Jumat, 25 April 2014

Innaalillah, Pemkot Bekasi Ambil Alih Paksa Masjid Muhammad Ramadhan (MMR)

Foto brtprts

BEKASI (kompasislam.com) – Innaalillaahi wa innaa ilaihi rooji’un,, Masjid Muhammad Ramadhan (MMR) Bekasi Jawa Barat (Jabar) yang selama ini terkenal ...mengajarkan sunnah, menjadi ikon amar ma’ruf nahi munkar, memerangi bid’ah dan menghalau pemurtadan di Kota Bekasi, Ahad (20/4/2014) kemarin diambil alih secara paksa oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi.

Pendudukan dan pengambilan paksa yang dilakukan secara arogan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan para pejabat Pemkot Bekasi itu juga dibantu oleh ratusan massa Forum Betawi Rempug (FBR) yang berpakaian serba hitam yang didatangkan oleh Pemkot Bekasi. Selain itu, massa berseragam Front Pembela Islam (FPI) yang berpakaian serba putih juga terlihat membantu proses pengambil alihan tersebut.

Mereka menduduki masjid yang berada di Jalan Pulo Ribung Raya Perumahan Taman Galaxi Bekasi Selatan dan mengganti pengurus DKM MMR dengan kepengurusan baru yang pro dengan bid’ah dan khurofat. Tak hanya itu, pergantian kepengurusan DKM MMR Bekasi juga sudah tercium dan direncanakan sejak lama oleh segelintir kelompok yang anti syari’at Islam.

Dengan dalih “penyegaran pengurus masjid” dan tanpa bermusyawarah terlebih dahulu, dihadapan ratusan massa FBR dan FPI, Camat Bekasi Selatan yang memimpin acara secara terbuka itu mengumumkan pergantian pengurus DKM MMR Bekasi yang baru serta meminta beberapa orang yang telah disiapkan sebagai pengurus DKM MMR Bekasi untuk menandatangani susunan kepengurusan.

Dari pantauan kompasislam.com di TKP, hadir dalam pendudukan dan pengambil alihan paksa tersebut antara lain, pengurus dan Pemkot Bekasi yang diwakili oleh Camat, Kasat Intel setempat, pejabat Kelurahan, Ketua RT dan RW serta perwakilan dari Polsek dan Polres Bekasi Barat dan tokoh FBR Pekayon, Abdul Hadi. [Muhajir]

kompasislam.com/2014/04/21

, Posted by John Muhammad Monday, April 21st, 2014 – 03:16 pm

***

Ambil Alih Secara Paksa, Pemkot Bekasi Khianati Ahli Waris Pewakaf MMR

Posted by John Muhammad Tuesday, April 22nd, 2014 – 11:22 pm

JAKARTA (kompasislam.com) – Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) menilai adanya pihak tertentu yang memperalat Pemkot Bekasi untuk berbuat dzalim terhadap DKM dan jama’ah Masjid Muhammad Ramadhan (MMR) Bekasi terkait pengambil alihan secara paksa pada Ahad (20/4/2014) kemarin.

MMI juga menyatakan, Pemkot Bekasi telah melakukan premanisme dilingkungan masjid dengan dalih merubah nama dan fungsi Masjid Muhammad Ramadhan (MMR) menjadi Masjid Raya Muhammad Ramadhan yang dikelola pemerintah setempat. Selain itu, Pemkot bekasi juga telah mengkhianati ahli waris muwakif (pewakaf) MMR.

“Pemkot Bekasi telah mengkhianati amanah ahli waris dengan merubah status Masjid Muhammad Ramadhan menjadi Masjid Raya (masjid jami’) dengan cara paksa, merampok aset masjid, merampas kunci masjid, membubarkan pengurus DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) secara sewenang-wenang, kemudian membentuk kepengurusan DKM baru secara sepihak,” bunyi pers release MMI yang dikirim ke sejumlah media Islam, termasuk kepada kompasislam.com, Selasa (22/4/2014).

Seperti diberitakan kompasislam.com sebelumnya, Masjid Muhammad Ramadhan (MMR) Bekasi Jabar yang selama ini terkenal mengajarkan sunnah, menjadi ikon amar ma’ruf nahi munkar, memerangi bid’ah dan menghalau pemurtadan di Kota Bekasi, Ahad (20/4/2014) kemarin diambil alih secara paksa oleh Pemkot Bekasi. [Khalid]

***

Orang Musyrik Tak Pantas Jadi Ta’mir Masjid

Posted by Ustadz Ade Hidayat Abu Tis’a Tuesday, April 22nd, 2014 – 08:55 am

Pencopotan Spanduk Anjuran Berjilbab di MMR Bekasi yang Dilakukan Pemkot Bekasi. [Ahad, 20/4/2014]

Oleh : Abu Tis’a

Alhamdulillah, wasyukru lillah wash-sholaatu wassalaamu ‘ala Rasulillah, waba’du… Allah SWT berfirman,

مَا كَانَ لِلْمُشْرِكِينَ أَنْ يَعْمُرُوا مَسَاجِدَ اللَّهِ شَاهِدِينَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ بِالْكُفْرِ أُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ وَفِي النَّارِ هُمْ خَالِدُونَ. إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلا اللَّهَ فَعَسَى أُولَئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ

“Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu memakmurkan masjid-masjid Allah, sedang mereka mengakui bahwa mereka sendiri Kafir. Itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya, dan mereka kekal di dalam neraka. Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk”. (QS. At Taubah 9 : 17-18)

Ayat di atas merupakan bantahan dan sanggahan terhadap kaum musyrikin Quraisy yang merasa bahwa merekalah yang paling berhak mengurus dan mengelola Ka’bah dan Masjidil Haram.

Ketidakpatutan dan ketidaklayakan orang-orang Kafir Quraisy menjadi pengelola dan pengurus Masjidil Haram disebabkan masih adanya keyakinan (Aqidah) berbau “Syirik” pada ‘itikad (niatan) mereka.

Kebiasaan melaksanakan haji sudah ada sejak zaman Nabiyullah Ibrahim ‘alaihis salam dan orang Arab, dan mereka tetap melaksanakan hal itu. Namun dalam tatacaranya ada penyimpangan. Diantara penyimpangan itu adalah saat mereka melakukan thawaf, maka orang-orang Kafir Quraisy dan orang Arab tidak berpakaian alias telanjang. Untuk laki-laki thawafnya siang hari dan untuk wanita dilaksanakan malam hari.

…Jadi sampai kapanpun orang yang masih punya keyakinan dan ‘itikad berbau syirik tidak boleh menjadi pengurus dan pengelola masjid, apalagi Masjidil Haram, Masjid Nabawi, Masjidul Aqsha dan masjid manapun di atas bumi Allah…

Dalam do’a talbiyah mereka mengucapkan “Labaika Allahumma Labaika.. Labaika laa syarika laka Illa Syariika hadza tamliku maalaka..” (lihat Tafasir Ibnu Katsir, QS. Al Anfal 8 : 33-34). Itu menunjukkan ‘itikad dan keyakinan mereka bahwa berhala yang mereka agungkan adalah punya mandat kuasa dari Allah SWT.

Walaupun mereka meyakini bahwa yang menciptakan langit bumi dan seisinya adalah Allah, namun keyakinan tersebut tidak membersihkan mereka dari kesyirikan. Sebab mereka meyakini bahwa patung dan berhala-berhala mereka punya kuasa dari Allah. Wal iyaad billah…

Maka mereka (orang-orang Quraisy) tetap disebut Musyrik oleh Allah SWT, yang akibat kesyirikannya itu mereka tidak layak untuk mengelola Masjidil Haram yang pada akhirnya seluruh orang musyrik harus keluar dari Masjidil Haram. Allah SWT berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْمُشْرِكُونَ نَجَسٌ فَلا يَقْرَبُوا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ بَعْدَ عَامِهِمْ هَذَا وَإِنْ خِفْتُمْ عَيْلَةً فَسَوْفَ يُغْنِيكُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ إِنْ شَاءَ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ حَكِيمٌ

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidil Haram sesudah tahun ini. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah nanti akan memberikan kekayaan kepadamu dari karunia-Nya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana“. (QS. At Taubah 9 : 28)

Jadi sampai kapanpun orang yang masih mempunyai keyakinan dan ‘itikad berbau kesyirikan tidak boleh menjadi pengurus dan pengelola masjid, apalagi Masjidil Haram, Masjid Nabawi, Masjidil Aqsha dan masjid-masjid manapun di atas bumi Allah. Maka orang yang punya mental syirik tidak pantas menjadi ta’mir masjidnya Allah. Wallahu a’lam… [Yayat/kompasislam.com]

