Sabtu, 19 April 2014

Dibalik Dukungan Luhut Panjaitan Kepada Jokowi

 
Dukung mendukung capres-cawapres adalah soal biasa, termasuk jika datang dari ulama, pengusaha, tentara. Tapi yang agak luar biasa adalah dukungan terhadap Jokowi yang datang dari tentara, yang diketahui masih berafiliasi dengan lawan sang Gubernur. Luhut Panjaitan Cs, yang mendukung pencapresan Jokowi, adalah salah satu tulang punggung Golkar dan ARB.  Lalu bagaimana memaknai dukungan mereka? Saya melihatnya sebagai hal yang perlu dicermati secara kritis.
Pasangan Jokowi - Iriana dikaruniai 3 anak: Gibran Rakabuming (25 th), Kahiyang Ayu (22 th), dan Kaesang Pangarep (18 th). Apa yang dikemukakan Iriana soal bisnis mebeler yang dijalankan adik-adiknya Jokowi benar. Fakta terjadinya kebakaran di lokasi Rakabu Furniture dan beredarnya dokumen audit dari sucofindo menjawab itu semua. Namun, menyisakan pertanyaan besar pengurus perusahaan itu di tahun 2013 masih atas nama Joko Widodo. Di berbagai  media lalu muncul pendapat bahwa negara dan rakyat telah dikelabui Jokowi sejak tahun 2005 sampai 2013. Karena UU menyatakan Kepala daerah harus melepas kepengurusan baik di yayasan, perusahaan dll. Apakah kesalahan Administratif atau lupa?
Informasi lain di dunia maya juga menyebutkan soal bisnis anak tertua Jokowi yang masih berusia 25 tahun, Gibran Rakabuming. Dalam satu kesempatan disebutkan, Gibran mengaku memulai usaha dengan pinjaman dari bank sebesar Rp 1 miliar. Bidang usaha yang dilakoninya adalah bisnis katering. Luhut Panjaitan mengaku punya kepemilikan di PT Rakabu Sejahtera. Adalah sejak 2009, Luhut  menggandeng Gibran yang saat itu masih berusia 20 tahun untuk mendirikan Rakabu Sejahtera. Modal awal PT Rakabu sejahtera itu sebesar 16, 19 miliar yang berasal dari Gibran, dan sisanya dari Luhut atas nama Toba Sejahtra sebesar Rp 15,55 miliar.
Pertanyaannya alasan Luhut mau bekerjasama dengan anak muda yang masih berusia 20 tahun itu? Dan dari mana anak muda yang sedang bersekolah di Singapura itu memiliki uang lebih dari Rp 16 miliar? Jokowi sendiri, masih dalam informasi itu disebutkan, punya kekayaan sebesar Rp 10,7 miliar pada 2005, dan meningkat menjadi Rp 14 miliar pada tahun 2008. Kemudian pada tahun 2012 meningkat lagi menjadi 27,2 miliar. Kekayaaan ini naik karena Kenaikan nilai jual obyek pajak (NJOP) tanah dan bangunan.
Kenaikan juga bukan karena kemajuan bisnisnya, tidak sebanding pendapatan dari bisnis mebel nya. Pertanyaannya kemudian, Jika hampir semuanya kekayaannya berbentuk aset, dari mana uang setoran Gibran Rakabuming yang lebih dari 16 Milyar itu? Biarlah Jokowi menjawab ke publik..




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar