Belasan Pria Tegap Mengamuk di Lokasi Baralek
Padang Ekspres • Senin, 20/01/2014 10:34 WIB • Redaksi • 853 klik
Padang, Padek—Belasan orang berambut cepak, mengamuk di sebuah pesta pernikahan di kawasan Parakkarambia, Padang, Minggu (19/1) dini hari. Akibat aksi koboi belasan pria tersebut, seorang siswa SMP babak belur sehingga harus dirawat di rumah sakit.
Pelajar itu bernama, Rizki Putra Adinata, 13, kelas II SMP Adabiah. Ia menjadi korban keberingasan belasan pria itu. Saat ini, Rizki tengah menjalani perawatan intensif di RS Yos Sudarso dengan dua luka tusuk di perut, luka di belakang kepala, wajah lebam, luka gores di kaki dan bibir pecah.
Informasi dihimpun Padang Ekspres, aksi koboi para pria berbadan tegap itu, terjadi saat alek seorang warga Parakkarambia. Awalnya, tiga pria berambut cepak itu mendatangi pemuda setempat untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Mereka lalu menemui ketua pemuda setempat.
Selang satu jam kemudian, ketiganya kembali dengan membawa sekitar 15 orang. Sebagian dari mereka menggunakan pakaian loreng dan membawa sangkur. Belasan pria berambut cepak itu langsung mengamuk dan menyerang pemuda di lokasi baralek.
Riski ikut menjadi korban. Meski sudah berusaha kabur dari kejaran para pria itu, Rizki tetap berhasil ditangkap dan dihajar beramai-ramai hingga mengalami luka tusukan.
Kepada wartawan, Rizki berusaha menceritakan kejadian yang menimpanya tersebut. Ia mengungkapkan, penyerangan itu bermula ketika tiga pemuda datang dan menanyakan salah seorang nama pemuda setempat. “Saya lihat waktu itu dia sedang berbicara dengan ketua pemuda dan setelah itu pergi,” ucap Rizki.
Ketiga pria itu lalu menaiki motor bonceng tiga. “Ndak lama sudah itu, datang belasan pria dengan motor dan mengacung-acungkan sangkurnya kepada warga dan pemuda setempat,” beber Rizki.
Tak ayal, para pemuda dan warga lainnya lari ketakutan karena belasan orang tersebut datang dengan menggunakan senjata tajam dan balok. “Karena yang lain lari, saya juga lari ketakutan,” ujarnya.
Malang bagi Rizki. Delapan orang yang mengejarnya, berhasil menangkapnya. “Mereka mengejar saya, sambil berteriak, ‘itu dia, itu dia’,” ujar Rizki sambil menirukan teriakan delapan pemuda yang mengejarnya.
Saat tertangkap, kata Rizki, pria berbadan tegap itu langsung menghajarnya beramai-ramai dan menusuk perutnya dengan pisau.
Penuturan Rizki dibenarkan beberapa warga di lokasi pada malam itu. Salah seorang warga yang tidak mau namanya disebutkan, mengatakan, belasan pria itu menggunakan seragam loreng, ada yang pakai celana training, dan berpakaian bebas.
Warga di lokasi baralek tak seorang pun berani melawan karena mereka membawa sangkur, kayu dan senjata tajam lainnya. Belasan pria itu mengeluarkan kata-kata kotor, memaki dan berteriak-teriak keras serta mengancam pemuda dan warga sekitar.
“Mereka beringas sekali malam itu. Kami semuanya tidak bisa berbuat banyak pak, selain menghajar bocah itu, mereka juga merusak satu unit mobil tipe Gran Max yang mengalami kaca retak,” jelas warga berinisial S, 45.
Hendrimon, 45, ayah dari Rizki, menolak berdamai dengan para pelaku. “Anak saya memangnya salah apa? Kok dia yang menjadi korban, kan sembarangan saja itu. Kejadian ini sudah saya laporkan ke polisi,” ketus Hendrimon.
Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Iwan Ariyandhi mengaku sudah menerima laporan keluarga korban. Saat ini, pihaknya tengah melakukan penyelidikan untuk mengetahui pelaku penggeroyokan. “Masih dalam lidik,” jelas Kompol Iwan.
Kapenrem 032/Wbr Mayor (inf) Supardi saat dihubungi wartawan kemarin, mengaku belum mengetahui informasi tersebut. Kalau memang ada, dia mengatakan akan melakukan penyelidikan dan mencari informasi mengenai hal tersebut. “Kalau memang nanti ada anggota yang terlibat, kita akan berikan tindakan tegas,” ucapnya. (tim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar