Jumat, 09 Mei 2014

Politisi PDIP Menaruh Dendam kepada Mahfud MD

Kamis, 8 Mei 2014 18:50 WIB
Politisi PDIP Menaruh Dendam kepada Mahfud MD
Tribunnews.com/Hakim Indaruji
Tribun Live Chat 
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Mahfud MD sebagai calon cawapres Joko Widodo pada pemilu Presiden 2014 sepertinya akan tereleminasi. Pasalnya, ada politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang merasa sakit hati dengan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut.
Hal itu diutarakan olehh Juru Bicara PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari, saat menjadi pembicara di Universitas Bakrie, Jakarta Selatan. Menurutnya ia tak pernah merekomendasikan nama Mahfud MD sebagai cawapres Jokowi.
Alasan dirinya tidak merekomendasikan Mahfud, dikarenakan sosok Mahfud yang mengabulkan agar pemilihan umum menggunakan sistem terbuka ketika masih menjabat sebagai Ketua MK.
"Sekarang pas dia (Mahfud) ke Jokowi, aku nggak merekomendasikan. Dendam aku. Tahun 2014, aku harus terima kenyataan dikalahkan oleh money politics. Disalip oleh nomor di bawahku dan tidak pernah turun. Penyebabnya karena keputusan MK yang menerapkan pemilihan terbuka," ucap Eva, Kamis (8/5/2014).
Eva menuding akibat sistem terbuka tersebut maka proses pemilu legislatif kemarin penuh kecurangan. Ia merasa menjadi korban dari pemilu dengan sistem terbuka sehingga gagal kembali melenggang ke Senayan sebagai anggota DPR.
"Aku twit ke pak Mahfud, semoga bapak menonton ILC (Indonesia Lawyer Club) malam ini. Karena itu kan hasil keputusan dia," tuturnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar