Senin, 20 Januari 2014

Belasan Pria Tegap Mengamuk di Lokasi Baralek
Padang Ekspres • Senin, 20/01/2014 10:34 WIB • Redaksi • 853 klik
Padang, Padek—Belasan orang berambut cepak, mengamuk di sebuah pesta pernikahan di kawasan Parakkarambia, Padang, Minggu (19/1) dini hari. Akibat aksi koboi belasan pria tersebut, seorang siswa SMP babak belur sehingga harus dirawat di rumah sakit.
 
Pelajar itu bernama, Rizki Putra Adinata, 13, kelas II SMP Adabiah. Ia menjadi korban keberingasan belasan pria itu. Saat ini, Rizki tengah menjalani perawatan intensif di RS Yos Sudarso dengan dua luka tusuk di perut, luka di belakang kepa­la, wajah lebam, luka gores di kaki dan bibir pecah.
 
Informasi dihimpun Pa­dang Ekspres, aksi koboi para pria berbadan tegap itu, terjadi saat alek seorang warga Parak­ka­­rambia. Awalnya, tiga pria be­ram­but cepak itu men­datangi pe­­muda setempat untuk me­nye­­lesaikan suatu per­masa­la­han. Mereka lalu menemui ke­tua pemuda setempat.
 
Selang satu jam kemudian, ke­­tiganya kembali dengan mem­­­bawa sekitar 15 orang. Se­ba­­gian dari mereka mengg­u­na­kan pakaian loreng dan mem­bawa sangkur. Belasan pria berambut cepak itu langsung mengamuk dan menyerang pemuda di lokasi baralek.
 
Riski ikut menjadi korban. Meski sudah berusaha kabur dari kejaran para pria itu, Rizki tetap berhasil ditangkap dan dihajar beramai-ramai hingga mengalami luka tusukan.
 
Kepada wartawan, Rizki be­ru­­saha menceritakan keja­dian yang menimpanya terse­but. Ia me­ngungkapkan, penyerangan itu bermula ketika tiga pemuda da­tang dan menanyakan salah se­orang nama pemuda setem­pat. “Saya lihat waktu itu dia sedang berbicara dengan ketua pemuda dan setelah itu pergi,” ucap Rizki.
 
Ketiga pria itu lalu menaiki mo­tor bonceng tiga. “Ndak la­ma sudah itu, datang belasan pria dengan motor dan me­nga­cung-acungkan sangkurnya ke­pada warga dan pemuda se­tem­­pat,” beber Rizki.
 
Tak ayal, para pemuda dan war­ga lainnya lari ketakutan ka­rena belasan orang tersebut da­tang dengan menggunakan sen­­jata tajam dan balok. “Ka­rena yang lain lari, saya juga  lari ke­takutan,” ujarnya.
 
Malang bagi Rizki. Delapan orang yang mengejarnya, ber­ha­sil menangkapnya. “Mereka me­ngejar saya, sambil ber­te­riak, ‘itu dia, itu dia’,” ujar Rizki sam­bil menirukan teriakan de­la­pan pemuda yang menge­jarnya.
 
Saat tertangkap, kata Rizki, pria berbadan tegap itu lang­sung menghajarnya beramai-ra­mai dan menusuk perutnya de­ngan pisau.
 
Penuturan Rizki dibe­nar­kan beberapa warga di loka­si pada malam itu. Salah se­o­rang war­ga yang tidak mau na­manya dise­butkan, me­ngatakan,  bela­san pria itu menggunakan sera­gam loreng, ada yang pakai ce­lana training, dan berpakaian be­bas.
 
Warga di lokasi baralek tak seorang pun berani melawan karena mereka membawa sang­­­kur, kayu dan senjata tajam lain­nya. Belasan pria itu me­nge­luarkan kata-kata kotor, me­maki dan berteriak-teriak ke­ras serta mengancam pe­muda dan warga sekitar.
 
“Mereka beringas sekali ma­lam itu. Kami semuanya ti­dak bisa berbuat banyak pak, se­­lain menghajar bocah itu, me­reka juga merusak satu unit mo­­bil tipe Gran Max yang me­nga­lami kaca retak,” jelas warga ber­inisial S, 45.
 
Hendrimon, 45, ayah dari Rizki, menolak berdamai de­ngan para pelaku. “Anak saya me­mangnya salah apa? Kok dia yang menjadi korban, kan sem­b­arangan saja itu. Kejadian ini sudah saya laporkan ke polisi,” ketus Hendrimon.
 
Kasat Reskrim Polresta Pa­dang, Kompol Iwan Ariyandhi me­ngaku sudah menerima la­po­r­an keluarga korban. Saat ini, pi­haknya tengah melakukan pe­­nyelidikan untuk me­nge­ta­hui pelaku penggeroyokan. “Ma­­sih dalam lidik,” jelas Kom­pol Iwan.
 
Kapenrem 032/Wbr Mayor (inf) Supardi saat dihubungi war­­tawan  kemarin, mengaku be­­lum mengetahui informasi ter­­sebut. Kalau memang ada, dia me­ngatakan akan mela­ku­kan pe­nyelidikan dan men­cari in­for­masi mengenai hal terse­but. “Ka­lau memang nanti ada ang­go­ta yang terlibat, kita akan be­rikan tindakan tegas,” ucap­nya. (tim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar