanku Rao, yang aslinya seorang Batak bernama Pongki Nangol-ngolan Sinambela, dikirim untuk belajar taktik Kavaleri. Tuanku Tambusai, aslinya bernama Hamonangan Harahap, belajar soalperbentengan. Pasukan Paderi juga memiliki pendidikan militer di Batusangkar.
Penulis menilai, petisi dan statemen diatas sangat sensitive dan berbahaya. Disayangkan dimuat Majalah Tempo, Ir. Mangaraja Onggang Parlindungan 1964 mengarang sebuah buku berjudul “ Tuanku Rao”yang selanjutnya disanggah Hamka (1974) dalam bukunya berjudul “ Antara Fakta dan Khayal Tuanku Rao” setebal 364 halaman. Hamka menuding isi buku Parlindungan ini 80 persen bohong, sedangkan sisanya diragukan kebenarannya. Pasalnya setiap kali Hamka menanyakan data buku ini, Parlindungan selalu menjawab “sudah dibakar”. Selain itu Hamka pada halaman 64 mempertanyakan kebenaran berbagai isu yang dilontarkan Parlindungan. Isu yang cukup sensitive pernyataan selama 300 tahun Minangkabau telah menganut mazhab Syiah Qaramithah. Hal ini menurut Hamka dusta besar. Alasan untuk pemurnian Islam di Minangkabau ini disebut Parlindungan sebagai pembantaian bagi pengikut Syiah, sementara keluarga Kerajaan Pagaruruyung termasuk sebagai penghalang cita-cita Darul Islam, sehingga pada 1804 keluarga Istana Pagaruyung dibantai, ribuan rumah dibakar. Maka tak heran kalau referensi Parlindungan yang menggunakan bahan milik Residen Poortman ini mendapat kecaman keras dari parlemen Belanda (1985), malah Pemerintah Belanda memerintahkan untuk melarang beredarnya buku Tuanku Rao yang penuh kebohongan ini.[/size][/b]
Poortman posisinya sama dengan Snouck Horgronje. Snouck adalah seorang rang ahli Aceh, yang informasinya diminta oleh pemerintah Belanda, sedangkan Poortman seorang Ahli Batak yang pension pada 1930 dan kembali ke Belanda. Sesungguhnya Parlindungan bukanlah sejarawan. Dia yang besar bual ini memang banyak menulis tentang Tuanku Tambusai, tapi dimana makamnya Tambusai saja dia tak tahu, malah membuat Statemen aneh yang mengatakan masyarakat Padang Lawas yakin betul Tuanku Tambusai “belum mati dan bersembunyi di Dabuan Ulu”. Atau akan muncul lagi di akhir zaman ?
Bohong Parlindungan juga terbaca dari pemutar balikan fakta dari referensi yang digunakan, misalnya yang diperolehnya dari Schnitger, seorang Antropholog Belanda, maupun JB Neuman dalam bukunya Het Panai en Bila Stroomgebied yang dimuat dalam majalah geografi kerajaan Belanda tahun 1885, 1886, 1887 menyebutkan bahwa yang disebut Tongku (maksudnya Datuk Engku atau Tuk Ongku) ini orangnya kaya dengan sifat lemah lembut, lebih memperlihatkan maksud ingin mencapai persetujuan daripada kekuatan. Bukan sebagaimana yang ditulis Tempo (21/10/07) halaman 61, sebagai tukang bantai. Dan tidak benar pula dikatakan “jika penduduk tidak serta merta mau masuk Islam akan segera dibunuh”. Memang Tuanku Tambusai tak hanya sebagai sosok perang yang paling ditakuti Belanda, karena dari berbagai medan pertempuran yang dilalui Tuanku Tambusai, sungguh cukup meyibukkan kaum penjajah, sebagaimana diucapkan D Brakel dalam bukunya De oolog in Ned. Indie, Arnheim (1985) yang menyatakan, “selama perang Paderi, dua tokoh yang menyebabkan Belanda harus berjuang keras untuk begitu lama: Tuanku Imam Bonjol dan Tuanku Tambusai. Tanpa kedua orang ini, peperangan bisa dihabisi dalam waktu yang lebih singkat dengan kemenangan pihak Belanda”.
