Kamis, 26 Desember 2013

- PADANG DIPROGRAM UNTUK JADI POSO KEDUA?

Ya, Padang akan dibuat seperti Poso. Umat Islam dibantai sehingga populasinya menurun drastis, bahkan dengan mengguna...kan alat negara, dengan dalih terorisme. Itu pendapat pribadi seorang kawan yang mulai ‘ngeri-ngeri sedap’ melihat perjuangan kita semakin menguat. Apa ia mau menakuti-nakuti kita? Bisa saja begitu. Tapi mungkin juga kekuatirannya bukan sekedar mimpi di siang bolong. Mengapa? Banyak alasan, termasuk alasan historis yang mendorong orang ‘memposokan’ Padang. Namun dari semua alasan itu, intinya adalah kepentingan ekonomi. Bumi Minangkabau demikian elok di permukaannya, menjanjikan sebuah sorga pariwisata yang sangat menguntungkan dari sisi bisnis. Sayang, orang Minangkabau tidak mudah diajak bermaksiat ria, padahal bisnis wisata yang akan mereka kembangkan sangat lengket dengan seks, judi dan minuman keras. Bagi mereka, pelacuran, judi dan minuman keras adalah sumber pemasukan yang luar biasa. Dalam konsep bisnis wisata modern keindahan alam, olah raga, dan keunikan budaya adalah gugus kemasan yg membuat orang tertarik untuk datang ke suatu tempat. Tapi bukan semata untuk menikmati alam, karena yang ada dalam kemasan itu adalah pemuasan dorongan syahwat dengan segala pernak-perniknya. Bumi Minangkabau juga kaya di bawah permukaan. Banyak jenis mineral dapat ditambang dari berbagai tempat: ada emas, obsidian (batu bintang), batu bara, minyak, bahkan uranium. Selama ini orang Minang – karena keterbatasan informasi – belum menyadari betapa kaya tanah peninggalan nenek moyang mereka akan barang-barang tambang. Bagaimana menguasai seluruh kekayaan itu? Kalau saya jadi konglomerat hitam yang ingin mengangkangi semua harta orang Minangkabau itu maka mudah bagi saya menjawabnya. Hancurkan orang Minang dengan segala cara. Setelah mereka lemah, ambil semuanya. Menghancurkan orang Minangkabau bukan soal sulit. Belakangan banyak sekali orang Minang yang bertuhan kepada uang. Mereka tidak peduli apa akibat dari kecintaan mereka yang berlebihan kepada uang, termasuk siksaan Allah kelak di hari kemudian. Bahkan, mereka diam-diam sebenarnya sudah tidak beragama. Mereka suka seks, judi dan tuak. Nah, ini potensi untuk meruntuhkan orang Minang secara keseluruhan. Mudah saja. Beri mereka uang, suruh memusuhi bangsanya sendiri. Cuci otak mereka dengan ajaran-ajaran sekuler, pluralisme dan liberalisme supaya mereka bisa berdebat sengit dengan orang Minangkabau yang taat beragama. Ujung-ujung dari perdebatan itu adalah ekskalasi permusuhan. Kelak, mereka akan saling berbunuhan. Maka, seperti kata Mao Zedong, “ketika harimau dan singa bodoh bertempur kera yang cerdik menonton dari kejauhan”. Tidak yakin skenario itu akan mereka tempuh? Ini bukti. Coba perhatikan salah satu kandidat walikota Padang yang nanti akan mengikuti pilwako putaran kedua. Saya tidak akan sebut siapa, karena itu tugas anda menyelidiki. Apa yang ia lakukan? Ia menghimpun preman-preman sampai ke tingkat RT. Preman-preman dimana pun sama saja. Tukang mabuk, gemar melacur, suka judi, dan mudah membunuh. Preman itulah yang ia jadikan Tim Sukses, supaya cita-citanya jadi walikota segera terwujud. Kata seorang wartawan Padang kepada saya, “Kalau minta iklan kepada tim suksesnya, tidak akan diberi. Tapi kalau minta ‘pambali aia’, pasti diberi”. Naudzubillah min zalik. Mereka menyebarkan ideologi yang sangat sesat. Bayangkan, Padang seperti apa yang akan kita lihat kalau oknum itu jadi walikota? Tidak sampai disana. Para preman itu kelak akan menjadi ‘reserve army’, tentara tak berpangkat yang akan digunakan untuk memukul umat Islam atau mereka-mereka yang menentang masuknya konglomerat hitam ke Kota Padang. Sekarang mereka menunggu para penolak SBLG bereaksi keras. Mereka mungkin berharap sambil mabuk-mabuk agar saudara kita dari ormas tertentu kehilangan kesabaran, lalu melakukan aksi kekerasan. Nah, kata mereka, ini kesempatan kita. Mereka dengan mudah dapat digerakan oleh konglomerat hitam yang selalu menyediakan dana besar untuk menuntaskan skenario “Poso Kedua”. Sekali lagi, saya tidak bermaksud menakuti-nakuti para penolak SBLG. Sama sekali tidak. Saya hanya memberi ‘warning’ bahwa kita dapat saja dijerumuskan ke dalam situasi yang sangat sulit dan membuat kita terkoyak-koyak. Untuk itu saya sangat berharap agar kita lebih mengendalikan diri, hati-hati dan selalu menjaga kekompakan. Jangan berpecah belah, karena sesungguhnya para pemabuk dan pencandu maksiat itu takut kepada umat Islam yang bersatu. Tetaplah SATU KOMANDO, jangan menyempal karena akan mengorbankan saudaramu sendiri !
by Alfian Bagindo (Umat Islam Sumatera barat tolah Investasi bermuatan misi  pemurtadan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar