Jumat, 25 April 2014

Ternyata Jokowi Anak Pengusaha China Solo, Oey Hong Liong

Pernahkah anda mencari tahu tentang latar belakang Joko Widodo alias Jokowi yang sesungguhnya ? Tahukah Anda siapa dia 2 – 30 tahun lalu? Tiba-tiba saja, tanpa banyak diketahui oleh rakyat banyak, nama Jokowi mendadak tenar, populer dan disanjung-sanjung oleh kelompok tertentu.

Mengapa Media Massa terutama TV secara gegap gempita mencitra...kan Joko Widodo? Tapi tidak pernah sedikitpun mengulas tentang Oey Hong Liong?

Oey Hong Liong, siapa yang kenal Oey Hong Liong? China solo ini memang selalu ditutup-tutupi media massa. Dia tidak lain adalah ayah kandung Joko Widodo.

Ternyata mantan walikota Solo ini selain keturunan china, ternyata yang lebih parah adalah menjadi antek China. Jokowi bersahabat akrab dengan para Hoakiau (China Perantauan di Asia Tenggara).

Bahkan dana kampanye Gubernur DKI terakhir juga didanai dari para Hoakiau yang mayoritas adalah para Konglomerat hitam tersebut.Tahukah anda, bahwa menjelang Pilgub DKI lalu ada ratusan anak muda tiap hari bekerja di sebuah gedung di kawasan TB Simatupang? Lantas, apa kerja mereka?

Mereka tergabung dalam Jokowi-Ahok Social Media Volunteers (JASMEV) atau yang dalam bahasa kita berarti Relawan Sosial Media untuk Jokowi-Ahok, dengan koordinatornya adalah Kartika Djumadi.

Media massa milik orang china dan kafir, baik berupa TV, radio, media cetak, apalagi daring (online) secara gila-gilaan setiap hari bahkan setiap detik memberitakan kiprah Jokowi.

Banyak media terkemuka seperti detik.com, kompas.com, dan lainnya, dalam setiap harinya menurunkan puluhan berita aktivitas Jokowi dan pernyataan-pernyataannya yang “”Lugu”” dan “”Sederhana”” itu.

Jika ada pernyataan tokoh yang mengkritik, serta mereka akan bereaksi. sebut saja mantan Ketua Umum Muhammadiyah Amin Rais yang habis dibully setelah berkomentar negatif tentang Jokowi. Bagi mereka Jokowi pantang dikritik demi target mereka hingga Jokowi menjadi RI-1

Dan ada satu lagi Konglomerat China Kafir pemilik Lippo Group yang aktif mendirikan 1000 sekolah Kristen sebagai praktik terselubung KRISTENISASI melalui bangku pendidikan. Salah satu contoh korban kristenisasi melalui sekolah kristen ini adalah PAULUS CAHYONO, pelawak yang dikenal dengan sebutan: CAHYONO, namun Alhamdulillah beliau tersadar dan kembali pada fitrah Islam.

Adapun konglomerat china kafir pemilik Lippo group pendiri 1000 sekolah kristen ini adalah James Riyadi, yang juga pemilik koran Suara Pembaharuan, masih tetap terus berusaha menunjukkan dirinya tetap eksis dengan ide Awie (Jokowi) sebagai Presiden 2014.

Dan, donatur utama mereka, Gerombolan Cina Kristen Hoakiau ini sangat berbahaya. Setelah mereka menguasai 70% perekonomian nasional dan sejumlah TV Swasta terkemuka, kini giliran mereka ingin menguasai negara melalui PINTU BEBERAPA PARTAI POLITIK.

Tak heran jika TV terkemuka milik China Kafir ini habis-habisan mencitrakan Jokowi agar Jokowi yang 100% China ini menjadi RI-1. Jika hal ini sampai terjadi, maka tidak menutup kemungkinan di masa depan Presiden NKRI berasal dari keturunan China Kristen dan NKRI menjelma menjadi SINGAPURA KE DUA, dimana meski mayoritas Indonesia adalah 88% Muslim tapi pemerintahan dan kebijaksanaanya dikuasai oleh K A F I R.

Maka dari itulah para konglomerat China Kafir Hoakiau ini sangat benci sekali pada KPK, karena dengan adanya KPK maka langkah mereka sedikit terhambat, tidak bisa “”MELOBY”” dan “”MELICINKAN”” gerak mereka menyuap pemerintah untuk keuntungan dan bahkan merampok uang rakyat.

Kita ambil contoh saja banyak sekali china kafir Hoakiau ini merampok dana BLBI yang totalnya mencapai 560 Trilyun !!! Sehingga utang pokok dan bunga 80 Trilyun ini DIBAYAR OLEH RAKYAT, MEMAKAI UANG RAKYAT MELALUI APBN sampai 2032.

Dan sebagian kecil yang sangat kecil dari rampokan itu digunakan untuk mengatur & mengendalikan NKRI. Contoh: US$.25 Juta digelontorkan untuk bantuan tahap awal kepada Calon Pemimpin Keturunan China yaitu Jokowi-Ahok dalam PilGub DKI.

Dan setelah itu bantuan tahap ke dua sebesar US$.20 Juta untuk menjaga popularitas Jokowi-Ahok dengan bekerja sama dengan Media Massa yang notabene adalah mayoritas milik China Kafir juga.

Mengapa para Konglomerat Hitam Hoakiau ini masih peduli & ikut campur siapa yang menjadi penguasa RI?

1.Karena Mereka ingin kembali kemari untuk merampok lagi
2.Indonesia merupakan surga bagi para perampok berkedok bisnisman & konglomerat hitam
3.Kekayaan alam, pasar yang luar biasa besar, 270Juta Penduduk
4.Lemahnya penegakan hukum, pejabat yang mayoritas dapat disuap adalah merupakan kombinasi yang indah untuk “MERAMPOK UANG RAKYAT”

Salah satu bukti kebencian 25 Buron BLBI Hoakiau Kafir kepada KPK adalah KPK mulai mengambil alih kasus BLBI yang sudah “DIHENTIKAN” selama 10 tahun lebih ini. Dan KPK memulai dengan memanggil Kwik Kian Gie

Jika diperhatikan, banyak sekali saat pileg 9 April 2014 kemarin, berbagai partai berlandaskan demokrasi yang mengusung China Kristen Kafir menjadi caleg mereka, JIKA ANDA MENCOBLOS MEREKA, MAKA INI AKAN BERALAMAT MASALAH TIADA AKHIR.

Dahulu kita semua tahu bagaimana kebijaksanaan Presiden Soekarno terhadap para China kafir ini, namun mengapa semua itu justru dilanggar oleh putrinya sendiri? Malah Kwik Kian Gie dijadikan Mentri Perekonomian?

Lalu Zhang Wan Xie, atau Basuki Indra atau Basuki Tjahja Purnama atau AHOK yang mantan mafia dan koruptor di BelTim pun diusung oleh salah satu Putri Bung Karno menjadi Pejabat di Ibukota NKRI???

Bahkan investor dari China pun ditinggal oleh AHOK saat rapat dan rapat berlanjut seolah-olah investor dari China memimpin rapat dan memerintah ini dan itu kepada pemerintah anggota rapat lain.

Sekedar tambahan, Jokowi ini disamping pernah melakukan ritual syirik saat memandikan mobil Esemka agar menyajikan sesajian sebagai tumbal agar dapat menolak bala dan mendatangkan rejeki serta kemudahan, ternyata Jokowi selama menjabat sebagai Gubernur pun tidak pernah mengujungi Majelis Taklim, menemui ulama, apalagi mendengar masukan dari ulama.

Jokowi tidak pernah berkomitmen terhadap Islam dan tidak pernah berhubungan dengan komunitas Islam. Bahkan Jokowi tidak pernah membangun Masjid meski sebelumnya sudah berjanji akan mendirikan masjid, yang ada malah AHOK merubuhkan Masjid tanpa permisi pada rakyat sekitar, apalagi ulama.

Maraknya pencitraan media massa ini persis saat SBY hendak jadi Presiden, Mentri Pertahanan Amerika mengunjungi SBY tapi tidak mengunjungi Mega yang saat itu masih jadi presiden???

Dan usai itupun segenap media massa seolah digerakkan untuk mengangkat SBY hingga SBY menjadi presiden, tapi apa hasilnya setelah SBY menjadi presiden???

Yang terjadi nyata adalah: Nazaruddin, Angelica Sondakh, Anas Urbaningrum, Ibas, Boediyono, Sri Mulyani, dll.

Perlu diketahui bahwa untuk iklan kurang dari 1 menit, harga yang perlu dibayar adalah sekitar lima juta rupiah. Lalu berapa kali iklan ditayangkan dalam 1 hari? dan berapa hari iklan itu keluar terus menerus?

Apalagi ini tidak hanya muncul dalam iklan, tapi berita utama, seluruh media TV, koran, Radio, bahkan dalam acara khusus yang durasinya lebih dari 1 jam. Berapa dana yang dikeluarkan?

Posting / status ini berbau SARA? lalu bagaimana dengan semua orang China kristen yang memilih Jokowi-Ahok dalam PilGub? Apakah itu tidak SARA?


Kubu Katolik dan Kristen Berebut Jokowi Agar Indonesia Jadi Babu Singapura

JAKARTA (voa-islam.com) - Pertikaian di antara cukong-cukong pendukung Jokowi, antara faksi James Riyadi [Kristen] dengan faksi Jacob/CSIS/Kasebul [Katolik] mulai membesar. Kedua pihak melihat Jokowi akan menang dalam pemilihan presiden 9 Juli 2014 mendatang, sehingga masing-masing perlu menanamkan pengaruh atas kemenangan Jokowi nanti.

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla memiliki hubungan sangat dekat dengan kelompok Sofyan Wanandi dkk. Di samping kedua keluarga, Jusuf Kalla dan  Wanandi memiliki hubungan kedaerahan, yakni Minangkabau (Sumatera Barat, dari istri Jusuf Kalla), keluarga besar Wanandi sejak dulu dikenal sebagai pendukung utama Jusuf Kalla, termasuk pada pemilihan presiden 2014.

Jacob adalah almuni McGill University, Montreal Kanada, sama seperti Justiani, mantan aktivis mahasiswa Institut Teknologi Bandung yang bernama asli Lim Siok Lian, pernah dituding sebagai anggota Central Intelligent Agency (CIA). Kaitan antara Justiani, CIA, dan Jacob belum diketahui pasti, termasuk kemungkinan Jacob adalah anggota CIA.
Sumber yang enggan disebut namanya mengatakan, manuver Jacob Soetoyo adalah bagian dari upaya Jusuf Kalla menjadi calon wakil presiden yang akan mendampingi Jokowi, dengan menggunakan pengaruh Vatikan menekan Presiden Amerika Serikat, Barack Hussein Obama. Seperti diketahui bahwa antek asing di Asia Tenggara bermarkas di Singapura yang didirikan Stamford Raffles sebagai markas Yahudi.

Manuver Jusuf Kalla melalui tokoh umat Katolik dan CSIS lewat Jakob Soetoyo telah membuat resah kubu James Riyadi. Investasi James Riady dan kelompoknya yang sudah triliunan rupiah untuk mengangkat popularitas Jokowi selama dua tahun terakhir terancam sia-sia.

Khawatir dominasinya hilang dari Jokowi, pasca-pertemuan duta-duta besar negara asing dengan Jokowi-Megawati,  media dalam kendali James Riyadi mulai mengungkit-ungkit peran CSIS sebagai lembaga yang pada masa Orde Baru telah ikut menzalimi Megawati dan PDIP. [a1news/b1/voa-islam.com]

Kehadiran Dubes China juga relevan karena China adalah negara yang selama ini paling agresif memburu bahan tambang di seluruh dunia – tentu termasuk ke Indonesia. Sejumlah negara lain seperti Inggris, Turki, Norwegia, atau bahkan Myanmar, adalah negara-negara teman dekat Amerika Serikat, selain tentu mereka juga berkepentingan punya hubungan baik dengan Jokowi calon Presiden Indonesia itu.
Tapi yang paling menarik adalah hadirnya Dubes Vatikan Antonio Guido Fillipazzi. Negara mini yang terletak di Kota Roma, Italia, tentu tak ada keperluan bisnis apa pun di Indonesia. Kalau begitu untuk apa Dubes Fillipazzi hadir di rumah Jacob?
Orang pun segera menghubungkannya dengan info yang ramai beredar sebelum Jokowi terpilih menjadi Gubernur Jakarta, bahwa kekuatan asing (terutama Amerika Serikat) berada di belakang Jokowi. Bila terpilih Jokowi akan memberi fasilitas dan kemudahan bagi negara-negara asing itu untuk berbisnis dan menyebarkan agama Kristen/Katolik di Indonesia atau mengkristenkan Indonesia. Kalau bukan karena urusan penyebaran agama, untuk apa Dubes Fillipazzi perlu-perlunya datang ke sana pada malam itu?
Meski pun perhelatan di rumah Jacob Soetoyo malam itu sudah tersebar di media, anehnya tak ada bantahan atau penjelasan dari Jokowi mau pun PDIP atas peristiwa itu. Mengapa pertemuan dilaksanakan di rumah Jacob, pengusaha yang pasti punya kepentingan bisnis bila kelak Jokowi terpilih menjadi Presiden?
Artinya, Presiden Jokowi kelak akan diatur cukong. Mengapa pertemuan tak dilakukan di rumah Megawati saja? Pantaskah seorang bekas Presiden seperti Megawati, atau seorang calon Presiden seperti Jokowi, datang malam-malam ke rumah seorang pengusaha?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar