Rabu, 05 Februari 2014

 
 
KISAH PILU KEBEJATAN PRIA KRISTEN MEMAKSA ISTRI PINDAH AGAMA DAN MEMBAKAR HIDUP-HIDUP MERTUA KARENA TIDAK MAU MASUK KRISTEN Pernikahan adalah momen spesial yan...g selalu dinantikan setiap orang. Namun siapa sangka, momen penting itu justru berbuah mala petaka bagi Rini Fitriana (30). Kisahnya bermula ketika Rini merasa berbunga-bunga tatkala ada seorang pria bernama Yung Indrajaya Kosasih (32) alias Ayung berkunjung ke rumahnya menyampaikan keinginan untuk menikahinya. Meski pemuda tersebut beragama non Muslim, ayah Rini, Yoyo Halim Mulyana memberikan restu asal sebelum menikah Ayung masuk Islam. Ayung menyanggupi persyaratan tersebut. Beberapa saat sebelum menikahi Rini, Ayung kemudian mengucapkan dua kalimat syahadat di depan tokoh Islam setempat. Pada 4 Mei 2009, pasangan Rini dan Ayung menikah di Desa Sukamulya, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Hal ini dibuktikan dengan adanya buku nikah yang dikeluarkan KUA Cigugur. Rini dan Ayung pun merengkuh nikmatnya menjadi pengantin baru yang penuh dengan kasih sayang. Namun, petaka datang. Memasuki pernikahannya yang seumur jagung Ayung menampakkan tabiat aslinya. Rini berkisah, beberapa pekan setelah menikah, Ayung kembali kepada agama semula (murtad). Hati Rini teriris-iris mendengar pengakuan suaminya itu. “Ayung tidak pernah shalat. Ayung seperti setengah hati masuk Islam,” jelas Rini di Islamic Center Cirebon, Rabu (23/10/2013) siang. Persoalan tidak sebatas itu. Ayung pun dengan arogannya mengubah status agama Rini pada kartu keluarga dan KTP dengan agama non Muslim. Meski begitu Rini berusaha tabah menghadapi ujian ini dengan tidak menceritakan persoalan ini kepada kedua orangtuanya. Pernikahan mereka dikaruniai anak laki-laki bernama Jansen. Ayung mengatakan ke Rini kalau Jansen tidak boleh diajarkan tentang Islam. Bahkan Ayung marah besar jika Jansen dipakaikan kopiah, baju, dan sarung. “Awas ya kamungajar-ngajarinJansen Islam!” kata Rini meniru ancaman Ayung. Meski kehidupan rumah tangga Rini dan Ayung diterpa ‘konflik’ tetapi mereka sempat pindah rumah yang dibeli Rini. Rumah baru tersebut berada di daerah Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat. Sebelum menempati rumah barunya, Rini selama tiga tahun tinggal di rumah mertua. Rini sempat ditentang oleh sang mertua ketika hendak pindah ke rumah yang baru dibelinya. “Mertua menolak saya untuk pindah rumah. Mereka tidak ingin Jansen lebih dekat dengan saya yang memang saya menginginkan Jansen menjadi seorang Muslim,” jelasnya. Murka Ayung Hari demi hari terjadi ketidakcocokan pada persoalan membuat Rini dan Ayung pisah ranjang selama 3 bulan. Setelah tiga bulan berlalu, Ayung membujuk Rini untuk rujuk. Rini menolaknya. “Ayung membujuk saya untuk rujuk. Yang membuat saya menolak, Ayung tetap bersikeras tetap pada agamanya (Kristen),” kata Rini. Sikap Rini ini membuat Ayung gelap mata. Puncak arogan Ayung terjadi pada 23 Mei 2013. Malam itu hujan tidak begitu lebat, kebetulan kedua orangtua Rini tengah berkunjung ke rumah Rini. Kunjungan orangtua Rini ini rupanya semakin membuat Ayung marah besar. Selepas menjemput Rini dari tempat kerjanya di dealer mobil ternama, Ayung bergegas masuk ke rumah melalui pintu belakang. Ayung tidak menjawab ketika ayahnya Rini menyapa. Dengan langkah bergegas, Ayung mengambil sebuah botol bekas air minum mineral ukuran 1,5 liter yang berisi bensin yang berada di belakang rumahnya. Ayung lantas menyiram bensin tersebut ke tubuh ayah mertuanya. Beberapa detik kemudian Ayung menyalakan korek api dan melemparkan ke tubuh Yoyo. Dengan terus mengerang kesakitan, Yoyo lantas berlari keluar rumah berusah memadamkan api yang membakar tubuhnya dengan air hujan. Yoyo berguling-guling terus berusaha memadamkan api. Ayung tidak tinggal diam, ia gelap mata terus memburu sang mertua denga menyiram bensin yang masih tersisa ke tubuh Yoyo. Melihat penyiksaan yang dialami ayahnya, Rini lantas menghalang-halangi Ayung agar tidak melanjutkan aksi menyiram bensin. Rini kemudian memeluk Ayung, hingga kemudian Ayung dan Rini juga ikut terbakar. Warga berdatangan, barulah api bisa dipadamkan. Yoyo, Rini, dan Ayung akhirnya dirawat di rumah sakit Sumber Kasih. Takdir berkehendak lain. Pada 31 Mei 2013 Yoyo menghembuskan nafas terakhir setelah dirawat di rumah sakit selama sepekan. Kini, Ayung harus bertanggungjawab atas perbuatan yang dilakukannya. Rabu (23/10/2013) Ayung telah melakukan persidangan ke empat sebagai terdakwa di PN Kelas 1B Cirebon, Jawa Barat. Kasus ini menyulut kemarahan umat Islam Cirebon. Di setiap persidangan Yung, massa dari berbagai ormas Islam memenuhi ruang persidangan.* Hidayatullah sebarkan informasi ini agar tidak banyak yang tertipu atas kebejatan kristen memurtadkan Ummat Islam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar