"The Art Of War" atau "Seni Perang Sunzi" (Hanyu Pinyin:
Sūnzĭ Bīngfǎ) adalah sebuah buku filsafat militer yang diperkirakan ditulis pada
abad ke-6 oleh Sun Zi(juga di sebut sebagai Sun Tzu). Terdiri dari 13 bab di
mana setiap bagian membahas strategi dan berbagai metode perang. Karya ini
merupakan karya tulis militer Tiongkok yang paling dihormati dan paling terkenal
di luar negeri Tiongkok. Siapa yang menulis buku ini sampai sekarang masih
diperdebatkan oleh para pakar sejarah. Beberapa ahli berpendapat bahwa Sun Zi
bukanlah nama asli penulis buku ini, melainkan julukan yang diberikan orang
kepada penulis tersebut. Sebab, kata "Zi" pada nama Sun Zi sebenarnya digunakan
untuk mengacu pada seorang filsuf sehingga Sun Zi diartikan sebagai "filsuf
Sun."
Buku ini juga menjadi salah satu buku strategi militer tertua di
dunia dan banyak memberikan pengaruh dalam perencanaan strategi militer baik
Dunia Timur maupun Barat, taktik bisnis, dan banyak lagi. Buku yang ditulis
sekitar tahun 400—320 SM ini pertama kali diperkenalkan di Jepang pada tahun
716—735 M. Sementara itu, di Eropa, buku ini diperkenalkan oleh pada tahun 1772
oleh Jesuit Jean Joseph Marie, yang menerjemahkannya ke dalam bahasa Perancis.
Kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Kapten Everard Ferguson
Calthrop pada tahun 1905, seorang kapten berkebangsaan Inggris. Pemimpin yang
beragam seperti Mao Zedong, jendral Vo Nguyen Giap, Baron Antoine-Henri Jomini,
jendral Douglas MacArthur, Napoleon, dan anggota tertentu dari komando tinggi
Nazi mengklaim telah menarik inspirasi Seni perang Sun Tzu dari pekerjaannya.
Dan juga telah diterapkan untuk bisnis dan strategi
manajerial.
Pengguna Sun Tzu
Quote:
Spoiler
Strategi Sun Tzu digunakan oleh Genghis Khan di abad ke 13 dalam
menaklukkan wilayah kekuasaannya mulai dari Mongol, China, Siberia hingga
mendekati Eropa.
Napoleon di masa muda membaca dan mempelajari buku itu
dari para rahib Jesuit yang menterjemahkannya dari bahasa China di tahun
1782.
Cara berpikir dan bertindak Mao Tse Tung juga sangat dipengaruhi
strategi Sun Tzu, seperti terlihat dalam buku Merah Mao.
Hitler juga
mempelajari strategi Sun Tzu, dan menggunakannya saat merebut Polandia dalam
operasi ‘Blitzkrieg’ yang berlangsung2 minggu.
Di tahun 1991, dalam
operasi Desert Storm dan Desert Shield di kawasan Teluk, setiap anggota Marinir
Amerika memiliki dan mempelajari buku strategi perang Sun Tzu. Strategi itu
terbukti tetap relevan walau telah melewati rentang waktu 25
abad
Quote:
Quote:
Spoiler
"The Art Of War" atau "Seni Perang Sunzi" (Hanyu Pinyin:
Sūnzĭ Bīngfǎ) adalah sebuah buku filsafat militer yang diperkirakan ditulis pada
abad ke-6 oleh Sun Zi(juga di sebut sebagai Sun Tzu). Terdiri dari 13 bab di
mana setiap bagian membahas strategi dan berbagai metode perang. Karya ini
merupakan karya tulis militer Tiongkok yang paling dihormati dan paling terkenal
di luar negeri Tiongkok. Siapa yang menulis buku ini sampai sekarang masih
diperdebatkan oleh para pakar sejarah. Beberapa ahli berpendapat bahwa Sun Zi
bukanlah nama asli penulis buku ini, melainkan julukan yang diberikan orang
kepada penulis tersebut. Sebab, kata "Zi" pada nama Sun Zi sebenarnya digunakan
untuk mengacu pada seorang filsuf sehingga Sun Zi diartikan sebagai "filsuf
Sun."
Buku ini juga menjadi salah satu buku strategi militer tertua di
dunia dan banyak memberikan pengaruh dalam perencanaan strategi militer baik
Dunia Timur maupun Barat, taktik bisnis, dan banyak lagi. Buku yang ditulis
sekitar tahun 400—320 SM ini pertama kali diperkenalkan di Jepang pada tahun
716—735 M. Sementara itu, di Eropa, buku ini diperkenalkan oleh pada tahun 1772
oleh Jesuit Jean Joseph Marie, yang menerjemahkannya ke dalam bahasa Perancis.
Kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Kapten Everard Ferguson
Calthrop pada tahun 1905, seorang kapten berkebangsaan Inggris. Pemimpin yang
beragam seperti Mao Zedong, jendral Vo Nguyen Giap, Baron Antoine-Henri Jomini,
jendral Douglas MacArthur, Napoleon, dan anggota tertentu dari komando tinggi
Nazi mengklaim telah menarik inspirasi Seni perang Sun Tzu dari pekerjaannya.
Dan juga telah diterapkan untuk bisnis dan strategi
manajerial.
Pengguna Sun Tzu
Quote:
Spoiler
Strategi Sun Tzu digunakan oleh Genghis Khan di abad ke 13 dalam
menaklukkan wilayah kekuasaannya mulai dari Mongol, China, Siberia hingga
mendekati Eropa.
Napoleon di masa muda membaca dan mempelajari buku itu
dari para rahib Jesuit yang menterjemahkannya dari bahasa China di tahun
1782.
Cara berpikir dan bertindak Mao Tse Tung juga sangat dipengaruhi
strategi Sun Tzu, seperti terlihat dalam buku Merah Mao.
Hitler juga
mempelajari strategi Sun Tzu, dan menggunakannya saat merebut Polandia dalam
operasi ‘Blitzkrieg’ yang berlangsung2 minggu.
Di tahun 1991, dalam
operasi Desert Storm dan Desert Shield di kawasan Teluk, setiap anggota Marinir
Amerika memiliki dan mempelajari buku strategi perang Sun Tzu. Strategi itu
terbukti tetap relevan walau telah melewati rentang waktu 25
abad
Quote:
Beberapa
ayat dalam buku ini acapkali dikutip dan digunakan sebagai kata mutiara,
misalnya beberapa ayat terakhir dari bab
3:
故曰:知彼知己,百戰不殆;不知彼而知己,一勝一負;不知彼,不知己,每戰必敗
Jadi di sini dikatakan:
Ia yang mengenal pihak lain (musuh) dan mengenal dirinya sendiri, tidak akan
dikalahkan dalam seratus pertempuran. Ia yang tidak mengenal pihak lain (musuh)
tetapi mengenal dirinya sendiri memiliki suatu peluang yang seimbang untuk
menang atau kalah. Ia yang tidak mengenal pihak lain (musuh) dan dirinya sendiri
cenderung kalah dalam setiap pertempuran.
Yang juga sering disingkat
sebagai:
知己知彼, 百戰百勝
Jika Anda mengenal diri dan musuh Anda,
Anda tidak akan kalah dalam seratus pertempuran
Selain itu, ayat yang
juga sering digunakan dalam kehidupan modern
adalah:
(是故)百戰百勝,非善之善者也;不戰而屈人之兵,善之善者也
(Jadi) bertempur dalam
seratus pertempuran dan memenangkan seratus kemenangan bukanlah suatu cerminan
strategi yang paling hebat. Kemampuan untuk mengalahkan musuh tanpa pertempuran
sama sekali adalah cerminan strategi yang paling hebat.
Pelaksanaan
perang adalah masalah yang sangat penting bagi bangsa.
Terdapat 36 ayat dalam kitab Seni berperang Sun Tzu :
1. Perdaya Langit
untuk melewati Samudera. Bergerak di kegelapan dan bayang-bayang, menggunakan
tempat-tempat tersembunyi, atau bersembunyi di belakang layar hanya akan menarik
kecurigaan. Untuk memperlemah pertahanan musuh anda harus bertindak di tempat
terbuka menyembunyikan maksud tersembunyi anda dengan aktiviti biasa
sehari-hari.
2. Kepung Wei untuk menyelamatkan Zhao. Ketika musuh terlalu
kuat untuk diserang, seranglah sesuatu yang berharga yang dimilikinya. Ketahui
bahwa musuh tidak selalu kuat di semua hal. Entah dimana, pasti ada celah di
antara senjatanya, kelemahan pasti dapat diserang. Dengan kata lain, anda dapat
menyerang sesuatu yang berhubungan atau dianggap berharga oleh musuh untuk
melemahkannya secara psikologis.
3. Pinjam tangan seseorang untuk
membunuh. (Bunuh dengan pisau pinjaman.) Serang dengan menggunakan kekuatan
pihak lain (kerana kekuatan yang minima atau tidak ingin menggunakan kekuatan
sendiri). Perdaya sekutu untuk menyerang musuh, sogok pegawai musuh untuk
menjadi pengkhianat, atau gunakan kekuatan musuh untuk melawan dirinya
sendiri.
4. Buat musuh kelelahan sambil menghemat tenaga. Adalah sebuah
keuntungan, merencanakan waktu dan tempat pertempuran. Dengan cara ini, anda
akan tahu kapan dan di mana pertempuran akan berlangsung, sementara musuh anda
tidak. Dorong musuh anda untuk menggunakan tenaga secara sia-sia sambil anda
mengumpulkan/menghemat tenaga. Saat ia lelah dan bingung, anda dapat
menyerangnya.
5. Gunakan kesempatan saat terjadi kebakaran untuk merampok
lainnya. (Merompak sebuah rumah yang terbakar.) Saat sebuah negara mengalami
konflik internal, ketika terjangkit penyakit dan kelaparan, ketika korupsi dan
kejahatan merajalela, maka ia tidak akan bisa menghadapi ancaman dari luar.
Inilah waktunya untuk menyerang.
6. Berpura-pura menyerang dari timur dan
menyeranglah dari barat. Pada tiap pertempuran, elemen dari sebuah kejutan dapat
menghasilkan keuntungan ganda. Bahkan ketika berhadapan langsung dengan musuh,
kejutan masih dapat digunakan dengan melakukan penyerangan saat mereka lengah.
Untuk melakukannya, anda harus membuat perkiraan akan apa yang ada dalam benak
musuh melalui sebuah tipu daya.
7. Buatlah sesuatu untuk hal kosong. Anda
menggunakan tipu daya yang sama dua kali. Setelah beraksi terhadap tipuan
pertama dan – biasanya- kedua, musuh akan ragu-ragu untuk bereaksi pada tipuan
yang ketiga. Lantarannya, tipuan ketiga adalah serangan sebenarnya untuk
menangkap musuh saat pertahanannya lemah.
8. Secara rahasia pergunakan
lintasan Chen Chang. (Perbaiki jalan utama untuk mengambil jalan lain.)contoh:
invasi Sekutu di Normandia dan muslihat Pas de Calais. Serang musuh dengan dua
kekuatan konvergen. Yang pertama adalah serangan langsung, sesuatu yang sangat
jelas dan membuat musuh mempersiapkan pertahanannya. Yang kedua secara tidak
langsung, sebuah serangan yang menakutkan, musuh tidak mengira dan membagi
kekuatannya sehingga pada saat-saat terakhir mengalami kebingungan dan
kemalangan.
9. Pantau api yang terbakar sepanjang sungai. Tunda untuk
memasuki wilayah pertempuran sampai seluruh pihak yang bertikai mengalami
kelelahan akibat pertempuran yang terjadi antara mereka. Kemudian serang dengan
kekuatan penuh dan habiskan. 10. Pisau tersarung dalam senyum. Puji dan jilat
musuh anda. Ketika anda mendapat kepercayaan darinya, anda bergerak melawannya
secara rahsia.
11. Pohon kecil berkorban untuk pohon besar. (Mengorbankan
perak untuk mempertahankan emas.) Ada suatu keadaan dimana anda harus
mengorbankan tujuan jangka pendek untuk mendapatkan tujuan jangka panjang. Ini
adalah strategi kambing hitam dimana seseorang akan dikorbankan untuk
menyelamatkan yang lain.
12. Mencuri kambing sepanjang perjalanan (Ambil
kesempatan untuk mencuri kambing.) Sementara tetap berpegang pada rencana, anda
harus cukup fleksibel untuk mengambil keuntungan dari tiap kesempatan yang ada
sekecil apapun.
13. Kagetkan ular dengan memukul rumput di sekitarnya.
Ketika anda tidak mengetahui rencana lawan secara jelas, serang dan pelajari
reaksi lawan. Perilakunya akan membongkar strateginya.
14. Pinjam mayat
orang lain untuk menghidupkan kembali jiwanya. (Menghidupkan kembali orang
mati.) Ambil sebuah lembaga, teknologi, atau satu cara yang telah dilupakan atau
tidak digunakan lagi dan gunakan untuk kepentingan diri sendiri. Hidupkan
kembali sesuatu dari masa lalu dengan memberinya tujuan baru atau terjemahkan
kembali, dan bawa ide-ide lama, kebiasaan, dan tradisi ke kehidupan
sehari-hari.
15. Permainkan harimau untuk meninggalkan sarangnya. Jangan
pernah menyerang secara langsung musuh yang memiliki keunggulan akibat posisinya
yang baik. Permainkan mereka untuk meninggalkan sarangnya sehingga mereka akan
terjauh dari sumber kekuatannya.
16. Pada saat menangkap, lepaslah satu
orang. Mangsa yang tersudut biasanya akan menyerang secara membabi buta. Untuk
mencegah hal ini, biarkan musuh percaya bahwa masih ada kesempatan untuk bebas.
Hasrat mereka untuk menyerang akan teredam dengan keinginan untuk melarikan
diri. Ketika pada akhirnya kebebasan yang mereka inginkan tersebut tak terbukti,
moral musuh akan jatuh dan mereka akan menyerah tanpa perlawanan.
17.
Melempar Batu Bata untuk mendapatkan Giok. Persiapkan sebuah jebakan dan perdaya
musuh anda dengan umpan. Dalam perang, umpan adalah ilusi atas sebuah kesempatan
untuk memperoleh hasil.Dalam keseharian, umpan adalah ilusi atas kekayaan,
kekuasaan, dan sex.
18. Kalahkan musuh dengan menangkap pemimpinnya. Jika
tentara musuh kuat tetapi dipimpin oleh komandan yang mengandalkan uang dan
ancaman, maka ambil pemimpinnya. Jika komandan mati atau tertangkap maka sisa
pasukannya akan terpecah belah atau akan lari ke pihak anda. Akan tetapi jika
pasukan terikat atas sebuah kepercayaan terhadap pimpinannya, maka
berhati-hatilah, pasukan akan dapat melanjutkan perlawanan dengan motivasi balas
dendam.
19. Jauhkan kayu bakar dari tungku masak. (Lepaskan pegangan kayu
dari kapaknya.) Ketika berhadapan dengan musuh yang sangat kuat untuk
menghadapinya secara langsung anda harus melemahkannya dengan meruntuhkan
dasarnya dan menyerang sumberdayanya.
20. Memancing di air keruh. Sebelum
menghadapi pasukan musuh, buatlah sebuah kekacauan untuk memperlemah persepsi
dan pertimbangan mereka. Buatlah sesuatu yang tidak biasa, aneh, dan tak
terpikirkan sehingga menimbulkan kecurigaan musuh dan mengacaukan pikirannya.
Musuh yang bingung akan lebih mudah untuk diserang.
21. Lepaskan kulit serangga. (Penampakan yang salah menipu musuh.) Ketika anda
dalam keadaan tersudut, dan anda hanya memiliki kesempatan untuk melarikan diri
dan harus menyatukan kelompok, buatlah sebuah ilusi. Sementara perhatian musuh
terfokus atas muslihat yang anda lakukan, pindahkan pasukan anda secara rahasia
di belakang muka anda yang terlihat.
22. Tutup pintu untuk menangkap
pencuri. Jika anda memiliki kesempatan untuk menangkap seluruh musuh maka
lakukanlah, sehingga dengan demikian pertempuran akan segera berakhir.
Membiarkan musuh untuk lepas akan menanam bibit dari konflik baru. Akan tetapi
jika mereka berhasil melarikan diri, berhati-hatilah dalam melakukan
pengejaran.
23. Berteman dengan negara jauh dan serang negara tetangga.
Jamak diketahui bahwa negara yang berbatasan satu sama lain menjadi musuh
sementara negara yang terpisah jauh merupakan sekutu yang baik. Ketika anda
adalah yang terkuat di sebuah wilayah, ancaman terbesar adalah dari terkuat
kedua di wilayah tersebut, bukan dari yang terkuat di wilayah lain.
24.
Cari lintasan aman untuk menjajah Kerajaan Guo. Pinjam sumberdaya sekutu untuk
menyerang musuh bersama. Sesudah musuh dikalahkan, gunakan sumberdaya tersebut
untuk menempatkan sekutu anda pada posisi pertama –untuk diserang-.
25.
Gantikan balok dengan kayu jelek. Kacaukan formasi musuh, ganggu metod
operasinya, ubah aturan-aturan yang digunakannya, buatlah satu hal yang
berlawanan dengan latihan standardnya. Dengan cara ini anda telah meruntuhkan
tiang-tiang pendukung yang diperlukan oleh musuh dalam membangun pasukan yang
efektif.
26. Lihat pada pohon marlberi dan ganggu ulatnya. Untuk
mendisiplinkan, mengawal, dan mengingatkan suatu pihak yang status atau
posisinya di luar konfrontasi langsung; gunakan analogi atau sindiran. Tanpa
langsung menyebut nama, pihak yang tertuduh tidak akan dapat memukul balik tanpa
keberpihakan yang jelas.
27. Pura-pura menjadi seekor babi untuk memakan
harimau. (Bergaya bodoh.) Sembunyi di balik topeng ketololan, mabuk, atau gila
untuk menciptakan kebingungan atas tujuan dan motivasi anda. Tipu lawan anda ke
dalam sikap meremehkan kemampuan anda sampai pada akhirnya terlalu yakin akan
diri sendiri sehingga menurunkan level pertahanannya. Pada situasi ini anda
dapat menyerangnya.
28. Jauhkan tangga ketika musuh telah sampai di atas
(Seberangi sungai dan hancurkan jembatan.) Dengan umpan dan tipu muslihat
mengacah musuh anda ke dalam daerah berbahaya. Kemudian putus jalur komunikasi
dan jalan untuk melarikan diri. Untuk menyelamatkan dirinya, dia harus bertarung
dengan kekuatan anda dan sekaligus elemen alam.
29. Hias pohon dengan
bunga palsu. Menempelkan kembang sutera di atas pohon memberikan sebuah ilusi
bahwa pohon tersebut sehat. Dengan menggunakan muslihat dan penyamaran akan
membuat sesuatu yang tak berarti tampak berharga; tak mengancam kelihatan
berbahaya; bukan apa-apa kelihatan berguna.
30. Buat tuan rumah dan tamu
bertukar tempat. Kalahkan musuh dari dalam dengan menyusup ke dalam benteng
lawan di bawah muslihat kerjasama, penyerahan diri, atau perjanjian damai.
Dengan cara ini anda akan menemukan kelemahan dan kemudian saat pasukan musuh
sedang beristirahat, serang secara langsung ke jantung pertahanannya.
31.
Jebakan indah. (jebakan bujuk rayu, gunakan seorang perempuan untuk menjebak
seorang laki-laki.) Kirim musuh anda perempuan-perempuan cantik yang akan
menyebabkan perselisihan di basis pertahanannya. Strategi ini dapat bekerja pada
tiga tingkatan. Pertama, penguasa akan terpesona oleh kecantikannya sehingga
akan melalaikan tugasnya dan tingkat kewaspadaannya akan menurun. Kedua, para
laki-laki akan menunjukkan sikap agresifnya yang akan menyulut perselisihan
kecil di antara mereka, menyebabkan lemahnya kerjasama dan jatuhnya semangat.
Ketiga, para perempuan akan termotivasi oleh rasa cemburu dan iri, sehingga akan
membuat intrik yang pada gilirannya akan semakin memperburuk situasi.
32.
Kosongkan benteng. (Perangkap psikologis, benteng yang kosong akan membuat musuh
berpikir bahwa benteng tersebut penuh dengan perangkap.) Ketika musuh kuat dalam
segi jumlah dan situasinya tidak menuntungkan bagi diri anda, maka tanggalkan
seluruh muslihat militer dan bertindaklah seperti biasa. Jika musuh tidak
mengetahui secara pasti situasi anda, tindakan yang tidak biasanya ini akan
meningkatkan kewaspadaan. Dengan sebuah keberuntungan, musuh akan mengendorkan
serangan.
33. Biarkan mata-mata musuh menyebarkan konflik di wilayah
pertahanannya. (Gunakan mata-mata musuh untuk menyebarkan informasi palsu.)
Perlemah kemampuan tempur musuh anda dengan secara diam-diam membuat konflik
antara musuh dan teman, sekutu, penasihat, komandan, prajurit, dan rakyatnya.
Sementara ia sibuk untuk menyelesaikan konflik internalnya, kemampuan tempur dan
bertahannya akan melemah.
34. Lukai diri sendiri untuk mendapatkan
kepercayaan musuh. (Masuk pada jebakan; jadilah umpan.) Berpura-pura terluka
akan mengakibatkan dua kemungkinan. Kemungkinan pertama, musuh akan bersantai
sejenak oleh karena dia tidak melihat anda sebagai sebuah ancaman serius. Yang
kedua adalah jalan untuk menjilat musuh anda dengan berpura-pura luka oleh sebab
musuh merasa aman.
35. Ikat seluruh kapal musuh secara bersamaan (Jangan
pernah bergantung pada satu strategi.) Dalam hal-hal penting, seseorang harus
menggunakan beberapa strategi yang dijalankan secara simultan. Tetap berpegang
pada rencana berbeza-beza yang dijalankan pada sebuah skema besar; dengan cara
ini, jika satu strategi gagal, anda masih memiliki beberapa strategi untuk tetap
maju.
36. Selain dari semua hal di atas, salah satu yang paling dikenal
adalah strategi ke 36: lari untuk bertempur di lain waktu. Hal ini diabadikan
dalam bentuk peribahasa Cina:“Jika seluruhnya gagal, mundur” – Jika keadaannya
jelas bahwa seluruh rencana aksi anda akan mengalami kegagalan, mundurlah dan
persatukan pasukan. Ketika pihak anda mengalami kekalahan hanya ada tiga
pilihan: menyerah, kompromi, atau melarikan diri. Menyerah adalah kekalahan
total, kompromi adalah setengah kalah, tapi melarikan diri bukanlah sebuah
kekalahan. Selama anda tidak kalah, anda masih memiliki sebuah kesempatan untuk
menang!
STRATEGI TIMUR VERSUS STRATEGI BARAT The Art of War adalah
landasan dari strategi Timur. Tesis sentral Sun Tzu adalah bahwa anda bisa
menghindari pertempuran kalau anda merencanakan strategi yang tepat sebelum
pertempuran.
On War karya Carl von clausewitz, seorang pejabatJerman yang
menulis di zaman Napoleon, adalah landasan dari sebagian besar strategi Barat.
Teori menurut Clausewitz berkonsentrasi pada pertempuran besar sebagai cara
meraih kemenangan.
The Art of War merupakan maha karya kesederhanaan.
Ketika membandingkan Clausewitz dengan Sun Tzu, ahli strategi Liddel Hart
berkomentar: “Sun Tzu memiliki visi yang jelas, wawasan yang lebih mendalam,
kesegaran yang kekal”. Karya Sun Tzu umumnya tidak dianggap sebagai kontributor
terhadap strategi militer Barat. Karya Sun Tzu adalah rahasia-rahasia bagi
sukses bisnis maupun pribadi. Studi dan analisa yang berkesinambungan terhadap
Sun Tzu menghasilkan wawasan-wawasan baru untuk membuka konsep-konsep meraih
kemenangan.
PANDUAN STRATEGIS UNTUK PEMIMPIN Menggunakan strategi
Sun Tzu dalam bisnis bukanlah barang baru. Ada banyak bukti bahwa The Art of War
memberikan kontribusi terhadap cara berpikir pemimpin-pemimpin modern. The Art
of War merupakan bacaan wajib untuk mengikuti kursus tentang kewirausahaan di
Columbia University. Banyak pesanan The Art of War telah dilakukan oleh
organisasi-organisasi bisnis, serikat dagang, dan aparat-aparat penegak
hukum.
The Art of War merupakan karya klasik bukan saja tentang strategi
melainkan juga tentang kesederhanaan. Kesederhanaan The Art of War menjadikan
pelajaran-pelajaran Sun Tzu langsung dapat dijabarkan menjadi strategi bisnis.
Prinsip-prinsip Sun Tzu memantapkan landasan yang kokoh untuk memahami
aturan-aturan strategi bisnis di milenium baru. Pelajaran-pelajaran Sun Tzu
sudah ribuan usianya, dan ujian waktulah yang menjadikannya berharga bagi
manajer bisnis.
STRATEGI DAN TAKTIK Prinsip mendasar strategi itu sama
bagi semua manajer, bagi segala waktu, bagi segala situasi. Hanya taktik yang
berubah dan taktik dimodifikasi sesuai berjalannya waktu. Strategi paling baik
didefinisikan sebagai “melakukan hal yang benar”. Sementara taktik adalah
“melakukan segalanya dengan benar”.
Strategi berhenti di perbatasan dalam
perang dan di kantor-kantor pusat dalam bisnis; taktik dimulai dengan kontak
dengan pelanggan. The Art of War nya Sun Tzu memberikan pelajaran-pelajaran yang
mendasar untuk pemikiran strategis modern dan menjadi sumber ide-ide yang subur
untuk taktik.
Dan berikut merupakan isi kitab asli Sun Tzu yg
diterjemahkan dr bahasa tiongkok
13 bab Strategi militer klasik:
1. Kalkulasi 2.
Perencanaan 3. Strategi 4. Kekuatan pertahanan 5. Formasi 6.
Kekuatan dan kelemahan 7. Manuver 8. Sembilan varuiasi 9.
Mobilitas 10. Tanah lapang 11. Sembilan situasi klasik 12. Menyerang
dengan api 13.
Intelijen
Quote:
Bab I - Kalkulasi
Spoiler
“Perang adalah urusan vital bagi negara; jalan menuju
kelangsungan hidup atau kehancuran. Oleh karena itu, mempelajari perang secara
seksama adalah suatu keharusan;” Lima hal yang harus dipertimbangkan dalam
mempelajari peperangan : 1. Alasan moral : keyakinan rakyat dan kepentingan
negara untuk tujuan bersama. 2. Alam : cuaca, iklim, waktu. 3. Situasi :
jarak, sifat alami, kondisi fisik. 4. Kepemimpimnan : kebijaksanaan,
kepercayaan diri, keberanian, belas kasihan. 5. Disiplin : imbalan, ancaman,
hukuman, logistik.
Tujuh aspek dan fakta kalkulasi : Untuk memulai
perang setidaknya panglima harus memperhatikan beberapa fakta dilapangan seperti
dibawah ini. 1. Siapa yang dapat mempersatukan rakyat dan angkatan
bersenjata 2. Siapa yang memilki komandan yang lebih baik 3. Siapa yang
mampu memanfaatkan iklim dan keadaan suatu daerah? 4. Siapa yang dapat
memberi perintah dan disiplin yang lebih baik? 5. Pasukan mana yang lebih
tangguh? 6. Anggota pasukan mana yang lebih terlatih? 7. Siapa yang
memiliki sistem imbalan dan ancaman hukuman yang lebih adil? Jika kita lebih
mampu memenuhi semua faktor diatas melebihi musuh, maka kemungkinan menang kita
diatas musuh, sangat wajar untuk memulai peperangan. Jika faktor diatas
kertas saja tidak mampu meyakinkan panglima untuk menang bagaimana dia dapat
meyakinkan rakyat dan prajuritnya bahwa mereka semua akan berperang dan
menang! Jika tidak yakin menang untuk apa memulai perang!
Tipu
muslihat : perang dipenuhi oleh tipu muslihat dalam bentuk strategi, siapapun
yang tidak mampu berstrategi dan tidak cakap dalam menggunakan tipu muslihat,
tidak akan menang dalam perang apapun. 1. Yang mampu harus berpura-pura tidak
mampu 2. Tampillah seolah-olah tak ada apa-apa padahal sedang mengaktifkan
kekuatan. 3. Bila ingin menyerbu sasaran terdekat, seolah-olah sedang ingin
menyerbu yang lebih jauh. 4. Bila ingin menyerbu daerah yang lebih jauh ,
seakan-akan ingin menyerbu daerah yang terdekat.
Eksploitasi : Gunakan
negaramu, ekonomimu, tentaramu dan segala daya upayamu untuk mengalahkan dan
melemahkan musuhmu! 1. Pancing musuh dengan umpan yang kecil, lalu
hancurkanlah setelah menyebarkan operselisihan diantara angkatan
bersenjata. 2. Waspada musuh senantiasa siap siaga dan tanpa kelemahan. 3.
Langkah mundur jika musuh kuat 4. Berpura-pura lemah sehingga musuh dikuasai
rasa puas diri. 5. Sebar perselisihan jika kekuatan musuh bersatu padu. 6.
Serang saat musuh tidak siap siaga.
Pertimbangan : 1. Kekuatan dan
kelemahan pasukan diri dan musuh 2. Perencanaan yang
cermat.
Bab II - Perencanaan
Spoiler
Waktu adalah uang : - Perbekalan - Pengeluaran
harian
Hindari pertempuaran yang berlarut : - Moral jadi turun -
Biaya yang boros - Tidak aman dan rentan kalah
Bertempurlah agar cepat
menang Manfaatkalah sumber-sumber kekuatan musuh : Misal : bekal rampasan
musuh - Pancing amarah musuh - Bangkitkan motivasi untuk membunuh -
Rangsang untuk merampas harta kekuatan musuh
Taktik jitu menentukan nasib
sebuah bangsa : - Perang cepat negara aman -Perang berlarut larut,
persediaan negara habis, ekonomi ambruk, motivasi tentara
jatuh.
Bab III - Strategi
Spoiler
Perbandingan jika pasukan kita berhadapan dengan musuh : Jika
pasukan kita 10 : 1 dari musuh= kepung dan serang Jika pasukan kita 5 : 1
dari musuh= pecahkan dan bagilah musuh lalu serang Jika pasukan kita 2 : 1
dari musuh= menyerang 2 arah Jika pasukan kita 1 : 1 dari musuh= dahului
perang Musuh sedikit lebih besar bertahan. Musuh lebih besar berkelit dari
serangan. Musuh jauh lebih besar, mundur.
Kepemimpinan: 1. Panglima
bagaikan pilar negara 2. Cakap berperang menjadi negara kuat 3. Bukan
pejuang yang baik negara menjadi lemah
Penguasa akan membahayakan
angkatan bersenjata : 1. Memerintahkan maju / mundur saat waktu yang tidak
tepat 2. Tak bisa memperlakukan kemiliteran tanpa tahu militer itu
sendiri 3. Mengambil alih komando tanpa paham strategi militer.
Lima
cara untuk menang : 1. Tahu saat perang dan tidak berperang 2. Tahu
memanfaatkan kekuatan pasukan 3. Rebut simpati dan dukungan rakyat 4.
Tunggu untuk antisipasi yang belum siap 5. Perwira cakap menjadi komandan
yang tanpa campur tangan pemerintah.
Mengenal lawan dan diri sendiri
: 1. Tahu kekuatan sendiri dan musush utuk mampu masuk dalam peperangan tanpa
ancaman bahaya 2. Tahu kekuatan sendiri dan tak tahu kekuatan musuh
memberikan kesempatan menang hanya separonya. 3. Tak tahu kekuatan sendiri
dan musuh akan kalah.
Bab IV - Kekuatan
pertahanan
Spoiler
Alasan menyusun strategi : 1. Kita harus berjuang keras agar
tidak kalah 2. Musuh yang harus terlebih dahulu membuat kesalahan besar baru
kita mengalahkannya. 3. Kita tak bisa bilang kita tak akan kalah tapi kita
tak bisa memastikan musuh akan membuat kesalahan sehingga kita meraih
kemenangan, orang bisa tahu cara untuk menang tapi tidak bisa memastikan akan
memperoleh kemenangan. 4. Yang merasa tidak yakin menang akan bertahan 5.
Yang merasa akan menang maka menyeranglah 6. Meraka yang cakap dalam bertahan
seolah-olah tak tampak oleh musuh 7. Mereka yang calak dalam hal bertahan
akan menang bila tiba saatnya untuk menyerang.
Menang tanpa air mata
: 1. Ahli taktik akan tetap bertahan dalam keadaan aman. 2. Tak pernah
lewatkan kesempatan hancurkan musuh. 3. Yang ingin menang harus terlebih
dahulu menciptakan kemenangan.
Pahlawan yang benar-benar sejati tidak
pernah membanggakan kecakapan atau keberanian mereka.
Mereka menang
karena memiliki rasa percaya diri serta kemampuan untuk tetap pada posisi yang
aman
Mengatur posisi :
1. Ahli tatik mempunyai sasaran-sasaran
jelas dan disiplin yang ketat dalam pasukan. 2. Ahli taktik cakap : a.
Ukur jarak b. Memperkirakan ongkos c. Memepelajari kekuatan d.
Memperhitungkan kesempatan e. Merencakan
kemenangan.
Bab V - Formasi
Spoiler
Penyergapan tiba-tiba, konfrontasi langsung : 1. Atur pasukan
(organisasi) besar dan kecil 2. Komando (Komunikasi) pasukan besar dan
kecil 3. Pasukan besar.
Hakikat kejutan : 1. Perang adalah
konfrontasi lansung 2. Pasukan yang melakukan kejutan akan
menang
Serangan tiba-tiba dan kofrontasi langsung ada dalam peperangan,
kombinasi kedunya membuat suatu variasi
perang.
Kesiagaan
Gerakan.
Bab VI - Kekuatan dan
Kelemahan
Bab VII -
Manuver
Spoiler
Dari keterbatasan ke keuntungan ; 1. Strategi yang baik
adalah lebih dahulu mencapai garis depan untuk menempati posisi yang
menguntungkan lalu hancurkan musuh. 2. Atur jalan pintas 3. Hitung seksama
keterbatasan menjadi keuntungan. 4. Sekalipun dalam keadaan yang prima tetap
dalam keadaan yang waspada.
Keuntungan dan kerugian dalam manuver dan
mobilitas: 1. Amankan perbekalan 2. Pasukan yang lincah maju terus tanpa
istirahat 3. Organisir pasukan 4. Negara netral tidak boleh masuk dalam
persekutuan 5. Jangan berperang yang belum pernah kita tahu kondisinya 6.
Manfaatkan orang asli wilayah sebagai pemandu arah
Angin, hutan, api, dan
gunung : 1. Serang saat waktu yang tepat 2. Jadikan Manuver pasukan yang
efektif Angin – cepat bagai tiupan angin Hutan – tenag sesunyi
hutan Api – ganas bagai amukan api Gunung – tahankan diri bagai
gunung Kegelapan – sembunyi tak tembus Kilat – serangan
tiba-tiba
Bab VIII - 9 Variasi
Spoiler
1. Jangan sekali-kali mencari perlindungan disuatu wilayah yang
tidak aman 2. Jangan mengabaikan basa-basi diplomasi dalam meminta simpati
suatu negara. 3. Jangan menunda suatu perjalanan pada saat suatu gerakan
justru sulit dilakukan. 4. Dalam situasi penuh bahaya , merencanakan untuk
meloloskan diri secepat mungkin. 5. Saat situasi sulit, bertempurlah sampai
titik darah penghabisan 6. Ada rute perjalanan yang harus dihindari dan
dipintasi agar dapat mengubah keadaan yang serba terbatas untuk memberikan
peluang yang besar. 7. Biarkan musuh meloloskan diri sebagian walau punya
kemampuan mengejar, pikirkan serangan berikutnya. 8. Untuk menghancurkan
angkatan bersenjata, jangan terperdaya dengan kemudahan merebut kota. 9. jika
perintah penguasa negara tidak mendukung kemajuan perang yang sedang berlangsung
maka abaikan saja.
Kelemahan umum seorang komandan : 1. Saat
sembarangan mudah dibunuh 2. Saat takut mudah ditangkap 3. Saat marah
mudah dihasut 4. Saat sensitif mudah merasa hina 5. Saat emosional mudah
gelisah
Akhir cerita panglima : 1. Bertempur untuk mati biasanya
mati 2. Takut mati biasanya tertangkap 3. Tidak sabar biasanya mudah marah
dan terima ejekan 4. Merasa terhormat biasanya menerima segala hal yang
merendahkan 5. Terlalu baik hati biasanya terus menghadapi
masalah.
Bab IX - Mobilitas
Spoiler
Penyebaran : 1. Ketika bergerak maju, jangan melalui punggung
gunung / bukit tapi lewat lembah 2. Naik dataran yang lebih tinggi untuk tahu
posisi yang paling menguntungkan menyerang dan bertahan. 3. Jika musuh di
dataran yang lebih tinggi, jangan sekali-kali melayani/mendahului
serangan. 4. Segera seberangi sungai, jadi musuh tidak ambil kesempatan –
jangan serang musuh saat musuh di sungai – seranglah musuh saat baru menapakkan
kaki di daratan ketika separo kekuatan ada di sungai. 5. Dataran lebih tinggi
lebih baik daripada sungai. 6. Jangan menyerang musuh dihulu sungai. 7.
Bial bertempur ditempat berawa, tetaplah bertahan dekat dengan tepi rawa yang
berumput. 8. Lebih bagus lagi bila dibelakang pasukanmu terdapat pepohonan ,
ini strategi untuk bertempur didaerah rawa. 9. Pertempuran di tanah datar,
maka letakkanlah ditanah yang datar.
Strategi perang : 1. Jika pasukan
musuh tampil tenang dan mantap berarti yakin akan posisi strategis dan kekuatan
yang dimilikinya. 2. Jika pasukan musuh menantang, mereka sangat cemas gerak
maju lawan. 3. Jika musuh pada posisi datar yang tidak menguntungkan berarti
melakukan jebakan.
Bab X - 10 Medan
Perang
Spoiler
Tipe tanah lapang/medan pertempuran: 1. Mudah dilalui 2.
Sulit dilalui 3. Netral : sama-sama sulit menyerang 4. Sempit 5.
Berbahaya 6. Jangkaun jauh.
Bahaya yang dilakukan oleh pemimpin
militer : 1. Sulit meloloskan diri. 2. Pembangkangan perintah dari
bawahan 3. Guncangan 4. Kehancuran 5. Kekacauan 6. Gerakan
mundur.
Panglima yang cakap merupakan aset yang paling berharga . -
Panglima wajib memerintahkan perang jika yakin pasukannya akan menang. - Jika
yakin akan kalah, jangan ikuti perintah penguasa untuk
perang.
Bab XI - 9 Situasi Klasik
Spoiler
1. Biasa-biasa – berada di wilayah sendiri. 2. Sederhana –
wilayah musuh 3. Kritis – posisi yang sama-sama punya 2 pihak. 4. Terbuka
– wilayah yang dapat dimiliki 2 pihak 5. Memegang komando – untuk merebut
posisi strategis, komando semua daerah. 6. Serius – di dalam wilayah
musuh 7. Berbahaya – wilayah yang tidak aman dan sukar 8. Sulit – wilayah
yang merupakan jalur masuk dan keluar 9. Putus asa –
terpojok
Keprajuritan yang cakap : 1. Paham hubungan internasional
dalam hal diplomasi 2. Paham keadaan alam, gunung, rawa dan lainnya. 3.
Paham dapat pemandu dari penduduk sekitar.
Ular dari gunung Chang : 1.
Diserang kepala ekor melawan 2. Diserang ekor kepala melawan 3. Diserang
tengahnya kepala dan ekor melawan.
Bab XII - Menyerang Dengan
Api
Spoiler
Lima serangan ganas : 1. Bakar pasukan musuh 2. Rebut atau
hancurkan perbekalan mereka 3. Sarana transportasi diganggu 4. Gudang
senjata dihancurkan 5. Jalur perbekalan di rusak.
Serang saat musim
panas dan kering atau malam hari ketika angin berhembus kencang.
Bergerak
dari kesempatan yang menguntungkan : 1. Menyerang jika yakin menang. 2.
Penguasa tidak menyatakan perang karena rasa marah 3. Komandan menyatakan
perang bukan karena rasa dengki 4. Berperang jika punya tujuan yang
pasti
Bab XIII - Intelijen
Spoiler
The
Art of Trading ala Sun Tzu
The Art of
Trading Dalam suatu chapter dari tulisan “the Art of War” ada suatu prinsip
yang disorot dan diinterpretasikan oleh kalangan trader di Wall Street untuk
digunakan sebagai prinsip vital dalam forex trading, index trading ataupun
komoditas gold trading dan oil trading.
Berikut adalah interpretasi
strategi Sun Tzu yang diterapkan menjadi suatu prinsip trading :
Quote:
I
am the general, commander of my forces. As general, I am responsible for
understanding where the market has been (trend lines), it’s strength (bull, bear
or sideways) and on what ground it is in at any point in time (Asia, London, New
York).
The general starts all the engagements with the enemy, EURO/USD or
GBP/USD, Gold or OIl. The time and place is based on his interpretation of the
information that he has gathered before hand. The preparations for this
engagement include gauging the strength of the opponent’s moves, volatility, and
direction of movements: long and short term trends.
He also chooses a
strategy (buy or sell, long or short term) and asset commitments. All this he
ponders in his temple. When the plans are made, he waits for the enemy to
provide an opening and the starts the battle.
Once a battle has started,
the general will modify his plans to account for movements of the enemy (price
action, changes of ground).
The general will practice responding to enemy
movements, honing his skills both in battle and in the practice
field.
This general is a guerrilla fighter. He does not have the
resources to go head to head with the enemy. The fight is always on the flanks
and is not able to see the full strength of the enemy, but can feel the effects
of the enemy’s movements instantly and must be able adjust his adjust his attack
using discipline and methods learned in battle and instruction.
Bila diterjemahkan ke dalam bahasa
indonesia dari sisi seorang trader,
Quote:
Trader
adalah seorang jendral, seorang komandan dari dana yang dia tradingkan. Sebagai
seorang jendral, trader bertanggung jawab menentukan strategi trading untuk
memahami dimana market forex sekarang ini (trend lines), kekuatan market forex
sekarang ini (bull, bear atau sideways) dan kawasan medan perang tempat saya
bertempur (sesi market Asia, London atau New York).
Untuk mendukung
strategi trading yang digunakan, seorang trader harus terlebih dahulu
mempersiapkan segala kebutuhan sebelum menyerang musuh (pair forex, Gold atau
Oil), waktu dan tempat medan perang berdasarkan segala informasi (news kalender
ekonomi atau isu-isu market yang beredar) dan interpretasi dari informasi
tersebut. Persiapan perang ini termasuk didalamnya mengukur kekuatan gerakan
musuh, volatilitas dan arah dari gerakan musuh (short term atau long term
trend).
Seorang trader membuat suatu strategi trading (buy atau sell,
long term atau short term trading) dan margin trading dari dana yang digunakan
(money management). Setelah semua data dan prediksi yang telah dibuat, trader
menunggu pergerakan chart suatu pair untuk menentukan titik open posisi yang
tepat, misalnya buy / sell di saat terjadi koreksi.
Ketika open posisi
telah dibuat, trader mengamati perkembangan open posisi trading yang telah
dibuat. Trader harus selalu siap untuk merubah arah open posisi trading atau
melakukan cut loss berdasarkan perkembangan dan pergerakan chart trading yang
terjadi.
Seorang trader adalah pejuang kecil. Trader tidak memiliki
jumlah dana yang besar untuk bisa melawan kekuatan market forex ataupun melawan
institusi besar seperti Bank Central. Apa yang trader bisa lakukan adalah
membaca gelagat yang “diberikan” oleh market forex itu sendiri,
mengintepretasikannya dengan cepat dan mengimplementasikannya ke dalam posisi
trading yang sedang berjalan berdasarkan disiplin money management dan strategi
trading yang dipakai.
Intisari Kebijaksanaan yang
tertuang dalam literatur tulisan Sun Tzu memberikan kita segala aspek strategi
trading yang mencakup sisi psikologis trading dan money management yang trader
butuhkan.
Seperti salah satu ungkapan Sun Tzu :
“Kenali musuhmu
dan kenali diri sendiri, maka anda dapat memenangkan pertempuran tanpa risiko
kalah. Kenali bumi dan langit, maka kemenangan tersebut akan menjadi
lengkap.”
Ungkapan tersebut tidak hanya cocok sebagai prinsip strategi
perang tetapi dapat juga diaplikasikan sebagai prinsip strategi trading
kita.
Kesuksesan suatu pertempuran bergantung kepada sejauh mana kita
mengerti tingkah laku dan kebiasaan musuh, kekuatan psikologis serta kekuatan
sumber daya kita. Semuanya dirangkum menjadi suatu “Art of Trading” yang vital
dan menjadi pedoman trading bagi semua trader untuk meraih profit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar