Jumat, 20 Desember 2013

TAHUKAH ANDA? BEKASI LADANG EMPUK PEMURTADAN ! (mana nih yang koar-koar Muslim di Indonesia itu intoleransi? Dari kasus ini ketauan yang intoleran siape?)

Di Bekasi itu, para penginjil radikal melakukan kristenisasi dengan segala cara, termasuk menipu dan melecehkan agama lain.

Inilah beberapa kasus kristenisasi di Bekasi :

1. Sekolah Teologi ‘Pemurtadan’ Edhie Sapto

Pendeta berdarah Madura ini mendirikan Yayasan Kaki Dian Emas (YKDE), berlokasi di rumahnya, Kompleks Galaksi Jl Palem F-844 kelurahan Jaka Mulya, Bekasi Selatan. Dari komplek ini Edhie Sapto melakukan banyak kegiatan penginjilan, antara lain: penerbitan majalah Midrash Talmiddim, produksi CD qasidah kristiani, dan mengadakan Sekolah Alkitab Terampil dan Terpadu (SATT).

Secara terang-terangan, pendeta mantan pembunuh bayaran ini mewajibkan para mahasiswa SATT untuk mengkristenkan umat Islam minimal 5 orang sebagai syarat kelulusan.

Program ini diumumkan secara terbuka di majalah: “Program SATT: Pengutusan siswa/siswi SATT dalam rangka mencari jiwa minimal lima jiwa dari saudara sepupu sebagai salah satu syarat kelulusan yang ada di Manado, Cilacap, Madura, Lampung dan Riau”

( Midrash Talmiddim edisi 4, hal. 44).

Di majalah Midrash Talmiddin yang menjadi corong YKDE, secara berkala Edhie Sapto mengupas islamologi, yang ciri khasnya adalah mendiskreditkan Islam. Misalnya: menyatakan Allah dalam Al-Quran itu tidak Maha Peng‐ampun dan tidak memberikan petunjuk; menuduh Nabi Muhammad pernah jadi orang kafir; Muhammad seorang pemarah; Nabi Muhammad tidak memiliki mukjizat; dll.

Untuk memuluskan penginjilan melalui seni budaya, Edhie Sapto dan anak buahnya menerbitkan kaset dan CD audio qasidah kristiani, yaitu lagu-lagu doktrin Kristen berbahasa Arab dengan iringan irama padang pasir, agar bisa diterima oleh umat Islam. Beberapa judul lagu Qasidah tersebut antara lain: Isa Almasih Qudrotulloh, Allahu Akbar, Laukanallohu Aba’akum, Isa Kalimatullah, Ahlan Wasahlan Bismirobbina, Nahmaduka Ya Allah, dll.

Dengan intensitas penginjilan beridiom keislaman tersebut, kelompok Edhie Sapto mengklaim berhasil mengkristenkan minimal 50 orang dalam satu tahun.

( Midrash Talmiddim edisi 3, hal. 15).

2. Blog Santo Bellarminus Menantang Perang

blog-bellarminus-habisi-islam Blog Santo Bellarminus Bekasi ini sangat provokatif. Dalam blog bertitel “ Habisi Islam di Indonesia ” ini diposting tulisan dan foto-foto yang ditujukan untuk membangkitkan amarah umat Islam. Misalnya: dalam pesan berjudul “ Habisi Islam di Indonesia !!” yang diposting hari Rabu, 21 April 2010 pukul 02:05 dengan gambar foto kitab suci Al-Qur'an dengan sampul warna hijau yang dimasukkan ke dalam WC. Foto penghinaan ini diberi komentar sarkasme yang sangat tidak senonoh.

Penulis Blog Bellarminus ini menamakan diri berasal dari Gerakan Membasmi Islam (GMI) ini juga mencaci-maki Allah SWT, Nabi Muhammad dan ayat-ayat Al-Qur'an dengan kata-kata yang hina dan jorok. Setelah puas mencaci maki Islam, blog Bellarminus mewajibkan umat Islam untuk pindah agama menjadi Kristen atau Katolik. Ia juga bersumpah untuk mengganyang Islam dari muka bumi.

3. Pelajar Kristen Lecehkan Al-Qur'an dengan Pose “Fuck You”

Di SMA Negeri 5 Bekasi , Felix Abraham Gradi, bersama dengan Yohanes Raditya (Joy), alumnus SMP Bellarminus berulah dengan membuat dua buah foto pose melecehkan Al-Qur'an.

Di sebuah ruangan kelas bulan Februari 2010, Joy memotret Felix berakting sambil memegang kitab suci Al-Qur'an dan mengacungkan jari tengah simbol “ Fuck You .”

Sedangkan foto kedua, Felix memfoto dirinya sendiri yang menginjak kitab suci Al-Qur'an.

Kedua foto itu membuat geger umat Islam Bekasi, setelah diupload di blog Bellarminus.

Untuk meredam konflik akibat dua buah foto pelecehan ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi berinisiatif melaporkannya ke Polres Metro Bekasi. Setelah diproses hukum, Felix terbukti bersalah melakukan penodaan agama dengan cara menginjak Al-Qur'an dan menyebut Al-Qur'an “ Fuck You .”

Pengadilan Negeri Bekasi pada Selasa (7/9/2010) memvonis Felix dengan hukuman satu tahun penjara .

4. Formasi Pedang Salib di Masjid Agung Bekasi

Belum reda panasnya penghujatan terhadap Islam di blog Bellarminus , sepekan kemudian Kristen radikal kembali memancing amarah umat Islam.

Di pelataran Masjid Agung kebanggaan umat Islam Bekasi itu, mereka melakukan pawai berkedok Karnaval antinarkoba yang digelar dalam rangka Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Ahad (2/5/2010), dengan membawa panji-panji kristiani bertuliskan: Elshadai, Adonai, Yehova Rapha, Yehova Shalom, Yehova Nissi, Yehova Shammah, dll. Mereka juga membawa replica mahkota Paus dan bendera-bendera berlogo bintang David ( David star ).

Pukul 8.30 pagi saat jamaah Masjid Agung sedang khusyuk mendengar tilawah Al-Qur'an pada acara akad nikah, belasan peserta pawai memasuki pelataran masjid. Beberapa meter dari pintu utama masjid, mereka melakukan tari-tarian dan membentuk formasi “pedang-salib” menghadap ke barat. Sempat terjadi keributan, para satpam tak menahan para pembuat onar.

Meski acara itu menghebohkan umat Islam seluruh Bekasi, namun pelakunya belum tersentuh hukum. Baik Ketua Panitia Wong Cahyadi maupun Benny Tunggul selaku koordinator lapangan acara tersebut, hanya dimintai keterangan oleh polisi tanpa mendapat sanksi apapun.

5. Mahanaim Membaptis Ratusan Umat Islam dengan Cara Menipu

Misionaris radikal Kelompok Mahanaim Bekasi menipu ratusan umat Islam untuk dibaptis massal di Perumahan Kemang Pratama Regency.

Rabu siang (23/6/2010), sekitar lima ratusan warga Muslim di kawasan Senen, Jakarta Pusat diangkut ke kawasan elit Bekasi menggunakan 14 buah bus mini Kopaja.

Mereka dijanjikan rekreasi, jalan-jalan dan renang gratis oleh para koordinator. Ternyata janji refreshing gratis itu bohong belaka. Mereka malah diboyong ke sebuah rumah tingkat beralamat di jalan Komala 2 di blok L nomor 14 .

Warga yang sebagian besar ibu-ibu dan nenek-nenek berjilbab ini langsung digiring ke kolam renang yang tak seberapa luas. Ternyata rumah berlantai dua ini adalah milik Hendry Leonardi Sutanto , ketua Yayasan Kristen Mahanaim.

Koordinator acara baptis massal tersebut adalah Andreas Dusly Sanau .

Andreas adalah pengurus Mahanaim yang dua tahun sebelumnya, menjadi panitia acara “ Bekasi Berbagi Berbahagia ” (B3).

Ahad 23 November 2008 silam, Mahanaim menipu umat Islam dengan kedok lomba tumpeng se-Bekasi yang akan dimasukkan ke MURI (Musium Rekor Indonesia).

Ternyata pada acara tersebut peserta dimandikan di kolam buatan di lapangan sebagai prosesi pembaptisan. Para korbannya kebanyakan wanita dari anak-anak, remaja hingga nenek-nenek berjilbab. [mulyadi/suara-islam/voa islam]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar