Minggu, 27 April 2014

fakta sejarah mencatat bahwa di beberapa wilayah di dunia umat Islam dihabiskan hingga ke akar-akarnya. Contoh paling nyata, adalah umat Islam di Andalusia. Andalusia adalah wilayah yang meliputi Spanyol, Portugal, dan Perancis Selatan. Di wilayah tersebut umat Islam pernah berkuasa sejak penaklukan pada tahun 711M hingga tahun 1492 M atau sekitar 8 abad. Ketika umat Islam Berjaya di situ penguasa membangun peradaban Islam tanpa menghabisi para pemeluk agama lain. Tatkala umat Islam lemah, khususnya setelah terpecah menjadi para raja yang berkuasa atas berbagai wilayah (muluk at thawaif), maka kekuasaan kaum Katolik menguasai kembali Andalusia. Saat itulah, umat Islam dihabisi dari bumi Andalusia. Siapa saja muslim, siapa saja membaca Al Quran, dan siapa saja berbahasa Arab, semua dibunuh. Umat Islam dicabut dari Spanyol hingga ke akar-akarnya.
Contoh paling dekat adalah kota Manilla, Philipina. Kota Manila adalah kota Islam yang didirikan Sultan Sulaiman. Manilla berasal dari kata fii amaanillah yang artinya doa semoga di dalam jaminan keamanan Allah SWT. Namun setelah kaum Nasrani Spanyol menyerang dan membersihkan kaum muslim dari Manilla dan kota-kota di Philipina bagian utara, maka kota Manilla menjadi satu-satunya kota Katolik di Asia.
Apakah Jakarta akan mengikuti jejak Manilla dan Indonesia mengikuti jejak Andalusia?  Tentunya tergantung kesadaran umat Islam di Jakarta khususnya dan di Indonesia pada umumnya.
Kalau umat Islam abai terhadap agama dan akhiratnya, kalau umat Islam tertipu dengan sekerat harta dunia, kalau umat cinta dunia dan takut mati, dan lebih khusus lagi kalau umat Islam mengabaikan larangan Allah SWT kepada kaum muslim mengangkat penguasa kafir bagi mereka dalam QS. An Nisa 141 di atas, maka hal itu mungkin saja terjadi.
Kaum muslimin rahimakumullah,
Sebelum nasi menjadi bubur, umat Islam harus melakukan gerakan untuk mencegahnya. Umat Islam harus melakukan konsolidasi dan silaturrahmi antar berbagai komponen umat Islam. Konsolidasi pemikiran, perasaan, dan gerak untuk memberikan loyalitas hanya kepada Allah dan rasul-Nya penting dimasifkan.
Untuk itu harus ada kesefahaman antara MUI, Ormas-ormas dan gerakan yang tergabung dalam FUI, serta para aktivis politik Islam untuk menjaga keharmonisan Jakarta sebagai kota Islam. Ketua MUI KH Cholil Ridwan mengatakan Jakarta atau Jayakarta didirikan Fatahillah berasal dari kata “fathan mubina” (QS. Al Fath 1).  Mengingat angka golput yang mengungguli perolehan suara, penting untuk menyadarkan siapa saja yang dengan perilaku politik maupun apolitiknya telah membuka jalan berkuasanya orang-orang kafir atas kota Jakarta.
Kaum muslimin rahimakumullah,
Sudah saatnya berbagai kelompok umat Islam di Jakarta merajut ukhuwah Islamiyah dan berjuang bersama melakukan amar makruf nahi munkar untuk menjaga agama Islam dan kemaslahatan umat serta menjaga aqidah dan akhlak umat dari berbagai kemusyrikan dan kemaksiatan (QS. At Taubah 71).
Sudah saatnya loyalitas setiap muslim diberikan kepada sesama muslim dalam rangka cinta kepada Allah dan Rasul-Nya dan dalam rangka menolong agama-Nya. Islam bersatu tak bisa dikalahkan. Umat berjuang pertolongan Allah pasti datang.  Marilah kita renungkan firman Allah SWT:  Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (QS. Muhammad 7).

Baarakallahu lii walakum…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar