Lippo Bangun Mal, Hotel, RS dan Sekolah di Padang
PT Lippo Karawaci - (Foto : istimewa)
INILAH.COM, Padang - PT Lippo Karawaci membangun proyek prestisius berupa kawasan yang teritegrasi di Kota Padang.
Proyek yang diberi nama Lippo Plaza itu terdiri dari mal, hotel, rumah sakit dan sekolah. Lokasinya sangat strategis berada pada titik keramaian dan sesak penduduk di Jalan Khatib Sulaiman.
Peletakan batu pertama dilakukan, Jumat (10/5/2013) kemarin oleh Ketua DPD RI Irman Gusman. Presiden Direktur PT Lippo Karawaci Ketut Budi Wijaya mengatakan Lippo Plaza diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gaya hidup modern masyarakat Padang dan Sumatera Barat pada umumnya.
Presiden Direktur PT Lippo Karawaci Ketut Budi Wijaya mengatakan Lippo Plaza diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gaya hidup modern masyarakat Padang dan Sumatera Barat pada umumnya.
“Kami berterima kasih kepada Pemko Padang atas dukungan dan kesempatan berpartisipasi membangun Kota Padang. Kami yakin Lippo Plaza akan menjadi pusat destinasi gaya hidup modern yang ditunggu-tunggu masyarakat Sumbar,” kata Ketut Budi Wijaya di acara peletakan batu pertama tersebut.
Acara peletakkan batu pertama Lippo Plaza ini juga dihadiri Menko Kesra Agung Laksano, Menteri Perumahan Rakyat RI Djan Farizh, CEO Lippo Group James T Riady, Presiden Lippo Group Theo Sambuaga, Kepala BNPB Pusat Samsul Maarif, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Walikota Padang Fauzi Bahar, Ny Ratna Hasyim Ning, mantan Menko Kesra Sumbar Azwar Anas dan lainnya.
Ketut Budi Wijaya menjelaskan Lippo Plaza memiliki luas bangunan 94.000 meter persegi (m2), meliputi rumah sakit internasional (Siloam Hospitals) berkapasitas 300 tempat tidur, Hotel Aryaduta dengan kapasitas kamar 200 unit, Sekolah Padang Harapan dengan kapasitas 1.680 siswa, serta pusat perdagangan/mal (Lipppo Malls) seluas 55.000 m2.
“Beberapa tenant utama sudah siap untuk mengisi pusat perdagangan yakni Hypermart dan Matahari Department Store, bioskop, pusat kebugaran dan perbankan,” ujar Ketut.
Sementara itu Presiden Lippo Group, Theo L Sambuaga mengatakan komitmen Lippo Group adalah menjadi pelopor swasta dalam membangun daerah, membangun infrastruktur Kota Padang sehingga Kota Padang bisa mengejar ketertinggalan dengan kota besar lainnya. Kawasan terintegrasi Lippo Plaza ditargetkan dapat menyerap sekitar 3.000 tenaga kerja .
Walikota Padang Fauzi Bahar dalam sambutannya mengatakan saat ini angka pengangguran di Kota Padang mencapai 17.000 orang. Angka itu terus mengalami kenaikan setiap tahunnya. Belum lagi perekonomian Kota Padang, terus mengalami keterpurukan pascagempa 2009 lalu.
“Namun, saya berkeyakinan ekonomi, dan tingkat penggangguran akan bisa diminimalisir seiring investasi yang dilakukan Lippo Group ini,” tuturnya.
Sementara itu Gubernur Sumbar Irwan Prayitno yang mengatakan, dengan investasi yang dilakukan oleh Lippo Group tersebut, secara langsung telah membantu program yang dicanangkan pemerintah Sumbar selama ini.
“Investasi Lippo Group ini, akan berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat. Investasi inipun secara langsung turut membantu program pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya sosial ekonomi,” katanya.
Hal senanda juga dikatakan Ketua DPD RI Irman Gusman. Menurut Irman investasi yang dilakukan oleh Lippo Group di Kota Padang ini, akan menumbuhkan efek positif yang sangat besar bagi perekonomian Sumbar dan Kota Padang khususnya.
“Investasi Lippo Group ini harus sama-sama kita dukung. Karena, dengan investasi ini, maka secara lagnsung akan berdampak positif, terutama untuk sisi ekonomi dan dapat meminimalisir tingkat pengangguran. Apalagi, janji yang dilontarkan oleh Presiden Lippo Group tadi yang menekankan akan mengutamakan tenaga kerja yang berasal dari wilayah Sumbar sendiri,” katanya.
Sementara Menko Kesra Agung Laksono mengatakan, Lippo sebagai badan usaha swasta, telah memiliki peran yang sentral dalam memajukan, dan mengangkat perekonomian masyarakat Indonesia. Di mana, Lippo Group tidak hanya mengutamakan bisnis, tapi juga sangat peduli dengan sosial kemasyarakatan.
Telah Kantongi Izin
Kepala Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan (TRTB) Kota Padang Dian Fakhri mengatakan pembangunan Plaza Lippo, telah memenuhi persyaratan dalam pendirian bangunan, berupa Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Surat Keputusan (SK) Perwako.
“Mall tersebut, telah memiliki IMB dan SK Perwako. Sehingga, tidak ada kendala lagi mereka untuk segera membangun mall tersebut,” kata Dian Fakhri kemarin.
Nomor IMB Lippo Plaza 0351/IMB/LL/LT 11/PU (Padang Utara) 04/2013 tertanggal 3 Mei 2013.
Sedangkan, untuk SK Perwakonya, No. 50 A Tahun 2013 tertanggal 13 Maret 2013, tentang pembebasan pajak dan retribusi bagi investasi di atas Rp1 triliun.
Dikatakannya, Plaza Lippo telah mengurus IMB sejak 2 minggu sebelum tanggal 3 Mei 2013. Bahkan, sudah beberapa kali memasukkan berkas dan kelengkapannya.
Menurutnya, Plaza Lippo tersebut dijamin tidak akan menimbulkan kemacetan atau kesemrawutan lalu lintas, karena berada di simpang Jalan Khatib Sulaiman.
Sebab, plaza berlantai 14 tersebut telah mempersiapkan basement 4 lantai ke dalam perut bumi. Sehingga, tanah seluas 1,6 hektar itu mampu menampung parkir kendaraan yang cukup banyak.
Sedangkan, 20 meter ke depan hanya digunakan sebagai taman dan tidak akan dimanfaatkan untuk parkir sama sekali.
“Jadi, pembangunan Mall itu telah memenuhi persyaratan untuk didirikan dan sudah sesuai dengan perencanaan pembangunan serta tat ruang kota,” katanya
Proyek yang diberi nama Lippo Plaza itu terdiri dari mal, hotel, rumah sakit dan sekolah. Lokasinya sangat strategis berada pada titik keramaian dan sesak penduduk di Jalan Khatib Sulaiman.
Peletakan batu pertama dilakukan, Jumat (10/5/2013) kemarin oleh Ketua DPD RI Irman Gusman. Presiden Direktur PT Lippo Karawaci Ketut Budi Wijaya mengatakan Lippo Plaza diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gaya hidup modern masyarakat Padang dan Sumatera Barat pada umumnya.
Presiden Direktur PT Lippo Karawaci Ketut Budi Wijaya mengatakan Lippo Plaza diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gaya hidup modern masyarakat Padang dan Sumatera Barat pada umumnya.
“Kami berterima kasih kepada Pemko Padang atas dukungan dan kesempatan berpartisipasi membangun Kota Padang. Kami yakin Lippo Plaza akan menjadi pusat destinasi gaya hidup modern yang ditunggu-tunggu masyarakat Sumbar,” kata Ketut Budi Wijaya di acara peletakan batu pertama tersebut.
Acara peletakkan batu pertama Lippo Plaza ini juga dihadiri Menko Kesra Agung Laksano, Menteri Perumahan Rakyat RI Djan Farizh, CEO Lippo Group James T Riady, Presiden Lippo Group Theo Sambuaga, Kepala BNPB Pusat Samsul Maarif, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Walikota Padang Fauzi Bahar, Ny Ratna Hasyim Ning, mantan Menko Kesra Sumbar Azwar Anas dan lainnya.
Ketut Budi Wijaya menjelaskan Lippo Plaza memiliki luas bangunan 94.000 meter persegi (m2), meliputi rumah sakit internasional (Siloam Hospitals) berkapasitas 300 tempat tidur, Hotel Aryaduta dengan kapasitas kamar 200 unit, Sekolah Padang Harapan dengan kapasitas 1.680 siswa, serta pusat perdagangan/mal (Lipppo Malls) seluas 55.000 m2.
“Beberapa tenant utama sudah siap untuk mengisi pusat perdagangan yakni Hypermart dan Matahari Department Store, bioskop, pusat kebugaran dan perbankan,” ujar Ketut.
Sementara itu Presiden Lippo Group, Theo L Sambuaga mengatakan komitmen Lippo Group adalah menjadi pelopor swasta dalam membangun daerah, membangun infrastruktur Kota Padang sehingga Kota Padang bisa mengejar ketertinggalan dengan kota besar lainnya. Kawasan terintegrasi Lippo Plaza ditargetkan dapat menyerap sekitar 3.000 tenaga kerja .
Walikota Padang Fauzi Bahar dalam sambutannya mengatakan saat ini angka pengangguran di Kota Padang mencapai 17.000 orang. Angka itu terus mengalami kenaikan setiap tahunnya. Belum lagi perekonomian Kota Padang, terus mengalami keterpurukan pascagempa 2009 lalu.
“Namun, saya berkeyakinan ekonomi, dan tingkat penggangguran akan bisa diminimalisir seiring investasi yang dilakukan Lippo Group ini,” tuturnya.
Sementara itu Gubernur Sumbar Irwan Prayitno yang mengatakan, dengan investasi yang dilakukan oleh Lippo Group tersebut, secara langsung telah membantu program yang dicanangkan pemerintah Sumbar selama ini.
“Investasi Lippo Group ini, akan berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat. Investasi inipun secara langsung turut membantu program pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya sosial ekonomi,” katanya.
Hal senanda juga dikatakan Ketua DPD RI Irman Gusman. Menurut Irman investasi yang dilakukan oleh Lippo Group di Kota Padang ini, akan menumbuhkan efek positif yang sangat besar bagi perekonomian Sumbar dan Kota Padang khususnya.
“Investasi Lippo Group ini harus sama-sama kita dukung. Karena, dengan investasi ini, maka secara lagnsung akan berdampak positif, terutama untuk sisi ekonomi dan dapat meminimalisir tingkat pengangguran. Apalagi, janji yang dilontarkan oleh Presiden Lippo Group tadi yang menekankan akan mengutamakan tenaga kerja yang berasal dari wilayah Sumbar sendiri,” katanya.
Sementara Menko Kesra Agung Laksono mengatakan, Lippo sebagai badan usaha swasta, telah memiliki peran yang sentral dalam memajukan, dan mengangkat perekonomian masyarakat Indonesia. Di mana, Lippo Group tidak hanya mengutamakan bisnis, tapi juga sangat peduli dengan sosial kemasyarakatan.
Telah Kantongi Izin
Kepala Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan (TRTB) Kota Padang Dian Fakhri mengatakan pembangunan Plaza Lippo, telah memenuhi persyaratan dalam pendirian bangunan, berupa Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Surat Keputusan (SK) Perwako.
“Mall tersebut, telah memiliki IMB dan SK Perwako. Sehingga, tidak ada kendala lagi mereka untuk segera membangun mall tersebut,” kata Dian Fakhri kemarin.
Nomor IMB Lippo Plaza 0351/IMB/LL/LT 11/PU (Padang Utara) 04/2013 tertanggal 3 Mei 2013.
Sedangkan, untuk SK Perwakonya, No. 50 A Tahun 2013 tertanggal 13 Maret 2013, tentang pembebasan pajak dan retribusi bagi investasi di atas Rp1 triliun.
Dikatakannya, Plaza Lippo telah mengurus IMB sejak 2 minggu sebelum tanggal 3 Mei 2013. Bahkan, sudah beberapa kali memasukkan berkas dan kelengkapannya.
Menurutnya, Plaza Lippo tersebut dijamin tidak akan menimbulkan kemacetan atau kesemrawutan lalu lintas, karena berada di simpang Jalan Khatib Sulaiman.
Sebab, plaza berlantai 14 tersebut telah mempersiapkan basement 4 lantai ke dalam perut bumi. Sehingga, tanah seluas 1,6 hektar itu mampu menampung parkir kendaraan yang cukup banyak.
Sedangkan, 20 meter ke depan hanya digunakan sebagai taman dan tidak akan dimanfaatkan untuk parkir sama sekali.
“Jadi, pembangunan Mall itu telah memenuhi persyaratan untuk didirikan dan sudah sesuai dengan perencanaan pembangunan serta tat ruang kota,” katanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar