Minggu, 19 Januari 2014

Kasus Korupsi Ahok di Tambang Liar Gunung Nayo, Belitung Timur

Kasus Korupsi Ahok di Tambang Liar Gunung Nayo, Belitung Timur

 
Ahok alias Basuki T Purnama merahasiakan nama Basuki Indra sebagai nama yang dia pakai sebelumnya karena terkait dengan catatan kriminal di kepolisian.
Kebohongan utama & pertama dari Ahok adalah tentang NAMA atau indentitasnya sendiri. Nama awalnya Zhang Xian Wie, lalu ganti menjadi Basuki Indra.

Apakah banyak rakyat atau warga Jakarta yang tahu bahwa nama Ahok itu, sebelum menjadi Basuki Tjahja Purnama adalah Basuki Indra?

Hanya segelintir rakyat/warga Jakarta yang tahu, Ahok pernah punya nama Basuki Indra. Dia rahasiakan. Kenapa? Ada sesuatu?


Mengenai catatan kriminal Ahok di Babel, silahkan ditanyakan melalui Direskrimsus Polda Babel (Bangka Belitung), AKPB Bobby P Marpaung. Dia pegang BAP nya.

Ahok alias Basuki Indra beberapa kali tersangkut masalah hukum/pidana. Terakhir tahun 2010 dia jadi tersangka kasus tambang liar di Gunung Nayo, Belitung Timur.
Kasus Basuki Indra itu terkait operasional 4 CV miliknya di kawasan hutan lindung. Dia juga merubah fungsi hutan lindung jadi resort pribadinya.
Untuk resort pribadinya di kawasan hutan lindung, dia bahkan gunakan dana APBD untuk bangun jalan akses ke resort miliknya tersebut.

Di Polda Babel, BAP Basuki Indra, sejumlah saksi dan karyawan2 Ahok. Lalu Ahok pun jadi tersangka. Siap diajukan ke pengadilan.
Lalu kenapa prosesnya hukum/persidangan Ahok terhenti? Tidak jadi dilaksanakan? Ahok tidak dipenjara karena kejahatannya itu?

Pertama : status Ahok pada 2010 sudah menjabat sebagai anggota DPR RI komisi II. Kedua : ada kesepakatan dengan Gub. Babel Eko Maulana.

Kesepakatan itu : kasus hukum Ahok akan dipetieskan/SP3 dengan syarat Ahok alias Basuki Indra alias Basuki T Purnama mundur dari cagub Babel.
Tentu ada peran partai Golkar disini. Ahok (Basuki Indra/Basuki T Purnama) dan Eko Maulana adalah sama2 kader Golkar.
Ahok sangat sakit hati pada partai Golkar yang dinilainya berpihak pada Eko Maulana. Padahal ambisinya untuk jadi Gub Babel sangat besar.
Itu sebabnya Ahok alias Basuki Indra alias Basuki T Purnama ini dengan enteng berhenti dari Golkar & pindah ke Gerindra ketika ada tawaran cawagub Jokowi.

Julukan kutu loncat, pengkhianat dan tidak amanah yang melekat pada Ahok sudah terbukti dan punya rekam jejak yang panjang.
Ahok pernah di PDIP, PIB, Golkar dan sekarang Gerindra. Besok mungkin dia loncat lagi jadi kader Demokrat atau Nasdem. Lihatlah.
Ahok juga pernah coba2 jadi Cagub/Cawagub Sumut. Istrinya asal Medan. Tapi dia gagal. Ditolak. Integritas & kredibilitasnya diragukan.

Ahok tidak amanah. Sudah terbukti. Dia hanya 7 bulan jadi anggota DPRD, 16 bulan jadi Bupati Belitung Timur lalu 2,5 tahun jadi anggota DPR. Ambisius.

Ketika jadi Bupati, Ahok obral janji ke warga Beltim. Muluk2. Termasuk tawarkan berbagai program. 90% Tidak terlaksana. Ditinggalkannya.
Bahkan program Jamkesmas atau rawat gratis, satu2nya program yang dia unggulkan, tidaklah berhasil. RS Tidak tersedia di Beltim.
Warga yang sakit dan ingin berobat, harus ke RS di kabupaten Belitung. Tagihan membengkak dan jadi utang/beban pemkot Beltim.

Kebohongan berikutnya dari Ahok alias Basuki Indra alias BTP ini adalah : citranya sebagai tokoh antikorupsi. Itu juga PENIPUAN.
Lembaga yang beri award pada Ahok tidak melakukan penelitian mendalam tentang siapa sesungguhnya Ahok. Sumir. Tertipu juga.
Silahkan tanya tokoh2 dan pengusaha di Belitung Timur. Proyek2 APBD Beltim, 95% dikuasai konco2 Ahok ( Johan, Afa, Awi dst)
Ibu Ahok dikenal sebagai pengusaha yang memonopoli pengadaan obat2an di puskemas2/RS di seluruh Belitung Timur.

Belum lagi proyek2 fiktif seperti revitalisasi muara yang gunakan APBD padahal itu untuk mengekspolitasi pasir timah oleh prshan swasta.

Adik Ahok, Basuri yang kini Bupati Beltim, dulu adalah Kadis Kesehatan semasa Ahom jadi Bupati, pernah jadi tersangka korupsi Puskesmas.
Kasus korupsi Ahok/Basuki dan keluarganya ini, semua aman dan tidak diproses sampai ke pengadilan karena kekuataan uang dan kekuasaannya.
Kebohongan lain dari Ahok ini adalah mengenai prestasinya. Dia klaim seolah2 dia punya prestasi. Apa? Mana? Tidak ada.
Selama jadi anggota DPRD (7 bulan), bupati Beltim (16 bulan), anggota DPR RI komisi II (2.5 thn), apa yang sudah dikerjakan Ahok? NOL!

Keunggulan Ahok adalah mulut manisnya jika berbicara. Pencitraannya melalui media. Kunjungan2nya ke warga2. Tak ada yang terukur.
Ahok itu seorang pembohong. Bahkan tukang fitnah. Ketika mulai diungkap kebusukan2nya, dia langsung ketakutan dan panik.
Jadi semua reputasi, klaim, janji dan ucapan Ahok itu banyak mengandung kebohongan. Dusta belaka.
Julukan KUTU LONCAT, Pemimpin yang TIDAK AMANAH, PEMBOHONG atau KHIANAT, atau AMBISIUS sudah melekat pada pribadi Ahok/Basuki Indra/BTP.

Kebohongan berikutnya dari Ahok adalah perihal dana kampanyenya. Dia ngaku baru habis 10 juta. Siapa yang percaya?
Lalu kenapa masih ada yang dukung dan percaya sama Ahok yang penipu, Tidak amanah, khianat, dan fitnah itu? Bukan karena kehebatannya.

Ahok didukung habis2an konglomerat2 karena etnisnya. Karena agamanya. Warga DKI ikut2an dukung dia karena tipuan pencitraan yang luar biasa.
Uang puluhan bahkan ratusan milyar dikeluarkan untuk bangun citra baik dari Ahok melalui media2 (koran, tabloid, Majalah, TV).
Media koran, tabloid, majalah kecil dibayar 1.5 M, yang sedang dan besar dibayar 3 M per media (Tidak termasuk TV) pada putaran pertama.
Semua uang tersebut dikeluarkan para donatur2/sponsor2nya seperti : JR, M, ES, DF, HT, PS, HD, 9 naga dll. Konglo2 besar Indonesia.
Bahkan, khusus stasiun TV jaringan Hary Tanoe, Nasdem, bahkan termasuk Kompas dan Tempo memberikan bantuan pencitraan pada Ahok.

Termasuk mengenai pertemuan sekitar 50 tokoh etnis Cina di Panini Cafe Kuningan Jaksel.
Pertemuan tokoh2 Cina itu yang juga mewakili grup besar seperti : Indofood, BCA dll pada pukul 13-15 WIB tanggal 15/9/12 bertujuan dukung Ahok.
Disinilah bahaya besar jika Ahok terpilih jadi wagub DKI. Belum lagi kesepakatan bahwa dia akan jadi Gubernur DKI karena 2014 Jokowi jadi Cawapres.
Selama jadi Wagub DKI pun nanti, sudah ada kesepakatan bahwa semua administrasi pemerintahan DKI dipegang Ahok, Jokowi hanya jalankan tugas politis.

Jokowi dalam kurun waktu 2012-14 akan terus bangun popularitas dan basis massa dengan lebih banyak berada di luar kantor. Kunjungi warga2.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar