Mencermati Fenomena Pasukan Dunia Maya Jokowi
Team Jokowi
Belakangan pernyataan Amien diamini banyak pihak. Pengakuan anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Achmad Mubarok ihwal pasukan dunia maya di sekitar Jokowi membenarkan informasi Amien Rais sebelumnya.
"Sudah banyak orang yang mengatakan bahwa Jokowi tidak bisa dikirik, karena akan ada serangan balik caci maki.Serangan caci maki ini tidak alamiah dan dilakukan oleh tim dengan memanfaatkan teknologi dan media sosial," ujar Mubarok kepada wartawan saat dihubungi.
Pernyataan ini melengkapi pernyataan sebelumnya yang disampaikan mantan Ketua MPR Amien Rais. Menurut dia, ada kekuatan besar yang mengarahkan Jokowi pada paras politik seperti saat ini, salah satunya keberadaan pasukan dunia maya.
"Pengerahan cyber troops, orang kritik Jokowi di media, nanti ada ratusan yang menghantam tanpa ampun dengan kata-kata semestinya tidak layak dan elok," ungkap Amien yang mengaku tidak gentar dengan komentar-komentar pendukung Jokowi.
Sementara menurut Praktisi Teknologi Informasi Chafiz Anwar banyak akun palsu pembela Jokowi di sosial media. Hal itu menurutnya bisa dengan mudah diamati karena banyak hal yang sangat tidak masuk akal.
Chafiz Anwar mengatakan ciri-ciri akun palsu yang digunakan, dari segi jumlah komentar melalui media sosial yang serentak menyerang ataupun membela Jokowi. Padahal, hal itu tidak mungkin dilakukan pemilik akun asli secara bersamaan.
"Tidak mungkin komentar ribuan sekaligus dilakukan oleh pemilik akun asli," katanya.
Ciri lainnya yang juga mudah dianalisa, menurut Chafiz, adalah dengan membandingkan jumlah pembaca dan jumlah komentarnya. Untuk masalah Jokowi misalnya jika ada yang mengkritiknya di sebuah media online dan kemudian langsung ada serangan dari ribuan orang seperti itu pernah dialami terakhir oleh Ketua Fraksi Partai Demokrat, Nurhayati Assegaf dan itu bisa ditegaskan kepalsuannya.
"Coba saja bayangkan berita yang mengkritik di sebuah media online itu. Baru beberapa saat tayang langsung yang komentar ribuan, itu sangat tidak mungkin. Kalau bukan sebuah tim yang mengerjakannya yang bisa saja terdiri dari puluhan orang," tambahnya.
Yang paling mungkin, kata dia lagi, yang baca satu orang tapi orang ini memegang ratusan akun. Hal ini bisa dilihat jelas dari komentar-komentar pendukung Jokowi.
Ciri lainnya yang juga bisa dilihat adalah ketidakjelasan identitas para pemain akun ini. Biasanya mereka menggunakan nama-nama palsu dan foto-foto palsu atau menggunakan gambar kartun.
"Yah satu orang kan gak mungkin punya 10 akun dengan nama sama dan foto yang sama.Sementara dari mereka satu orang minimal bisa memiliki 100 akun," demikian Chafiz. (Bud)
Red: ARI GS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar