Selasa, 24 Desember 2013

Lahan Gereja Immanuel Dijual, Ini Reaksi Ahok

Sabtu, 21 Desember 2013, 06:44 WIB
Komentar : 7
Antara/Wahyu Jayadiputra
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama atau Ahok (kanan)
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama atau Ahok (kanan)
REPUBLIKA.CO.ID, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama merasa geram atas penjualan lahan gereja GPIB Immanuel seluas 2,1 hektar yang dilakukan Majelis Sinode GIPB Immanuel kepada TNI AD. Padahal, gereja tersebut merupakan cagar budaya yang ditetapkan Pemprov DKI Jakarta.
"Persoalan muncul di saat majelis Sinode GIPB Immanuel menjual lahan seluas 2,1 hektar kepada TNI AD," kata Basuki di Balaikota, seperti dilansir situs beritajakarta.
Dikatakan Basuki, Majelis Sinode merupakan perwakilan gereja se-Indonesia yang menjalankan amanat berdasarkan keputusan bersama. Adapun lahan yang berada di belakang Gereja Immanuel telah dijual seharga Rp 3,7 juta per meter persegi dengan total sebesar Rp 78 miliar yang dibayarkan oleh PT Palace Hotel. "Meskipun telah dijual, pihak TNI AD tetap tidak bisa membangun segala hal yang berbau komersial di lahan tersebut," tegas Basuki.
Basuki mengaku tidak habis pikir mengapa Majelis Sinode bisa  menjual lahan gereja yang dijadikan sebagai kawasan cagar budaya oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tersebut. "Saya enggak tahu. Coba kamu tanya saja sama Sinode yang gila itu," ungkapnya.
Sekadar diketahui, GPIB Immanuel ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya dan pendidikan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 0128/M/1988 tanggal 27 Februari 1988 dan SK Gubernur DKI Jakarta Nomor Cb 11/I/12/1972 tanggal 10 Januari 1972.
Redaktur : Endah Hapsari
Mereka bertanya, "Ya Rasulullah, apakah kami berobat?" Beliau menjawab, "Ya, wahai hamba-hamba Allah. Sesungguhnya Allah meletakkan penyakit dan diletakkan pula penyembuhannya, kecuali satu penyakit yaitu penyakit ketuaan (pikun)".((HR. Ashabussunnah))


  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar