Dibalik Politik Pencitraan Ala Jokowi
Setelah kesuksesan politik pencitraan ala SBY sepuluh tahun lalu, kini muncul politik pencitraan gaya baru. Kali ini melibatkan dukungan masif semua media baik cetak, elektronik, online, maupun sosial.
Adalah jokowi yang digadang-gadang untuk jadi presiden dan diblow-up habis-habisan oleh media-media mainstream. Dukungan secara masif itu bisa dibilang tidak wajar karena jokowi yang adalah seorang muslim justru tidak “laku” di media Islam seperti voa-islam, arrahmah, suara-islam, dll. Bukankah kalau seorang muslim sangat luar biasa dalam memimpin, maka media-media muslim justru akan ikut memberitakannya dengan bombastis? Tapi bukannya diberitakan secara bombastis, jokowi justru diberitakan secara negatif di media-media muslim tersebut.
Keanehan ini ditambah dengan adanya informasi bahwa kebanyakan media mainstream terindikasi dibayar untuk pencitraan jokowi. Menurut informasi, media-media tersebut adalah:
1) First Media Grup (beritasatu1.TV beritasatu .com, suara pembaruan, Jakarta Globe, Suara Pembaruan, The Straits Times, Majalah Investor, Globe Asia, The Peak, Campus Asia, Student Globe, Kemang Buzz, Campus Life, Termasuk Beritasatu FM. First Media Grup adalah milik James Riady (Lippo Grup), konglomerat yang bersahabat baik dgn Bill Clinton dan terlibat Lippo Gate yg terjadi di AS, ketika James Riady cs tertangkap memberikan dana politik illegal kepada timses capres Demokrat Bill Clinton
2) Media lain yang dikontrak mahal untuk pencitraan palsu Jokowi adalah Detik Grup. Ngakunya milik Chairul Tanjung alias CT, tapi sebenarnya milik Salim Grup. Detik.com Setiap hari, detikcom memuat berita tentang pencitraan palsu Jokowi puluhan bahkan kadang lebih 100 berita.
3) Kompas /Gramedia Grup memang tidak segila detikcom siarkan Jokowi, tapi tetap punya KANAL BERITA KHUSUS
4) Jawa Pos Grup. Tidak melibatkan semua media milik Dahlan Iskan yang jumlahnya 185 TV, Koran, Online media, dll itu. Sekitar 40% JawaPos Grup dikontrak.
5) Yang paling gencar jilat Jokowi adalah Koran Rakyat Merdeka. Ada saja berita (palsu) istimewa tentang Jokowi. Kontraknya puluhan Milyar.
6) Tempo (majalah dan Online) adalah media pelopor yg orbitkan Jokowi dengan penghargaan “10 Tokoh Terbaik (penghargaan abal-abal), hny karena bisa pindahkan PKL.
7) Tribunnews Grup (Bosowa dan Kompas) juga dikontrak untuk pencitraan palsu Jokowi. Demikian juga Fajar Grup (Alwi Hamu / Dahlan Iskan)
8) Metro TV, ga tahu sekarang dibayar berapa untuk kontrak pencitraan palsu Jokowi sampai 2014. Tapi saat Pilkada DKI puluhan Milyar
9) SCTV grup. Pemiliknya Edi dan Popo Sariatmadja malah menjadi cukong utama. Koordinator media pencitraan Jokowi, membantu James Riady
10) Media raksasa lain seperti Vivanews grup (TV One, ANTV, Vivanewscom dll) milik Bakrie meski kontrak dgn Cukong Jokowi tapi porsinya kurang dari 30%
11) Selain media cetak, televisi mainstream, sosial media seperti twitter, facebook, kaskus dll juga dikontrak khusus. Lihat saja di sini. Bahkan di twitter juga mulai ada akun relawan yang berusaha menjelaskan dengan kata-kata manis mengenai tingkah-polahnya yang anomali pada tiap akun yang berkomentar negatif. Rumornya ia memiliki buzzer sebanyak 1500-2000an yang mengelola lebih dari 10.000 akun sosial media . Buzzer adalah semacam pasukan bayaran online, yang siap menjaga reputasinya di internet dengan cara menyusup di berbagai forum dan kolom komentar untuk mendongkrak citranya. Para buzzer bayaran ini akan berkomentar positif tentangnya dan menyerang habis-habisan mereka yang tidak melihatnya sebagai “dewa”. Dulu waktu pilkada DKI, selain orang-orang yang permanen kelola akun untuk pencitraan Jokowi, dibentuk juga Tim Jasmev. Puluhan Milyar biayanya. Lihat gambar yang sempat diambil saat pemilukada DKI lalu ini:
Bahkan ahli IT pun mengakui bahwa akun-akun pendukung jokowi tersebut adalah rekayasa. Baca ini:
Hal ini diperkuat oleh komentar Amien Rais di bawah ini.
Kultwit akun kontroversial yang memiliki ratusan ribu followers, @TrioMacan2000, juga mengiyakan hal tersebut.
Modus media-media mainstream ini adalah terus memberitakan jokowi seolah tidak ada berita lain di Indonesia, dengan nada positif tentunya. Mereka menggunakan metode keilmuan dalam ilmu komunikasi yaitu agenda setting, yang berarti media menentukan apa yang perlu dan yang penting untuk dipikirkan pembaca atau masyarakat. Dengan terus menampilkan begitu banyak berita positif mengenai jokowi, maka media-media mainstream ini “memaksa” masyarakat untuk memikirkan jokowi sesuai pemberitaan mereka, yaitu calon presiden potensial tanpa lawan.
Tidak hanya media, survey-survey juga turut berpartisipasi melambungkan nama jokowi (padahal bisa jadi survey tersebut adalah pesanan alias dibayar). Menurut survey, jokowi ada di peringkat atas dalam setiap polling capres. Metode keilmuan yang dipakai untuk ini adalah metode persuasi marketing yaitu social proof yang mengesankan seolah-olah semua orang mendukung jokowi jadi yang lain akan tergerak untuk mengikuti “arus massa terbanyak” dan memilih jokowi dalam pilpres. Padahal kita tidak pernah tahu secara jelas siapa yang berpartisipasi dalam survey, bagaimana metodologinya, apakah memang benar mengikuti metodologi atau tidak, dll.
Media-media mainstream dan survey-survey tersebut ramai-ramai menggiring opini masyarakat bahwa jokowi adalah pahlawan tanpa tanding dengan harapan agar ia dapat terpilih menjadi presiden untuk lima tahun ke depan. Seolah dia itu dewa, padahal nyatanya Jakarta ya begini-begini saja. Tidak ada perubahan berarti. Tetap macet, langganan banjir, kotor, penuh polusi, dll. Prestasinya yang minim di Jakarta dikaburkan dengan aksi-aksi populer seperti blusukan ataupun datang ke acara-acara masyarakat seperti konser musik untuk menarik simpati warga bahwa jokowi itu merakyat, padahal sebenarnya “wong cilik” yang dulu terbius oleh pesonanya pun sekarang “dibantai” besar-besaran dengan berbagai penggusuran dan penertiban dagangan. Lihat ini:
Nanti kalau jokowi naik jadi presiden, ahok secara otomatis akan jadi gubernur. Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi. Sekarang saja sudah berani melecehkan atasan sekelas Mendagri dan mengabaikan aspirasi umat mayoritas, bagaimana lagi kalau kekuasannya lebih besar?
Padahal dulu sudah diperingatkan oleh alim-ulama bahwa memasang nonmuslim sebagai wakil adalah strategi jokohok agar nonmuslim bisa memegang kendali pemerintahan di Jakarta. Ini sudah terbukti di Solo yang dulu juga menerapkan sistem berupa pemimpin yang muslim yang berpasangan dengan wakil yang nonmuslim. Setelah ditinggal jokowi ke Jakarta dengan dukungan pemberitaan heboh dari media mainstream, kini Solo pun jatuh ke tangan wakilnya yang adalah seorang nonmuslim.
Sekarang modus yang sama akan berulang di Jakarta. Sebab memang nonmuslim biasanya jadi wakil dulu agar umat Islam terkecoh dan mengira “toh pemimpinnya tetap muslim”. Tapi setelah terpilih, mulailah sang pemimpin muslim ini “disingkirkan” dengan berbagai cara agar kekuasaan berpindah pada nonmuslim.
Satu-satunya cara untuk mencegah skenario tersebut terjadi adalah tidak membiarkan jokowi melangkah ke panggung pemilihan presiden dan memilih capres dan cawapres lain yang semuanya beragama Islam serta memiliki track record baik. Belajarlah dari pengalaman di Solo dan Jakarta. Bahkan keledai pun tidak akan terperosok ke lubang yang sama dua kali, masa kita lebih parah dari keledai?
Baca Juga:
Jakarta Baru Semakin Menjauhi Islam?
INILAH AKIBATNYA JIKA NONMUSLIM MENJADI PEMIMPIN MUSLIM!
Play Victim : Cara Baru Melumpuhkan Islam
AL-QURAN VS MEDIA : KEMANAKAH NURANI PEMILIH MUSLIM AKAN BERLABUH?
Hare Gene Muslim Masih Percaya Media Mainstream?
Kaskus Tidak Netral Lagi?
Ada Apa Antara Kaskus dan Islam?
Ucapkan Selamat Tinggal Pada Islam Di Indonesia
Lecehkan Islam, Ustadz, sampai Public Figure,Inikah Cara Jokowi-Ahok Raih Simpati Publik?
source:
http://www.voa-islam.com/read/intelligent/2013/11/05/27392/mafiawar-2-mafia-cina-vs-the-godfather-perang-demi-kekuasaan/#sthash.68DSyQ7p.dpbs
http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2013/12/04/27953/budyawan-betawi-ridwan-saidi-jokowi-membinasakan-rakyat-miskin/#sthash.8AyM2Jef.dpuf
http://www.arrahmah.com/news/2013/11/07/praktisi-ti-pendukung-jokowi-sosmed-palsu-orang-memiliki-100-akun.html
http://www.harianorbit.com/triomacan2000-ungkap-geng-di-balik-pencitraan-jokowi/
http://nasional.inilah.com/read/detail/2034592/nasihati-jokowi-sebagai-sesama-wong-solo#.UtR2jfst3fk
Adalah jokowi yang digadang-gadang untuk jadi presiden dan diblow-up habis-habisan oleh media-media mainstream. Dukungan secara masif itu bisa dibilang tidak wajar karena jokowi yang adalah seorang muslim justru tidak “laku” di media Islam seperti voa-islam, arrahmah, suara-islam, dll. Bukankah kalau seorang muslim sangat luar biasa dalam memimpin, maka media-media muslim justru akan ikut memberitakannya dengan bombastis? Tapi bukannya diberitakan secara bombastis, jokowi justru diberitakan secara negatif di media-media muslim tersebut.
Keanehan ini ditambah dengan adanya informasi bahwa kebanyakan media mainstream terindikasi dibayar untuk pencitraan jokowi. Menurut informasi, media-media tersebut adalah:
1) First Media Grup (beritasatu1.TV beritasatu .com, suara pembaruan, Jakarta Globe, Suara Pembaruan, The Straits Times, Majalah Investor, Globe Asia, The Peak, Campus Asia, Student Globe, Kemang Buzz, Campus Life, Termasuk Beritasatu FM. First Media Grup adalah milik James Riady (Lippo Grup), konglomerat yang bersahabat baik dgn Bill Clinton dan terlibat Lippo Gate yg terjadi di AS, ketika James Riady cs tertangkap memberikan dana politik illegal kepada timses capres Demokrat Bill Clinton
2) Media lain yang dikontrak mahal untuk pencitraan palsu Jokowi adalah Detik Grup. Ngakunya milik Chairul Tanjung alias CT, tapi sebenarnya milik Salim Grup. Detik.com Setiap hari, detikcom memuat berita tentang pencitraan palsu Jokowi puluhan bahkan kadang lebih 100 berita.
3) Kompas /Gramedia Grup memang tidak segila detikcom siarkan Jokowi, tapi tetap punya KANAL BERITA KHUSUS
4) Jawa Pos Grup. Tidak melibatkan semua media milik Dahlan Iskan yang jumlahnya 185 TV, Koran, Online media, dll itu. Sekitar 40% JawaPos Grup dikontrak.
5) Yang paling gencar jilat Jokowi adalah Koran Rakyat Merdeka. Ada saja berita (palsu) istimewa tentang Jokowi. Kontraknya puluhan Milyar.
6) Tempo (majalah dan Online) adalah media pelopor yg orbitkan Jokowi dengan penghargaan “10 Tokoh Terbaik (penghargaan abal-abal), hny karena bisa pindahkan PKL.
7) Tribunnews Grup (Bosowa dan Kompas) juga dikontrak untuk pencitraan palsu Jokowi. Demikian juga Fajar Grup (Alwi Hamu / Dahlan Iskan)
8) Metro TV, ga tahu sekarang dibayar berapa untuk kontrak pencitraan palsu Jokowi sampai 2014. Tapi saat Pilkada DKI puluhan Milyar
9) SCTV grup. Pemiliknya Edi dan Popo Sariatmadja malah menjadi cukong utama. Koordinator media pencitraan Jokowi, membantu James Riady
10) Media raksasa lain seperti Vivanews grup (TV One, ANTV, Vivanewscom dll) milik Bakrie meski kontrak dgn Cukong Jokowi tapi porsinya kurang dari 30%
11) Selain media cetak, televisi mainstream, sosial media seperti twitter, facebook, kaskus dll juga dikontrak khusus. Lihat saja di sini. Bahkan di twitter juga mulai ada akun relawan yang berusaha menjelaskan dengan kata-kata manis mengenai tingkah-polahnya yang anomali pada tiap akun yang berkomentar negatif. Rumornya ia memiliki buzzer sebanyak 1500-2000an yang mengelola lebih dari 10.000 akun sosial media . Buzzer adalah semacam pasukan bayaran online, yang siap menjaga reputasinya di internet dengan cara menyusup di berbagai forum dan kolom komentar untuk mendongkrak citranya. Para buzzer bayaran ini akan berkomentar positif tentangnya dan menyerang habis-habisan mereka yang tidak melihatnya sebagai “dewa”. Dulu waktu pilkada DKI, selain orang-orang yang permanen kelola akun untuk pencitraan Jokowi, dibentuk juga Tim Jasmev. Puluhan Milyar biayanya. Lihat gambar yang sempat diambil saat pemilukada DKI lalu ini:
Bahkan ahli IT pun mengakui bahwa akun-akun pendukung jokowi tersebut adalah rekayasa. Baca ini:
Praktisi TI: Pendukung Jokowi di Sosmed palsu, satu orang bisa memiliki 100 akun
JAKARTA (Arrahmah.com) - Banyak akun palsu pembela Jokowi di sosial media. Untuk mendeteksi akun pembela Jokowi palsu tidak sulit. Salah satunya, banyak hal yang disampaikan sangat tidak masuk akal.
Begitu disampaikan Praktisi Teknologi Informasi, Chafiz Anwar, ketika dihubungi wartawan, Jumat (1/11/2013).
Chafiz mengatakan ciri-ciri akun palsu yang digunakan, segi jumlah komentar melalui media sosial yang serentak menyerang ataupun membela Jokowi. Padahal, hal itu tidak mungkin dilakukan pemilik akun asli secara bersamaan.
“Tidak mungkin komentar ribuan sekaligus dilakukan oleh pemilik akun asli,” katanya.
Ciri lainnya yang juga mudah dianalisa, menurut Chafiz, adalah dengan membandingkan jumlah pembaca dan jumlah komentarnya. Untuk masalah Jokowi misalnya jika ada yang mengkritiknya di sebuah media online dan kemudian langsung ada serangan dari ribuan orang seperti itu pernah dialami terakhir oleh Ketua Fraksi Partai Demokrat, Nurhayati Assegaf dan itu bisa ditegaskan kepalsuannya.
“Coba saja bayangkan berita yang mengkritik di sebuah media online itu. Baru beberapa saat tayang langsung yang komentar ribuan, itu sangat tidak mungkin. Kalau bukan sebuah tim yang mengerjakannya yang bisa saja terdiri dari puluhan orang,” tambahnya.
Yang paling mungkin kata dia lagi, yang baca satu orang tapi orang ini memegang ratusan akun. Hal ini bisa dilihat jelas dari komentar-komentar pendukung Jokowi.
Ciri lainnya yang juga bisa diliat adalah ketidakjelasan identitas para pemain akun ini. Biasanya mereka kata Chafiz, menggunakan nama-nama palsu dan foto-foto palsu atau menggunakan gambar kartun.
“Yah satu orang kan gak mungkin punya 10 akun dengan nama sama dan foto yang sama.Sementara dari mereka satu orang minimal bisa memiliki 100 akun,” kata Chafiz.
Mereka jelasnya lagi menggunakan mesin pendeteksi dengan keyword-keyword tertentu.
“Misalnya kalimat Jokowi belum pantas jadi presiden.Mesin mereka ini berjalan seperti halnya mesin pencari google,begitu mesin mendeteksi ada kalimat atau kata tertentu yang dimasukkan,mereka akan bergerak cepat dan membalas kalimat-kalimat tersebut,” tegasnya.
Terakhir dirinya mengingatkan masyarakat untuk tidak terpancing dengan settingan provokasi maupun ajakan yang mereka mainkan,karena itulah tujuan mereka. Masyarakat jangan sampai terperdaya oleh provokasi mesin yang mereka mainkan.
“Pilih saja dengan cerdas dengan menelusuri rekam jejak para kandidat calon presiden.Jangan percaya dengan permainan seperti ini,”tandasnya (azm/dbs)
Hal ini diperkuat oleh komentar Amien Rais di bawah ini.
Nasihati Jokowi Sebagai Sesama Wong SoloINILAH.COM, Jakarta – Nama Amien Rais kembali menjadi sumber berita. Penyebabnya, ia mengritik keras Gubernur DKI Joko Widodo terkait wacana pencapresan dalam Pemilu 2014. Apa motif kritik Amien Rais ke Jokowi?Nyaris tidak ada perubahan dari sikap Amien Rais sebelum dan sesudah reformasi. Suaranya tetap lantang. Gaya kritiknya tetap khas, langsung menusuk jantung masalah. Saat sebelum reformasi, Amien juga pengritik keras rezim Presiden Soeharto.
Ia juga termasuk yang pertama kali mewacanakan suksesi kepemimpinan nasional di tengah kuatnya rezim Soeharto. “Jadi ketika saya bilang suksesi, saya diketawain. Tetapi karena ada substansi pelan-pelan orang terbuka,” ujar Amien Rais dalam wawancara khusus dengan INILAH.COM di kediaman pribadinya di bilangan Gandaria, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (1/10/2013).
Kini, Jokowi menjadi obyek kritik “Lokomotif Reformasi” ini. Secara lugas Amien mengingatkan publik agar tidak memilih pemimpin hanya berpijak pada popularitas semata. Terkait melambungnya nama Jokowi, Amien memiliki pandangan tersendiri. “Jadi secara sistematik saya melihat memang ada brain trust yang melambungkan Jokowi ke aras politik bahkan mungkin ke kursi presiden,” sebut Amien.
Selain itu, Amien juga bicara soal alasan mengapa dirinya mengritik Joko Widodo? Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini juga bicara soal kriteria presiden 2014 mendatang. Berikut wawancara lengkapnya:
Apa motif Anda mengkritik keras Joko Widodo?
Jadi saya sudah lama berdiam diri. Saya sesungguhnya menunggu ada sebagian intelektual, politisi, penggiat LSM, kyai, atau siapa saja yang berani memberikan kritik kepada fenomena Jokowi, yang menurut saya sudah luar biasa. Jadi secara sistematik saya melihat memang ada brain trust yang melambungkan Jokowi ke aras politik bahkan mungkin ke kursi presiden.
Padahal, kalau kita lihat ke belakang, sesungguhnya Jokowi seperti kepala derah yang lain seperti Walikota Surabaya, Walikota Yogyakarta, atau walikota yang lebih bagus lagi lebih banyak. Tetapi memang menurut saya ada usaha yang sistematik (untuk munculkan nama Jokowi), dari mobil Esemka yang pepesan kosong itu, sampai mempopulerkan Jokowi seorang walikota terbaik dari lima walikota yang ada di muka bumi, maka saya makin ngeri.
Lalu?
Sebagai orang yang belajar ilmu sosial, saya sudah menyimpulkan kesimpulan sementara, ada kekuatan modal yang akan melambungkan Jokowi sehingga kalau sampai keinginan modal besar ini berhasil, saya takut, saya kasihan Jokowi akan tersandera. Saya tidak mengatakan presiden boneka, tapi akan menurut kepada yang melambungkan yang sangat luar biasa itu.
Nah, demokrasi yang jadi kiblat kita itu, adalah demokrasi jadi-jadian yaitu demokrasi Amerika. Kita kagum dengan demokrasi Amerika, tapi kalau kita buka ini demokrasi di Amerika yang menguasai Gedung Putih, Pentagon, Capitol Hill, itu sesungguhnya adalah kompleks yang dalam istilah politik itu disebut sebagai military, industrial, congresianal, dan media complex. Jadi korporasi besar itulah yang sejatinya mendikte George Bush, Bill Clinton, Obama dan presiden-presiden sebelumnya. Jadi terkenal dengan ungkapan almarhumm Muchtar Lubis, Demokrat dan Republik itu sama saja. Satu perompak satu perampok.
Dalam Konteks Jokowi, bisa dijelaskan tentang kekuatan besar tersebut?
Hal ini makin terasa, bahwa kekuatan yang melambungkan Jokowi ke aras tertinggi itu, memang terlalu kentara. Mereka tidak bisa menahan diri, Sehingga orkestra dengan politik itu terlalu kentara, dari media massa yang seragam, pengerahan cyber troops, orang kritik Jokowi di media, nanti ada ratusan yang menghantam tanpa ampun dengan kata-kata semestinya tidak layak dan elok.
Tapi kalau seperti saya, anjing menggonggong kafilah berlalu. Saya hanya ingin menunjukkan hati-hati, kalau presiden siapapun yang bisa bertengger jadi lurah Indonesia karena dengan dukungan luar biasa dukungan modal tanpa batas itu, percayalah dia akan menjadi sandera dari pendukungnya.
Analisa Anda cenderung konspiratif, apa indikator yang paling kuat?
Jadi seperti cyber troops itu kan tidak wajar. Prabowo Subianto tidak mengalami seperti itu, SBY juga tidak ada. Jadi ini ngebet. Karena ngebet ya ketahuan. Saya punya kecenderungan, sebagai orang kampus yang dididik berfikir ilmiah itu memang tidak akan mengatakan kalau tidak yakin. Jadi kembalilah dan tengoklah Solo yang kumuh, miskin, dan gelap. Kemudian dikatakan walikotanya menjadi salah satu walikota terbaik di muka bumi. Ini konspirasi media massa.
Jadi, ini ada kompleks dari pemilik modal, pemilik media massa, kekuatan politik di DPR dan di tengah-tengah massa, sudah kena hypnotisme atau dalam bahasa INILAH.COM “nina bobo” Jokowi. Tetapi saya tidak ada pamrih kecuali mengingatkan jangan sampai kita menganggap demokrasi untuk rakyat tapi ternyata milik pemilik modal.
Sekarang sudah terbaca kan kemana proyek-proyek DKI kemana larinya? mereka kira-kira yang mendukung. Yang kita takutkan ribuan triliunan kekayaan Indonesia mulai perkebunan, pertambangan, pertanian kekayaan laut dan lain-lain. Kalau sampai presiden mendatang itu menjadi tersandera oleh kekuatan modal itu, rakyat hanya akan jadi pelengkap penderita.
Apakah Anda bisa perjelas siapa pemilik modal itu apakah dari kelangan ‘hitam’?
Saya tidak akan mengatakan hitam, cokelat, abu-abu dan lain-lain. Hampir bisa dipastikan, bahwa pemodal besar itu mesti dihinggapi patologi profit. Jadi siang-malam yang difikir adalah profit dan profit. Sementara untuk menagguk keuntungan itu angger-angger atau kaedah moral, kaedah agama, sosial etika, itu sudah terbenam.
Nah, cuma repotnya, sejak jaman dulu sampai sekarang untuk memahamkan yang cukup jelas ini kepada rakyat itu tidak mudah, bahkan kadang-kadang jadi bumerang. Tapi karena saya membaca sejarah para nabi, tokoh perubahan, memang itu, rakyat selalu mudah untuk dibelokkan kesana kemari oleh opinion leaders, media massa dan lain-lain.
Bahkan contoh telak dalam sejarah kuno bagaimana Bani Israel yang tertindak menjadi budak, ketika diajak salah satu putera terbaiknya yaitu untuk diajak keluar dari cengkeraman Firaun dari Palestina, malah salah paham, mereka malah marah sama Musa. Musa dikatakan gila. Persis seperti nabi, apalagi Amien Rais yang tidak sekutu hitamnya nabi jadi tidak pernah gusar ketika dikatakan tidak paham masalah, bodoh dan lain-lain.
Selama setahun Jokowi di Jakarta, ada capaian yang mendapat apresiasi publik seperti blusukan, lelang jabatan termasuk mengurai kemacetan di Tanah Abang. Apa anda tidak melihat sisi baik Jokowi?
Tanah Abang sekarang lancar, itu harus diacungi jempol. Belum banyak sesungguhnya tapi itu cukup saya catat. Memang mengatasi banjir dan macet tidak cukup dua bulan, jadi butuh satu periode kepemimpinan gubernur secara utuh. Itu pun kalu tidak ada guncangan-guncangan yang lain. Artinya, ekonomi stabil, mudah-mudahan bisa.
Terkait dengan satu periode gubernur utuh, bagaimana dengan dorongan agar Jokowi maju menjadi Capres?
Ketika pejabat disumpah demi Allah itu sesungguhnya bukan main-main. Jokowi kan disumpah lima tahun, lalu di tengah jalan terbengkalai tugasnya, karena mengincar lebih tinggi dan tergoda apa tidak menyalahi etika dan fatsoen politik.
Kritik Anda ke Jokowi mendapat perlawanan dari para pendukungnya, apa komentar Anda?
Jadi saya tahu, sebagian besar rakyat tidak sepaham dengan saya. Tapi ekstremnya, andaikan 250 juta rakyat mengatakan kita harus ke utara mendukung Jokowi, saya mengatakan pikir dulu. Kalau saya ke selatan, tapi harus ada yang mengingatkan. Karena seseorang dielukan itu akhirnya lupa. Kita belum lama toh, dulu Bung Karno kita lupa, baru beberapa tahun Pak Harto sudah seperti Bung Karno, 7 kali dipilih dengan aklamasi oleh anggota MPR.
Jadi ketika saya bilang suksesi, saya diketawain. Tetapi karena ada substansi pelan-pelan orang terbuka. Spekulasi bahwa saya kritik Jokowi untuk menjodohkan Prabowo-Hatta, saya ngiri, syirik, itu tidak ada kentang kimpulnya (tidak ada korelasinya).
Jadi saya mengingatkan bangsa ini, mau mimpin lurah Indonesia, jadi tolong dipikir lebih jernih lagi masih ada waktu satu tahun untuk tidak menganut grubyug untuk latahisme, saya peringatkan yang menjadi cyber troops Jokowi itu apa tidak malu pada diri sendiri, saya sarankan sebelum tidur merenung 1-2 menit, apa yang saya lakukan betul apa tidak. Menghujat seenaknya dengan kata-kata yang kurang senonoh itu menurut saya kurang pas, ketika saya ditanya ya itu, anjing menggonggong kafilah tetap berlalu.
Siapa yang ideal dalam 2014 mendatang?
Saya tidak akan menyebut nama, cuma syarat. Siapapun yang bisa membawa bangsa ini ke depan dengan percaya diri, bisa menyuguhkan kedaulatan ekonomi itu yang bisa dipilih. Itu bisa Jokowi, Prabowo, Hatta Rajasa, Mahfud MD, Dahlan Iskan, Sri Mulyani, Gita Wirjawan, Hidayat Nur Wahid atau siapapun.
Sehingga saya sesungguhnya punya impian, bukan kita ingin mencontoh demokrasi liberal yang brengsek itu, tetapi kalau kita ingat dalam memilih lurah saja, itu lurah tidak dipilih asal-asalan, milih bupati dan walikota tidak asal-asalan.Karena itu, sesungguhnya ada semacam gurauan, saat SBY menang, bersama kita bisa. Bisanya tidak jelas, apakah bisa melindungi alam, menegakkan hukum, meningkatkan Iptek. Saya pikir pengalaman masa lalu itu mungkin akan menjadi beban para capres itu untuk berpikir keras. Karena kalau cuma popularitas tidak menjamin.
Apakah bisa dikatakan, karena hanya modal popularitas SBY di 2004 lalu, maka hasilnya seperti saat ini?
Jadi kata orang awam itu kapan proses transisinya demokrasi berhenti, jadi masih up and down terus. Saya melihat pengalaman dari negara berkembang, dipilih karena menekan rakyatnya seperti Saddam Husein, Husni Mubarak, Moammar Khadafy, atau di negara-negara Asia para diktator itu. Tapi juga ada memang populer, Juanita Peron, karena istrinya Peron, saat pilpres menang mutlak. Tapi gak sampai setahun mundur, karena tidak ada negarawan.
Ada juga Joseph Estrada, populer menjadi bintang film tidak sampai setahun harus diganti. Nah Jokowi, soal blusukannya luar biasa, gak pernah ngantor. Kalau blusukan terus kapan kerjanya. Memang Ahok ada sebagai wakil, tapi yang megang komando adalah Gubernur. Mungkin saja, blusukan akan mengalami titik jenuh, kalau blusukan 2-3 tahun tapi masalah mendasar Jakarta belum bergeser, itu bisa juga menjadi bumerang.
Jadi sesungguhnya, saya dikatakan terlalu keras, tajam, mungkin karena tidak ada yang lain yang kritik. Saya ingat betul, saat saya menyampaikan ide suksesi Pak Harto, saya sendirian betul, sampai teman-teman diskusi saya tidak datang ke rumah saya karena takut, tapi lama-lama kemudian terbuka juga.
Kalau saya begini, saya menasehati sama-sama wong solo, popularitas Jokowi ini tidak mesti 20 tahun muncul, dia mendapatkan berkah seperti itu, Cuma sekarang ini dia diberi amanat lima tahun di DKI Jakarta sebaiknya bekerja sebaik-baiknya, dia masih muda, kalau dia sukses bisa melenggang sambil mengasah jam terbang, kalau dia bisa merefleksikan lagi sebagai calon pemimpin Indonesia, selesaikan amanat yang sudah disumpah mudah-mudahan akan jadi bagus.
Juga jangan pernah mau didikte pemilik modal. Pemilik modal itu 24 jam itu uang, uang dan uang tidak pernah berpikir si suto, noyo, duta dan waru. Jadi saya ada mix feeling, di samping kritik saya dianggap terlalu keras sampai ke intinya, tapi di balik itu ada harapan, kalau dia bisa menampung pikiran saya ini, maka dari sudut fatsoen politik, sumpah itu dipenuhi. Ketika dia disumpah ada mushaf al-Quran.
Ketika sudah selesai (5 tahun) tidak kemmudian menyulap Jakarta menjadi singapura, tidak mungkin juga, tapi Jakarta mulai rapih, mulai tertata, mulai kurang kemacetan, mulai memperoleh air bersih, sudah nampak, kemudian silakan (maju capres).
Apa makna kritik anda terkait nasionalisme Jokowi?
Sebagai kader PDI Perjuangan, dia tidak harus sama dengan Bu Mega, karena dulu yang salah tokoh-tokoh yang mengitari Ibu Mega. Dulu dua tanker Pertamina dijual, sekarang kita sewa, Indosat yang merupakan karya bangsa, tapi kemudian dijual dengan harga Rp8 triliun padahal labanya per tahun Rp3 triliun. Ini kan asset negara.
Jadi bagaimana konglomerat hitam yang ribuan triliun, diputihkan melalui release and discharge, gas tangguh di Papua diijon ke China untuk sekian puluh tahun dengan harga yang tidak berubah, flat. Gas dan maupun minyak maupun batubara itu mesti naik.
Seperti ini yang saya pikir dan Jokowi tidak usah seperti yang lain. Saya sesungguhnya ketika dia berani menolak rencana untuk sebuah tempat di Solo yang strategis untuk dijadikan mall, itu menunjukkan keberpihakan rakyat kecil. Itu Jokowi asli. Jokowi yang asli perlu dikembangkan. Jangan sampai pernah berutang kepada orang yang melambungkan karena ada udang di balik tepung.
Sisi lain Anda kritik Jokowi, sisi lain anda membangun komunikasi partai Islam?
Saya kan dari kalangan santri, ada semacam bias subyektif bahwa kalangan santri jangan sampai tidak ikut menentukan masa depan negeri ini. Padahal partai santri kalau dikumpulkan lebih tinggi dari Partai Demokrat, Partai Golkar bahkan PDI Perjuangan. Memang di kisaran 5-8 persen, tapi kalau dikumpulkan jadi kuat.
Kita tidak mungkin usul perbaiki negeri ini kalau kita bercerai berai. Kalau kita bersatu, kita punya bargaining position kepada kekuatan yang lain, dari masa depan kita bicarakan bersama Di forum UII yang digelar dua minggu sekali, selain yang datang tidak selalu sama orangnya, tapi yang jelas yang kita bicarakan belum pernah menyebut siapa yang layak jadi capres. Tapi temanya berganti-ganti seperti masalah energi, moneter, ekonomi, masa depan perbankan dan pertambangan, perpajakan, rule of law, pembelaan terhadap kaum duafa. Belum sekalipun kita bicara Capres.
Mau saya itu, kita sudah tahu, dari masukan-masukan itu kelihatan jadi agenda nasional kita itu ada skala prioritas. Pertama melindungi sumber daya alam kita dari terkaman asing, membangun clean and good governance, penanganan hukum tidak boleh tebang pilih, dan mengejar ketertinggalan Iptek kita dengan bangsa lain. Kalau agenda sama, itu lebih enak, baru bicara bagiamana masa depan karena tidak mungkin, umat Islam sendirian memikul masalah nasional sendiri. Begitu juga tidak mungkin kaum nasionalis senidirian.
Anda masih percaya politik aliran?
Masih. Sekalipun politik aliran disebut kuno. Tapi faktanya suara santri 35%. Apa kita memegang pahat atau kuas untuk melukis, jadi jangan jadi penonton. Ini forum terbuka, saya sampaikan di pertemuan saudara kita dari intel, polisi silakan datang. Jadi suasana santai, tidak pernah tegang. Walaupun yang kita bahas berat.
Saya sudah 70 tahun, saya yakin tidak ada lagi kepentingan, kecuali saya sebelum menutup mata selamanya ada perbaikan, kalau dari segi kehidupan pribadi, apa yang kurang buat saya? kalau kata orang Jawa legan golek momongan, sudah tidak ada masalah, masih cari masalah. Tapi tugas intelektual itu tidak di menara gading atau di kehidupan sendiri, tugas intelektual di tengah-tengah massa yang banyak kalau bisa memberikan kontribusi.
Ada respons dari warga Muhammadiyah?
Warga Muhamamdiyah itu punya ciri khas, politiknya terlalu netral, tidak tajam. Dibandingkan dengan teman NU, orang Muhammadiyah malah tidak tajam, karena doktrin amal sholeh terlalu banyak, kadang-kadang doktrin pemikiran tidak dibenahi, Muhammadiyah termakan rutinisme. Jadi Islam dan amal soleh menyatu, dimana pun warga Muhammadiyah ada, buatlah masjid, Rumah Sakit, TK sampai Universitas. Saya jarang ditanya pertanyaan politik.
Apa prinsip hidup Anda?
Sesungguhnya saya punya prinsip kehidupan begini, kalau para nabi menjadi suri tauladan kaum beriman itu sikapnya memang sangat jelas, mereka menyampaikan sesuatu untuk kebaikan bersama, setelah itu mereka tawakkal.
Jadi apakah umat mendengar atau tidak, yang jelas sudah disampaikan, jadi anak saya yang paling kecil, mengritik, “bapak sudah sepuh kok masih bicara urus politik, sudahlah pak rakyat maunya seperti itu sudah titik. Pak enjoy life pak. Bersama kita pak”. Tetapi kalau ajaran agama kita, kalau ada yang tidak benar, sampaikan dengan lisanmu, paling tidak, kalau tidak ada kekuatan ya dengan tulisan. Itulah filosofi hidup saya. Kalau saya dipuji tidak besar kepala, kalau dicaci lantas juga tidak dlosor.
Dulu waktu menyuarakan suksesi Pak Harto, banyak telpon apakah sudah bosan hidup? kami tahu agenda anak-anak sekolah anak-anak Anda. Ini sesuatu yang biasa. Justru yang tidak biasa, di alam demokrasi tokohnya dikritik malah kebakaran jenggot, malah kasihan tokoh itu. Itu namanya kekanak-kanakan, puber saja belum, masih kekanakan. [mdr]
Kultwit akun kontroversial yang memiliki ratusan ribu followers, @TrioMacan2000, juga mengiyakan hal tersebut.
1. Eng ing eeeeng… pagi ini kita kultwitkan keberhasilan Jokowi sbg Gubernur Jakarta. Belum setahun sdh luar biasa kinerjanya
2. Prestasi luar biasa Jokowi yang pertama : tercatat sebagai gubernur, tokoh dan manusia yg terbanyak dimuat media massa dlm waktu 1 tahun
3. Selama kurun waktu 1 tahun, Jokowi lebih 10 juta kali dijadikan topik pemberitaan media massa Indonesia : TV, Koran, majalah, OL dst
4. Rekor tertinggi pemuatan berita tentang Jokowi di pegang oleh detik com yang memuat berita serba serbi Jokowi lebih dari 17.000 kali
5. Jika di dengan pemuatan berita Jokowi yang diupdate via socmed, detik com menyiarkan berita ttg Jokowi sebanyak lebih dari 233.000 kali
6. Juara kedua terbanyak memberitakan Jokowi adalah First Media Grup (beritasatuOL, beritasatuTV, dst) lebih 200.000 kali beritakan Jokowi
7. Menyusul Juara Ketiga adalah Grup Kompas (termasuk Tribunenews grup). Juara keempat JPNN Grup, dan seterusnya
8. Inilah Daftar Sebagian Media Massa Nasional Jadi Pelacur Media- Pembentuk Opini Palsu Jokowi.chirpstory.com/li/122525
9. Untuk mencapai target pemberitaan sebanyak2 ttg Jokowi sesuai dengan kontrak dan tujuan para cukong2 Jokowi, puluhan wartawan dikerahkan
10. Puluhan wartawan itu wajib hadir setiap pagi di Balai Kota DKI, bekerjasama dgn Biro Humas DKI dan ‘Staf Khusus’ Jokowi bidang Media
11. Sebagian lagi bahkan ada yang diwajibkan setiap pagi termasuk hari libur menongkrongi Rumah Dinas Gub Jokowi. Ngais2 berita apa saja
12. Kehadiran puluhan wartawan, pernah melebihi 100 wartawan di balaikota DKI setiap pagi dikoordinir dan diabsen ketat. Sesuai kontraknya
13. Para wartawan ini juga mengikuti Jokowi kemana pun pergi dan diwajibkan menulis /kirim /muat berita Jokowi 10-30 berita perhari
14. Tidak aneh jika Jokowi makan, minum, mimpi, mikir, berwacana, ngomong, janji, canda, rapat, blusukan, dst..dst..semua wajib diberitakan
15. Pokoknya tiada hari tanpa ratusan – ribuan berita ttg Jokowi, harus yang bagus2 semua. Sesekali boleh kritik, tapi hny sekedar alibi
16. Contoh ketika publik sudah banyak yg menuduh detik com dibayar mahal oleh konglomerat hitam cukong Jokowi, detik pun ‘cuci muka’
17. Ketika detik dituding pelacur media kelas wahid demi bentuk opini dan citra palsu Jokowi, detik tulis berita ‘negatif’ Jokowi. 1-2 kali
18. Kenapa detik com getol sampai mati muat berita Jokowi 20-50 per hari plus disebarkan berulang via akunnya di socmed ?
19. Kalau disebut Jokowi sbg media darling, itu sama saja dgn pembohongan publik. Menganggap semua rakyat itu tolol, buta, ga punya otak
20. Detik Com itu resminya, katanya sih punya Chairul Tanjung atau Para Grup atau Trans Crop Grup atau apa pun namanya deh
21. Tapi faktualnya, baik detik com, para grup, transcorps grup atau apapun yang dimiliki Chairul Tanjung itu, dibelakangnya ada Salim Grup
22. Salim Grup adalah konglomerasi terbesar terkaya di Indonesia, sejak orba hingga saat ini. Orang terkaya di RI yg sebenarnya Antoni Salim
23. Ini sekilas orang terkaya di Indonesia >> “THE INDONESIAN RICHEST MAN: ANTONY SALIM” http://chirpstory.com/li/98954
24. Ini sekilas ttg Antoni Salim, Putra Sulung Sudono Salim alias Liem Sioe Liong, Raja Taipan Indonesia http://id.wikipedia.org/wiki/Anthony_Salim …
25. Siapa Antoni Salim sebenarnya? Dia adalah King of GodFather Kerajaan bisnis dan politik Indonesia. Don dari segala Don. Don King
26. Pengalaman pahit pergolakan reformasi 98 yang membakar rumah orang tuanya di kawasan Gunung Sahari / Kemayoran Jakarta, jadi pengalaman
27. Sejak reformasi, Salim Grup tarik diri dari pemberitaan media massa Indonesia, tampil low profile but always get high profit
28. Salim berhasil meraup uang negara Rp. 55.7 triliun melalui tipu2, kolusi dan perampokan thdp banknya sendiri, BCA, dari fasilitas BLBI
29. Bank BCA pun bermetamoforsis menjadi Bank Mega dengan Chairul Tanjung, proxy atau boneka Salim Grup sbg seolah2 pemiliknya
30. Bukan hanya chairul tandjung yang jadi proxy salim grup. Masih terdapat sejumlah tokoh konglomerat terkenal yang sebenarnya boneka Salim
31. Bahkan Bank BCA yang katanya sdh dimiliki Grup DJarum pun, sesungguhnya masih dimiliki sahamnya sebagian oleh Salim Grup di bwh tangan
32. Untuk mengamankan dan menyamarkan Imperium Kerajaan bisnisnya, Salim Grup memindahkan Holding Grup Usahanya ke Singapore. RI gigit jari
33. Apa dan bgmn hubungan Antoni Salim dgn Jokowi ? Apa kepentingannya ? Bgmn strateginya ? Kita kupas satu per satu. Agar rakyat waspada
34. Antoni Salim, Sang Caesar Salim Grup dan Panglima konglomerasi bisnis Indonesia, menggunakan tangan James Riady cs utk orbitkan Jokowi
35. James Riady atas restu antoni salim bertindak sbg koordinator hampir seluruh konglomerat keturunan cina Indonesia yg mendukung Jokowi
36. James Riady adalah putra Mochtar Riady, mantan dirut BCA , kader utama Liem Sioe Liong. Tradisi diteruskan, James dimentori oleh Antoni
37. Semua langkah James riady cs dalam mensukseskan Jokowi sbg presiden boneka direstui & didukung penuh antoni > pic.twitter.com/tjFi7pZXgn
38. Peran James Riady sbg koordinator konglomerat dlm mendukung capres tertentu berbeda dgn perannya saat pilpres 2009 lalu yg dukung SBY
39. Jika pada pemilu/pilpres 2009 atau pun 2004, para konglomerat cina hanya dukung capres sebatas dana dan dapat kompensasi gelapkan pajak
40. Deal konglo2 hitam dgn SBY terkait korupsi pajak itulah yang menyebabkan SBY snagat menentang pembentukan pansus mafia pajak DPR dulu
41. Kini James riady cs bertindak sbg sponsor, fasilitator, donatur dan pengendali penuh Jokowi yg pasti mereka orbitkan sbg presiden boneka
42. Untuk maksimalisasi pencapaian target utama Jokowi sbg Presiden boneka konglomerat cina, mereka rangkul sejumlah tokoh dan jenderal
43. Diantaranya tentu saja, salah satu jenderal tercerdas yang pernah dimiliki negeri ini, senior kami Jenderal Luhut B Panjaitan
44. Karena peran strategis Bang Luhut dalam pemenangan jokowi sudah tercium luas, posisi sentralnya sementara diambil alih Bang Edo hehe
45. Bang Edo alias Jenderal AM Hendro Priyono selain gantikan Bang Luhut juga punya tugas khusus, merebut dan melunakan hati Bu Megawati
46. James Riady cs, Luhut. AMH Priyono dan kelompoknya inilah yang dulu pernah dijuluki Megawati sebagai ‘penumpang gelap’ Pilkada DKI
47. Kenapa Megawati sampai menjuluki kelompok mereka sbg penumpang gelap ? Sila baca >> Penumpang Gelap di Pilgub DKI http://chirpstory.com/li/160183
48. Lanjut ya … Siapa sebenarnya James riady itu ? Apa agenda utamanya ciptakan jokowi sbg boneka? Sdh pernah kami bahas bbrp kali …
49. Sila simak kultwit pada chirpstory ini >> “PERAMPOK – PERAMPOK NEGARA DIBALIK JOKOWI” http://chirpstory.com/li/122255
50. Silahkan baca vonis bersalah James Riady cs atas donasi haram Lippo Grup kepada Partai Demokrat/ Clinton http://www.justice.gov/opa/pr/2001/ January/017crm.htm …
51. Sila simak juga kultwit ini >> “Mengenal James Riady, agen China Millitary Intellegence Penyandang Dana Jokowi http:// chirpstory.com/li/84613
52. Boleh juga simak ini >> JAMES RIADY, Bos Lippo Grup dan First Media Grup di Gedung Putih AS http://chirpstory.com/li/94610
53. Bagaimana “SEPAK TERJANG KELUARGA RIADY (LIPPO & First Media GROUP) DALAM BISNIS & POLITIK – BAG. 1″ http://chirpstory.com/li/94609
54. “SEPAK TERJANG KELUARGA RIADY (LIPPO GROUP) Melanggar dan mengangkangi hukum di Indonesia – BAG. 2″ http://
chirpstory.com/li/94688
55. Sila baca juga > “SEPAK TERJANG KELUARGA RIADY (LIPPO GROUP) DALAM BISNIS & POLITIK DUNIA ? – BAG. 3″ http://chirpstory.com/li/95920
56. Kehebatan James Riady cs mengendalikan Jokowi sehingga Jokowi tega berkhianat pada megawati, JK dan Prabowo cs >>
http://chirpstory.com/li/110147
57. Tawaran spektakuler dari James Riady cs yg janjikan Jokowi dukungan penuh, dana tak terbatas, jaringan bisnis RI dan internasional …
58. Strategi rekayasa pembentukan opini publik secara masif, sistematis, kontiniu dari mayoritas raksasa mediamassa dikerahkan dukung Jokowi
59. Sesuai informasi semua lembaga inteligen negara, kesimpulannya sama: konglomerat cina sangat solid dukung Jokowi jadi presiden boneka
60. Dukungan terhadap Jokowi dalam bentuk jaringan komunitas bisnis cina dunia dan dari konglomerat buron / koruptor BLBI juga sangat kuat
61. Pd pilkada DKI lalu, para buronan BLBI perampok uang negara ratusan triliun saat krisis moneter 98 sumbang jokowi sedikitnya US$ 50 juta
62. Uang bantuan konglomerat perampok BLBI yang buron dan stay di singapore itu diberikan dlm 2 tahap ( yg diketahui intelijen negara)
63. Tahap pertama US$ 25 juta bantuan pembiayaan promosi dan kampanye jokowi di Pilgub DKI putaran kedua, diserahkan melalui mantan dubes
64. Bantuan tahap kedua US$ 25 juta digunakan utk bantuan pembiayaan maintenance citra dan popularitas Jokowi sampai menjelang pilpres 2014
65. Bantuan dana untuk pencapresan Jokowi pada tahap berikutnya dari konglomerat buronan BLBI belum kami dapatkan informasi. Sabar ya ..
66. Agar lebih paham, silahkan simak > “MANUVER POLITIK KONGLOMERAT HITAM BLBI & PERAMPOKAN CENTURY” http://chirpstory.com/li/41870
67. Ini sebagian DAFTAR NAMA PEMILIK BANK PERAMPOK DANA BLBI. Antoni Salim/salim grup cs lolos dgn manipulasi MSAA http://chirpstory.com/li/70334
68. Luar biasa solid dan kuat dukungan konglomerat2 cina mendukung Jokowi agar jadi presiden boneka. Agar RI bisa mereka jd bancakan (lagi)
69. Ini salah satu contoh faktualnya >> PERTEMUAN RAHASIA TOKOH2 CINA UNTUK MENANGKAN JOKOHOK DGN SEGALA CARA
http://chirpstory.com/li/22655
70. Rekayasa opini publik melalui lebih 80% media massa milik mereka sendiri atau atas dasar bayaran, menutupi fakta ttg Jokowi sebenarnya
71. Mengenai Jokowi sendiri, karakternya, integritas pribadi dan kinerjanya tidaklah luar biasa. Bahkan masih dibawah rata2 tokoh2 lain
72. Hanya karena peran mayoritas media nasional yang menutupi kelemahan, kekurangan, korupsi2 dan cacat moralnya tertutupi pemberitaan/opini
73. Banyak fakta dugaan korupsi Jokowi yang seharusnya didorong pengusutannya secara tuntas oleh KPK, kejaksaan atau Polri, tapi mandek
74. Ini sekeping contoh tentang siapa dan bagaimana kinerja dan dugaan korupsi2 jokowi http://chirpstory.com/li/17195
75. Ini fakta kinerja Jokowi sesuai data dan penilaian BPS dan penilaian resmi pemerintah http://chirpstory.com/li/16815
76. Ini sedikit bukti bahwa Jokowi itu sebenarnya adalah pendusta. Lakukan pembohongan publik http://chirpstory.com/li/16843
77. Ini lagi sekilas bhw kegagalan2 jokowi selalu ditutupi media2 nasional milik cukongnya dan media bayaran http://chirpstory.com/li/23060
78. Ini dugaan keras pelanggaran dan korupsi Jokowi di program Kartu Jakarta Sehat …mana @KPK_RI ? http://chirpstory.com/li/157982
79. Banyak sekali informasi pelanggaran, dugaan korupsi, cacat moral dan integritas, kelemahan2 Jokowi dsj yg tdk bisa terungkap di media
80. Jangankan di media mainstream, di media mikro seperti socmed pun, opini dikendalikan oleh james riady cs dgn ribuan akun bayarannya
81. Salah satu kordinator pembentukan opini palsu tentang Jokowi dan strategi mencegah fakta2 ttg jokowi terungkap adalah @KartikaDjoemadi
82. Kartika djoemadi yang berprofesi sbg spin doctor itu dikontrak mahal dgn memperkerjakan ratusan orang sbg admin ribuan akun di socmed
83. Lihat dan nilai sendiri pengakuan mereka (Jasmev) yang rekayasa opini tentang jokowi di socmed. http://spindoctors-indonesia.com/news.htm?id=11&page=1 …
84. Jadi, tsunami informasi ke benak ratusan juta rakyat Indonesia oleh konspirasi media nasional utk menangkan Jokowi harus diwaspadai
85. Kami hanya memprovokasi rakyat agar cerdas, kritis dan skeptis terhadap segala usaha yg dilakukan musuh2 negara yg ingin kendalikan RI
86. Para konglo busuk, agen intilejen china yang juga koneksi kuat ke Demokrat AS dan mantan presiden AS, ingin menguasai RI via Jokowi
87. Apakah kita begitu malas berfikir ? Bgtu apatis utk sedikit peduli dgn nasib dan masa depan bangsa ini ? Silahkan tanya diri masing2
88. Sesungguhnya nasib suatu kaum atau bangsa ditentukan oleh kaum/bangsa itu sendiri… Hasta la Victoria Siempre.. Merdeka !!
Modus media-media mainstream ini adalah terus memberitakan jokowi seolah tidak ada berita lain di Indonesia, dengan nada positif tentunya. Mereka menggunakan metode keilmuan dalam ilmu komunikasi yaitu agenda setting, yang berarti media menentukan apa yang perlu dan yang penting untuk dipikirkan pembaca atau masyarakat. Dengan terus menampilkan begitu banyak berita positif mengenai jokowi, maka media-media mainstream ini “memaksa” masyarakat untuk memikirkan jokowi sesuai pemberitaan mereka, yaitu calon presiden potensial tanpa lawan.
Tidak hanya media, survey-survey juga turut berpartisipasi melambungkan nama jokowi (padahal bisa jadi survey tersebut adalah pesanan alias dibayar). Menurut survey, jokowi ada di peringkat atas dalam setiap polling capres. Metode keilmuan yang dipakai untuk ini adalah metode persuasi marketing yaitu social proof yang mengesankan seolah-olah semua orang mendukung jokowi jadi yang lain akan tergerak untuk mengikuti “arus massa terbanyak” dan memilih jokowi dalam pilpres. Padahal kita tidak pernah tahu secara jelas siapa yang berpartisipasi dalam survey, bagaimana metodologinya, apakah memang benar mengikuti metodologi atau tidak, dll.
Media-media mainstream dan survey-survey tersebut ramai-ramai menggiring opini masyarakat bahwa jokowi adalah pahlawan tanpa tanding dengan harapan agar ia dapat terpilih menjadi presiden untuk lima tahun ke depan. Seolah dia itu dewa, padahal nyatanya Jakarta ya begini-begini saja. Tidak ada perubahan berarti. Tetap macet, langganan banjir, kotor, penuh polusi, dll. Prestasinya yang minim di Jakarta dikaburkan dengan aksi-aksi populer seperti blusukan ataupun datang ke acara-acara masyarakat seperti konser musik untuk menarik simpati warga bahwa jokowi itu merakyat, padahal sebenarnya “wong cilik” yang dulu terbius oleh pesonanya pun sekarang “dibantai” besar-besaran dengan berbagai penggusuran dan penertiban dagangan. Lihat ini:
Budayawan Betawi Ridwan Saidi: Jokowi Membinasakan Rakyat Miskin
Jakarta (voa-islam.com) – Jokowi-Ahok mulai kelihatan wajah aslinya. Selama ini rakyat jelata terkagum-kagum, dan ibaratnya seperti tersihir serta terpana, melihat Jokowi-Ahok, dan dinilai akan membawa kehidupan lebih baik bagi rakyat kecil di Jakarta.
Jokowi-Ahok membuai rakyat jelata, dan dianggap sosok yang sangat menjanjikan bagi mereka. Jokowi dengan jimat “blusukannya” itu, benar-benar membuat rakyat jelata, yakin Jokowi itu benar-benar sebagai “dewa penyelamat” bagi kaum jelata.
Sebaliknya, Jokowi-Ahok yang sudah berkuasa di DKI Jakarta selama satu tahun itu, dinilai oleh sejumlah kalangan Pemprov DKI dibawah Jokowi-Ahok tidak pro-rakyat kecil. Jokowi-Ahok dinilai hanya lebih memprioritaskan kepentingan konglomerat Cina.
Dalam dialog publik yang menghadirkan narasumber mantan Wakil Gubernur DKI Prijanto, Budayawan Betawi, Ridwan Saidi, Pengamat Perkotaan, Amir Hamzah, dan sejumlah pengamnat lainnya, di Gedung Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta, Selasa, 3/12/2013.
“Kepemimpinan Jokowi Ahok Membinasakan orang miskin, bukan membinasakan kemiskinan”, tegas Ridwan Saidi.
Pembinasaan terhadap orang miskin, dicontohkan dalam kasus penanggulangan pedagang Blok C Pasar Tanah Abang. “Para pedagang kecil dipaksa pindah ke tempa sepi. Mereka terancam mati matapencahariannya”, ungkap Ridwan.
“Kawasan Jakarta Industry Estate Pulogadung (JIEP) mulai dikosongkan untuk dibangun apartemen demi kepentingan konglomerat (cina). Kasus sengketa lahan Taman BMW juga untuk kepentingan pengembang”, tambah Ridwan.
Sementara itu, Rijanto, menyoroti kasus pengadaan lahan Taman BMW berbau korupsi. “lahan itu direkayasa seolah pembayaran urang fasos dan fasum dari pengembang. Padahal, sebenarnya lokasi lahan adalah adalah fiktif, karena bukan beralamat di Jalan RE Martadinata”, ujarnya.
Selanjutnya, Amir Hamzah menyoroti, proyek MRT disebutnya sebagai kepanjang dari : “Maha Raja Tega”. Karena ada warga yang tidak menerma ganti rugi, ujar Amir Hamzah.
Jadi Jokowi sudah sangat mirip alias copypaste Mega, mengaku pemimpin Partainya “wong cilik”, tapi prakteknya tidak memihak kepada “wong cilik”, tetapi memihak kepada konglomerat cina.
Di zaman Mega sebagian besar asset negara yang sangat strategis bagi kepentingan nasional di lego oleh Mega, termasuk Indosat yang membangunnya dengan susah-payah. Indosat hanya dijual kepada Singapura dengan harga yang sangat murah.
Mega sangat sayang dan bermurah hati kepada konglomerat cina, memberikan pengampunan mereka yang sudah berbua jahat, ngemplang BLBI Rp 650 triliun, sambil menikmati ulang tahunnya di Bali, 2002.
Apa yang bisa diharapkan orang seperti Jokowi, yang hanya menjadi boneka, konglomerat hitam. Nothing. Jokowi hanya ramai di media Kompas dan Tempo, dan mereka memang bagian dari kepentingan konglomerat hitam cina. Ah/hh
Nanti kalau jokowi naik jadi presiden, ahok secara otomatis akan jadi gubernur. Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi. Sekarang saja sudah berani melecehkan atasan sekelas Mendagri dan mengabaikan aspirasi umat mayoritas, bagaimana lagi kalau kekuasannya lebih besar?
Padahal dulu sudah diperingatkan oleh alim-ulama bahwa memasang nonmuslim sebagai wakil adalah strategi jokohok agar nonmuslim bisa memegang kendali pemerintahan di Jakarta. Ini sudah terbukti di Solo yang dulu juga menerapkan sistem berupa pemimpin yang muslim yang berpasangan dengan wakil yang nonmuslim. Setelah ditinggal jokowi ke Jakarta dengan dukungan pemberitaan heboh dari media mainstream, kini Solo pun jatuh ke tangan wakilnya yang adalah seorang nonmuslim.
Sekarang modus yang sama akan berulang di Jakarta. Sebab memang nonmuslim biasanya jadi wakil dulu agar umat Islam terkecoh dan mengira “toh pemimpinnya tetap muslim”. Tapi setelah terpilih, mulailah sang pemimpin muslim ini “disingkirkan” dengan berbagai cara agar kekuasaan berpindah pada nonmuslim.
Satu-satunya cara untuk mencegah skenario tersebut terjadi adalah tidak membiarkan jokowi melangkah ke panggung pemilihan presiden dan memilih capres dan cawapres lain yang semuanya beragama Islam serta memiliki track record baik. Belajarlah dari pengalaman di Solo dan Jakarta. Bahkan keledai pun tidak akan terperosok ke lubang yang sama dua kali, masa kita lebih parah dari keledai?
Baca Juga:
Jakarta Baru Semakin Menjauhi Islam?
INILAH AKIBATNYA JIKA NONMUSLIM MENJADI PEMIMPIN MUSLIM!
Play Victim : Cara Baru Melumpuhkan Islam
AL-QURAN VS MEDIA : KEMANAKAH NURANI PEMILIH MUSLIM AKAN BERLABUH?
Hare Gene Muslim Masih Percaya Media Mainstream?
Kaskus Tidak Netral Lagi?
Ada Apa Antara Kaskus dan Islam?
Ucapkan Selamat Tinggal Pada Islam Di Indonesia
Lecehkan Islam, Ustadz, sampai Public Figure,Inikah Cara Jokowi-Ahok Raih Simpati Publik?
source:
http://www.voa-islam.com/read/intelligent/2013/11/05/27392/mafiawar-2-mafia-cina-vs-the-godfather-perang-demi-kekuasaan/#sthash.68DSyQ7p.dpbs
http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2013/12/04/27953/budyawan-betawi-ridwan-saidi-jokowi-membinasakan-rakyat-miskin/#sthash.8AyM2Jef.dpuf
http://www.arrahmah.com/news/2013/11/07/praktisi-ti-pendukung-jokowi-sosmed-palsu-orang-memiliki-100-akun.html
http://www.harianorbit.com/triomacan2000-ungkap-geng-di-balik-pencitraan-jokowi/
http://nasional.inilah.com/read/detail/2034592/nasihati-jokowi-sebagai-sesama-wong-solo#.UtR2jfst3fk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar