Selasa, 28 Oktober 2014

Pembantaian Terhadap Jamaah “Boko Haram” di Nigeria Cermin Penindasan Negara Sekuler Terhadap Setiap Keinginan Untuk Menegakkan Islam


Jamaah Islam “Boko Haran” didirikan di Nigeria pada tahun 2004 di wilayah utara Nigeria. Jamaah ini sebagaimana jamaah-jamaah Islam yang lainnya, yang banyak tersebar di utara Nigeria juga menyerukan penerapan hukum syariah Islam secara menyeluruh (kaffah) pada semua aspek kehidupan di dalam negara Nigeria.
Sementara itu, penerapan hukum syariah Islam yang hanya terbatas di dua belas wilayah Nigeria yang ada di utara saja, belum juga memuaskan masyarakat bahwa Islam telah diterapkan di Nigeria. Keadaan inilah yang mendorong jamaah “Boko Haram” menyerukan secepatnya tuntutan penerapan hukum Islam di Nigeria, dan secepatnya mendirikan negara Islam yang sesungguhnya di sana.
Meskipun negara Nigeria yang lebih dari separuh penduduknya memeluk Islam, dan juga memperhatikan penerapan syariah Islam secara terbatas di wilayah-wilayah utara saja, namun negara Nigeria masih saja melakukan kekerasan dan kekejaman terhadap setiap bentuk seruan penerapan Islam yang sesungguhnya di wilayah-wilayah itu. Pemerintah Nigeria melakukan penekanan dan pengekangan terhadap seruan apapun yang bertujuan untuk mempersatukan rakyat Nigeria di bawah bendera akidah Islam, dengan alasan adanya pluralisme agama dan etnis di Nigeria.
Berdasarkan historis diketahui bahwa wilayah utara Nigeria merupakan pusat negara-negara Islam terbesar di benua Afrika. Bahkan kelompok etnis Hausa telah berhasil menyatukan semua kelompok etnis lainnya dalam naungan Khilafah Islam yang satu di wilayah utara.
Akan tetapi, sejak Inggris berhasil menduduki negeri ini, menghapus negara Islam di wilayah utara, dan kemudian menggabungkannya dengan wilayah-wilayah Kristen di selatan. Semua ini dilakukan oleh Inggris supaya tidak ada lagi di Nigeria mayoritas Muslim yang akan menegakkan Khilafah Islam kedua kalinya di Nigeria.
Setelah Inggris keluar secara formal dari negeri ini, Inggris banyak terlibat dalam berbagai peperangan etnis antara umat Islam dengan Kristen, dan terlibat dalam peperangan lainnya antara berbagai etnis yang berlangsung dalam waktu yang lama. Hal ini dilakukan agar aspek nasionalisme yang dominan hingga mengalahkan aspek agama dari tengah-tengah kaum Muslim Nigeria.
Meskipun sebagian besar dari para penguasa Nigeria yang telah menduduki pemerintah sejak kemerdekaan adalah berlatar belakang fundamentalisme Islam, namun pusat kekuatan ekonomi dan politik di Nigeria masih saja di tangan kaum Kristen di selatan, di mana mereka masih mendominasi minyak, industri, dan perdagangan dalam negeri. Sementara kaum Muslim hanya hidup dari sektor pertanian dengan kondisi perekonomian yang terbelakang.
Sesungguhnya realitas yang sulit ini, telah dihadapi oleh kaum Muslim sejak puluhan tahun, sehingga dari kondisi ini telah melahirkan berbagai gerakan Islam sebagai reaksi atas realitas yang menyakitkan dan menyedihkan ini, dengan menuntut penerapan Islam dan pendirian Negara Islam.
Adapun kelompok terakhir di antara beberapa kelompok Islam yang didirikan atas dorongan tersebut adalah gerakan “Boko Haram”, di mana sebagian dari kelompok itu telah menggunakan kekuatan senjata untuk menghadapi negara sekuler, mengikuti tradisi gerakan Taliban di Afganistan, dan memerangi sistem pendidikan sekuler Barat yang merusak peradaban Islam, yang sedang digalakkan oleh negara.
Sedangkan apa yang dilakukan oleh negara sekuler tidak lain hanyalah pembunuhan terhadap lebih dari enam ratus Muslim, yang dilakukan hanya dalam tiga hari saja pada saat melakukan serangkaian tindakan kekerasan dan penindasan terhadap kelompok Islam ini.
Akan tetapi, tindakan kekerasan dan penindasan yang dilakukan negara sekuler terhadap kelompok Islam ini justru mengakibatkan peningkatan semangat keberislaman, dan menambah dukungan masyarakat terhadap gerakan Islam. Dan seperti itulah kenyataan yang terjadi di Pakistan, Afghanistan, dan negara-negara Islam lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar