Senin, 30 Desember 2013

Sanbenito: Topi Kerucut Tahun Baru & Simbol Telah Murtad Sahabat Voa Islam.
 
 
.. TAUKAH KALIAN ? Topi Tahun Baru yg berbentuk kerucut ternyata adalah topi dengan bentuk yang di sebut SANBENITO, yakni topi yg digunakan Muslim Andalusia untuk menandai bahwa mereka sudah murtad dibawah penindasan Gereja Katholik Roma yang menerapkan INKUISISI SPANYOL. SANBENITO, TANDA MUSLIM TELAH MURTAD SANBENITO adalah sebuah pakaian yang menandakan bahwa seorang muslim di Andalusia saat itu telah murtad. Bagaimana bentuk pakaian itu? Jubah dan topinya?? SANGAT IRONIS! Kini, 6 abad setelah peristiwa yang sangat sadis tersebut berlalu, para remaja muslim, anak-anak muslim justru memakai pakaian SANBENITO untuk merayakan tahun baru masehi dan merayakan ulang tahun. Meniup trompet-terompet ala topi SANBENITO di saat pergantian tahun. Perayaan-perayaan yang sama sekali tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah yang justru nyata-nyata berasal dari kaum Kafir. Kaum yang telah merampas kejayaan Muslim Andalusia, dan menghancurkan sebuah peradaban maju Islam, Andalusia. Setelah kita tahu sejarah ini, apakah kita masih tega memakai SANBENITO? atau membiarkan anak-anak, adik-adik, sahabat-sahabat kita memakainya? padahal 6 abad yang lalu, SANBENITO adalah pakaian tanda seorang muslim telah MURTAD. Tak hanya tahun baru, ternyata perayaan ulang tahun dan ospek atau lebih di kenal dengan orientasi siswa baru pin kerap menggunakan topi berbentuk kerucut, merupakan simbol seseorang telah menjadi murtad.

Mohon bantuan Do'a bagi kesembuhan dan kemudahan urusan ayahanda,kakenda,orang tua kami H Mhd Dachlan yang sedang di rawat di ruang ICU RS Haji Pondok Gede Jakarta. Nas'alullohal 'Adzim Robbal Arsyil 'Adzim Ayyasfiyahu..Aamiin Allahumasyfiihi..Aamiin
Oleh: voa-islam


Sanbenito: Topi Kerucut Tahun Baru & Simbol Telah Murtad Sahabat Voa Islam...  Topi Tahun Baru yg berbentuk kerucut ternyata adalah topi dengan bentuk yang di sebut SANBENITO, yakni topi yg digunakan Muslim Andalusia untuk menandai bahwa mereka sudah murtad dibawah penindasan Gereja Katholik Roma yang menerapkan INKUISISI SPANYOL.

Di Balik Topi Tahun Baru Sanbenito, Murtadnya Muslim Andalusia

Senin 26 Safar 1435 / 30 December 2013 10:00
topi sanbenito 490x326 Di Balik Topi Tahun Baru Sanbenito, Murtadnya Muslim Andalusia
ADA yang khas dalam setiap pergantian tahun baru Masehi; terompet dan topi kerucut. Di balik semua itu, ada sejarah yang tersimpan berhubungan dengan umat Muslim di masa lalu.
Dalam kajian Kristologi yang disampaikan Irena Handono, dahulu, pada masa Raja Ferdinand dan Ratu Isabela (keduanya penganut Kristiani) berkuasa di Andalusia—ketika kaum Muslimin dibantai—memberi jaminan hidup kepada orang Islam dengan satu syarat, yakni keluar dari Islam.
Maka untuk membedakan mana yang sudah murtad dan mana yang belum adalah ketika seorang muslim menggunakan baju seragam dan topi berbentuk kerucut dengan nama Sanbenito. Jadi, Sanbenito adalah sebuah tanda berupa pakaian khusus untuk membedakan mana yang sudah di-converso (murtad).
Saat itu umat Islam di Andalusia dibantai, kecuali yang memakai Sanbenito. Topi itu digunakan saat keluar rumah, termasuk ketika ke pasar. Dengan menggunakan sanbenito, mereka aman dan tidak dibunuh.
Setelah pembantaian selesai, agenda Ratu Isabela selanjutnya adalah mengejar muslim yang lari dan bersembunyi ke Amerika Selatan. Orang Islam yang tertangkap lalu diseret ke lembaga inkuisi (penyiksaan) yang dilaksanakan oleh orang gereja. Adapun pastur pertama yang ditunjuk Ferdinand dan Isabela untuk melaksanakan inkuisi adalah pastur bernama Torquemada. Ia adalah Jenderal Yahudi yang dikenal sebagai pembantai umat Islam Andalusia.
Bukan hanya orang Islam saja yang diseret ke lembaga inkuisisi, tapi juga orang Yahudi yang menolak masuk Kristen. Di tanah lapang, mereka kemudian ada yang dibakar hidup-hidup, ada pula yang disiksa dengan kayu yang diruncingkan sehingga bokongnya akan tertusuk. Penyiksaan lainnya berupa pematahan tulang kaki.
Kini, enam abad setelah peristiwa, jutaan umat Muslim di dunia mengenakan topi kerucut Sanbenito ketika akan menyambut tahun baru Masehi. Detik pergantian tahun, mereka pun dengan wajah gembira membunyikan terompet, TEEEEET!, dan sama sekali tidak paham soal topi di kepalanya. [sa/islampos/voa-islam]



Tidak ada komentar:

Posting Komentar