Namun beliau juga adalah juga seorang ulama yang santun dalam menyiarkan agama Islam, terutama bagi yang masih menganut ke percayaan pebegu . Buku Tuanku Rao karangan Ir. Mangaraja Onggang Parlindungan saja tak layak dan berbahaya untuk dibaca, bagaimana pula dengan buku kedua berjudul “Greet Tuanku Rao” yang ditulis Basyral Hamidy Harahap yang terbit September 2007 ini? Ketua Jurusan Perpustakaan UI 1965-1976 ini ingin mengoreksi tentang Tuanku Rao yang dianggap kurang tepat, tapi pada garis besarnya, ia sependapat bahkan menambahkan data kekerasan yang dilakukan Paderi. Sumber utama dari Parlindungan saja data dan faktanya sudah dibakar, sehingga selaku penulis yang terlihat bersikap ambivalens perlu kita pertanyakan kesehatan cara berpikirnya, atau sekedar mencari sensasi murahan? Bukankah penulis yang bermarga Harahap juga berkomentar miring tentang Tuanku Tambusai yang katanya bernama Hamonangan Harahap?[/i]
http://independen69.wordpress.com/2007/ ... nah-batak/
Bah, sampah najiz Islam memang hanya cocok bagi budak Arab yang dicocok hidung Islam. Silakan tunjukan ayat Qur'an yang melarang Muslim menzalimi kafir? Gak ada satu pun lahyaw!! Yang ada paling2 hanyalah: kafir itu najiz, kafir itu lebih rendah daripada hewan ternak, kafir itu jadi bahan bakar neraka. Ajaran kayak gini kok disebut ajaran dari tuhan? Tuhan gila tentunya. Persis kayak nabi yang menciptakannya.
Betul sekali peringatan dari netter Jarum di atas. Ingat, teman2 kafir, bangsa Indonesia dulu adalah bangsa kafir, tepatnya bangsa Hindu. Negara2 Hindu Taruma Negara, Majapahit, Kalingga, Mataram, dll dan juga negara Budha Sriwijaya semuanya dihabisi oleh para pengkhianat bangsa Muslim Indonesia. Ingat itu. Darah kakek moyang kafir kita menggenangi tanah air kita sendiri. Dulu sewaktu jumlahnya masih kecil, Muslim memang tampak damai. Tapi begitu sudah merasa kuat, mulailah mereka membantai sesama saudara setanah air sendiri, dari belakang pula. Hanya Islam saja yang membuat manusia Indonesia jadi sebiadab itu. Akibatnya pun masih bisa dilihat di jaman sekarang dengan usaha2 para pengkhianat Islam mendirikan kekafilahan Islam di bumi Nusantara ini.
Mari teruskan perjuangan kakek moyang kafir kita untuk memerdekakan diri dari penjajahan Islam.
kek kek ke ... ada yg dongkol 17 Agustus karya mujahid ?....
apa lo ga ngaca ?... yg muslim indonesia aja loe sebut yg harus dienyahkan karena menduduki negeri kafir ..LAH GIMANA NASIB AGAMA CANGCUT ??? kan belakangan bangetzzz datangnya .. mesti harus lebih dimusnahkan lagi dari boemi Indonesia dunk ? .... (mikir kok pake dengkul ?)
Hahaha... mimpi buruk ya lo rupanya? Ngaku2 kemerdekaan hasil Muslim? Itu sumpah pemuda apa gak dihadiri pemuda2 kafir? Otak segede kopiah!! Kata HIllman lhooo...
Syafa yang ngomong setolol itu? Baca yang bener dan pelan2 jika otakmu memang tak bisa mencerna dengan kecepatan wajar. Yang saya bilang dari awal adalah ISLAM harus enyah. Muslim harus dimurtadkan!! Udah banyak tuuuh yang murtad. Horeee...
Hahaha... seperti biasa Muslim kebingungan menjawab dan lari OOT ke Kristen. Emang gue peduli apa jika Kristen ada atau tidak di Indonesia? Yang penting bagiku adalah ISLAM HARUS ENYAH DARI BUMI NUSANTARA!! Titik. Agama2 kafir lainnya silakan masuk semua ke sini.
Xixixix.... ada yang lagi bingung bin pusssinnggg.... KENAPAAA YAAA KOK PERBUATAN NAJIZ IMAM BONJOL MAIN PERKOSA DAN GOROK KAFIR KOK TERNYATA SAMA PERSIS DENGAN PERBUATAN SANG NABI ISLAM? Si Hamka membantah seenak udelnya sendiri, tanpa dilengkapi ayat2 Qur'an apapun yang melarang perbuatan Imam Bonjol. Knafa yaaa.... heemmmm. something fishy here.
Kenapa gak dibantah sekalian aja penghancuran semua kerajaan Hindu Budha di Nusantara? Syafa yaaa yang menghancurkannya? Syaafa siih yang membunuh Maha Patih Gajah Mada yang begitu diagung-agungkan di buku sejarah Indonesia???
Judul: Tuanku Rao
Penyusun: Mangaradja Onggang Parlindungan
Penyunting: Ahmad Fikri AF.
Penerbit: LKiS, Jogjakarta
Cetakan: I, Juni 2007
Tebal: iv + 691 Halaman
isi buku tsb dibahas di >> terror-agama-islam-mazhab-hambali-di-aceh-tanah-batak-t15104/#p241831
SANGGAHAN :
Majalah Tempo 21 Oktober 2007 memuat “[i]…petisi ini mendesak Pemerintah Indonesia untuk membatalkan pengangkatan Tuanku Imam Bonjol sebagai pahlawan perjuangan kemerdekaan Imam Bonjol adalah Pimpinan Gerakan Wahabi Paderi. Gerakan ini memiliki aliran yang sama dengan Taliban dan Al-Qaida. Invasi Paderi ke tanah Batak menewaskan ribuan orang”. Dibagian lain pada halaman 56 dikatakan “pakaian mereka serba putih”. Persenjataannya cukup kuat. Mereka menurut Parlindungan, memiliki meriam 88 militer bekas milik tentara Napoleon yang dibeli second hand di Penang. Dua perwira Paderi dikirim belajar di Turki. Tuanku Rao, yang aslinya seorang Batak bernama Pongki Nangol-ngolan Sinambela, dikirim untuk belajar taktik Kavaleri. Tuanku Tambusai, aslinya bernama Hamonangan Harahap, belajar soalperbentengan. Pasukan Paderi juga memiliki pendidikan militer di Batusangkar.
Penulis menilai, petisi dan statemen diatas sangat sensitive dan berbahaya. Disayangkan dimuat Majalah Tempo, Ir. Mangaraja Onggang Parlindungan 1964 mengarang sebuah buku berjudul “ Tuanku Rao”yang selanjutnya disanggah Hamka (1974) dalam bukunya berjudul “ Antara Fakta dan Khayal Tuanku Rao” setebal 364 halaman. Hamka menuding isi buku Parlindungan ini 80 persen bohong, sedangkan sisanya diragukan kebenarannya. Pasalnya setiap kali Hamka menanyakan data buku ini, Parlindungan selalu menjawab “sudah dibakar”. Selain itu Hamka pada halaman 64 mempertanyakan kebenaran berbagai isu yang dilontarkan Parlindungan. Isu yang cukup sensitive pernyataan selama 300 tahun Minangkabau telah menganut mazhab Syiah Qaramithah. Hal ini menurut Hamka dusta besar. Alasan untuk pemurnian Islam di Minangkabau ini disebut Parlindungan sebagai pembantaian bagi pengikut Syiah, sementara keluarga Kerajaan Pagaruruyung termasuk sebagai penghalang cita-cita Darul Islam, sehingga pada 1804 keluarga Istana Pagaruyung dibantai, ribuan rumah dibakar. Maka tak heran kalau referensi Parlindungan yang menggunakan bahan milik Residen Poortman ini mendapat kecaman keras dari parlemen Belanda (1985), malah Pemerintah Belanda memerintahkan untuk melarang beredarnya buku Tuanku Rao yang penuh kebohongan ini.[/size][/b]
Poortman posisinya sama dengan Snouck Horgronje. Snouck adalah seorang rang ahli Aceh, yang informasinya diminta oleh pemerintah Belanda, sedangkan Poortman seorang Ahli Batak yang pension pada 1930 dan kembali ke Belanda. Sesungguhnya Parlindungan bukanlah sejarawan. Dia yang besar bual ini memang banyak menulis tentang Tuanku Tambusai, tapi dimana makamnya Tambusai saja dia tak tahu, malah membuat Statemen aneh yang mengatakan masyarakat Padang Lawas yakin betul Tuanku Tambusai “belum mati dan bersembunyi di Dabuan Ulu”. Atau akan muncul lagi di akhir zaman ?
Bohong Parlindungan juga terbaca dari pemutar balikan fakta dari referensi yang digunakan, misalnya yang diperolehnya dari Schnitger, seorang Antropholog Belanda, maupun JB Neuman dalam bukunya Het Panai en Bila Stroomgebied yang dimuat dalam majalah geografi kerajaan Belanda tahun 1885, 1886, 1887 menyebutkan bahwa yang disebut Tongku (maksudnya Datuk Engku atau Tuk Ongku) ini orangnya kaya dengan sifat lemah lembut, lebih memperlihatkan maksud ingin mencapai persetujuan daripada kekuatan. Bukan sebagaimana yang ditulis Tempo (21/10/07) halaman 61, sebagai tukang bantai. Dan tidak benar pula dikatakan “jika penduduk tidak serta merta mau masuk Islam akan segera dibunuh”. Memang Tuanku Tambusai tak hanya sebagai sosok perang yang paling ditakuti Belanda, karena dari berbagai medan pertempuran yang dilalui Tuanku Tambusai, sungguh cukup meyibukkan kaum penjajah, sebagaimana diucapkan D Brakel dalam bukunya De oolog in Ned. Indie, Arnheim (1985) yang menyatakan, “selama perang Paderi, dua tokoh yang menyebabkan Belanda harus berjuang keras untuk begitu lama: Tuanku Imam Bonjol dan Tuanku Tambusai. Tanpa kedua orang ini, peperangan bisa dihabisi dalam waktu yang lebih singkat dengan kemenangan pihak Belanda”.
Namun beliau juga adalah juga seorang ulama yang santun dalam menyiarkan agama Islam, terutama bagi yang masih menganut ke percayaan pebegu . Buku Tuanku Rao karangan Ir. Mangaraja Onggang Parlindungan saja tak layak dan berbahaya untuk dibaca, bagaimana pula dengan buku kedua berjudul “Greet Tuanku Rao” yang ditulis Basyral Hamidy Harahap yang terbit September 2007 ini? Ketua Jurusan Perpustakaan UI 1965-1976 ini ingin mengoreksi tentang Tuanku Rao yang dianggap kurang tepat, tapi pada garis besarnya, ia sependapat bahkan menambahkan data kekerasan yang dilakukan Paderi. Sumber utama dari Parlindungan saja data dan faktanya sudah dibakar, sehingga selaku penulis yang terlihat bersikap ambivalens perlu kita pertanyakan kesehatan cara berpikirnya, atau sekedar mencari sensasi murahan? Bukankah penulis yang bermarga Harahap juga berkomentar miring tentang Tuanku Tambusai yang katanya bernama Hamonangan Harahap?[/i]
http://independen69.wordpress.com/2007/ ... nah-batak/
Re: Para Mujahid dlm Menggapai Kemerdekaan
Head Fixer wrote:KAPIR SAMA SAJA ... TUKANG PLINTIR !!!
PArlindungan Sedeng ..!!
Bah, sampah najiz Islam memang hanya cocok bagi budak Arab yang dicocok hidung Islam. Silakan tunjukan ayat Qur'an yang melarang Muslim menzalimi kafir? Gak ada satu pun lahyaw!! Yang ada paling2 hanyalah: kafir itu najiz, kafir itu lebih rendah daripada hewan ternak, kafir itu jadi bahan bakar neraka. Ajaran kayak gini kok disebut ajaran dari tuhan? Tuhan gila tentunya. Persis kayak nabi yang menciptakannya.
Betul sekali peringatan dari netter Jarum di atas. Ingat, teman2 kafir, bangsa Indonesia dulu adalah bangsa kafir, tepatnya bangsa Hindu. Negara2 Hindu Taruma Negara, Majapahit, Kalingga, Mataram, dll dan juga negara Budha Sriwijaya semuanya dihabisi oleh para pengkhianat bangsa Muslim Indonesia. Ingat itu. Darah kakek moyang kafir kita menggenangi tanah air kita sendiri. Dulu sewaktu jumlahnya masih kecil, Muslim memang tampak damai. Tapi begitu sudah merasa kuat, mulailah mereka membantai sesama saudara setanah air sendiri, dari belakang pula. Hanya Islam saja yang membuat manusia Indonesia jadi sebiadab itu. Akibatnya pun masih bisa dilihat di jaman sekarang dengan usaha2 para pengkhianat Islam mendirikan kekafilahan Islam di bumi Nusantara ini.
Mari teruskan perjuangan kakek moyang kafir kita untuk memerdekakan diri dari penjajahan Islam.
Last edited by ICU on Tue Aug 18, 2009 2:41 pm, edited 1 time in total.
- ICU
- Jatuh Hati
- Posts: 865
- Joined: Thu Jan 22, 2009 8:33 am
Re: Para Mujahid dlm Menggapai Kemerdekaan
Jarum_Kudus wrote:Bumi Nusantara ini asalnya adalah BUMI KAFIR!! Mari kita enyahkan Islam dan segala unsur2nya dari tanah air kafir Indonesia. Jangan biarkan bangsa Muslim Indonesia dibodohi Muhammad barbar dan ajaran Islamnya yang sangat busuk. Mari kita berjuang terus bersama-sama untuk mencerdaskan bangsa Indonesia dari kebejadan Islam, Qur'an dan segala kitab busuknya. Riak murtad hari ini akan terus berkembang jadi gelombang dahsyat tak terbendungkan.
kek kek ke ... ada yg dongkol 17 Agustus karya mujahid ?....
apa lo ga ngaca ?... yg muslim indonesia aja loe sebut yg harus dienyahkan karena menduduki negeri kafir ..LAH GIMANA NASIB AGAMA CANGCUT ??? kan belakangan bangetzzz datangnya .. mesti harus lebih dimusnahkan lagi dari boemi Indonesia dunk ? .... (mikir kok pake dengkul ?)
- Head Fixer
- Kecanduan
- Posts: 3161
- Joined: Thu Jan 08, 2009 9:34 am
Re: Para Mujahid dlm Menggapai Kemerdekaan
Head Fixer wrote:kek kek ke ... ada yg dongkol 17 Agustus karya mujahid ?....
Hahaha... mimpi buruk ya lo rupanya? Ngaku2 kemerdekaan hasil Muslim? Itu sumpah pemuda apa gak dihadiri pemuda2 kafir? Otak segede kopiah!! Kata HIllman lhooo...
apa lo ga ngaca ?... yg muslim indonesia aja loe sebut yg harus dienyahkan karena menduduki negeri kafir
Syafa yang ngomong setolol itu? Baca yang bener dan pelan2 jika otakmu memang tak bisa mencerna dengan kecepatan wajar. Yang saya bilang dari awal adalah ISLAM harus enyah. Muslim harus dimurtadkan!! Udah banyak tuuuh yang murtad. Horeee...
..LAH GIMANA NASIH AGAMA CANGCUT ??? kan belakangan bangetzzz datangnya .. mesti harus lebih dimusnahkan lagi dari boemi Indonesia dunk ? .... (mikir kok pake dengkul ?)
Hahaha... seperti biasa Muslim kebingungan menjawab dan lari OOT ke Kristen. Emang gue peduli apa jika Kristen ada atau tidak di Indonesia? Yang penting bagiku adalah ISLAM HARUS ENYAH DARI BUMI NUSANTARA!! Titik. Agama2 kafir lainnya silakan masuk semua ke sini.
- ICU
- Jatuh Hati
- Posts: 865
- Joined: Thu Jan 22, 2009 8:33 am
Re: Para Mujahid dlm Menggapai Kemerdekaan
kek kek kek ada yang lagi nafsu kesurupan ... yg laien minggir biarin die ngamuk ...
- Head Fixer
- Kecanduan
- Posts: 3161
- Joined: Thu Jan 08, 2009 9:34 am
Re: Para Mujahid dlm Menggapai Kemerdekaan
Head Fixer wrote:kek kek kek ada yang lagi nafsu kesurupan ... yg laien minggir biarin die ngamuk ...
Xixixix.... ada yang lagi bingung bin pusssinnggg.... KENAPAAA YAAA KOK PERBUATAN NAJIZ IMAM BONJOL MAIN PERKOSA DAN GOROK KAFIR KOK TERNYATA SAMA PERSIS DENGAN PERBUATAN SANG NABI ISLAM? Si Hamka membantah seenak udelnya sendiri, tanpa dilengkapi ayat2 Qur'an apapun yang melarang perbuatan Imam Bonjol. Knafa yaaa.... heemmmm. something fishy here.
Kenapa gak dibantah sekalian aja penghancuran semua kerajaan Hindu Budha di Nusantara? Syafa yaaa yang menghancurkannya? Syaafa siih yang membunuh Maha Patih Gajah Mada yang begitu diagung-agungkan di buku sejarah Indonesia???
- ICU
- Jatuh Hati
- Posts: 865
- Joined: Thu Jan 22, 2009 8:33 am
Tidak ada komentar:
Posting Komentar