***

MMR Diambil Alih Paksa Pemkot Bekasi Dengan Dibantu Massa FBR Bertato

Posted by John Muhammad Monday, April 21st, 2014 – 04:21 pm

Suasana Massa FBR Didalam MMR Bekasi. [Ahad, 20/4/2014]

BEKASI (kompasislam.com) – Selain Satpol PP Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, ratusan massa Forum Betawi Rempug (FBR) yang berseragam dan berpakaian preman juga memadati Masjid Muhammad Ramadhan (MMR) Bekasi diluar dan didalam masjid guna mengambil alih secara paksa dan menduduki MMR pada Ahad (20/4/2014) kemarin.

Dalam pantauan kompasislam.com di TKP, dari bentuk fisik diantara massa FBR terlihat berambut gondrong, merokok, berkalung besar, dan sebagian ada yang bertato. Hal ini sangat ironi karena masjid yang merupakan rumah Allah diduduki oleh orang yang tidak menjaga adab dan akhlaq Islam.

Sesekali mereka juga berteriak untuk memprovokasi warga dan memancing reaksi umat Islam yang selama ini sholat berjama’ah dan aktif mengikuti pengajian rutin maupun acara bedah buku dan tabligh akbar di MMR. Mereka tampak seperti gerombolan preman yang sedang merebut lahan parkir.

…Dalam pantauan kompasislam.com di TKP, dari bentuk fisik diantara massa FBR terlihat berambut gondrong, merokok, berkalung besar, dan sebagian ada yang bertato…

Diwaktu yang sama, aparat kepolisian yang berseragam dan bersenjata lengkap juga telah berjaga-jaga di depan MMR untuk mengantisipasi terjadinya bentrok. Abdul Hadi, selaku tokoh warga Pekayon Raya memberikan sambutan setelah diumumkannya pengurus DKM MMR yang baru oleh Camat setempat.

Dalam sambutannya, Abdul Hadi yang juga tokoh FBR Pekayon itu meminta kunci masjid untuk diserahkan kepadadirinya. Dia diangkat oleh Camat sebagai dewan syuro MMR. Dalam sambutannya yang penuh arogansi, Abdul Hadi mengatakan bahwa MMR tidak lagi dikelola oleh ustadz Muhammad Nanang Prayudanto.

“Sejak detik ini, masjid MMR sudah tidak lagi di kelola oleh Nanang (ustadz Nanang -red) dan setiap kegiatan harus izin kepada pengurus DKM yang baru, mana kuncinya? Segera serahkan kunci kepada saya?,” tegas Abdul Hadi dihadapan anak buahnya dan pengurus MMR yang lama, termasuk ustadz Nanang.

Seperti diberitakan kompasislam.com sebelumnya, Masjid Muhammad Ramadhan (MMR) Bekasi Jabar yang selama ini terkenal mengajarkan sunnah, menjadi ikon amar ma’ruf nahi munkar, memerangi bid’ah dan menghalau pemurtadan di Kota Bekasi, Ahad (20/4/2014) kemarin diambil alih secara paksa oleh Pemkot Bekasi. [Muhajir]

***



Astaghfirullah, Pemkot Bekasi Copot Papan Anjuran Berjilbab di MMR

Posted by John Muhammad Tuesday, April 22nd, 2014 – 01:52 pm

Papan Anjuran Berjilbab di MMR Dicopot. [Ahad, 20/4/2014]

BEKASI (kompasislam.com) – Selain menduduki dan mengambil alih secara paksa Masjid Muhammad Ramadhan (MMR) Bekasi pada Ahad (20/4/2014) kemarin, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi Jabar yang dibantu massa FBR dan FPI juga merusak tempat usaha milik masyarakat disekitar MMR.

Setelah Pak Camat setempat dan Pemkot Bekasi mengumumkan kepengurusan (Dewan Kemakmuran Masjid) DKM MMR yang baru, seluruh peralatan mulai dari gerobak dan kulkas tempat minum milik pedagang yang biasa berjualan di sekitar MMR diangkut secara arogan oleh Satpol PP.

Tak hanya itu, pengambil alihan yang dilakukan Pemkot Bekasi secara sepihak dan tanpa musyawarah terlebih dulu itu juga dibarengi aksi arogan lainnya. Papan nama Tim Pengacara Muslim (TPM) yang menempel di dinding MMR diturunkan dan semua spanduk dilepas, termasuk spanduk bedah buku yang akan dilaksanakan Ahad pagi itu, yang akhirnya dibatalkan.

…Namun yang lebih ironi dan tragis lagi, papan atau plang larangan merokok dan anjuran berjilbab bagi wanita muslimah yang sudah terpasang sejak lama di MMR juga dicopot dan diturunkan Satpol PP…

Namun yang lebih ironi dan tragis lagi, papan atau plang larangan merokok dan papan anjuran berjilbab bagi wanita muslimah yang sudah terpasang sejak lama di MMR juga dicopot dan diturunkan Satpol PP. Sempat terjadi keributan diakhir acara, massa FBR memukuli dua orang jama’ah masjid yang ada di halaman masjid. Namun kejadian itu tak berlangsung lama. Sebab hal itu hanya pancingan dan provokasi dari massa FBR.

Seperti diberitakan kompasislam.com sebelumnya, Masjid Muhammad Ramadhan (MMR) Bekasi Jabar yang selama ini terkenal mengajarkan sunnah, menjadi ikon amar ma’ruf nahi munkar, memerangi bid’ah dan menghalau pemurtadan di Kota Bekasi, Ahad (20/4/2014) kemarin diambil alih secara paksa oleh Pemkot Bekasi yang dibantu massa FBR dan FPI.

Dalam pantauan pantauan kompasislam.com di TKP, dari bentuk fisik diantara massa FBR terlihat berambut gondrong, merokok, berkalung besar, dan sebagian ada yang bertato. Hal ini sangat ironi karena masjid yang merupakan rumah Allah diduduki oleh orang yang tidak menjaga adab dan akhlaq Islam. [Muhajir/dbs] kompasislam.com/

(nahimunkar.com)

'Innaalillah, Pemkot Bekasi Ambil Alih Paksa Masjid Muhammad Ramadhan (MMR)' dapat dibaca di Nahimunkar.com.
Lihat Selengkapnya










 
Foto: ‎Innaalillah, Pemkot Bekasi Ambil Alih Paksa Masjid Muhammad Ramadhan (MMR)

Foto brtprts

BEKASI (kompasislam.com) – Innaalillaahi wa innaa ilaihi rooji’un,, Masjid Muhammad Ramadhan (MMR) Bekasi Jawa Barat (Jabar) yang selama ini terkenal mengajarkan sunnah, menjadi ikon amar ma’ruf nahi munkar, memerangi bid’ah dan menghalau pemurtadan di Kota Bekasi, Ahad (20/4/2014) kemarin diambil alih secara paksa oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi.

Pendudukan dan pengambilan paksa yang dilakukan secara arogan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan para pejabat Pemkot Bekasi itu juga dibantu oleh ratusan massa Forum Betawi Rempug (FBR) yang berpakaian serba hitam yang didatangkan oleh Pemkot Bekasi. Selain itu, massa berseragam Front Pembela Islam (FPI) yang berpakaian serba putih juga terlihat membantu proses pengambil alihan tersebut.

Mereka menduduki masjid yang berada di Jalan Pulo Ribung Raya Perumahan Taman Galaxi Bekasi Selatan dan mengganti pengurus DKM MMR dengan kepengurusan baru yang pro dengan bid’ah dan khurofat. Tak hanya itu, pergantian kepengurusan DKM MMR Bekasi juga sudah tercium dan direncanakan sejak lama oleh segelintir kelompok yang anti syari’at Islam.

Dengan dalih “penyegaran pengurus masjid” dan tanpa bermusyawarah terlebih dahulu, dihadapan ratusan massa FBR dan FPI, Camat Bekasi Selatan yang memimpin acara secara terbuka itu mengumumkan pergantian pengurus DKM MMR Bekasi yang baru serta meminta beberapa orang yang telah disiapkan sebagai pengurus DKM MMR Bekasi untuk menandatangani susunan kepengurusan.

Dari pantauan kompasislam.com di TKP, hadir dalam pendudukan dan pengambil alihan paksa tersebut antara lain, pengurus dan Pemkot Bekasi yang diwakili oleh Camat, Kasat Intel setempat, pejabat Kelurahan, Ketua RT dan RW serta perwakilan dari Polsek dan Polres Bekasi Barat dan tokoh FBR Pekayon, Abdul Hadi. [Muhajir]

kompasislam.com/2014/04/21

, Posted by John Muhammad Monday, April 21st, 2014 – 03:16 pm

***

Ambil Alih Secara Paksa, Pemkot Bekasi Khianati Ahli Waris Pewakaf MMR

Posted by John Muhammad Tuesday, April 22nd, 2014 – 11:22 pm

JAKARTA (kompasislam.com) – Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) menilai adanya pihak tertentu yang memperalat Pemkot Bekasi untuk berbuat dzalim terhadap DKM dan jama’ah Masjid Muhammad Ramadhan (MMR) Bekasi terkait pengambil alihan secara paksa pada Ahad (20/4/2014) kemarin.

MMI juga menyatakan, Pemkot Bekasi telah melakukan premanisme dilingkungan masjid dengan dalih merubah nama dan fungsi Masjid Muhammad Ramadhan (MMR) menjadi Masjid Raya Muhammad Ramadhan yang dikelola pemerintah setempat. Selain itu, Pemkot bekasi juga telah mengkhianati ahli waris muwakif (pewakaf) MMR.

“Pemkot Bekasi telah mengkhianati amanah ahli waris dengan merubah status Masjid Muhammad Ramadhan menjadi Masjid Raya (masjid jami’) dengan cara paksa, merampok aset masjid, merampas kunci masjid, membubarkan pengurus DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) secara sewenang-wenang, kemudian membentuk kepengurusan DKM baru secara sepihak,” bunyi pers release MMI yang dikirim ke sejumlah media Islam, termasuk kepada kompasislam.com, Selasa (22/4/2014).

Seperti diberitakan kompasislam.com sebelumnya, Masjid Muhammad Ramadhan (MMR) Bekasi Jabar yang selama ini terkenal mengajarkan sunnah, menjadi ikon amar ma’ruf nahi munkar, memerangi bid’ah dan menghalau pemurtadan di Kota Bekasi, Ahad (20/4/2014) kemarin diambil alih secara paksa oleh Pemkot Bekasi. [Khalid]

***

Orang Musyrik Tak Pantas Jadi Ta’mir Masjid

Posted by Ustadz Ade Hidayat Abu Tis’a Tuesday, April 22nd, 2014 – 08:55 am

Pencopotan Spanduk Anjuran Berjilbab di MMR Bekasi yang Dilakukan Pemkot Bekasi. [Ahad, 20/4/2014]

Oleh : Abu Tis’a

Alhamdulillah, wasyukru lillah wash-sholaatu wassalaamu ‘ala Rasulillah, waba’du… Allah SWT berfirman,

مَا كَانَ لِلْمُشْرِكِينَ أَنْ يَعْمُرُوا مَسَاجِدَ اللَّهِ شَاهِدِينَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ بِالْكُفْرِ أُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ وَفِي النَّارِ هُمْ خَالِدُونَ. إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلا اللَّهَ فَعَسَى أُولَئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ

“Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu memakmurkan masjid-masjid Allah, sedang mereka mengakui bahwa mereka sendiri Kafir. Itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya, dan mereka kekal di dalam neraka. Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk”. (QS. At Taubah 9 : 17-18)

Ayat di atas merupakan bantahan dan sanggahan terhadap kaum musyrikin Quraisy yang merasa bahwa merekalah yang paling berhak mengurus dan mengelola Ka’bah dan Masjidil Haram.

Ketidakpatutan dan ketidaklayakan orang-orang Kafir Quraisy menjadi pengelola dan pengurus Masjidil Haram disebabkan masih adanya keyakinan (Aqidah) berbau “Syirik” pada ‘itikad (niatan) mereka.

Kebiasaan melaksanakan haji sudah ada sejak zaman Nabiyullah Ibrahim ‘alaihis salam dan orang Arab, dan mereka tetap melaksanakan hal itu. Namun dalam tatacaranya ada penyimpangan. Diantara penyimpangan itu adalah saat mereka melakukan thawaf, maka orang-orang Kafir Quraisy dan orang Arab tidak berpakaian alias telanjang. Untuk laki-laki thawafnya siang hari dan untuk wanita dilaksanakan malam hari.

…Jadi sampai kapanpun orang yang masih punya keyakinan dan ‘itikad berbau syirik tidak boleh menjadi pengurus dan pengelola masjid, apalagi Masjidil Haram, Masjid Nabawi, Masjidul Aqsha dan masjid manapun di atas bumi Allah…

Dalam do’a talbiyah mereka mengucapkan “Labaika Allahumma Labaika.. Labaika laa syarika laka Illa Syariika hadza tamliku maalaka..” (lihat Tafasir Ibnu Katsir, QS. Al Anfal 8 : 33-34). Itu menunjukkan ‘itikad dan keyakinan mereka bahwa berhala yang mereka agungkan adalah punya mandat kuasa dari Allah SWT.

Walaupun mereka meyakini bahwa yang menciptakan langit bumi dan seisinya adalah Allah, namun keyakinan tersebut tidak membersihkan mereka dari kesyirikan. Sebab mereka meyakini bahwa patung dan berhala-berhala mereka punya kuasa dari Allah. Wal iyaad billah…

Maka mereka (orang-orang Quraisy) tetap disebut Musyrik oleh Allah SWT, yang akibat kesyirikannya itu mereka tidak layak untuk mengelola Masjidil Haram yang pada akhirnya seluruh orang musyrik harus keluar dari Masjidil Haram. Allah SWT berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْمُشْرِكُونَ نَجَسٌ فَلا يَقْرَبُوا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ بَعْدَ عَامِهِمْ هَذَا وَإِنْ خِفْتُمْ عَيْلَةً فَسَوْفَ يُغْنِيكُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ إِنْ شَاءَ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ حَكِيمٌ

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidil Haram sesudah tahun ini. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah nanti akan memberikan kekayaan kepadamu dari karunia-Nya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana“. (QS. At Taubah 9 : 28)

Jadi sampai kapanpun orang yang masih mempunyai keyakinan dan ‘itikad berbau kesyirikan tidak boleh menjadi pengurus dan pengelola masjid, apalagi Masjidil Haram, Masjid Nabawi, Masjidil Aqsha dan masjid-masjid manapun di atas bumi Allah. Maka orang yang punya mental syirik tidak pantas menjadi ta’mir masjidnya Allah. Wallahu a’lam… [Yayat/kompasislam.com]

***

MMR Diambil Alih Paksa Pemkot Bekasi Dengan Dibantu Massa FBR Bertato

Posted by John Muhammad Monday, April 21st, 2014 – 04:21 pm

Suasana Massa FBR Didalam MMR Bekasi. [Ahad, 20/4/2014]

BEKASI (kompasislam.com) – Selain Satpol PP Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, ratusan massa Forum Betawi Rempug (FBR) yang berseragam dan berpakaian preman juga memadati Masjid Muhammad Ramadhan (MMR) Bekasi diluar dan didalam masjid guna mengambil alih secara paksa dan menduduki MMR pada Ahad (20/4/2014) kemarin.

Dalam pantauan kompasislam.com di TKP, dari bentuk fisik diantara massa FBR terlihat berambut gondrong, merokok, berkalung besar, dan sebagian ada yang bertato. Hal ini sangat ironi karena masjid yang merupakan rumah Allah diduduki oleh orang yang tidak menjaga adab dan akhlaq Islam.

Sesekali mereka juga berteriak untuk memprovokasi warga dan memancing reaksi umat Islam yang selama ini sholat berjama’ah dan aktif mengikuti pengajian rutin maupun acara bedah buku dan tabligh akbar di MMR. Mereka tampak seperti gerombolan preman yang sedang merebut lahan parkir.

…Dalam pantauan kompasislam.com di TKP, dari bentuk fisik diantara massa FBR terlihat berambut gondrong, merokok, berkalung besar, dan sebagian ada yang bertato…

Diwaktu yang sama, aparat kepolisian yang berseragam dan bersenjata lengkap juga telah berjaga-jaga di depan MMR untuk mengantisipasi terjadinya bentrok. Abdul Hadi, selaku tokoh warga Pekayon Raya memberikan sambutan setelah diumumkannya pengurus DKM MMR yang baru oleh Camat setempat.

Dalam sambutannya, Abdul Hadi yang juga tokoh FBR Pekayon itu meminta kunci masjid untuk diserahkan kepadadirinya. Dia diangkat oleh Camat sebagai dewan syuro MMR. Dalam sambutannya yang penuh arogansi, Abdul Hadi mengatakan bahwa MMR tidak lagi dikelola oleh ustadz Muhammad Nanang Prayudanto.

“Sejak detik ini, masjid MMR sudah tidak lagi di kelola oleh Nanang (ustadz Nanang -red) dan setiap kegiatan harus izin kepada pengurus DKM yang baru, mana kuncinya? Segera serahkan kunci kepada saya?,” tegas Abdul Hadi dihadapan anak buahnya dan pengurus MMR yang lama, termasuk ustadz Nanang.

Seperti diberitakan kompasislam.com sebelumnya, Masjid Muhammad Ramadhan (MMR) Bekasi Jabar yang selama ini terkenal mengajarkan sunnah, menjadi ikon amar ma’ruf nahi munkar, memerangi bid’ah dan menghalau pemurtadan di Kota Bekasi, Ahad (20/4/2014) kemarin diambil alih secara paksa oleh Pemkot Bekasi. [Muhajir]

***

 

Astaghfirullah, Pemkot Bekasi Copot Papan Anjuran Berjilbab di MMR

Posted by John Muhammad Tuesday, April 22nd, 2014 – 01:52 pm

Papan Anjuran Berjilbab di MMR Dicopot. [Ahad, 20/4/2014]

BEKASI (kompasislam.com) – Selain menduduki dan mengambil alih secara paksa Masjid Muhammad Ramadhan (MMR) Bekasi pada Ahad (20/4/2014) kemarin, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi Jabar yang dibantu massa FBR dan FPI juga merusak tempat usaha milik masyarakat disekitar MMR.

Setelah Pak Camat setempat dan Pemkot Bekasi mengumumkan kepengurusan (Dewan Kemakmuran Masjid) DKM MMR yang baru, seluruh peralatan mulai dari gerobak dan kulkas tempat minum milik pedagang yang biasa berjualan di sekitar MMR diangkut secara arogan oleh Satpol PP.

Tak hanya itu, pengambil alihan yang dilakukan Pemkot Bekasi secara sepihak dan tanpa musyawarah terlebih dulu itu juga dibarengi aksi arogan lainnya. Papan nama Tim Pengacara Muslim (TPM) yang menempel di dinding MMR diturunkan dan semua spanduk dilepas, termasuk spanduk bedah buku yang akan dilaksanakan Ahad pagi itu, yang akhirnya dibatalkan.

…Namun yang lebih ironi dan tragis lagi, papan atau plang larangan merokok dan anjuran berjilbab bagi wanita muslimah yang sudah terpasang sejak lama di MMR juga dicopot dan diturunkan Satpol PP…

Namun yang lebih ironi dan tragis lagi, papan atau plang larangan merokok dan papan anjuran berjilbab bagi wanita muslimah yang sudah terpasang sejak lama di MMR juga dicopot dan diturunkan Satpol PP. Sempat terjadi keributan diakhir acara, massa FBR memukuli dua orang jama’ah masjid yang ada di halaman masjid. Namun kejadian itu tak berlangsung lama. Sebab hal itu hanya pancingan dan provokasi dari massa FBR.

Seperti diberitakan kompasislam.com sebelumnya, Masjid Muhammad Ramadhan (MMR) Bekasi Jabar yang selama ini terkenal mengajarkan sunnah, menjadi ikon amar ma’ruf nahi munkar, memerangi bid’ah dan menghalau pemurtadan di Kota Bekasi, Ahad (20/4/2014) kemarin diambil alih secara paksa oleh Pemkot Bekasi yang dibantu massa FBR dan FPI.

Dalam pantauan pantauan kompasislam.com di TKP, dari bentuk fisik diantara massa FBR terlihat berambut gondrong, merokok, berkalung besar, dan sebagian ada yang bertato. Hal ini sangat ironi karena masjid yang merupakan rumah Allah diduduki oleh orang yang tidak menjaga adab dan akhlaq Islam. [Muhajir/dbs] kompasislam.com/

(nahimunkar.com)

'Innaalillah, Pemkot Bekasi Ambil Alih Paksa Masjid Muhammad Ramadhan (MMR)' dapat dibaca di Nahimunkar.com.‎









 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar