Selasa, 24 Desember 2013

 

Diposkan oleh Admin BeDa pada Rabu, 11 Desember 2013 | 22.00 WIB

Naftali Bennet
Umat Islam kecolongan. Setidaknya begitulah komentar sejumlah pengguna media sosial ketika mengetahui bahwa Menteri Ekonomi Israel Naftali Bennet telah berada di Indonesia pada pekan lalu. Seperti dirahasiakan, hampir tak ada media besar yang memberitakan kedatangan tokoh Yahudi yang pernah menyatakan telah banyak membunuh orang Arab itu. Beberapa media baru mengabarkan setelah menteri kebanggaan Yahudi sedunia tersebut meninggalkan Indonesia.

Bennet datang ke Indonesia dalam rangka mengikuti pertemuan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) di Bali. Dalam pertemuan itu, Bennet membawa misi memperluas pasar Israel. Ia menegaskan pihaknya bakal membuka perdagangan lebih luas dengan wilayah Asia khususnya China, India, dan Hong Kong.

Bennet merupakan menteri Israel pertama yang mengunjungi Indonesia, dalam kurun 13 tahun terakhir. Sebelumnya, anggota kabinet Israel yang terakhir kali mengunjungi Indonesia adalah Shimon Peres di tahun 2000. Kala itu, Peres menjabat sebagai Menteri Kooperasi Regional.

Kehadiran Bennet dibenarkan oleh Menteri Perdagangan Gita Wiryawan

"Ya yang bersangkutan datang," kata Gita ketika dikonfirmasi mengenai kedatangan Bennet, Rabu (11/12).

Menurut Gita, peran Bennet di dalam konferensi WTO kurang lebih sama dengan menteri-menteri dari negara lainnya. "Seaktif menteri yang lain," tandasnya.

Seperti diketahui, Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatis dengan Israel. Lalu yang menjadi pertanyaan bagaimana Menteri Zionis itu bisa mendapatkan visa dan menginjakkan kaki di Bali? apakah ada agen Zionis dinegeri ini ?

"Itu lewat Kemenlu. Memang ada prosedurnya. Tanya Kemenlu deh," ujar Gita.

Bennet bukan orang sembarangan. Dialah pemegang teguh Zionisme religius, gerakan kaum zionis yang setengah abad lalu terpinggirkan kini menjadi aliran utama politik Israel. Bennet juga merupakan ketua partai ekstrimis Yahudi Jewish Home Party. Pada awal Agustus lalu, Bennet menyatakan bahwa ia telah membunuh banyak orang Arab dalam hidupnya dan tidak ada masalah dengan itu.[AM/Mdk/Dtk/IM/bsb]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar